Anda di halaman 1dari 26

Gh

[Type a quote from the document or the summary of an interesting point. You can position
the text box anywhere in the document. Use the Drawing Tools tab to change the
formatting of the pull quote text box.]

1.DIHA SAMOSIR
2.FITRI HANDINA
3.HAKIM HASIBUAN
4.NATALIA MARITO GULTOM
5.RHANY ROSE
6.WINDA NEY LESTARI
6.WIDYA PRATIWI

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa kkarena atas rahmat
dan karunia-Nya kami bisa menyelesaikan buku pendidikan Sekolah Dasar yang mengenai
tentang Strategi Pembelajaran Sekolah Dasar.Buku ini dibuat dengan mempertimbangkan
dan mengkembangan anak-anak dalam proses pembelajaran, terutama anak Sekolah Dasar.
Selain itu, buku ini kami konsep untuk kemandirian siswa dan guru sebagai
pembimbing.Kesuksesan belajar berawal dari kemauan dan ditunjang oleh berbagai sarana,
salah satu diantaranya adalah buku. Harapan kami, buku ini dapat membantu siswa
memahami tentang dirinya sendiri, keluarga, lingkungan, masyarakat, dan bangsa .Akhir
kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menerbitan buku ini. Kritik dan saran sangat kami harapkanuntuk perbaikan buku ini dimasa
yang akan datang.

Medan,15 November 2021

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………….2
DAFTRA ISI ………………………………………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………..4
A.Latar Belakang……………………………………………………………………………………….4
B.Tujuan Penelitian …………………………………………………………………………………..5
BAB II HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN DAN BELAJAR MENGAJAR………………6
A.Pengertian Strategi Belajar Mengajar……………………………………………………6
B.Strategi Pembelajaran……………………………………………………………………………6
C.Strategi Pembelajaran Aktif di Sekolah Dasar………………………………………..13
D. Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran……………………………………..14
E.Konsep Dasar Strategi Pembelajaran……………………………………………………..15
F.Jenis-jenis strategi pembelajaran……………………………………………………………17
BAB II PENETAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN…………………………………………………..19
A.Macam-Macam Strategi Pembelajaran…………………………………………………19
B.Definisi dari Macam-Macam Strategi Pembelajaran……………………………..19
C.Faktor-faktor yang mempengaruhi Strategi Pembelajaran……………………20
D.Berbagai Jenis Strategi Belajar Mengajar……………………………………………..21
E. Hakikat Strategi Belajar Mengajar……………………………………………………....22
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………………….23
A.Kesimpulan …………………………………………………………………………………………..23
B.Saran…………………………………………………………………………………………………….23
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………..24

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Proses pembelajaran selama ini di sekolah terutama sekolah dasar lebih sering dilakukan
secara pasif, artinya guru menjelaskan materi dan peserta didik mendengarkan. Untuk
menanggulangi permasalahan tersebut salah satunya perlu diterapkan desain strategi
pembelajaran yang merupakan satu elemen dari empat unsur utama dari sebuah desain
strategi pembelajaran, yaitu desain materi(content design), desain kompetensi/tujuan
pembelajaran/hasil pembelajaran (competency learning objectives design), desain
metode/strategi/teknik
pembelajaran (instructional strategies design) dan desain evaluasi (evaluation design).
Desain pembelajaran sangat strategis, karena merupakan cara seorang guru sebagai ujung
tombak
perubahan melakukan usaha nyata untuk tercapainya kompetensi. Dengan demikian,
keberhasilan proses pembelajaran merupakan jaminan kualitas proses perubahan peserta
didik sebagai out-put. Desain strategi pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi yang
ingin dicapai guru dan peserta didik karena merupakan alat atau media, bukan tujuan
pembelajaran. Strategi pembelajaran dikatakan tepat totalitas hasil belajar yang akan
dikembangkan, baik itu
kognitif, afektif atau psikomotor.

4
B.Tujuan Penelitian

Adanya pengaruh implementasi proses pembelajaran terhadap penguasaan kompetensi


guru bidang keahlian manajemen oleh mahasiswa sebagai calon guru, dan dalam proses
belajar mengajar sebagian besar hasil belajar peserta didik ditentukan oleh peranan
pengajar, membimbing siswa, mengelola kelas, mengadakan interaksi belajar mengajar
sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien sehingga tujuan
pengajaran dapat
tercapai. Merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan
hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karenanya untuk mencapai tujuan pembelajaran,
perlu
disusun suatu strategi agar tujuan itu dapat tercapai dengan optimal. Tanpa suatu strategi
yang cocok, tepat dan jitu, tidak mungkin tujuan dapat dicapai.Belajar aktif tidak dapat
terjadi tanpa adanya partisipasi peserta didik. Terdapat berbagai cara untuk membuat
proses pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa dan mengasah ranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Proses pembelajaran aktif dalam memperoleh informasi, keterampilan,
dan sikap akan terjadi melalui suatu proses pencarian dari diri siswa. Para siswa hendaknya
lebih dikondisikan berada dalam suatu bentuk pencarian daripada sebuah bentuk reaktif.
Yakni, mereka mencari jawaban terhadap pertanyaan baik yang dibuat oleh guru
maupun yang ditentukan oleh mereka sendiri. Semua ini dapat terjadi ketika siswa
diatur sedemikian rupa sehingga berbagai tugas dan kegiatan yang dilaksanakan sangat
mendorong mereka untuk berpikir, bekerja, dan merasa.

