OLEH :
LA ODE HARIMIN
NDH : 037
1
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil No. 8A Puuwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
Oleh :
LA ODE HARIMIN
NDH : 037
Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal 6 Oktober 2021 di Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara
COACH. MENTOR,
ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil No. 8A Puuwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
Oleh :
LA ODE HARIMIN
NDH : 037
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
SYAHRUDDIN NURDIN, SE
Pembina Utama Madya, IV/d
NIP. 19660621 199012 1 001
iii
KATA PENGANTAR
LA ODE HARIMIN
iv
DAFTAR ISI
v
BAB III. CAPAIAN AKTUALISASI .......................................................................... 75
3.1. Kendala dan Antisipasi ............................................................................ 75
3.2. Hasil Aktualisasi ..................................................................................... 77
3.2.1. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan ......................................................... 77
3.2.2. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi ............................................................ 80
BAB IV.PENUTUP...............................................................................................126
4.1. Kesimpulan ...........................................................................................126
4.2. Saran ...................................................................................................126
4.3. Rencana Tindak Lanjut ..........................................................................126
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................128
LAMPIRAN ........................................................................................................129
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR BAGAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
sehingga dapat ter-internalisasi di dalam jiwa seorang ASN. Salah satu upaya
pembiasaan perilaku ASN untuk dapat mengintarnalisasi nilai-nilai dasar ASN
tersebut adalah melalui sebuah kegiatan Latihan Dasar (Latsar) CPNS yang
telah didesain untuk dapat menempa dan membentuk kepribadian CPNS
sehingga mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar tersebut.
Pelaksanaan Latihan dasar (Latsar) CPNS dilakukan oleh sebuah
lembaga yang kredibel dan berpengalaman dalam hal mengembangkan potensi
sumber daya manusia melalui metode-metode yang baku dan terukur, salah
satunya ialah lembaga Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM),
salah satunya BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara.
Disamping mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN, CPNS juga dituntut
untuk mampu bekerja secara professional dan menguasai bidang keahliannya
masing-masing. Salah satu CPNS yang dituntut mampu menguasai kompetensi
bidangnya adalah guru. Guru di masa kini, dituntut mampu menggunakan
media-media pembelajaran yang berbasis IT dan juga mengembangkan
metode-metode maupun model-model pembelajaran yang inovatif dan kreatif
sehingga mampu meningkatkan minat dan hasil belajar siswa di sekolah.
Permasalahan klasik yang sering dihadapi seorang guru PNS dalam
menjalankan tugas belajar-mengajar di sekolah yaitu kurangnya motivasi dan
minat belajar siswa sehingga mampu mempengaruhi hasil belajar mereka.
Menghadapi permasalahn tersebut, guru dituntut mampu mencari ide dan
inovasi untuk mengupayakan penyelesaian masalah klasikal yang sering
dihadapi oleh seorang guru di sekolah.
Dalam pemecahan masalah yang terkait dengan rendahnya minat
belajar siswa, guru dapat menempuh beberapa cara, diantaranya adalah
penggunaan aplikasi belajar berbasis android dengan menerapkan metode dan
model pembelajaran yang kreatif. Salah satu model pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah rendahnya minat belajar ialah
peneratapan model pembelajaran dan juga pemanfaatan teknologi dan
informasi melalui aplikasi berbasis android pada smartphone dengan model
pembelajaran tipe jigsaw.
2
Penggunnaan aplikasi belajar berbasis android diharapkan mampu
menarik minat belajar siswa yang akhir-akhir ini cenderung lebih berminat
dalam hal permainan atau game melalui smartphone dan bahkan dapat
dikatakan sudah menuju ke level ketergantungan. Dengan menggunakan
aplikasi belajar berbasis android, siswa dapat dialihkan dari ketergantungan
terhadap game dan media sosial untuk belajar materi pembelajaran di sekolah
sehingga akan mampu meningkatkan keampuan mereka dalam memahami
materi pembelajaran di kelas.
Proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan aplikasi berbasis
online yang dikombinasikan dengan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dinilai akan sangat efektif dalam menarik minat belajar
siswa. Model pembelajaran tipe jigsaw merupakan sebuah model pembelajaran
yang dapat menarik minat siswa karena melibatkan keaktifan siswa dalam
sebuah kelompok diskusi. Metode ini pada dasarnya adalah sebuah teknik
pembelajaran, dimana siswa memiliki tanggung jawab lebih besar dalam
pelaksanaan pembelajaran, dan bukan hanya semata-mata bersumber dari
guru.
Menurut Trianto (2002), model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
adalah proses pembelajaran yang kegiatan intinya adalah belajar bersama
dalam kelompok kecil. Proses pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw pada dasarnya dilakukan dengan diskusi kelompok yang memiliki tiga
tahap, yaitu tahap asal, tahap ahli, dan tahap ketiga adalah lima serangkai.
Rusman (2010) menyatakan prosedur model pembelajaran kooperatif
kooperatif tipe jigsaw yang terdiri dari 5 tahap, yakni; 1) Membentuk kelompok
awal, 2) pemberian tugas, 3) Tahap kelompok ahli, 4) Diskusi kelompok asal, 5)
Presentasi hasil diskusi. Dengan metode ini, siswa diharapkan mampu memiliki
ketertarikan pada setiap pokok bahasan pelajaran, termasuk pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) pada Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dalam proses pembelajaran IPA yang telah disampaikan oleh guru,
siswa tidak dapat memahami materi pembelajaran yang telah ia terima. Hal ini
dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya tidak adanya media
3
pembelajaran yang inovatif dan kreatif yang digunakan oleh guru serta metode
dan model pembelajaran yang dibawakan oleh guru di kelas cenderung
membosankan dan masih menggunakan cara-cara yang konservatif.
Melihat kondisi konkrit di atas, penulis menilai perlunya penggunaan
teknologi dan informasi sebagai media belajar serta adanya variasi metode dan
model yang perlu diterapkan oleh seorang guru IPA dalam hal menyampaikan
materi pembelajaran di kelas sehingga dapat menarik minat siswa untuk
mempelajari IPA sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA. Dengan kondisi tersebut penulis tertarik untuk membuat suatu
rancangan aktualisasi berupa penggunaan aplikasi belajar berbasis android,
yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Penggunaan
Aplikasi Belajar Berbasis Android pada Kelas VII/F SMPN 7 Buton
Tengah”.
Penggunaan media belajar berupa aplikasi belajar berbasis android yang
dikombinasikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigasaw diharapkan
dapat memicu kreativitas siswa sehingga mampu menarik minat belajar dan
dapat meningkatkan kemampuan penguasaan rumus matematis sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
4
1.3. Manfaat Aktualisasi
1. Bagi Penulis
5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
6
2.1.2. Visi Misi Organisasi
7
2.1.3. Struktur Organisasi
KEPALA SEKOLAH
HADIRUN, S.Pd.
BIMBINGAN KONSELING
1. MINARTI BIADI, S.Pd.
2. TILIANI, S.Pd.
3. AHMAD SAFRI, S.Pd.
WALI KELAS
SISWA OSIS
8
2.1.4. Nilai-nilai Organisasi
Tugas pokok dan fungsi profesi guru dijabarkan dalam Bab XI Pasal 39
Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang guru
yaitu sebgai berikut:
a. Merencanakan pembelajaran;
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
9
c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
d. Membimbing dan melatih peserta didik/peserta didik;
e. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
f. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang
sesuai; dan
g. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam
Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
b. Menyusun silabus pembelajaran;
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di
kelasnya;
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
h. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya (khususnya guru kelas);
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah/madrasah dan nasional;
k. Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
l. Melaksanakan pengembangan diri;
m.Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan
n. Melakukan presentasi ilmiah
10
2.1.7. Data-data Sumber Daya Yang Dimiliki Unit Kerja
Data sumber daya yang dimiliki oleh Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 7 Buton Tengah yaitu sebagai berikut :
B 16 29
13
C 13 28
7 15
1.
D 13 16 29
E 14 15 29
F 14 14 28
A 15 14 29
B 15 13 28
C 17 12 29
2. 8
D 15 13 28
E 16 13 29
F 19 12 31
A 16 14 30
B 15 12 27
C 15 11 26
3. 9
D 12 15 27
E 13 14 27
F 13 13 26
11
2. Data Sarana dan Prasarana
Tabel 2.2. Data Saran dan Prasarana SMP Negeri 7 Buton Tengah
No. Ruangan Jumlah
1 Ruang Kelas 16
2 Ruang Perpustakaan 1
3 Ruang Lab IPA 1
4 Ruang Guru 1
5. Ruang Lab. Komputer 1
6. Ruang Kepala Sekolah 1
7. Ruang WC Guru 2
8. Ruang WC Siswa 2
9. Tempat Parkir 1
8 Ruang UKS 1
9 Ruang OSIS 1
10 Ruang Pramuka 1
Total 29
12
WD. NURFINA, S. Pd BAHASA
8 PNS GURU MAPEL
NIP. 198910022019032009 INDONESIA
SULAEMAN, S. Pd. Gr. BAHASA
9 CPNS GURU MAPEL
NIP. 198706102020121003 INDONESIA
HAZRIN, S. Pd
10 CPNS IPS GURU MAPEL
NIP. 199212252020121007
LD. HARIMIN, S. Pd
11 CPNS IPA GURU MAPEL
NIP. 199103042020121005
M. AHYAN FAHRI, S. Pd
12 CPNS IPA GURU MAPEL
NIP. 199306282020121005
MUH. HAFIZ, S. Pd
13 CPNS PKN GURU MAPEL
NIP. 199603082020121007
YUSNIAR, S. Pd BAHASA
14 CPNS GURU MAPEL
NIP. 198805272020122004 INGGRIS
HASRIYANI, S. Pd
15 CPNS MATEMATIKA GURU MAPEL
NIP. 198905112020122002
NUR IRAWANI, S. Pd I
16 CPNS PENDAIS GURU MAPEL
NIP. 199208112020122009
GESHAWATI, S. Pd BAHASA
17 CPNS GURU MAPEL
NIP. 199604302020122006 INDONESIA
18 DIAN ARDITA, S.Pd HONORER IPS GURU MAPEL
13
32 LILIYANA, S.Pd HONORER PRAKARYA GURU MAPEL
2.2.1. Akuntabilitas
14
Akuntabilitas menjadi prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada
setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Dalam konteks kinerja
PNS, akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat
birokrasi, serta antara pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan masyarakat.
