Anda di halaman 1dari 3

BAHAN AJAR(Hand Out)

Bahan Kajian :Tata tulis Ilmiah dan Seminar


sks : 2 Sks
Kode : FTE034
Program Studi : S1, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Pertemuan Ke- : III
Dosen : Prof. Dr. Agusti Efi, MA

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) terkait KKNI :

Berpikir kritis dalam menjelaskan efektif dalam mengembangkan paragraph,


memahami kalimat, macam-macam kalimat, paragraph dan. mengembangkan
paragraph.

Soft skills/Karakter: Berfikir kritis

Ringkasan materi:

KALIMAT EFEKTIF DAN PENGEMBANGAN


PARAGRAF
a. Kalimat

kalimat bukanlah sekadar sederetan kata yang berjajar atau sederetan kata dalam bentuk
tulisan atau yang diucapkan penutur.

Kalimat adalah beberapa kata atau satu kata yang mempunyai batasaaan al; manggunakan
dasar bentuk, intonasi (tanda baca dalam bahasa tulis) dan mempunyai makna.

Kalimat juga merupakan bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan
pikiran yang utuh secara ketata bahasaan.

Dalam bahasa lisan kalimat diiringi dengan titinada, disela oleh jeda dan diakhiri intonasi
selesai.

Dalam ujud tulisan berhuruf Latin, kalimat dimulai dengan huruf capital dan diakhiri oleh
tanda titik ( . ), tanda tanya ( ? ) atau tanda seru ( ! ) yang sepadan dengan tanda selesai.

Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun:


1. secara lengkap
2. gramatikanal
3. bernalar (logika)
4. efisien (hemat)
5. jelas
6. variatif.
1
1. Kalimat lengkap.
Kalimat yang menyajikan informasi yang utuh tidak terpotong-potong, disajikan dalam
stuktur kalimat yang utuh, sekurang-kurangnya ada subjek dan predikat.
Kalimat lengkap juga merupakan kalimat yang maknanya bukan bagian dari kalimat lain.

2. Kalimat gramatikal
Kalimat yang memenuhi kaidah ketatabahasaan bahasa Indonesia.

3. Kalimat bernalar.
Kalimat yang bernalar adalah kalimat yang logis yang dapat diterima oleh akal dan
maknanya diatur secara logis.
Kelogisan kalimat dapat dilihat dari keserasian hubungan subjek dengan predikat.

4. Kalimat efesien
Kalimat yang tidak mengandung unsur-unsur yang berlebihan. Kata yang digunakan dalam
kalimat seefesien sedikit mungkin, tetapi bisa menyatakan informasi sebanyak-banyaknya
secara jelas.

5. Kalimat jelas.
Kalimat jelas adalah kalimat yang idenya dapat dipahami dengan cepat dan tepat. Kalimat ini
juga tidak memiliki tafsiran ganda, hanya ada satu kemungkinan arti dan maksud.

6. Kalimat variatif.
Kalimat ini memberi variasi agar pembaca dapat mudah memahami dan tidak membosankan.
Bentuk bentuk kalimat variatif.
- variasi kalimat dalam urutan.
- variasi kalimat panjang pendek
- variasi berita perintah-pernyataan
- variasi kalimat aktif dan pasif

7. Kalimat padu.
Kalimat padu adalah kalimat yang erat hubungannya antara unsur-unsurnya. Kalimat padu
disusun dengan memperhatikan koherensinya. Kekurang paduan kalimat dapat disebabkan
kekurang harmonisan subjek dengan predikat.

B. Paragraf.

Pengertian dan kegunaan paragraf.


Paragraf yang baik terdiri dari beberapa kalimat tetapi juga tidak terlalu panjang. Antara
kalimat satu dengan kalimat lainnya disusun secara sistematis untuk mendukung satu ide.

Pengembangan paragraf
Pengembangan paragraf berhubungan dengan pemahaman ide pokok. Pengembangan
paragraf dapat dilakukan, antara lain:
1. Penderetan
2. Mengemukanan contoh
3. Mengurai definisi.
4. Menyusun kasifikasi
5. membuat perbandingan.
6. Memberikan klimas dan anti klimaks
7. Mengemukakan sebab dan akibat.
2
8. Deduksi dan induksi.

1 . Penderetan
Pengembangan paragraf ini dilakukan dengan cara menderetkan, unsur-unsur, macam,
jenis dan faktor lain yang berkaitan dengan kalimat utama. Hal ini disusun secara
berurutan dan sitematis dari awal hingga akhir.

2. Mengemukanan contoh
Pengembangan paragraf dengan memberikan cotoh-contah yang berkaitan dan
menjelaskan kalimat utama.

3. Mengurai definisi.
Suatu paragraf yang dikembangkan dengan cara menyatakan atau menjelaskan ide
pokok.

4. Menyusun kasifikasi
Kasifikasi merupakan tindakan menyatukan hal-hal yang memiliki kesamaan. dan
memisahkan dengan hal-hal yang berbeda.

5. Membuat perbandingan.
Membandingkan antara satu hal dengan lainnya. Perbandingan dapat berupa petunjuk
kesamaan-kesamaan atau perbedaan-perbedaan.

6. Memberikan klimas dan anti klimaks


Paragraf yang dimulai dari hal-hal yang biasa, kemudian dikembangkan dengan
hal-hal yang makin seru, sebaliknya dari hal hal yang seru ke hal-hal yang biasa.
Pengembangan paragraf ini sering ditemui dalam penulisan karya kreatif dan karya
sastra lainnya.

7. Mengemukakan sebab dan akibat.


Mengembangkan paragraf dengan cara menyatakan sebab terlebih dahulu kemudian
diikuti dengan kalimat-kalimat yang menyatakan akibat.

8. Deduksi dan induksi.


Pengembangan paragraf dimulai dari hal-hal yang bersifat umum lalu diikuti dengan
hal-hal yang bersifat khusus, dan sebaliknya dari hal-hal yang bersifat khusus ke hal-
hal yang bersifat umum.

Anda mungkin juga menyukai