5
BAB II
HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN DAN BELAJAR MENGAJAR

A.Pengertian Strategi Belajar Mengajar

Strategi Belajar Mengajar adalah sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, kegiatan pembelajaran
yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien Kegiatan guru saat merancang pembelajaran amatlah krusial. Salah satu bagian
dari kegiatan merancang pembelajaran ini adalah menentukan pendekatan, metode,
strategi, dan teknik pembelajaran. Apabila guru memilih pendekatan, metode, strategi, dan
teknik yang tidak tepat maka dapat dipastikan bahwa pembelajaran tidak akan berjalan
efektif. Sementara bila guru berhasil memilih dan menentukan pendekatan, metode,
strategi, dan teknik pembelajaran dengan baik, dapat diasumsikan bahwa pembelajaran
yang akan dilakukannya kemungkinan besar akan berjalan efektif.Strategi pembelajaran ini
sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, sehingga sistem belajar mengajar di kelas tidak
menjadi monoton atau membosankan serta dapat membantu siswa dalam mengembangkan
pola berpikirnya. Khususnya dalam dunia pendidikan, strategi ini dapat diartikan sebagai
suatu rancangan sekaligus metode dalam mencapai tujuannya. Strategi pembelajaran
adalah suatu rencana, yang didalamnya terdapat rangkaian kegiatan yang dirancang secara
khusus.

B.Strategi Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan, strategi bisa diartikan sebagai suatu cara atau metode
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Jadi definisi strategi pembelajaran bisa
diartikan sebagai sebuah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain
untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu.Strategi pembelajaran di dalamnya
mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik. Strategi
pembelajaran memiliki beberapa kegunaan dan manfaat di antaranya adalah siswa terlayani
kebutuhannya mengenai belajar cara berfikir dengan lebih baik. adanya strategi
pembelajaran juga turut membantu guru agar memiliki gambaran bagaimana cara
membantu siswa dalam kegiatan belajarnya. Hal ini dikarenakan siswa memiliki perbedaan
dalam hal kemampuan, motivasi untuk belajar, keadaan latar belakang sosio budaya dan
tingkat ekonominya.Jadi, kegunaan strategi adalah memberikan rumusan acuan kegiatan
belajar mengajar untuk memperoleh pengalaman belajar yang inovatif mengenai
pengetahuan dan kemampuan berfikir rasional dalam menyiapkan siswa memasuki
kehidupan dalam masa dewasa.

6
Contoh metode, teknik dan alat yang menjadi bagian di dalam pelaksanaan sesuatu
strategi pembelajaran diantaranya adalah ceramah, diskusi, demonstrasi, debat, simulasi,
laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, simposium, bermain peran, LCD, video-
tape, karya wisata, penggunaan narasumber, dan lain sebagainya. Di bawah ini akan
dijelaskan apa saja definisi strategi pembelajaran, baik secara umum maupun menurut
pendapat para ahli:
Definisi Strategi Pembelajaran Secara Umum
Pengertian strategi pembelajaran secara umum adalah suatu rencana dan cara
mengajar yang akan dilakukan guru dengan menetapkan langkah-langkah utama mengajar
sesuai dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai dan telah digariskan.Strategi
pembelajaran juga bisa diartikan sebagai serangkaian rencana kegiatan yang termasuk
didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan
dalam suatu pembelajaran.Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli.Berikut
merupakan pembahasan mengenai pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli
selengkapnya.

1.Menurut Kemp (1995)


Pengertian strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
2.Menurut Kozma (2007)
Definisi strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai yang dipilih, yaitu yang dapat
memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan
pembelajaran tertentu.
3.Menurut Sanjaya, Wina (2007)
Strategi pembelajaran merupakan pola umum perbuatan guru-peserta didik di dalam
perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Sehingga strategi menunjuk kepada karakteristik
abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik di dalam peristiwa belajar-mengajar.
4.Menurut Egger Kauchak dan Harder
Strategi pembelajaran menurut Kauchak dan Harder adalah jenis-jenis metode mengajar
yang khusus direncanakan untuk mencapai tujuan khusus.
5.Menurut Gerlach dan Ely (1990)
Strategi merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran
dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Sedangkan strategi pembelajaran meliputi sifat,
lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar
kepada peserta didik.
6.Menurut Gropper (1998)
Strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mereka menegaskan bahwa setiap tingkah
laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus
dapat dipraktekkan.

7
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh seorang
instruktur, guru, widyaiswara dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis strategi
yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni: (a) strategi pengorganisasian pembelajaran, (b)
strategi penyampaian pembelajaran, dan (c) strategi pengelolaan pembelajaran.
1. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran

Reigeluth, Bunderson dan Meril (1977) menyatakan strategi mengorganisasi isi pelajaran
disebut sebagai struktural strategi, yang mengacu pada cara untuk membuat urutan dan
mensintesis fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan.Strategi pengorganisasian,
lebih lanjut dibedakan menjadi dua jenis, yaitu strategi mikro dan strategi makro. Startegi
mikro mengacu kepada metode untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar
pada satu konsep, atau prosedur atau prinsip. Strategi makro mengacu kepada metode
untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep atau
prosedur atau prinsip.Strategi makro berurusan dengan bagaimana memilih, menata
urusan, membuat sintesis dan rangkuman isi pembelajaran yang saling berkaitan. Pemilihan
isi berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, mengacu pada penentapan konsep
apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu. Penataan urutan isi mengacu pada
keputusan untuk menata dengan urutan tertentu konsep yang akan diajarkan. Pembuatan
sintesis diantara konsep prosedur atau prinsip. Pembauatn rangkuman mengacu kepada
keputusan tentang bagaimana cara melakukan tinjauan ulang konsepnserta kaitan yang
sudah diajarkan.