Kontrak antara kedua belah pihak tersebut memiliki ciri-ciri antara lain :
Pertama, akuntabilitas eksternal yaitu tindakan pengendalian yang bukan bagian
dari tanggung jawabnya. Kedua, akuntabilitas interaksi merupakan pertukaran
sosial dua arah antara yang menuntut dan yang menjadi penanggung jawabnya.
Ketiga, hubungan akuntabilitas merupakan hubungan kekuasaan structural
(pemerintah dan publik) yang dapat dilakukan secara asimetri sebagai haknya
untuk menuntut jawaban.
2.2.2. Nasionalisme
15
2.2.3. Etika Publik
16
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya,
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan,
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atauuntuk orang lain,
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN dan,
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
17
2.2.5. Anti Korupsi
18
f. Kerja Keras, yakni bekerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainyatarget dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang
untuk korupsi secara materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil.
g. Sederhana, yakni menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang telah
ada dan diberikan oleh tuhan kepada kita.
h. Berani, yakni berani untuk mengatakan untuk melaporkan pada atasan atau
pihak yangberwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan
kesalahan.
i. Adil, yakni seorang ASN harus melihat kebenaran secara proporsional
terhadap suatu tindakan dalam perkataan maupun perbuatan saat
memutuskan pristiwa yang terjadi.
19
pelayanan profesi, nilai dasar, kode etik, dank ode perilaku profesi, pendidikan dan
pengembangan profesi serta memiliki organisasi profesi yang dapat menjaga nilai-
nilai dasar profesi.ASN adalah jenjang karir professional yang mendorong
perwujudan efektivitas penyelenggaraan pemerintah. Manajemen ASN mendorong
lahirnya reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi pada hakikatnya adalah upaya
pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap system penyelenggaraan
pemerintah terutama menyangkut kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber
daya.
20
membunuh. 3) keberagaman latar belakang nilai, budaya, adatistiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa.
Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya
nilai-nilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen
kebangsaan ini dalamsatu frame NKRI.
Ada beberapa hal yang menjadi dasar terselenggaranya WoG, yaitu
perubahan budaya dan filosofi organisasi, cara kerja yang diperbaharui,
akuntabilitas dan insentif, perubahan pendekatan dalam hal mendesain dan
mengembangkan program-program. Selain iti, perlu adanya ide-ide baru dan segar
terkait implementasi dari WoG. WoG akan terselenggara dengan baik jika setiap
unsur dapat besinergi dan bekerja sama dengan tujuan memberikan pelayanan
public yang prima.
Pendekatan WoG dapat beroperasi dalam tataran kelembagaan nasional
maupun daerah. Penataan kelembagaan menjadi sebuah keharusan ketika
pendekatan ini diperkenalkan. Namun penataan ini tidak serta merta merubah
kelembagaan, atau sebaliknya. Sehingga pendekatan WoG dapat dilihat dan
dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang
terlibat.
21
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan publik
kepada pemerintah. Keberhasilan institusi pemerintah memberikan layanan
kepada masyarakat akan sangat bergantung pada mutu sumberdaya manusia
serta bagaimana potensi mereka. ASN sebagai sumber daya manusia yang
dimiliki oleh pemerintah untuk melaksanakan amanah UUD 1945 memiliki fungsi
sebagai pelayan publik yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat.Adapun prinsip-prinsip pelayanan publik yang baik
untuk mewujudkan pelayanan prim adalah: partisipatif, transparan, responsif,
tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel,
dan berkeadilan.
22
Tabel 2.4. Isu yang berkembang di lingkungan kerja
Identifikasi Kondisi Saat Kondisi Yang Keterkaitan Dengan
NO.
Isu Ini Diharapkan Agenda III
Pelayanan Publik :
Melaksanakan proses
pembelajaran yang
efektif dan efisien di
kelas serta partisipatif
jika ada kegiatan yang
dapat meningkatkan
kompetensi guru.
2. Kurangnya Tidak Siswa dapat Manajemen ASN :
pemanfaatan optimalnya memanfaatkan
Peningkatan
Laboratorium Pemanfaatan Laboratorium
keterampilan guru ASN
sekolah untuk alat peraga sekolah untuk
dengan mengasah diri
menambah IPA di menambah
untuk menambah
keterampilan Laboratorium keterampilan dan
profesionalitas guru
dan sekolah untuk memperdalam
yang bersangkutan
memperdalam menambah pemahaman siswa
dengan mengikuti
pemahaman keterampilan terhadap materi
workshop dan pelatihan
siswa terhadap dan
23
materi memperdalam pembelajaran IPA tentang pengelolaan
pembelajaran pemahaman laboratorium yang
IPA di SMP N 7 siswa efektif dan efisien.
Buton Tengah terhadap
Whole of Government :
materi
pembelajaran Instansi sekolah dapat
IPA berkoordinasi dengan
pihak dinas pendidikan
atau lembaga terkait
guna meningkatkan
keterampilan guru
dalam mengelola
laboratorium melalui
pelibatan guru dalam
suatu kegiatan pelatihan
khusus.
Pelayanan Publik :
Instansi sekolah dan
guru yang bersangkutan
dapat memanfaatkan
laboratorium dan
mengelola secara
transparan.
3. Kurangnya Kedisiplinan Siswa sadar akan Manajemen ASN :
kesadaran siswa di tanggung jawab
Perlunya peningkatan
siswa terhadap SMPN 7 Buton memelihara
profesionalitas guru ASN
kebersihan Tengah masih kebersihan
dalam hal mendidik
lingkungan rendah lingkungan sekolah
siswa yang kurang
sekolah tentang bersama-sama.
disiplin di sekolah.
perilaku
membuang
sampah pada
Whole of Government :
tempatnya.
Koordinasi antara
pimpinan sekolah
dengan guru-guru yang
ada di sekolah untuk
bersama-sama mendidik
dan membentuk
kedisiplinan siswa dalam
usaha memelihara
24
kebersihan lingkungan
sekolah.
Pelayanan Publik :
Instansi sekolah
maupun guru yang
berada di sekolah harus
selalu responsif
terhadap setiap
pelanggaran yang
dilakukan oleh siswa
dalam hal memelihara
kebersihan lingkungan
sekolah.
Pemilihan isu didasarkan atas skala prioritas yang bersifat urgent untuk
segera dicarikan solusi permasalahannya. Analisis pemilihan isu prioritas
menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Khalayak, dan Layak).
Dengan cara ini suatu isu dapat ditentukan mana yang akan lebih dahulu
diselesaikan berdasarkan urutan nilai skala prioritasnya.
Tabel. 2.5. Bobot Nilai Penetapan Kriteria Kualitas Isu dengan APKL
Bobot Keterangan
5 Sangat (Aktual, problematik, kekhalayakan, kelayakan)
25
Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya. Khalayak artinya isu yang
menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu yang masuk akal dan
realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Penilaian secara APKL dilakukan menggunakan nilai dengan
memberikan skor rentang 1 sampai 5, semakin tinggi nilai menunjukkan
bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani.
Tabel 2.5. Analisis Isu dengan Metode APKL
Penilaian Isu Total
No. Isu Ranking
A P K L Skor
1. Rendahnya Hasil
5 5 4 5 19 1
belajar peserta didik
2. Kurangnya pemanfaatan
alat peraga IPA di 3 4 3 2 12 2
Laboratorium IPA
3. Kurangnya kesadaran
peserta didik akan 3 3 3 2 11 3
kebersihan lingkungan
26
2. Dampak pada guru : Tidak efekktif dan tidak efisiennya proses pembelajaran
yang berlangsung di dalam kelas serta tidak optimalnya hasil belajar
disebabkan oleh tidak adanya penggunaan media pembelajaran yang kreatif
dan inovatif untuk menarik minat belajar siswa dan juga model pembelajaran
yang monoton dan tidak variatif sehingga tidak dapat menarik minat belajar
peserta didik.
3. Dampak pada sekolah; rendahnya hasil belajar peserta didik akan berakibat
pada rendahnya nilai ujian peserta didik dan visi misi sekolah tidak tercapai.
Dari hasil analisis dan penetapan isu serta dampak yang akan
ditimbulkan jika isu tersebut tidak segera diselesaikan secepatnya, maka dapat
dirumuskan peta permasalah sebagai berikut :
Memvariasikan Penggunaan
Menarik Minat Media
Model
Belajar Siswa Pembelajaran
Pembelajaran
Solusi
Yang Inovatif
27
2.3.2. Gagasan Kreatif Pemecahan Isu
Dari isu prioritas yang telah terpilih serta hasil analisis dampak isu
yang akan ditimbulkan jika isu tersebut tidak segera dicarikan solusi
pemecahannya, maka diusulkan sebuah gagasan kreatif untuk menyelesaikan
permasalahan isu tersebut. Gagasan tersebut berupa penggunaan media
aplikasi belajar berbasis android denan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dalam proses belajar mengajar IPA di dalam kelas. Dengan gagasan
tersebut, diharapkan dapat menarik minat belajar siswa pada mata pelajaran
IPA dan akhirnya, sehingga siswa dapat lebih aktif, antusias serta
bersemangat dalam mengikuti proses pebelajaran sehingga akan
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
28
2. Penyusunan Rencana - Membuat dokumen Rencana
Pelaksanaa Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
(RPP) - Menyiapkan sumber materi
pembelajaran.
