Disusun Oleh:
Nim : 856755129
Jurusan : S1 PGSD
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa serta bantuan berbagai pihak lain
untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara
dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini
risiko, dan strategi audit awal, berharap dapat berguna dikemudian hari.
Irvan Ari
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah apresiasi berasal dari bahasa Inggris "apresiation" yang berarti
penghargaan, penilaian, pengertian. Bentuk itu berasal dari kata kerja "ti
appreciate" yang berarti menghargai, menilai, mengerti dalam bahasa Indonesia
menjadi mengapresiasi. Dengan demikian, yang dimaksud dengan apresiasi sastra
adalah penghargaan, penilaian, dan pengertian terhadap karya sastra, baik yang
berbentuk puisi maupun prosa atau suatu kegiatan menggauli sastra dengan
sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran
kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra.
Di sekolah dasar, pembelajaran sastra dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa mengapresiasikan karya sastra. Menurut Huck (1987 : 630-
623) bahwa pembelajaran sastra di SD harus memberi pengalaman pada siswa
yang akan berkontribusi pada 4 tujuan, yakni pencarian kesenangan pada buku,
menginterprestasikan bacaan sastra, mengembangkan kesadaran bersastra, dan
mengembangkan apresiasi.
Pembelajaran sastra di SD adalah pembelajaran sastra anak. Sastra anak
adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi
tentang dunia yang akrab dengan anak-anak, yaitu anak yang berusia antara 6-13
tahun. Sifat sastra anak adalah imajinasi semata, bukan berdasarkan pada fakta.
Unsur imajinasi ini sangat menonjol dalam sastra anak. Hakikat sastra anak harus
sesuai dengan dunia dan alam kehidupan anak-anak yang khas milik mereka dan
bukan milik orang dewasa. Sastra anak bertumpu dan bermula pada penyajian
nilai dan imbauan tertentu yang dianggap sebagai pedoman tingkah laku dalam
kehidupan.
Jenis sastra anak meliputi prosa, puisi, dan drama. Jenis prosa dan puisi
dalam sastra anak sangat menonjol. Berdasarkan kehadiran tokoh utamanya, sastra
anak dapat dibedakan atas tiga hal, yaitu sastra anak yang mengetengahkan tokoh
utama benda mati, sastra anak yang mengetengahkan tokoh utamanya makhluk
hidup selain manusia,dan sastra anak yang menghadirkan tokoh utama yang
berasal dari manusia itu sendiri.
Seperti pada jenis karya sastra umumnya, sastra anak juga berfungsi sebagai
media pendidikan dan hiburan, membentuk kepribadian anak, serta menuntun
kecerdasan emosi anak. Pendidikan dalam sastra anak memuat amanat tentang
moral, pembentukan kepribadian anak, mengembangkan imajinasi dan kreativitas,
serta memberi pengetahuan keterampilan praktis bagi anak. Fungsi hiburan dalam
sastra anak dapat membuat anak merasa bahagia atau senang membaca, senang
dan gembira mendengarkan cerita ketika dibacakan atau dideklamasikan, dan
mendapatkan kenikmatan atau kepuasan batin sehingga menuntun kecerdasan
emosinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah :
1. Apakah definisi apresiasi sastra?
2. Apa saja jenis-jenis sastra ?
3. Apakah tujuan dan manfaat apresiasi sastra?
4. Apakah yang dimaksud dengan apresiasi sastra anak-anak secara reseptif?
5. Apakah yang dimaksud dengan apresiasi sastra anak-anak secara produktif ?
6. Bagaiamana tahapan dalam mengapresiasikan sastra?
7. Bagaimana metode apresiasi sastra ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penulisan pada makalah ini
adalah :
1. Untuk mengetahui definisi apresiasi sastra.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis sastra
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat apresiasi sastra
4. Untuk mengetahui apresiasi sastra anak-anak secara reseptif
5. Untuk mengetahui apresiasi sastra anak-anak secara produktif
6. Untuk mengetahui tahapan dalam mengapresiasikan sastra?
7. Untuk mengetahui metode apresiasi sastra
BAB II
PEMBAHASAN
B. Jenis Sastra
a. Sastra Imajinatif
Sastra imajinatif adalah karya sastra yang lebih menonjol sifat khayali,
menggunakan bahasa konotatif, dan memenuhi syarat-syarat estetik seni.
b. Sastra non Imajinatif
Sastra non imajinatif adalah karya sastra yang lebih banyak unsur
faktualnya dari pada khayalinya, cendrung menggunakan bahasa denotatif,dan
tetaap memenuhi syarat-syarat seni.
Dilihat dari bentuknya, sastra terdiri atas
1) Puisi
Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa Yunani “poeima”
artinya membuat atau “poesis” artinya pembuatan.Puisi merupakan
pengungkapan gagasan dan perasaan dalam bentuk rangkaian bait,dengan
menggunakan bahasa yang singkat dan padat serta indah.Apresiasi puisi dapat
dilakukan dengan memdukanya dengan empat aspek keterampilan berbahasa,
yaitu mendengarkan , berbicara, membaca, dan menulis.Seperti bentuk karya
sastra yang lain, puisi mempunyai ciri-ciri khusus.pada umumnya penyair
mengungkapkan gagasan dalam kalimat yang relatif pendek-pendek serta
padat , ditulis berderet-deret ke bawah (dalam bentuk bait-bait)dan tidak
jarang menggunakan kata-kata atau kalimat yang bersifat konotatif.