2. Strategi Penyampaian Pembelajaran.

Strategi penyampaian isi pembelajaran merupkan komponen variabel metode untuk


melaksanakan proses pembelajaran. Fungsi strategi penyampaian pembelajaran adalah: (1)
menyampaikan isi pembelajaran kepada pebelajar, dan (2) menyediakan informasi atau
bahan-bahan yang diperlukan pebelajar untuk menampilkan unjuk kerja.

3. Strategi Pengelolaan Pembelajaran

Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan


dengan bagaimana menata interaksi antara pebelajar dengan variabel metode
pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang
strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian mana yang digunakan selama proses
pembelajaran. Paling tidak, ada 3 (tiga) klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan,
yaitu penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi.

Strategi pembelajaran berikut ini adalah di antara cara yang dapat digunakan oleh
guru untuk dapat mengaktifkan siswa. Guru diharapkan mengembangkan atau mencari
strategi lain yang dipandang lebih tepat. Sebab, pada dasarnya tidak ada strategi yang paling
ideal. Masing-masing strategi mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. hal ini sangat
bergantung pada tujuan yang hendak dicapai, pengguna strategi (guru), ketersediaan
fasilitas, dan kondisi siswa.
8
1. Strategi Pembelajaran untuk Mengaktifkan Kelompok Proses belajar akan lebih efektif jika
guru mengkondisikan agar setiap siswa terlibat secara aktif dan terjadi hubungan yang
dinamis dan saling mendukung antara siswa satu dengan siswa yang lain. Berikut ini
beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk mengaktifkan siswa
secara kolektif.

a. Tim Pendengar (listening team)

Strategi ini dimaksudkan untuk mengaktifkan seluruh siswa dengan membagi siswa secara
berkelompok dan memberikan tugas yang berbeda kepada masing-masing kelompok
tersebut. Strategi ini dapat dibuat dengan prosedur sebagai berikut:

1.Siswa dibagi ke dalam empat kelompok. Setiap kelompok mempunyai peran dan
tugas sendiri-sendiri. Kelompok 1 (sebagai kelompok penanya) bertugas membuat
pertanyaan yang didasarkan pada materi yang telah disampaikan oleh guru.
Kelompok 2 (sebagai kelompok setuju) bertugas menyatakan poin-poin mana yang
disepakati dan menjelaskan alasannya.

2.Guru menyampaikan materi pelajaran. Setelah selesai, kelompok kelompok


tersebut diberi waktu untuk melaksanakan tugas sesuai dengan yang ditetapkan.
Tugas guru hanya memberikan pengarahan agar empat kelompok tersebut
mengemukakan tugasnya dengan baik. Selain itu, guru juga memberikan komentar
jika ada pendapat kelompok yang menyimpang terlalu jauh dari materi pelajaran.

b. Membuat Catatan Terbimbing (guided note taking)

Dengan strategi ini guru memberikan satu borang yang dipersiapkan untuk mendorong
siswa mencatat selagi guru mengajar. Prosedur dari strategi ini adalah sebagai berikut:

1.Guru mempersiapkan sebuah hand-out yang menyimpulkan tentang poin


penting dari materi pelajaran yang akan disampaikan.

2. Sebagai ganti dari memberikan teks yang lengkap, guru membuat bahan pelajaran
singkat yang di dalamnya ada bagian-bagian tertentu yang dikosongkan. Sebagai
contoh: Dalam Islam ada dua hal yang dijadikan sebagai sumber ajaran, yaitu ……..
dan ……….. Sumber yang pertama diturunkan oleh Allah pada tanggal ….. Ramadhan.
Sumber kedua berupa sunnah Nabi yang berupa perbuatan atau ………, perkataan
atau ………., dan ketetapan atau …………

c. Pembelajaran Terbimbing

Dalam strategi ini guru menanyakan satu atau lebih pertanyaan untuk membuka pelajaran.
Cara ini merupakan modifikasi dari strategi ceramah secara langsung. Prosedur strategi ini
adalah:

9
1. Guru menentukan satu atau sejumlah pertanyaan yang dapat membuka
pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Guru dapat menggunakan pertanyaan yang
mempunya beberapa alternatif jawaban.

2. Guru memberikan bahan materi pelajaran kepada siswa, baik yang ditulis sendiri
maupun melalui buku teks tentang materi yang akan disampaikan ketika itu. Guru
menyuruh siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan
melalui bahan tersebut.

3.Siswa menyampaikan hasil temuan atau jawabannya dari pertanyaan yang


diberikan.

d. Perdebatan Aktif (active debate)

Suatu perdebatan dapat menjadi sebuah metode berharga untuk mengembangkan


pemikiran dan refleksi, khususnya jika para siswa diharapkan mengambil posisi yang
bertentangan dengan pendapatnya. Ini adalah sebuah strategi untuk suatu perdebatan yang
secara aktif melibatkan setiap siswa dalam kelas—bukan hanya orang-orang yang berdebat.
Prosedur dari strategi ini adalah:

e. Strategi Poin-Kounterpoin

Kegiatan ini merupakan sebuah teknik untuk merangsang diskusi dan mendapatkan
pemahaman lebih mendalam tentang berbagai isu kompleks. Format tersebut mirip dengan
sebuah perdebatan namun kurang formal dan berjalan dengan lebih cepat. Prosedur
strategi ini sebagai berikut:

1. Guru memilih sebuah masalah yang mempunyai dua sisi atau lebih,misalnya
tentang gejala pernikahan dini di masyarakat. Guru dapat mengarahkan siswa agar
mencari faktor penyebab yang memunculkan fenomena ini.