- Menyiapkan instrumen penilaian
siswa.
- Meminta tanda tangan persetujuan
kepada kepala sekolah atas RPP
yang dibuat.
3. Pelaksanaan tes - Menyusun soal pre test
kemampuan awal (pre-test) - Melaksanakan pre test
siswa - Memeriksa dan merekap nilai hasil
pre test
4. Penyediaan media - Memberi arahan kepada siswa
pembelajaran (aplikasi untuk mendownload aplikasi
belajar berbasis android) belajar via playstore.
- Menginstal aplikasi pada
smartphone siswa.
- Memberi penjelasan tentang tata
cara penggunaan aplikasi belajar.
5. Pelaksanaan proses - Menyiapkan daftar hadir siswa.
pembelajaran melalui - Membuka Pelajaran (Apersepsi)
penggunaan aplikasi belajar - Membentuk kelompok diskusi di
berbasi android dan dalam kelas
penerapan model - Menyampaikan materi
pembelajaran kooperatif pembelajaran secara umum
tipe jigsaw. kepada semua kelompok diskusi
- Mengarahkan siswa untuk
menggunakan media belajar
(aplikasi android) untuk berdiskusi
di setiap meja kelompok dan
berdiskusi menyelesaikan
permasalahan Menutup dan
menyimpulkan pembelajaran
6. Pelaksanaan evaluasi hasil - Menyusun instrumen evaluasi (soal
belajar siswa. post test)
- Melaksanakan evaluasi (post test)
siswa di kelas.
- Memeriksa dan merekap hasil
evaluasi siswa
- Melaporkan hasil evaluasi belajar
kepada kepala sekolah/mentor
29
2.3.3. Deskripsi Penjelasan Kegiatan
Kontribusti
Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi Misi
Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN 1
1. Konsultasi kepada 1. Melakukan Mendapatkan - Etika Publik : Kontribusi Terhadap Berkonsultasi
Kepala Sekolah pertemuan arahan, masukan Sopan santun, ramah dan Visi, Misi Organisai: dengan atasan
selaku mentor. dengan kepala dan hormat saat berbicara Dengan dalam rangka
sekolah bimbingan dari dengan pimpinan serta terlaksananya mengkomunikasi
kepala sekolah. taat kepada arahan yang konsultasi dengan kan seluruh
diberikan sebagai mentor berkaitan rangkaian
masukan dalam dengan misi kegiatan yang
pelaksanaan kegiatan organisasi poin 3 akan
aktualisasi. yaitu meningkatkan diaktualisasikan
komitmen seluruh termasuk
- Akuntabilitas : pendidik, tenaga penguatan
kependidikan dan terhadap nilai
Adanya kejelasan
stakeholder organisasi yaitu
wewenang dan tanggug
terhadap tugas tanggung jawab
jawab antara pimpinan
pokok dan fungsinya dan komunikatif.
dan bawahan mengenai
serta poin 6 yaitu
30
kejelasan rencana menciptakan budaya
kegiatan aktualisasi, kerja dan budaya
membahas mengenai organisasi yang
kejelasan target yang sinergi menuju
ingin dicapai dalam setiap sekolah yang
tahapan kegiatan berkualitas.
- Komitmen Mutu:
Dalam melakukan
pertemuan dengan
Kepala Sekolah, penulis
mencatat hal-hal yang
akan di bahas sehingga
konsultasi dapat
berlangsung lebih efektif
dan efisien.
- Nasionalisme :
Nasionalisme
Bermusyawarah dengan
mentor sebelum
melakukan kegiatan.
31
- Anti Korupsi :
Disiplin dengan hadir
tepat waktu pada saat
konsultasi dengan
mentor.
2. Mencatat Tersedianya - Etika Publik :
arahan dari catatan tentang Mendengarkan dengan
kepala sekolah arahan mentor
cermat arahan dari
dalam mentor dan mencatat
pelaksanaan
semua arahan dan
aktualisasi di
menjaga informasi yang
sekolah
bersifat rahasia.
- Akuntabilitas :
Penulis menyampaikan
semua rencana
aktualisasi secara
transparan kepada
mentor dengan target
yang jelas.
32
- Anti Korupsi :
Jujur dan bertanggung
jawab, mencatat semua
arahan mentor dengan
sebenar-benarnya.
- Nasionalisme :
Menghormati semua
keputusan mentor
terkait arahan
pelaksanaan aktualisasi.
- Komitmen Mutu :
Responsif terhadap
semua arahan yang
disampaikan oleh
mentor.
33
- Nasionalisme :
Musyawarah dengan
mentor untuk penanda
tanganan surat
pesretujuan
pelaksanaan aktualisasi
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar.
- Akuntabilitas :
Penulis bertanggung
jawab penuh atas
rancangan dan
pelaksanaan aktualisasi
yang akan dilakukan.
- Komitmen Mutu :
Komunikasi yang terjalin
antara penulis dan
mentor secara efektif
dan efisien.
- Anti Korupsi :
Berpenampilan
sederhana ketika
menghadap ke mentor.
34
Saat melakakukan konsultasi kepada mentor atau atasan, ada kemungkinan penulis tidak dapat bertemu dengan
Prediksi
mentorkarena adanya kesibukan mentor dengan kegiatan dinas lainnya atau kesibukan pribadi.
hambatan
Bentuk Bentuk antisipasi dari hambatan ini yaitu dengan menghubungi mentor via telpon/whatsapp untuk
antisipasi mengkonfirmasi waktu kesediaanya di hari lain.
Analisis Jika penulis tidak melaksanakan kegiatan konsultasi dengan mentor atas pelaksanaan kegiatan aktualisasi serta
dampak tidak menerapkan nilai-nilai dasar ASN maka dukungan mentor dalam hal ini kepala sekolah tidak tersedia karena
kegiatan tidak adanyamusyawarah mufakat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Hal ini berdampak terhadap
pelaksanaan kegiatan yang tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga penulis mendapatkan kesulitan dalam
melaksanakan kegiatana ktualisasinya dan aktualisasi akan terancam gagal.
KEGIATAN 2
Kontribusti
Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi Misi
Nilai Organisasi
Organisasi
2. Penyusunan 1. Membuat Tersedianya dokumen - Komitmen Mutu Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Rencana dokumen Rencana Pelaksanaan Visi, Misi Organisai :
Inovatif dalam Organisasi :
Pelaksanaa Rencana Pembelajaran (RPP) Menyusun Menyusun
menyusun RPP, perangkat
Pembelajaran Pelaksanaan terkait dengan perangkat
(RPP) Pembelajaran pembelajaran demi
penyediaan media pembelajaran
(RPP) mencapai misi merupakan
pembelajaran. organisasi pada poin
bentuk
4 yaitu penguatan nilai
- Akuntabilitas : mengembangkan
organisasi yaitu
Penyusunan RPP ilmu pengetahuan disiplin, kreatif,
35
dilakukan dengan dan teknologi dalam mandiri,
menyusun pembelajaran dan tanggung jawab,
capaian/target hasil administrasi sekolah dan inovatif.
belajar yang jelas
dan model
pembelajaran yang
dirancang
seimbangan dan
berkeadilan
terhadap seluruh
peserta didik di
kelas.
- Nasionalisme :
Menghargai karya
orang lain, yaitu
penyusunan RPP
tetap berpedoman
kepada silabus yang
telah disusun oleh
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
36
- Etika Publik :
Cermat dalam
penyusunan RPP,
baik dalam
penulisan maupun
isi, serta tetap
memperhatikan
latar belakang latar
belakang peserta
didik.
- Anti Korupsi :
Penyusunan RPP
dilakukan dengan
mandiri, serta adil
dalam pencapaian
tujuan belajar
sehingga dapat
dijangkau oleh
semua peserta
didik.
37
2. Menyiapkan Tersedianya materi - Akuntabilitas :
materi materi pembelajaran. Bertanggung jawab
pembelajaran. dalam pemilihan
materi
pembelajaran, yaitu
sesuai dengan
kurikulum dan tetap
memperhatikan
kejelasan target
belajar.
- Nasionalisme :
Menghargai karya
orang lain dalam
bentuk penggunaan
buku paket
pembelajaran yang
telah disediakan
oleh sekolah.
- Komitmen Mutu :
Dalam pemilihan
sumber materi
pembelajaran,
penulis
mempertimbangkan
38
mutu dari buku
yang dijadikan
bahan belajar di
kelas.
- Etika Publik :
Cermat dalam
menentukan buku
sumber materi
pembelajaran,
jangan sampai
materi pembelajaran
yang ada tersedia
kata-kata atau
gambar yang tidak
etis.
- Anti Korupsi :
Menanamkan sifat
mandiri dalam
merumuskan materi
pembelajaran
39
yang jelas dan
terukur untuk dapat
mengetahui
kemampuan siswa
secara tepat.
- Nasionalisme :
Menetapkan
instrument penilaian
dengan cara yang
demokratis dengan
melakukan
musyawarah dan
bekerjasama
dengan teman-
teman guru
serumpun.