Menurut zamanya puisi dibagi dalam dua kategori :
a) Puisi lama, ciri-cirinya merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama
pengarangnya,disampaikan lewat mulut jadi merupakan sastra lisan,sangat
terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait,jumlah suku kata
maupun rima. Yang termasuk puisi lama adalah:
Mantra,adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib
Pantun, adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b,tiap berdiri 4
baris,tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata,baris pertama dan kedua
sebagai sampiran,baris ketiga dan keempat sebagai isi
Seloka,adalah pantun berkait
Gurindam, puisi yang terdiri dari tiap bait 2 baris,bersajak a-a-a-a
berisi naseha
Talibun,Pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6,8 atau 10 baris
b) Puisi baru,ciri-cirinya berbentuk lebih bebas dari pada puisi lama,baik dari
jumlah baris,suku kata maupun rima.Yang termasuk puisi baru adalah :
Balada,adalah puisi berisi kisah atau cerita
Himne,adalah puisi pujaan untuk Tuhan,tanah air,atau pahlawan
Elegi,adalah puisi yang berisi ratap tangis atau kesedihan
Satire,adalah puisi yang berisi sindiran atau kritikan
Romance,adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih
2) Prosa
Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita bebas, tidak terikat
oleh rima (bunyi yang berulang didalam /akhir lirik),irama dan kemerduan
bunyi (meliputi menggambarkan keriangan, bernuansa ketertekanan batin,
kebekuan dan kesedihan suara yang sebenarnya).Prosa juga pemaparan
pemikiran dan perasaan melaui bntuk paragraf demi paragraf.
3) Drama
Merupakan pengemukaan gagasan dan perasaan melalui bentuk dialog
antara berbagai tokoh.
2. Pendekatan Analitis
Pendekatan Analitis merupakan pendekatan yang mengarahkan
pembaca untuk memahami unsur-unsur intrinsik yang membangun suatu
karya sastra tertentu dan hubungan antarunsur yang satu dengan lainnya
sebagai suatu kesatuan yang utuh (Aminuddin,2004).
Menurut I.A Richard (dalam Situmorang, 1980) ada dua hal pokok
yang membangun puisi, yaitu hakikat puisi dan metode puisi. Hakikat puisi
meliputi tema, rasa, nada, dan amanat, sedang metode puisi meliputi diksi,
gaya bahasa, kata konkret, gaya bayang, irama dan rima. Hubungan
keduanya erat, oleh Karigan (1989) seperti hubungan jiwa dan tubuh.
Sehingga hakikat puisi dapat disebut sebagai unsur batiniah dan metode
puisi dapat disebut sebagai unsur lahiriah puisi.
a) Unsur Lahiriah (Metode Puisi)
1) Diksi
Diksi merupakan kemampuan memilih kata demi kata secara
tepat menurut tempatnya yang sesuai dalam suatu jalinan kata yang
harmonis dan artistik sehingga sejalan dengan maksud puisinya, baik
secara denotatif maupun konotatif.
2) Gaya bahasa
Gaya bahasa ialah gaya tertentu yang digunakan penyair untuk
menciptakan kesan tertentu, daya bayang dan nilai keindahan.
3) Kata konkret
Kata konkret ialah pemakaian kata-kata yang dapat mewakili suatu
pengertian secara konkret dengan memilih kata yang khusus, bukan
yang umum, misal:
- Anak itu bersimpuh di kaki ibundanya. (kata khusus)
- Anak itu duduk lalu memeluk kaki ibundanya. (kata umum)
4) Daya bayang (imagery)
Daya bayang adalah kemampuan penyair mendskripsikan atau
melukiskan suatu benda atau peristiwa sehingga seolah-olah pembaca
menyaksikan benda atau mengalami peristiwa seperti yang disaksikan
atau dialami penyair tersebut.
5) Irama dan rima
Irama adalah berkaitan dengan kera lembutnya suara (tekanan),
panjang pendeknya suara (tempo), dan tinggi rendahnya suara (nada),
perhentian sejenak (jeda) dan lainnya. Rima adalah persamaan bunyi
awal, akhir, awal-akhir.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian apresiasi sastra anak-anak merupakan serangkaian kegiatan
bermain dengan sastra anak-anak sehingga muncul pengertian, ketepatan
dan ketelitian pemahaman, kepekaan perasaan dan penghargaan yang baik
dalam diri anak terhadap sastra anak-anak.
2. Manfaat apresiasi sastra, diantaranya melatih keempat keterampilan
berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis
3. Apresiasi sastra anak-anak secara reseptif adalah penghargaan, penilaian,
dan pengertian terhadap karya sastra anak-anak, baik yang berbentuk puisi
maupun prosa yang dapat dilakukan dengan cara membaca, mendengarkan
dan menyaksikan pementasan drama. Pendekatan yang dapat diterapkan
dalam mengapresiasi sastra anak-anak secara reseptif diantaranya adalah
pendekatan Emotif, pendekatan Didaktis, pendekatan Analitis.
4. Apresiasi produktif adalah apresiasi karya sastra yang menekankan pada
proses kreatif dan penciptaan. Dalam hubungannya dalam apresiasi
produktif, pengapresiasi dituntun menghasilkan karya sastra yang dapat
berupa puisi, prosa, drama, pementasan karya sastra, dan esai. Pendekatan
yang dapat diterapkan dalam mengapresiasi sastra anak-anak secara
produktif diantaranya adalah pendekatan Parafrastis dan pendekatan
Analitis.
B. Saran
Penulis berharap pendidik dapat menggunakan dan menghasilkan sebuah
apesiasi karya sastra anak-anak secara reseptif dan produktif agar anak-anak
mendapatkan pembelajaran tentang sastra sesuai dengan porsinya dan lebih
meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas anak dalam dunia sastra.
DAFTAR PUSTAKA