2. Guru membagi kelas ke dalam kelompok-kelompok menurut jumlah posisi yang


telah ditetapkan, dan guru meminta tiap kelompok untuk mengungkapkan
argumennya untuk mendukung bidangnya. Guru dapat mendorong siswa bekerja
dengan patner tempat duduk atau kelompok kelompok inti yang kecil.

3. Gabungkan kembali seluruh kelas, tetapi mintalah para anggota dari tiap
kelompok untuk duduk bersama dengan jarak antara sub-sub kelompok itu.
Perdebatan kemudian dimulai.

f. Strategi menggabung dua kekuatan (the power of two)

Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong munculnya
keuntungan dari sinergi itu, sebab dua kepala [orang] tentu lebih baik daripada satu.
Prosedur strategi ini sebagai berikut:

10
1. Guru memberi peserta didik satu atau lebih pertanyaan yang membutuhkan
refleksi dan pikiran. Sebagai contoh : mengapa puasa dapat menyehatkan tubuh?
Bagaimana cara berwudlu yang baik dan benar? Mengapa orang fakir dan miskin
perlu disantuni?

2. Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sendiri-sendiri.

3. Setelah semua melengkapi jawabannya, guru membentuk siswa ke dalam


pasangan dan meminta mereka untuk berbagi (sharing) jawabannya dengan jawaban
yang dibuat teman yang lain.

g. Pertanyaan Kelompok (team quiz)

Teknik tim ini dapat meningkatkan kemampuan tanggung jawab peserta didik tentang apa
yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan. Prosedur
strategi ini adalah sebagai berikut:

1. Guru memilih topik yang dapat dipresentasikan dalam tiga bagian, misalnya
tentang pernikahan dan perceraian dalam Islam.

2. Guru membagi siswa menjadi tiga kelompok

3. Guru menjelaskan bentuk sesinya dan memulai presentasi. Guru membatasi


presentasi sampai 10 menit atau kurang.

4. Guru meminta tim A menyiapkan quiz yang berjawaban singkat. Quiz ini tidak
memakan waktu lebih dari lima menit untuk persiapan. Tim B dan C memanfaatkan
waktu untuk meninjau lagi catatan mereka.

5. Tim A menguji anggota tim B. Jika Tim B tidak bisa menjawab, Tim C diberi
kesempatan untuk menjawabnya.

6. Tim A melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya kepada anggota Tim C, dan


mengulangi proses yang sama.

7. Ketika quiz selesai, guru melanjutkan pada bagian kedua pelajaran, dan menunjuk
Tim B sebagaai pemimpin quiz.

8. Setelah Tim B menyelesaikan ujian tersebut, guru melanjutkan pada bagian ketiga
dan menentukan tim C sebagai pemimpin quiz.

2. Strategi Pembelajaran untuk Mengaktifkan Individu

a. Strategi membaca dengan keras (reading aloud)

Membaca suatu teks dengan keras dapat membantu siswa memfokuskan perhatian secara
mental, menimbulkan pertanyaan-pertanyaan, dan merangsang diskusi. Strategi tersebut

11
mempunyai efek pada memusatkan perhatian dan membuat suatu kelompok yang kohesif.
Prosedur dari strategi ini adalah sebagai berikut:

1.Guru memilih sebuah teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan keras,
misalnya tentang manasik haji. Guru hendaknya membatasi dengan suatu pilihan
teks yang kurang dari 500 kata.

2. Guru menjelaskan teks itu pada peserta didik secara singkat. Guru memperjelas
poin-poin kunci atau masalah-masalah pokok yang dapat diangkat.

3. Guru membagi bacaan teks itu dengan alinea-alinea atau beberapa cara lainnya.
Guru menyuruh sukarelawan-sukarelawan untuk membaca keras bagian-bagian yang
berbeda.

4. Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, guru menghentikan di beberapa tempat


untuk menekankan poin-poin tertentu, kemudian guru memunculkan beberapa
pertanyaan, atau memberikan contoh-contoh. Guru dapat membuat diskusi diskusi
singkat jika para peserta didik menunjukkan minat dalam bagian tertentu. Kemudian
guru melanjutkan dengan menguji apa yang ada dalam teks tersebut.

b. Setiap Orang adalah Guru (Everyone is a teacher here).

Ini merupakan sebuah strategi yang mudah guna memperoleh partisipasi kelas yang besar
dan tanggung jawab individu. Strategi ini memberikan kesempatan pada setiap peserta didik
untuk bertindak sebagai seorang “pengajar” terhadap peserta didik lain. Prosedur dari
strategi ini adalah:

1. Guru membagikan kartu indeks kepada setiap siswa. Guru meminta para peserta
menulis sebuah pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran yang
sedang dipelajari di dalam kelas atau topik khusus yang akan mereka diskusikan di
kelas. Misalnya ketika materi pelajaran tentang zakat, maka mereka membuat
pertanyaan yang berkaitan dengan zakat.
2. Guru mengumpulkan kartu, mengocok dan membagikan satu pada setiap siswa.
Guru meminta siswa membaca diam-diam pertanyaan atau topik pada kartu dan
pikirkan satu jawaban.
3. Guru memanggil sukarelawan yang akan membaca dengan keras kartu yang
mereka dapat dan memberi respon.
4. Setelah diberi respon, guru meminta pada yang lain di dalam kelas untuk
menambahkan apa yang telah disumbang oleh sukarelawan tersebut.
5. Guru melanjutkan proses itu selama masih ada sukarelawan.
c. Menulis Pengalaman secara Langsung (writing in the here and now) Menulis dapat
membantu peserta didik merefleksikan pengalaman-pengalaman yang telah mereka alami.
Prosedur dari strategi ini adalah:

12
1. Guru memilih jenis pengalaman yang diinginkan untuk ditulis oleh siswa. Ia bisa
berupa peristiwa masa lampau atau yang akan datang. Diantara contoh yang dapat
diangkat adalah memandikan jenazah, melakukan ibadah haji, atau sahur pada bulan
Ramadhan

2) Guru menginformasikan kepada peserta didik tentang pengalaman yang telah


dipilih untuk tujuan penulisan reflektif. Guru memberitahu mereka bahwa cara yang
berharga untuk merefleksikan pengalaman adalah mengenangkan atau
mengalaminya untuk pertama kali di sini dan saat sekarang. Dengan demikian
tindakan itu menjadikan pengaruh lebih jelas dan lebih dramatik dari pada menulis
tentang sesuatu di “sana dan kemudian” atau di masa depan yang jauh.

3) Guru memerintahkan peserta didik untuk menulis, saat sekarang, tentang


pengalaman yang telah dipilih. Perintahkan mereka untuk memulai awal
pengalaman dan menulis apa yang sedang mereka dan lainnya lakukan dan rasakan.
Guru menyuruh peserta didik untuk menulis sebanyak mungkin yang mereka
inginkan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dan perasaan-perasaan yang
dihasilaknnya.

C.Strategi Pembelajaran Aktif di Sekolah Dasar.

Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi
antar peserta didik maupun peserta didik dengan pengajar dalam proses pembelajaran
tersebut. Menurut Bonwell dalam Samadhi (2010:47), pembelajaran aktif memiliki
beberapakarakteristik sebagai berikut:

1. Penekanan proses pembelajaran bukan padapenyampaian informasi oleh pengajar


melainkan padapengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritisterhadap
topik atau permasalahan yang dibahas,
2. Peserta didik tidak hanya mendengarkan kuliah secarapasif tetapi mengerjakan
sesuatu yang berkaitan dengan materi,
3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikapberkenaan dengan materi,
4. Peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis,menganalisa dan
melakukan evaluasi,
5. Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.Peserta didik
belajar secara aktif ketika mereka secara terus menerus terlibat, baik secara mental
maupunsecara fisik. Pembelajaran aktif itu penuh semangat,hidup, giat,
berkesinambungan, kuat dan efektif.Pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran
yang terjadiketika peserta didik bersemangat, siap secara mental,dan dapat
memahami pengalaman yang dialami
(Hollingsworth, et al,2008:98).Di samping karateristik diatas secara umum suatuproses
pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal yaitu:

13
1. Interaksi yang timbul selama proses pembelajaranakan menimbulkan positive
interdependence di manakonsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapatdiperoleh
secara bersama-sama melalui eksplorasi aktifdalam belajar.
2. Setiap individu harus terlibat aktif dalam prosespembelajaran dan pengajar harus dapat
mendapatkanpenilaian untuk setiap peserta didik sehingga terdapatindividual
accountability.
3. proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalandengan efektif diperlukan tingkat
kerjasama yang tinggisehingga akan memupuk social skills

D. Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran

Beberapa istilah yang hampir sama dengan strategi yaitu metode, pendekatan, teknik atau
taktik dalam pembelajaran.

1. Metode

Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan
untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada sebuah
perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat
digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat dilaksanakan
dengan berbagai metode.

2. Pendekatan (Approach)

Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau
tergantung dari pendekatan tertentu. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada dua
pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-
centred approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centred
approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran
langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori.
Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi
pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.

3. Teknik

Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu
metode. Misalnya, cara yang harus dilakukan agar metode ceramah berjalan efektif dan
efisien. Dengan demikian, sebelum seseorang melakukan proses ceramah sebaiknya
memperhatikan kondisi dan situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari setelah makan
siang dengan jumlah siswa yang banyak tentu saja akan berbeda jika ceramah itu dilakukan
pada pagi hari dengan jumlah siswa yang terbatas.

14
4. Taktik

Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.
Taktik sifatnya lebih individual, walaupun dua orang samasama menggunakan metode
ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka akan melakukannya
secara berbeda, misalnya dalam taktik menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya
bahasa agar materi yang disampaikan mudah dipahami.Dari penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa suatu strategi pembelajaran sedangkan bagaimana menjalankan strategi
itu dapat ditetapkan berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode
pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan dengan metode,
dan penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara guru
yang satu dengan yang lain.

E.Konsep Dasar Strategi Pembelajaran

Konsep dasar strategi belajar mengajar ini meliputi hal-hal: (1) menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku pebelajar; (2) menentukan pilihan berkenaan
dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur, metode dan
teknik belajar mengajar; dan (3) norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam
rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dikaitkan dengan belajar mengajar, strategi
bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru, murid dalam perwujudan kegiatan
belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Newman dan
Mogan strategi dasar setiap usaha meliputi empat masalah masing-masing adalah sebagai
berikut.

Pengidentifikasian dan penetapan spesifiakasi dan kualifikasi hasil yang harus dicapai
dan menjadi sasaran usaha tersebut dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang
memerlukannya.Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utama yang ampuh untuk
mencapai sasaran. Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak awal
sampai akhir.Pertimbangan dan penetapan tolok ukur dan ukuran baku yang akan
digunakan untuk menilai keberhasilan usaha yang dilakukan.Kalau diterapkan dalam konteks
pembelajaran, keempat strategi dasar tersebut bisa diterjemahkan menjadi: (1)
mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku
kepribadian peserta didik yang diharapkan; (2) memilih sistem pendekatan belajar mengajar
berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat; (3) memilih dan menetapkan
prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat, efektif, sehingga
dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya; dan (4)
menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil
kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat
penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.Dari uraian di
atas tergambar bahwa ada empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan harus

15
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar supaya sesuai dengan
yang diharapkan.