- Etika Publik :
Instrument
penilaian disusun
dengan
mempertimbangkan
kemampuan siswa
dan tidak
diskriminatif
terhadap siswa.
40
- Komitmen Mutu :
Instrument
penilaian disusun
dengan baik dan
memperhatikan
mutu dan kualitas
instrument.
- Anti Korupsi :
Penyusunan
instrument penilaian
dititik beratkan pada
asas keadilan
terhadap peserta
diidik yang akan
diberi penilaian.
41
- Nasionalisme :
Penandatanganan
RPP dilakukan
dengan
mempertimbangkan
masukan dari
mentor serta
menghargai
masukan tersebut
untuk dijadikan
perbaikan ke
depannya.
- Akuntabilitas :
Penanda tanganan
RPP dilakukan
dengan penuh rasa
tanggung jawab
serta konsisten
terhadap rancangan
yang telah dibuat.
- Komitmen Mutu :
Penulis menjamin
mutu RPP yang
telah disusun dan
memastikan bahwa
42
RPP tersebut
bukanlah hasil
pelagiasi dari karya
orang lain.
- Anti Korupsi :
Ketika menghadap
mentor, penulis
bersikap sederhana
dan bertanggung
jawab penuh atas isi
RPP yang telah
disusun.
Perkiraan Hambatan yang kemungkinan akan penulis jumpai dalam kegiatan Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yaitu keterbatasan bahan dan jaringan internet untuk membantu penulis dalam
hambatan
mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam mebuat RPP.
Bentuk Bentuk antisipasi dari hambatan tersebut yaitu penulis akan berkolaborasi dengan rekan kerja yang sejurusan
antisipasi untuk
menyiapkan bahan rancangan RPP yang akan dibuat.
Analisis Jika penulis tidak membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, maka proses pembelajaran tidak akan terarah
dampak bahkan sulit mengukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan.
kegiatan
43
KEGIATAN 3
Kontribusti
Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi Misi
Nilai Organisasi
Organisasi
Melaksanakan Menyusun
3. Pelaksanaan tes 1. Menyusun soal Tersedianya soal - Akuntabilitas :
pembelajaran demi perangkat
kemampuan awal pre-test pre-test Penulis dengan tanggung
(pre-test) siswa. mencapai misi pembelajaran
jawab menyiapkan bahan merupakan
organisasi pada poin
pretest. bentuk
1 yaitu penguatan nilai
- Nasionalisme : “Menciptakan organisasi yaitu
Dalam menyiapkan lingkungan pelajaran disiplin, kreatif,
bahan pretest, penulis yang kondusif dalam mandiri, dan
upaya meningkatkan tanggung jawab,
melakukan dengan
mutu pembelajaran. inovatif
disiplin.
Dan poin 4 yaitu
- Etika Publik : “Mengembangkan
Penulis menyiapkan ilmu pengetahuan
bahan pretest dengan dan teknologi dalam
cermat agar soal yang pembelajaran dan
administrasi sekolah”
disusun dapat mengukur
dengan tepat
kemampuan siswa.
44
- Komitmen Mutu :
Dalam menyiapkan
bahan pretest, penulis
harus menggunakan
sumber daya yang ada
dengan efisien atau tidak
boros kertas.
- Anti Korupsi :
Penulis menanamkan
sikap adil dalam
menyiapkan bahan
pretest.
Melaksanakan pre- Terlaksananya - Etika Publik :
test pre-test di kelas Dalam melakukan pre test
di kelas penulis bersikap
sopan, santun dan ramah
terhadap peserta didik.
- Nasionalisme :
Penulis tidak diskriminatif
terhadap peserta didik
dalam melaksanakan pre
test serta disiplin
terhadap waktu.
45
- Akuntabilitas :
Penulis memperhatikan
kejelasan target dari
pelaksanaan pre test
yaitu untuk mengetahui
kemampuan akhir siswa
setelah mengikuti proses
pembelajaran.
- Komitmen Mutu :
Dalam melaksanakan pre
test, penulis menjamin
kualitas dan mutu
pelaksanaan tes sehingga
hasil yang diperoleh
benar-benar valid.
- Anti Korupsi :
Penulis berusaha bersikap
adil dalam melaksanakan
tes awal kepada semua
siswa tanpa adanya unsur
diskriminasi
46
- Memeriksa dan Diperiksanya hasil - Akuntabilitas :
merekap nilai pre-test siswa Penulis akan memeriksa
hasil pre-test dan tersedianya dan merekap hasil
rekapan nilai evaluasi siswa dengan
siswa. adil tanpa menilai
kedekatan dengan
peserta didik.
- Nasionalisme :
Penulis akan jujur dalam
memberikan nilai atas
hasil pre test siswa dan
tidak diskriminatif
terhadap siswa.
- Etika Publik :
Penulis akan memeriksa
hasil evaluasi siswa
secara cermat untuk
menghindari kesalahan
penginputan nilai
sehingga tidak ada siswa
yang dirugikan.
47
- Komitmen Mutu :
Penulis akan menuliskan
jawaban yang benar pada
lembar evaluasi siswa
sehingga akan menjadi
perbaikan berkelanjutan
bagi para siswa ke
depannya.
- Anti Korupsi :
Dalam memeriksa dan
merekap nilai siswa,
penulis akan bersikap
jujur, dan adil kepada
seluruh siswa.
Perkiraan Hambatan yang mungkin akan dihadapi oleh penulis adalah ketidak hadiran siswa di sekolah selama masa
hambatan pandemic yang tidak maksimal sehingga tidak semua siswa dapat mengikuti pre test.
Bentuk Pemberitahuan jadwal pre test kepada siswa beberapa hari sebelumnya sehingga siswa dapat hadir pada saat
antisipasi pelaksanaan pre test.
Analisis Dampak yang akan didapatkan jika tidak melaksanakan pre-test adalah penulis akan kesulitan dalam mengukur
dampak kemampuan awal siswa yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan dalam aktualisasi nanti.
kegiatan
48
KEGIATAN 4
Kontribusti
Kegiata Penguatan
No. Tahap Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi Misi
n Nilai Organisasi
Organisasi
Menyusun media Menyusun
4. Penyedia 1. Memberi Tersedianya - Etika Publik
pembelajaran sesuai perangkat
an media arahan kepada aplikasi belajar Dalam memberi arahan
dengan visi organisasi Pembelajaran
pembelaj siswa untuk pada smartphone kepada siswa, penulis
dan demi mencapai merupakan
aran mendownload masing-masing melakukannya dengan
misi organisasi pada bentuk
(aplikasi aplikasi belajar siswa. ramah dengan tidak
belajar via playstore. menggunakan kata-kata poin 2 yaitu” penguatan nilai
Menumbuh kem organisasi yaitu
berbasis yang bersifat kasar.
bangkan semangat disiplin, kreatif,
android)
- Akuntabilitas : keunggulan bernalar, mandiri, dan
perilaku sehat para tanggung jawab,
Penulis bertanggung peserta didik, guru, inovatif.
jawab penuh atas dan karyawan
ketersediaan aplikasi sehingga berkemauan
belajar pada kuat untuk terus
smartphone siswa, maju” poin 4 yaitu
termasuk mencarikan “Mengembang
solusi bagi siswa yang kan ilmu
tidak memiliki kuota pengetahuan
internet. dan teknologi dalam
pembelajaran
dan
49
- Nasionalisme administrasi
sekolah”, Poin
Dalam memberikan
5 “Menumbuh
arahan kepada siswa,
kembangkan
penulis melakukannya
wawasan budaya
dengan tetap
local dan global,
memelihara ketertiban
serta Poin 6
kelas serta adil kepada
yaitu”
semua siswa.
Menciptakan
budaya kerja
- Komitmen Mutu :
dan budaya
Penulis memperhatikan organisasi yang
kualitas dan mutu sinergi menuju
aplikasi pembelajaran sekolah yang
yang digunakan di berkualitas.
kelas.
- Anti Korupsi :
Dalam memberi arahan,
penulis bersikap adil dan
tidak mebeda-bedakan
latar belakang sosial
siswa di kelas.
50
2. Menginstal - Etika Publik
aplikasi pada Memberi tahu tata cara
smartphone pemasangan aplikasi
siswa. belajar kepada seluruh
siswa dengan ramah
dan tidak diskriminatif.
- Akuntabilitas :
Penulis bertanggung
jawab atas semua
smartphone siswa yang
dibawa ke sekolah
untuk menginstal
aplikasi belajar,
termasuk izin kepada
kepala sekolah untuk
pembawaan
smartphone siswa di
sekolah.
- Komitmen Mutu
Pemilihan aplikasi
belajar siswa didasarkan
atas mutu aplikasi untuk
menunjang proses
belajar mengajar siswa.
51
- Nasionalisme :
Penulis mengarahkan
siswa untuk bekerja
sama dalam menginstal
aplikasi belajar sehingga
mereka dapat saling
membantu jika terdapat
kendala dan kesulitan
dalam pemasangan
aplikasi belajar.
- Anti Korupsi
52
penggunaan berbasis android. tata cara penggunaan
aplikasi belajar aplikasi belajar secara
terbuka, cermat dan
ramah kepada seluruh
siswa di kelas.
- Nasionalisme :
Penulis senantiasa
peduli kepada siswa
yang belum paham
mengenai tata cara
penggunaan aplikasi
belajar sehingga penulis
memberikan penjelasan
ulang secara detail
kepada siswa yang
bersangkutan.
- Akuntabilitas :
Pemmberian penjelasan
kepada seluruh siswa
dilakukan dengan
memperhatikan
kejelasan target yaitu
untuk membuat seluruh
siswa di dalam kelas
53
paham tentang tata
cara penggunaan
aplikasi belajar.
- Komitmen Mutu
Penulis memberikan
pengarahan secara
efektif dan efisien serta
responsif terhadap
siswa yang mengajukan
pertanyaan perihal tata
cara penggunaan
aplikasi belajar.
Perkiraan hambatan Hambatan yang kemungkinan akan dijumpai dalam penyediaan media pembelajaran berbasis aplikasi android,
yaitu kemungkinan tidak semua siswa memiliki smartphone dan paket data internet untuk dapat mengunduh dan
memasang aplikasi.
Bentuk antisipasi Antisipasi yang dapat dilakukan, penulis dapat membagi jaringan data dalam bentuk hotspot wifi melalui
smartphone sehingga siswa dapat mengakses internet. Bagi beberapa orang siswa yang belum memiliki
smartphone, dapat melihat pada temannya, karena model pembelajaran berbentuk diskusi kelompok.
Analisis dampak Jika penulis tidak dapat menyediakan media belajar berupa aplikasi belajar berbasis android, maka kegiatan
kegiatan pembelajaran di kelas akan terhambat dan kemungkinan tujuan penulis dalam meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa tidak akan tercapai.
54
KEGIATAN 5
Kontribusti
Penguatan
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar Terhadap Visi Misi
Nilai Organisasi
Organisasi
Melaksanakan Melaksanakan
5. Pelaksanaan 1. Menyiapkan Tersedianya - Akuntabilitas :
pembelajaran telah proses
proses daftar hadir daftar hadir bagi Penyusunan daftar hadir
pembelajaran sesuai dengan visi pembelajaran
siswa. peserta didik di siswa disusun
dengan sekolah dan demi menyusun
kelas. berdasarkan target yang
menggunakan mencapai misi perangkat
jelas (kejelasan trget), organisasi pada poin Pembelajaran
aplikasi belajar yaitu dapat mencatat 1 yaitu merupakan
berbasis android kehadiran seluruh
dan menerapkan “Menciptakan bentuk
peserta didik di kelas. lingkungan penguatan nilai
model
pembelajaran pelajaranyang organisasi yaitu
- Nasionalisme : kondusif dalam upaya Religius, Disiplin,
kooperatif tipe
Daftar hadir siswa diisi meningkatkan Kreatif dan
jigsaw.
dengan jujur dan tidak mutu pembelajaran. Inovasi,
memanipulasi kehadiran Dan poin 4 yaitu Bersahabat dan
siswa dalam proses “Mengembangkan komunikasi,
belajar mengajar. ilmu pengetahuan Demokrasi
- Etika Publik : dan teknologi dalam Mandiri dan
pembelajaran dan Tanggung Jawab.
Dalam mengecek administrasi
kehadiransiswa di kelas, sekolah” serta poin 6
penulis bersikap ramah yaitu “Menciptakan
55
terhadap semua peserta budaya kerja dan
didik. budaya organisasi
yang sinergi menuju
- Komitmen Mutu :
sekolah
Kehadiran siswa dikelas yang berkualitas”.
dicek secara efektif dan
efisien sehingga dapat
melakukan perbaikan ke
depannya kepada siswa
yang tidak hadir
mengikuti proses
pembelajaran.
- Anti Korupsi
Penulis mengisi daftar
hadir dengan jujur dan
tidak memanipulasi
kehadiran siswa dikelas.
56
2. Membentuk Terbentuknya - Etika Publik :
kelompok kelompok diskusi Dalam pembentukan
diskusi di belajar di dalam kelompok diskusi
dalam kelas. kelas. belajar, penulis bersikap
ramah dan sopan
terhadap siswa dan juga
tidak diskriminatif dalam
memberikan perlakuan
terhadap siswa di kelas.
- Nasionalisme :
Dalam kelompok yang
terbentuk, penulis
menekankan sikap
saling menghormati
antar sesame anggota
kelompok.
- Akuntabilitas :
Dalam pembentukan
kelompok, penulis fokus
terhadap kejelasan
target membentuk
kelompok, yaitu
melaksanakan proses
pembelajaran.
57
- Anti Korupsi :
Pembentukan kelompok
diskusi didasarkan atas
asas keadilan, yaitu
membagi siswa secara
adil dengan
mempertimbangkan
kemampuan masing-
masing sehingga
kelompok yang
terbentuk menjadi
heterogen.
- Komitmen Mutu :
Pembentukan kelompok
dilakukan secara efektif
dan efisien.
58
- Etika Publik :
3. Menyampaikan Tersampaikannya
Dalam menyampaikan
materi materi
pembelajaran pembelajaran materi pembelajaran di
sekolah, penulis
secara umum kepada peserta
kepada semua didik di kelas. senantiasa meng-
kelompok gunakan bahasa yang
diskusi. sopan dan ramah, serta
tidak diskriminatif
terhadap para peserta
didik.
- Nasionalisme :
Penyampaian materi
pembelajaran dilakukan
dengan jujur dan tidak
memberikan informasi
yang tidak benar.
- Akuntabilitas :
Dalam menyampaikan
materi pembelajaran
penulis selalu konsisten
terhadap materi belajar
dan tidak melebar ke
arah lain yang tidak
berhubungan dengan
materi pembelajaran.
59
- Komitmen Mutu :
Penyampaian materi
pembelajaran, Penulis
inovatif yaitu dengan
menggunakan metode
pembelajaran tipe
jigsaw yang dapat
merangsang minat
belajar siswa.
- Anti Korupsi :
Penyampaian materi
pembelajaran yang
dilakukan oleh pemateri
selalu jujur dan
tanggung jawab
terhadap seluruh siswa
di kelas serta selalu
berpenampilan
sederhana.
60
4. Mengarahkan/ Terlaksananya - Etika Publik
membimbing diskusi siswa Dalam mengarahkan
siswa untuk secara kelompok dan membimbing siswa,
menggunakan untuk guru selalu bersikap
media belajar menyelesaikan sopan dan ramah
(aplikasi soal yang kepada peserta didik di
android) untuk disediakan guru kelas.
berdiskusi di dalam bentuk
setiap meja pembelajaran - Akuntabilitas
kelompok dan kooperatif tipe Memimpin siswa dalam
berdiskusi jigsaw (kelompok mengarahkan dan
menyelesaikan ahli dan membimbing siswa
permasalahan kelompok asal). melaksanakan diskusi
dalam bentuk kelompok baik di dalam
kooperatif tipe kelompok asal maupun
jigsaw (adanya dalam kelompok ahli.
kelompok asal
dan kelompok - Nasionalisme :
ahli). Dalam membimbing
siswa, penulis tidak
diskriminatif terhadap
peserta didik serta
mengarahkan siswa
untuk saling hormat
menghormati antar
sesame anggota
kelompok.
61
- Komitmen Mutu :
Dalam pembimbingan
diskusi siswa, penulis
ber inovasi dengan
penggunaan aplikasi
pembelajaran berbasis
android.
- Anti Korupsi :
Pembimbingan siswa
dalam proses diskusi
dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab,
adil terhadap semua
kelompok serta selalu
berpenampilan
sederhana di dalam
kelas.
62
- Akuntabilitas :
Penulis menutup dan
menyimpulkan pem-
belajaran dengan jiwa
kepemimpinan.
- Nasionalisme :
Menutup pembelajaran
dengan menerapkan
sikap religius, yaitu
dengan berdoa bersama
sesuai agama dan
keyakinan masing-
masing.
- Komitmen Mutu :
Dalam menutup dan
menyimpulkan materi
pembelajaran, penulis
melakukan perbaikan
berkelanjutan, yaitu
menekankan kembali
kepada siswa untuk
mengulangi materi
pembelajaran di rumah.
63
- Anti Korupsi :
Penulis menutup dan
menyimpulkan materi di
akhir pembelajaran
penulis tetap disiplin
terhadap waktu belajar
dengan tidak
menambah/mengurangi
alokasi waktu
pembelajaran.
Hambatan yang kemungkinan akan penulis jumpai dalam kegiatan Pelaksanaan pembelajaran di kelas yaitu
Perkiraan hambatan
berkaitan
dengan manajemen waktu. Dalam kondisi pandemi, waktu belajar tatap muka dikurangi waktunya untuk tiap
mata pelajaran.
Bentuk antisipasi dari hambatan tersebut yaitu Penulis kan menggunakan waktu secara efektif dan efisien yang
Bentuk antisipasi
disediakan, disiplin dan hadir tepat waktu.
Analisis dampak Jika penulis tidak melakukan manajemen waktu dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran, penulis tidak akan
menyelesaikan tahapan kegiatan yang sudah penulis rencanakan.
kegiatan
KEGIATAN 6.
64
aplikasi berbasis konsistensi terhadap telah sesuai dengan berbasis aplikasi
android dan keterwakilan materi yang visi sekolah dan android
penerapan model telah diajarkan. berkontribusi pada merupakan
pembelajaran misi sekolah yang ke bentuk
- Nasionalisme :
kooperatif tipe 7 yaitu mewujudkan penguatan nilai
Penyusunan soal evaluasi
jigsaw. pengembangan organisasi yaitu
dilandasi asas keadilan,
sistem penilaian disiplin, kreatif,
yaitu penulis tidak
sesuai dengan mandiri,
membeda-bedakan soal
pedoman penilaian. tanggung
yang dibuat antara satu
jawab dan
siswa dengan yang
inovatif.
lainnya.