Pertama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang diinginkan sebagai
hasil belajar mengajar yang dilakukan. Dengan kata lain apa yang harus dijadikan sasaran
dari kegiatan belajar mengajar tersebut. Sasaran ini harus dirumuskan secara jelas dan
konkrit sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Perubahan perilaku dan kepribadian
yang kita inginkan terjadi setelah siswa mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar itu harus
jelas, misalnya dari tidak bisa membaca berubah menjadi dapat membaca. Suatu kegiatan
belajar mengajar tanpa sasaran yang jelas, berarti kegiatan tersebut dilakukan tanpa arah
atau tujuan yang pasti. Lebih jauh suatu usaha atau kegiatan yang tidak punya arah atau
tujuan pasti, dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan- penyimpangan dan tidak
tercapainya hasil yang diharapkan.

Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan
efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara kita memandang suatu persoalan, konsep,
pengertian dan teori apa yang kita gunakan dalam memecahkan suatu kasus akan
mempengaruhi hasilnya. Suatu masalah yang dipelajari oleh dua orang dengan pendekatan
berbeda, akan menghasilkan kesimpulan- kesimpulan yang tidak sama. Norma-norma sosial
seperti baik, benar, adil, dan sebagainya akan melahirkan kesimpulan yang berbeda bahkan
mungkin bertentangan kalau dalam cara pendekatannya menggunakan berbagai disiplin
ilmu. Pengertian-pengertian, konsep, dan teori ekonomi tentang baik, benar, atau adil, tidak
sama dengan baik, benar atau adil menurut pengertian konsep dan teori antropologi. Juga
akan tidak sama apa yang dikatakan baik, benar atau adil kalau kita menggunakan
pendekatan agama karena pengertian, konsep, dan teori agama mengenai baik, benar atau
adil itu jelas berbeda dengan konsep ekonomi maupun antropologi. Begitu juga halnya
dengan cara pendekatan terhadap kegiatan belajar mengajar dalam pembelajaran.

Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar
yang dianggap paling tepat dan efektif. Metode atau teknik penyajian untuk memotivasi
siswa agar mampu menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan
masalah, berbeda dengan cara atau supaya murid- murid terdorong dan mampu berfikir
bebas dan cukup keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Perlu dipahami
bahwa suatu metode mungkin hanya cocok dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi
dengan sasaran yang berbeda hendaknya jangan menggunakan teknik penyajian yang sama.

Keempat, menetapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru


mempunyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana
keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya. Suatu program baru bisa diketahui
keberhasilannya setelah dilakukan evaluasi. Sistem penilaian dalam kegiatan belajar
mengajar merupakan salah satu strategi yang tidak bisa dipisahkan dengan strategi dasar
lain. Apa yang harus dinilai dan bagaimana penilaian itu harus dilakukan termasuk
kemampuan yang harus dimiliki oleh guru. Seorang siswa dapat dikategorikan sebagai murid

16
yang berhasil bisa dilihat dari berbagai segi. Bisa dilihat dari segi kerajinannya mengikuti
tatap muka dengan guru, perilaku sehari-hari di sekolah, hasil ulangan, hubungan sosial,
kepemimpinan, prestasi olah raga, keterampilan dan sebagainya atau dilihat dan berbagai
aspek.

F.Jenis-jenis strategi pembelajaran

Dalam pelaksanaan pendidikan tentunya banyak contoh strategi pembelajaran yang dapat
digunakan. Misalnya, jika strategi pembelajaran memiliki sisi positif dan negatif, perlu
diketahui apa sisi negatif dan positifnya. agar lebih mudah dikendalikan. Berikut
penjelasannya:

1. Metode ceramah

Jenis strategi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah yaitu penuturan materi
dalam bahan ajar secara lisan yang dilakukan oleh guru. Terdapat kelebihan dan kekurangan
dalam melaksanakan metode pembelajaran yang satu ini.
Kelebihan:
 Ini adalah metode yang mudah dan murah.
 Dapat menyajikan materi pelajaran secara luas dan lebih detail.
 Guru dapat mengontrol keadaan kelas dengan lebih mudah.
Kekurangan:
 Materi yang diserap siswa hanyalah apa yang diajarkan guru di dalam kelas.
 Tidak ada peragaan khusus dari setiap materi yang disajikan.
 Siswa juga sering merasa bosan jika guru tidak memiliki kemampuan berbahasa yang
baik.
 Lebih sulit untuk mendeteksi tingkat pemahaman siswa.
2. Metode demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan jenis pembelajaran yang menyajikan materi pelajaran


kepada siswa yang digabungkan dengan penjelasan. Tujuannya agar siswa dapat lebih
mudah memahami materi pembelajaran yang dijelaskan.
Kelebihan:
 Siswa tidak akan ketinggalan pemahaman karena penjelasan disertai dengan latihan.
 Proses pembelajaran juga akan lebih menarik karena siswa tidak hanya
mendengarkan.
 Dengan proses mengamati, siswa dapat mengembangkan pola berpikirnya dalam
menghubungkan antara teori dan praktik.
Kekurangan:
Memerlukan persiapan yang lebih matang dari segi bahan, peralatan dan juga bahan dan
tempat karena jika tidak, justru akan berdampak pada tidak efektifnya proses pembelajaran.
Hal tersebut hanya dapat dilakukan oleh guru yang memiliki kemampuan dan keterampilan
khusus.