- Etika Publik :
Dalam penyusunan soal
evaluasi, penulis menjaga
kerahasiaan soal yang
telah dibuat dantidak
bocor ke publik.
- Komitmen Mutu :
Penyusunan soal evaluasi
selalu memperhatikan
kualitas dan mutu soal
yang disusun, dan
memenuhi standar
validasi soal untuk
65
menguji kemampuan
siswa.
- Anti Korupsi
Penulis adil dalam
menentukan materi untuk
soal yang dibuat untuk
evaluasi. Artinya soal
yang diambil harus
proporsional dari setiap
pokok bahasan yang
telah disampaikan.
66
dibawakan selama proses
pembelajaran.
- Nasionalisme :
Pemberian post test
dilaksanakan dengan
menanamkan sikap
disiplin pada siswa
terhadap waktu
pengerjaan soal dan tidak
terlambat.
- Komitmen Mutu :
Pelaksanaan post test
tetap memperhatikan
efektifitas test untuk
mengukur kemampuan
siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran.
- Anti Korupsi :
Penulis memberikan
waktu yang adil kepada
seluruh siswa untuk
menyelesaikan soal yang
diberikan.
67
3. Memeriksa dan Diperiksanya - Akuntabilitas :
merekap hasil lembar jawaban
Penulis bertanggung
evaluasi siswa. siswa.
jawab atas lembar
jawaban yang dikerjakan
oleh peserta didik serta
adil dalam memeriksa
dan merekap lembar
jawaban tanpa memilih-
milih latar belakang
siswa.
- Nasionalisme :
Dalam memeriksa dan
merekap hasil evaluasi
siswa dilakukan dengan
jujur dengan tidak
menambah atau
mengurangi nilai siswa.
- Etika Publik :
Penulis cermat dalam
memeriksa dan merekap
nilai siswa sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam
perekapan nilai.
68
- Komitmen Mutu :
Dalam memeriksa lembar
evaluasi siswa, penulis
menuliskan jawaban yang
benar di lembar jawaban
siswa untuk perbaikan
berkelanjutan atas
pengetahuan siswa.
- Anti Korupsi :
Pemerikasaan lembar
jawaban evaluasi dan
perekapan nilai dilakukan
dengan jujur dan adil
untuk seluruh siswa.
4. Melaporkan Terlaksananya - Etika Publik :
hasil evaluasi pelaporan hasil Ketika menghadap
belajar dan evaluasi belajar kepada pimpinan selaku
pelaksanaan siswa kepada mentor, penulis bersikap
aktualisasi kepala sekolah sopan, santun dan ramah
kepada kepala selaku mentor. serta jujur dalam
sekolah/mentor memberikan informasi
kepada kepala
sekolah/mentor.
69
- Akuntabilitas :
Adanya kejelasan
wewenang dan tanggug
jawab antara pimpinan
dan bawahan mengenai
evaluasi pelaksanaan dan
hasil belajar mengajar di
kelas, terutama tentang
pencapaiantarget.
- Komitmen Mutu:
Dalam melakukan
pertemuan dengan
Kepala Sekolah, penulis
mencatat hal-hal yang
akan di bahas sehingga
konsultasi dapat
berlangsung lebih efektif
dan efisien.
- Nasionalisme :
Bermusyawarah dengan
mentor dalam hal
mengevaluasi
pelaksanaan aktualisasi
dan hasil belajar
mengajar di kelas.
70
- Anti Korupsi :
Disiplin dengan hadir
tepat waktu pada saat
akan bertemu dengan
kepala sekolah/mentor.
Kemungkinan hambatan yang akan penulis jumpai dalam kegiatan Melakukan Evaluasi hasil belajar yaitu
Perkiraan
adanyasiswa yang tidak hadir di sekolah pada saat evaluasi pembelajaran sehingga tidak semua siswa dapat
hambatan
dievaluasi. Selain itu, adanya kemungkinan mentor tidak berada di tempat sehingga dapat menunda pelaporan
hasil evaluasi.
Bentuk antisipasi yang akan dilakukan dari hambatan tersebut yaitu penulis akan menyampaikan waktu evaluasi
Bentuk
antisipasi kepada siswa satu minggu sebelum dilaksanakannya evaluasi sehingga mereka dapat menyiapkan diri dengan
sungguh-sungguh untuk menghadapi tes evaluasi. Untuk kendala pertemuan dengan mentor, penulis akan
mencoba menghubungi via telpon atau whatsapp untuk mengkonsultasikan langsung kesediaan waktu luang
kepala sekolah untuk melakukan pelaporan hasil evaluasi.
Jika penulis tidak melakukan manajemen waktu dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran dan pelaporan
Analisis
dampak evaluasi penulis tidak akan mengetahui keberhasilan media pembelajaran yang telah penulis tetapkan dan
pelaporan hasil evaluasi akan terhambat.
kegiatan
71
2.4. Estimasi Biaya Kegiatan
Total 530.000,-
72
2.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Oktober November
No. Uraian Kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2
S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J
73
Pelaksanaan proses pembelajaran
- Menyiapkan daftar hadir siswa.
5. - Membuka Pelajaran (Apersepsi)
- Membentuk kelompok diskusi.
- Menyampaikan materi pembelajaran
- Mengarahkan siswa untuk menggunakan media
belajar.
- Menutup pembelajaran
Pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran
- Menyusun instrumen evaluasi (soal post test)
- Melaksanakan evaluasi pembelajaran
6.
- Memeriksa dan merekap hasil evaluasi siswa
74
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
adanya kendala dan hambatan dari berbagai macam hal yang mungkin saja
dapat terjadi. Oleh karena itu, perlu adanya penyusunan strategi untuk
disusun untuk mengantisipasi kendala dijabarkan dalam tebel 3.1 berikut ini.
75
media mendownload aplikasi tidak memiliki jaringan melalui
pembelajaran belajar via playstore. kuota internet hotspot wifi
(aplikasi - Menginstal aplikasi
Ada siswa yang Membimbing
belajar pada smartphone siswa. tidak tau cara langsung di meja
berbasis
menginstal siswatentang
android)
aplikasi belajar cara menginstal
aplikasi belajar
- Memberi penjelasan
Tidak ada Tidak ada
tentang tata cara
penggunaan aplikasi
belajar.
- Menyiapkan daftar hadir
5. Pelaksanaan Tidak ada Tidak ada
siswa.
proses
pembelajaran - Membuka Pelajaran
Tidak ada Tidak ada
melalui (Apersepsi)
penggunaan - Membentuk kelompok Tidak ada Tidak ada
aplikasi belajar diskusi di dalam kelas
berbasi - Menyampaikan materi Tidak ada Tidak ada
android dan pembelajaran secara
penerapan umum kepada semua
model kelompok diskusi
pembelajaran - Mengarahkan siswa Ada siswa yang Menghampiri dan
kooperatif tipe untuk menggunakan
belum paham membimbing
jigsaw. media belajar (aplikasi
tentang cara langsung siswa
android) untuk
penggunaan yang
berdiskusi di setiap
aplikasi belajar bersangkutan di
meja kelompok dan
meja siswa.
berdiskusi
menyelesaikan
permasalahan dalam
bentuk kooperatif tipe
jigsaw
- Menutup dan Tidak ada
Tidak ada
menyimpulkan
pembelajaran
6. Pelaksanaan - Menyusun instrumen Tidak ada Tidak ada
evaluasi hasil evaluasi (post test)
belajar siswa - Melaksanakan evaluasi Tidak ada
Tidak ada
melalui (post test) siswa di
penerapan kelas.
model - Memeriksa dan Tidak ada
Tidak ada
pembelajaran merekap hasil evaluasi
kooperatif tipe siswa.
jigsaw. - Melaporkan hasil Tidak ada
Tidak ada
evaluasi belajar kepada
kepala sekolah/mentor
76
3.2. Hasil Aktualisasi
77
4. Meminta tanda 13 Oktober Ditandatanganinya Terlaksana
tangan persetujuan 2021 RPP oleh Kepala sesuai
kepada kepala Sekolah rencana
sekolah atas RPP
yang dibuat.
78
KEGIATAN 5 : PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN MELALUI
PENGGUNAAN APLIKASI BELAJAR BERBASI ANDROID DAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW.
79
KEGIATAN 6: EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW.
80
Deskripsi
Nilai ANEKA
Kegiatan 1
- Akuntabilitas :
Adanya kejelasan wewenang dan tanggug jawab antara
pimpinan dan bawahan mengenai kejelasan rencana
kegiatan aktualisasi, membahas mengenai kejelasan target
yang ingin dicapai dalam setiap tahapan kegiatan
- Komitmen Mutu :
Dalam melakukan pertemuan dengan Kepala Sekolah,
penulis mencatat hal-hal yang akan di bahas sehingga
konsultasi dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.
- Nasionalisme :
Nasionalisme Bermusyawarah dengan mentor sebelum
melakukan kegiatan.
- Anti Korupsi :
Disiplin dengan hadir tepat waktu pada saat konsultasi
dengan mentor.
- Akuntabilitas :
Penulis menyampaikan semua rencana aktualisasi secara
transparan kepada mentor dengan target yang jelas.
- Anti Korupsi :
Jujur dan bertanggung jawab, mencatat semua arahan
mentor dengan sebenar-benarnya.
- Nasionalisme :
Menghormati semua keputusan mentor terkait arahan
pelaksanaan aktualisasi.
81
- Komitmen Mutu :
Responsif terhadap semua arahan yang disampaikan oleh
mentor.
- Akuntabilitas :
Penulis bertanggung jawab penuh atas rancangan dan
pelaksanaan aktualisasi yang akan dilakukan.