17
3. Strategi pembelajaran metode diskusi

Jenis strategi pembelajaran lainnya yaitu dengan menggunakan metode diskusi yaitu
dengan menghadapkan siswa pada suatu masalah untuk menemukan solusi yang tepat.
Kelebihan:
 Dapat merangsang siswa untuk berpikir lebih kreatif.
 Dapat melatih siswa dalam mengungkapkan pendapatnya.
 Dapat melatih siswa untuk saling menghargai sudut pandang.
Kekurangan:
 Kegiatan diskusi seringkali hanya dikuasai oleh orang-orang tertentu.
 Dapat mengaburkan kesimpulan dalam suatu pelajaran, karena topiknya bisa lebih
luas.
 Seringkali ada perbedaan pendapat yang berujung pada emosi.
 Perlu waktu lama untuk mempelajari suatu mata pelajaran tertentu.
4. Metode simulasi

Sedangkan metode simulasi dalam strategi pembelajaran yaitu dengan menghadirkan


situasi tiruan agar setiap siswa dapat lebih mudah memahami konsep dan juga materi yang
disampaikan.

Kelebihan:
 Dapat menjadi bekal bagi siswa dalam menghadapi suatu keadaan yang sebenarnya.
 Dapat mengembangkan sisi kreatif seorang siswa saat melakukan proses
pembelajaran.
 Dapat menumbuhkan keberanian dan kepercayaan diri.
 Dapat meningkatkan semangat belajar siswa.
Kekurangan:
Ada beberapa faktor psikologis siswa, misalnya rasa malu ketika sedang melakukan simulasi
tersebut.

18
BAB II
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN

A.Macam-Macam Strategi Pembelajaran

Bila dilihat dari penyajiannya strategi pembelajaran dibagi 2 yaitu induktif dan deduktif.
Strategi pembelajaran ini sifatnya konseptual. Strategi atau model pembelajaran ini bisa
diimplementasikan dengan bentuk metode pembelajaran yang nyata.Metode pembejaran
yang bisa dipilih dari konsep strategi pembelajaran adalah 1. Ceramah, 2. Diskusi kelompok,
3. Demonstrasi , 4. Simulasi, 5. Pengalaman lapangan, 6. Mind Mapping, 7. Drama.dan lain-
lain

Dalam kurikulum 2013 strategi pembelajaran atau model pembelajaran ada 5

1. Strategi discovery Learning (DL) (Menyingkap Pembelajaran)


2. Strategi inkuiri Learning (IL) (Penyelidikan Pembelajaran)
3. Strategi Problem Based Learning (PBL) (Pembelajaran berbasis masalah)
4. Strategi Project Based Learning (PBL) (Pembelajaran Berbasis proyek)
5. Strategi Saintifik Learning (SL) ( Pembelajaran Ilmiah)

B.Definisi dari Macam-Macam Strategi Pembelajaran

1.Strategi discovery learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri

2.Strategi Inkuiri Learning didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973) sebagai:
Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri;
dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan
simbul-simbul dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan
yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang
ditemukan orang lain.

3.Strategi Problem Based Learning (PBL) adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya
permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan
keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan (Duch,1995).

19
4.Strategi Project Based Learning adalah pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan
sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan
informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

5.Strategi Saintifik Learning adalah Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa
agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-
tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan
masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang “ditemukan”.

C.Faktor-faktor yang mempengaruhi Strategi Pembelajaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan strategi belajar-mengajar ialah: tujuan,


bahan pelajaran, alat dan sumber, siswa, dan guru.

1. Gagne mengklasifikasikan hasil-hasil belajar yang membawa implikasi terhadap


penggunaan strategi belajar-mengajar, sebagai berikut:

1. Keterampilan intelektual dengan tahapan-tahapannya:


1. Diskriminasi (mengenal benda konkret).
2. Konsep konkret (mengenal sifat-sifat benda/objek konkret).
3. Konsep terdefinisi (kemampuan memahami konsep terdefinisi).
4. Aturan (kemampuan menggunakan aturan, rumus, hukum/dalil, prinsip).
5. Masalah/aturan tingkat tinggi (kemampuan memecahkan masalah
dengan menggunakan berbagai aturan).

2. Strategi kognitif (kemampuan memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian,


belajar, mengingat, dan berfikir).

3. Informasi verbal (kemampuan menyimpan nama/label, fakta, pengetahuan di dalam


ingatan).

4. Keterampilan motorik (kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan fisik).

5. Sikap (kemampuan menampilkan perilaku yang bermuatan nilai-nilai).

2. Yang perlu dipertimbangkan dari faktor siswa di dalam menggunakan strategi belajar-
mengajar, antara lain:

1. Siswa sebagai pribadi tersendiri memiliki perbedaan-perbedaan dari siswa lain.


2. Jumlah siswa yang mengikuti pelajaran.
3. Dari faktor alat dan sumber yang perlu dipertimbangkan ialah:

20
1. Jumlah dan karakteristik alat pelajaran dan alat peraga.
2. Jumlah dan karakteristik sumber pelajaran (bahan cetakan dan lingkungan
sekitar).
4. Dari faktor guru yang akan mempengaruhi penggunaan strategi belajar-mengajar ialah
kemampuan menguasai bahan pelajaran dan kemampuan membelajarkan siswa.

D.Berbagai Jenis Strategi Belajar Mengajar

Berbagai jenis strategi Belajar Mengajar dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai


pertimbangan:

1. Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan.

1. Strategi Deduktif. Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah
dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau
bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri ciri. StrategiDeduktif
dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep
terdefinisi.