- Komitmen Mutu :
Komunikasi yang terjalin antara penulis dan mentor secara
efektif dan efisien.
- Anti Korupsi :
Berpenanmpilan sederhana ketika menghadap ke mentor dan
hadir tepat waktu.
Kontribusi terhadap Visi Misi : Kegiatan ini memberi kontribusi terhadap misi
Organisasi organisasi poin 3 yaitu “meningkatkan komitmen
seluruh pendidik, tenaga kependidikan dan
stakeholder terhadap tugas pokok dan fungsinya”
serta poin 6 yaitu “menciptakan budaya kerja dan
budaya organisasi yang sinergi menuju sekolah
yang berkualitas”.
82
kepada atasan seta bentuk dari Whole of
Gorverment yaitu bekerja sama dengan guru dan
tenaga pendidik untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Dampak Positif : Konsultasi dengan Kepala Sekolah/Mentor
memberikan tambahan pengetahuan bagi
penulis, baik terkait pelaksanaan aktualisasi
maupun masukan-masukan lain dalam
melaksanakan tugas dalam instansi sekolah.
83
Surat Pernyataan Dukungan Mentor
84
Isi Pengarahan Mentor untuk Pelaksanaan Aktualisasi
85
Kegiatan 2 : Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
- Anti Korupsi :
Penyusunan RPP dilakukan dengan mandiri, serta adil dalam
pencapaian tujuan belajar sehingga dapat dijangkau oleh
semua peserta didik.
86
- Menyiapkan - Akuntabilitas :
sumber materi Bertanggung jawab dalam pemilihan materi pembelajaran,
pembelajaran. yaitu sesuai dengan kurikulum dan tetap memperhatikan
kejelasan target belajar.
- Nasionalisme :
Menghargai karya orang lain dalam bentuk penggunaan buku
paket pembelajaran yang telah disediakan oleh sekolah.
- Komitmen Mutu :
Dalam pemilihan sumber materi pembelajaran, penulis
mempertimbangkan mutu dari buku yang dijadikan bahan
belajar di kelas.
- Etika Publik :
Cermat dalam menentukan buku sumber materi pembelajaran,
jangan sampai materi pembelajaran yang ada tersedia kata-
kata atau gambar yang tidak etis.
- Anti Korupsi :
Menanamkan sifat mandiri dalam merumuskan materi
pembelajaran
- Menyiapkan - Akuntabilitas :
instrumen Membuat instrument penilaian yang jelas dan terukur untuk
penilaian siswa. dapat mengetahui kemampuan siswa secara tepat.
- Nasionalisme :
- Etika Publik :
Instrument penilaian disusun dengan mempertimbangkan
kemampuan siswa dan tidak diskriminatif terhadap siswa.
- Komitmen Mutu :
Instrument penilaian disusun dengan baik dan memperhatikan
mutu dan kualitas instrument.
87
- Anti Korupsi :
Penyusunan instrument penilaian dititik beratkan pada asas
keadilan terhadap peserta diidik yang akan diberi penilaian.
- Akuntabilitas :
Penanda tanganan RPP dilakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab serta konsisten terhadap rancangan yang
telah dibuat.
- Komitmen Mutu :
Penulis menjamin mutu RPP yang telah disusun dan
memastikan bahwa RPP tersebut bukanlah hasil pelagiasi dari
karya orang lain.
- Anti Korupsi :
Ketika menghadap mentor, penulis bersikap sederhana dan
bertanggung jawab penuh atas isi RPP yang telah disusun.
88
menyiapkan RPP pembelajaran dengan
menjunjung asas akuntabilitas,
efisiensi dan efektivitas yang
merupakan wujud implementasi dari
Whole of Government.
89
Membuat Dokumen RPP
90
Dokumen RPP 1
Dokumen RPP 2
91
Dokumen Instrumen Penilaian 1
92
Kegiatan 3 : Pelaksanaan Tes Kemampuan Awal (Pre-Test) Siswa
- Nasionalisme :
Dalam menyiapkan bahan pretest, penulis melakukan dengan
disiplin.
- Etika Publik :
Penulis menyiapkan bahan pretest dengan cermat agar soal
yang disusun dapat mengukur dengan tepat kemampuan
siswa.
- Komitmen Mutu :
Dalam menyiapkan bahan pretest, penulis harus menggunakan
sumber daya yang ada dengan efisien atau tidak boros kertas.
- Anti Korupsi :
Penulis menanamkan sikap adil dalam menyiapkan bahan
pretest.
93
- Nasionalisme :
Penulis tidak diskriminatif terhadap peserta didik dalam
melaksanakan pre test serta disiplin terhadap waktu
pengerjaan soal.
- Akuntabilitas :
Penulis memperhatikan kejelasan target dari pelaksanaan pre
test yaitu untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran.
- Komitmen Mutu :
Dalam melaksanakan pre test, penulis menjamin kualitas dan
mutu pelaksanaan tes sehingga hasil yang diperoleh benar-
benar valid.
- Anti Korupsi :
Penulis berusaha bersikap adil dalam melaksanakan tes awal
kepada semua siswa tanpa adanya unsur diskriminasi
- Nasionalisme :
Penulis akan jujur dalam memberikan nilai atas hasil pre test
siswa dan tidak diskriminatif terhadap siswa.
- Etika Publik :
Penulis akan memeriksa hasil evaluasi siswa secara cermat
untuk menghindari kesalahan penginputan nilai sehingga tidak
ada siswa yang dirugikan.
- Komitmen Mutu :
Penulis akan menuliskan jawaban yang benar pada lembar
evaluasi siswa sehingga akan menjadi perbaikan berkelanjutan
bagi para siswa ke depannya.
- Anti Korupsi :
Dalam memeriksa dan merekap nilai siswa, penulis akan
bersikap jujur, dan adil kepada seluruh siswa.
94
Kontribusi terhadap Visi Misi : Melaksanakan pre-test demi
Organisasi mencapai misi organisasi pada
poin 1 yaitu “Menciptakan
lingkungan pelajaran yang
kondusif dalam upaya
meningkatkan mutu
pembelajaran. Dan poin 4 yaitu
“Mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi
dalam pembelajaran dan
administrasi sekolah”.
95
Dokumentasi Bukti Kegiatan
96
Dokumen Soal Pre Test Siswa
97
Dokumen Soal Pre Test Siswa
98
Dokumen Soal Pre Test Siswa
99
Kegiatan 4. Penyediaan Media Pembelajaran (Aplikasi Belajar Berbasis
Android “Aku Pintar”)
- Nasionalisme
Dalam memberikan arahan kepada siswa, penulis
melakukannya dengan tetap memelihara ketertiban kelas
serta adil kepada semua siswa.
- Komitmen Mutu :
Penulis memperhatikan kualitas dan mutu aplikasi
pembelajaran yang digunakan di kelas.
- Anti Korupsi :
Dalam memberi arahan, penulis bersikap adil dan tidak
mebeda-bedakan latar belakang sosial siswa di kelas.
100
- Menginstal aplikasi - Etika Publik
“Aku Pintar” pada Memberi tahu tata cara pemasangan aplikasi belajar
smartphone siswa. kepada seluruh siswa dengan ramah dan tidak
diskriminatif.
- Akuntabilitas :
penulis bertanggung jawab atas semua smartphone
siswa yang dibawa ke sekolah untuk menginstal aplikasi
belajar, termasuk izin kepada kepala sekolah untuk
pembawaan smartphone siswa di sekolah.
- Komitmen Mutu
Pemilihan aplikasi belajar siswa didasarkan atas kualitas
dan mutu aplikasi untuk menunjang proses belajar
mengajar siswa.
- Nasionalisme :
Penulis mengarahkan siswa untuk bekerja sama dalam
menginstal aplikasi belajar sehingga mereka dapat saling
membantu jika terdapat kendala dan kesulitan dalam
pemasangan aplikasi belajar.
- Anti Korupsi
Penulis membantu siswa yang mengalami kesulitan
dalam pemasangan aplikasi belajar secara adil dan tanpa
membeda-bedakan perlakuan antara siswa yang satu
dengan yang lainnya.
- Nasionalisme :
Penulis senantiasa peduli kepada siswa yang belum
paham mengenai tata cara penggunaan aplikasi belajar
sehingga penulis memberikan penjelasan ulang secara
detail kepada siswa yang bersangkutan.
101
- Akuntabilitas :
Pemberian penjelasan kepada seluruh siswa dilakukan
dengan memperhatikan kejelasan target yaitu untuk
membuat seluruh siswa di dalam kelas paham tentang
tata cara penggunaan aplikasi belajar.
- Komitmen Mutu
Penulis memberikan pengarahan secara efektif dan
efisien serta responsif terhadap siswa yang mengajukan
pertanyaan perihal tata cara penggunaan aplikasi belajar.
102
Dampak Negatif : Apabila media pembelajaran (Aplikasi
Belajar Berbasis Android “Aku Pintar” tidak
tersedia maka aktualisasi ini tidak akan
berjalan sesuai rencana yang telah dibuat
Karena aplikasi belajar ini merupakan salah
satu objek dalam pelaksanaan aktualisasi.
103
Tampilan Aplikasi Belajar “Aku Pintar”
104
pembelajaran
- Nasionalisme :
Daftar hadir siswa diisi dengan jujur dan tidak
memanipulasi kehadiran siswa dalam proses belajar
mengajar.
- Etika Publik :
Dalam mengecek kehadiransiswa di kelas, penulis
bersikap ramah terhadap semua peserta didik.
- Komitmen Mutu :
Kehadiran siswa dikelas dicek secara efektif dan efisien
sehingga dapat melakukan perbaikan ke depannya
kepada siswa yang tidak hadir mengikuti proses
pembelajaran.
- Anti Korupsi
Penulis mengisi daftar hadir dengan jujur dan tidak
memanipulasi kehadiran siswa dikelas.
- Nasionalisme :
Dalam membuka pelajaran, penulis menyampaikan
dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
- Akuntabilitas :
Dalam membuka pelajaran, penulis menyampaikan
105
kejelasan target dalam pembelajaran nanti, yaitu
tercapainya tujuan pembelajaran.
- Anti Korupsi :
Pembentukan memberikan apersepsi didasarkan atas
asas keadilan, yaitu memperlakukan siswa secara adil
dan tidak mebeda-bedakan latar belakang sosial siswa.
- Komitmen Mutu :
Penyampaian apersepsi dilakukan dengan efektif dan
efisien, sehingga tidak menyita waktu berlebihan untuk
digunakan dalam proses pembelajaran nantinya.
- Nasionalisme :
Dalam kelompok yang terbentuk, penulis menekankan
sikap saling menghormati antar sesame anggota
kelompok.
- Akuntabilitas :
- Anti Korupsi :
Pembentukan kelompok diskusi didasarkan atas asas
keadilan, yaitu membagi siswa secara adil dengan
mempertimbangkan kemampuan masing-masing
sehingga kelompok yang terbentuk menjadi heterogen.
- Komitmen Mutu :
Pembentukan kelompok dilakukan secara efektif dan
efisien.
106
diskusi
- Nasionalisme :
Penyampaian materi pembelajaran dilakukan dengan
jujur dan tidak memberikan informasi yang tidak benar.
- Akuntabilitas :
Dalam menyampaikan materi pembelajaran penulis
selalu konsisten terhadap materi belajar dan tidak
melebar ke arah lain yang tidak berhubungan dengan
materi pembelajaran.
- Komitmen Mutu :
Penyampaian materi pembelajaran, Penulis inovatif yaitu
dengan menggunakan metode pembelajaran tipe jigsaw
yang dapat merangsang minat belajar siswa.
- Anti Korupsi :
Penyampaian materi pembelajaran yang dilakukan oleh
pemateri selalu jujur dan tanggung jawab terhadap
seluruh siswa di kelas serta selalu berpenampilan
sederhana.
- Komitmen Mutu :
Dalam pembimbingan diskusi siswa, penulis ber inovasi
dengan penggunaan aplikasi pembelajaran berbasis
android.
107
- Anti Korupsi :
Pembimbingan siswa dalam proses diskusi dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab, adil terhadap semua
kelompok serta selalu berpenampilan sederhana di
dalam kelas.
- Akuntabilitas :
Penulis menutup dan menyimpulkan pembelajaran
dengan jiwa kepemimpinan.
- Nasionalisme :
Menutup pembelajaran dengan menerapkan sikap
religius, yaitu dengan berdoa bersama sesuai agama dan
keyakinan masing-masing.
- Komitmen Mutu :
Dalam menutup dan menyimpulkan materi
pembelajaran, penulis melakukan perbaikan
berkelanjutan, yaitu menekankan kembali kepada siswa
untuk mengulangi materi pembelajaran di rumah.
- Anti Korupsi :
Penulis menutup dan menyimpulkan materi di akhir
pembelajaran penulis tetap disiplin terhadap waktu
belajar dengan tidak menambah/mengurangi alokasi
waktu pembelajaran.
108
Dukungan Terhadap Nilai Organisasi : Melaksanakan pembelajaran di
kelas merupakan bentuk
penguatan nilai organisasi yaitu
disiplin, kreatif, mandiri, dan
tanggung jawab, inovatif
109
Membuka Pembelajaran
110
Siswa Menonton Video Pembelajaran Melalui Aplikasi
Belajar “Aku Pintar”
111
Siswa Dari Kelompok Ahli Memberi Penjelasan Kepada
Kelompok Asal
112
Daftar Hadir Siswa
113
- Dokumen Instrumen Penilaian Akhir
- Rekap Nilai Post-Test Siswa
- Capaian Belajar Siswa
- Surat Telah Melaksanakan
Aktualisasi dari Mentor
- Nasionalisme :
Penyusunan soal evaluasi dilandasi asas keadilan, yaitu
penulis tidak membeda-bedakan soal yang dibuat antara
satu siswa dengan yang lainnya.
- Etika Publik :
Dalam penyusunan soal evaluasi, penulis menjaga
kerahasiaan soal yang telah dibuat dantidak bocor ke
publik.
- Komitmen Mutu :
Penyusunan soal evaluasi selalu memperhatikan kualitas
dan mutu soal yang disusun, dan memenuhi standar
validasi soal untuk menguji kemampuan siswa.
- Anti Korupsi
Penulis adil dalam menentukan materi untuk soal yang
dibuat untuk evaluasi. Artinya soal yang diambil harus
proporsional dari setiap pokok bahasan yang telah
disampaikan.
- Akuntabilitas :
Pelaksanaan post-test dilakukan secara transparan dan
konsisten terhadap keterwakilan materi yang telah
dibawakan selama proses pembelajaran.
114
- Nasionalisme :
Pemberian post test dilaksanakan dengan menanamkan
sikap disiplin pada siswa terhadap waktu pengerjaan soal
dan tidak terlambat.
- Komitmen Mutu :
Pelaksanaan post test tetap memperhatikan efektifitas
test untuk mengukur kemampuan siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran.
- Anti Korupsi :
Penulis memberikan waktu yang adil kepada seluruh
siswa untuk menyelesaikan soal yang diberikan.
- Nasionalisme :
Dalam memeriksa dan merekap hasil evaluasi siswa
dilakukan dengan jujur dengan tidak menambah atau
mengurangi nilai siswa.
- Etika Publik :
Penulis cermat dalam memeriksa dan merekap nilai
siswa sehingga tidak terjadi kesalahan dalam perekapan
nilai.
- Komitmen Mutu :
Dalam memeriksa lembar evaluasi siswa, penulis
menuliskan jawaban yang benar di lembar jawaban
siswa untuk perbaikan berkelanjutan atas pengetahuan
siswa.
- Anti Korupsi :
Pemerikasaan lembar jawaban evaluasi dan perekapan
nilai dilakukan dengan jujur dan adil untuk seluruh siswa.
115
hasil aktualisasi penulis bersikap sopan, santun dan ramah serta jujur
kepada kepala dalam memberikan informasi kepada kepala
sekolah/mentor sekolah/mentor.
- Akuntabilitas :
Adanya kejelasan wewenang dan tanggug jawab antara
pimpinan dan bawahan mengenai evaluasi pelaksanaan
dan hasil belajar mengajar di kelas, terutama tentang
pencapaiantarget.
- Komitmen Mutu:
Dalam melakukan pertemuan dengan Kepala Sekolah,
penulis mencatat hal-hal yang akan di bahas sehingga
konsultasi dapat berlangsung lebih efektif dan efisien.
- Nasionalisme :
Bermusyawarah dengan mentor dalam hal mengevaluasi
pelaksanaan aktualisasi dan hasil belajar mengajar di
kelas.
- Anti Korupsi :
Disiplin dengan hadir tepat waktu pada saat akan
bertemu dengan kepala sekolah/mentor.
: Jujur dan bertanggung jawab melakukan
Kontribusi terhadap Visi Misi
Organisasi evaluasi pembelajaran berkontribusi pada
misi ke 7 yaitu mewujudkan
pengembangan sistem penilaian sesuai
dengan pedoman penilaian.
: Melakukan evaluasi pembelajaran
Dukungan Terhadap Nilai Organisasi
merupakan bentuk penguatan nilai
organisasi yaitu disiplin, kreatif, mandiri,
dan tanggung jawab, inovatif.
116
: Evaluasi hasil pembelajaran menjadi
Dampak Positif
sangat penting karena dengan kegiatan ini
penulis dapat mengukur tingkat
pemahaman siswa setelah proses
pembelajaran dan menjadi tolak ukur
tercapainya tujuan pembelajaran di kelas.
117
Melaksanakan Post-Test
118
Dokumen Soal Post-Test Siswa
119
Dokumen Soal Post-Test Siswa
120
Dokumen Soal Post-Test Siswa
121
Rekap Nilai Post-Test Siswa
122
Capaian Hasil Belajar Siswa Selama Aktualisasi
123
Dokumen Catatan Bimbingan Mentor
124
Melaporkan Hasil Aktualisasi Kepada Kepala Sekolah
125
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
126
pelaksanaan aktualisasi untuk diterapkan di instansi kerja di waktu mendatang
setelah pelaksanaan aktualisasi telah berakhir.
Adapun beberapa Rencana Tindak Lanjut yang akan diambil oleh
penulis di kemudia hari yaitu sebagai berikut :
1) Terus menggunakan media pembelajaran berupa aplikasi belajar berbasis
android dalam pembelajaran IPA di kelas demi menunjang pelaksanaan
pembelajaran dan menarik minat siswa untuk belajar.
2) Mensosialisasikan penggunaan aplikasi belajar berbasis android kepada
guru-guru lain di instansi sekolah tempat mengajar sehingga guru-guru
lain dapat menggunakan media pembelajaran tersebut dalam proses
pembelajaran mereka di kelas.
3) Mencari media-media pembelajaran lain yang inovatif dan kreatif untuk
memvariasikan penggunaan media belajar di kelas, sehingga siswa tidak
jenuh dengan penggunaan media yang sama dan berulang.
127
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Etika Publik: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Anti Korupsi: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
128
LAMPIRAN
129