2. Strategi Induktif. Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah
mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau
rumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep
konkret maupun konsep terdefinisi.

2. Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan.

1. Strategi Ekspositorik. Dengan Strategi Ekspositorik bahan atau materi pelajaran


diolah oleh guru. Siswa tinggal “terima jadi” dari guru. Dengan Strategi Ekspositorik
guru yang mencari dan mengolah bahan pelajaran, yang kemudian
menyampaikannya kepada siswa. Strategi Ekspositorik dapat digunakan di dalam
mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.

2. Strategi Heuristik. Dengan Strategi Heuristik bahan atau materi pelajaran diolah
oleh siswa. Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan pelajaran. Guru sebagai
fasilitator memberikan dorongan, arahan, dan bimbingan.Strategi Heuristik dapat
digunakan untuk mengajarkan berbagai materi pelajaran termasuk pemecahan
masalah. Dengan Strategi Heuristik diharapkan siswa bukan hanya paham dan
mampu melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan, akan tetapi juga akan terbentuk sikap-sikap positif, seperti: kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, terbuka. Strategi Heuristik terbagai atas Diskoperi dan Inkuiri.

3. Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Guru

1. Strategi Seorang Guru. Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa.


21
2. Strategi Pengajaran Beregu (Team Teaching). Dengan Pengajaran Beregu, dua
orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa.Pengajaran Beregu dapat digunakan
di dalam mengajarkan salah satu mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang
terpusat kepada suatu topik tertentu.

4. Atas Dasar Pertimbangan Jumlah Siswa

1. Strategi Klasikal
2. Strategi Kelompok Kecil
3. Strategi Individual.
5. Atas Dasar Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa.

1. Strategi Tatap Muka. Akan lebih baik dengan menggunakan alat peraga.
2. Strategi Pengajaran Melalui Media. Guru tidak langsung kontak dengan siswa,
akan tetapi guru “mewakilkan” kepada media. Siswa berinteraksi dengan media.

E.Hakikat Strategi Belajar Mengajar

Konsep dan Prinsip Belajar dan PembelajaranBelajar memiliki tiga atribut pokok ialah:

1. Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan perasaan.
2. Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik,
maupun afektif.
3. Belajar berkat mengalami, baik mengalami secara langsung maupun mengalami secara
tidak langsung (melalui media). Dengan kata lain belajar terjadi di dalam interaksi dengan
lingkungan. (lingkungan fisik dan lingkungan sosial).
4. Supaya belajar terjadi secara efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip antara lain:
1. Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsik
maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik, karena berkaitan
langsung dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.
2. Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya
dengan motivasi. Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran bisa
didasarkan terhadap diri siswa itu sendiri dan atau terhadap situasi
pembelajarannya.

3. Aktivitas. Belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila fikiran dan perasaan siswa tidak
terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak
belajar. Penggunaan metode dan media yang bervariasi dapat merangsang siswa
lebih aktif belajar.

4. Umpan balik di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera menge tahui
benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Umpan balik dari guru sebaiknya yang

22
mampu menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan
pemahaman siswa akan pelajaran tersebut.

5. Perbedaan individual adalah individu tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang
lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai dengan
hakikat mereka masing-masing. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa
sangat diperlukan.

5. Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari unsur: tujuan,
bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru.Semua unsur atau komponen tersebut saling
berkaitan, saling mempengaruhi; dan semuanya berfungsi dengan berorientasi kepada
tujuan

23
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Sebagai pengimplementasi rencana pengajaran yang telah disusun, dosen hendaknya


mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada dan berusaha “memoles” setiap situasi
yang muncul menjadi situasi yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar. Pada saat melaksanakan kegiatan evaluasi, dosen harus dapat menetapkan
prosedur dan teknik evaluasi yang tepat. Jika tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
pada kegiatan perencanaan belum tercapai, maka ia harus meninjau kembali serta rencana
implementasinya dengan maksud untuk melakukan perbaikan.

B.Saran

Mengevaluasi pembelajaran merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang


perolehan belajar siswa secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap, nilai, maupun
proses. Hal ini dapat digunakan oleh guru sebagai balikan maupun keputusan yang sangat
diperlukan dalam menentukan strategi mengajar yang tepat maupun dalam memperbaiki
proses belajar mengajar. Untuk maksud tersebut guru perlu mengadakan penilaian, baik
terhadap proses maupun terhadap hasil belajar.

24
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjQ4r
WCsJr0AhXczDgGHdo7AC8QFnoECAMQAw&url=https%3A%2F%2Fmedia.neliti.com%2Fmed
ia%2Fpublications%2F147246-ID-implementasi-proses-pembelajaran-dalam-
m.pdf&usg=AOvVaw0W5rpU4Xy0xvdPtwQouLt_

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjQ4r
WCsJr0AhXczDgGHdo7AC8QFnoECDIQAQ&url=http%3A%2F%2Frepository.uinsu.ac.id%2F18
28%2F1%2FTesis%2520Latifah%2520Hanum.pdf&usg=AOvVaw3gRpjFHyvx-9MVE9vYLoOn

http://repository.radenintan.ac.id/2073/

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&v
ed=2ahUKEwjQ4rWCsJr0AhXczDgGHdo7AC8QFnoECB8QAQ&url=http%3A%2F%2Frepositor
y.radenintan.ac.id%2F2073%2F&usg=AOvVaw1h1nfRclzdmtxYAillsOTZ

https://www.sdn2rajekwesi.sch.id/blog/dummy-data-6

25
26

Anda mungkin juga menyukai