Anda di halaman 1dari 15

INTEGRAL LIPAT DUA ATAS DAERAH BUKAN PERSEGI PANJANG

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK VI

NAMA : 1. AGNES ROSDIANA TELAUMBANUA


2. JUNIYANTO ZEBUA
3. OIDIKA MAWARNI HIA
4. SEPTILIA HAREFA
5. WENDIUN WENDI PUTRA HULU
KELAS/SEMESTER : A/VII (TUJUH)
FAKULTAS : FPMIPA
PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
MATA KULIAH : KALKULUS PEUBAH BANYAK

DOSEN PENGAMPU :

RATNA NATALIA MENDROFA, M.Pd

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FPMIPA)
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
T. A. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dengan Materi “Integral Lipat dua Atas Daerah
Bukan Persegi Panjang” tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas Mata
Kuliah Kalkulus Peubah Banyak dan sebagai bahan pembelajaran yang ringkas dan jelas
sehingga Mahasiswa/i lebih mudah dalam memahami materi yang akan dipelajari.
Penulis sangat berterimakasih Kepada Dosen Pegampu Mata Kuliah Kalkulus Peubah
Banyak oleh Ibu Ratna Natalia Mendrofa, M.Pd yang selalu memberikan bimbingan dan
arahan serta memotivasi penulis, begitu juga dengan Teman - Teman Mahasiswa/i yang telah
membantu penulis, baik dari segi pendapat maupun saran-saran yang membangun sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini berisikan ringkasan – ringkasan materi tentang Integral Lipat dua Atas
Daerah Bukan Persegi Panjang yang telah tersajikan dengan ringkas dan jelas sehingga
Mahasiswa/i mampu memahami materi dengan mudah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah berikutnya. Penulis berharap semoga Makalah “Integral Lipat dua
Atas Daerah Bukan Persegi Panjang” ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca
khususnya bagi teman-teman Mahasiswa/i dalam menggunakan makalah ini sebagai bahan
pembelajaran.

Gunungsitoli, November 2021


Penulis,

Kelompok VI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................1

C. Tujuan................................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN ..................................................................................................2

A. Pegertian Integral Lipat Dua.........................................................................2

B. Konsep Umum Integral Lipat Dua atas Daerah Bukan Persegi

Panjang............................................................................................................3

C. Perhitungan Integral Lipat Dua atas daerah bukan Persegi Panjang......4

D. Soal dan Pembahasan.....................................................................................6

BAB III : PENUTUP............................................................................................................10

A. Kesimpulan...................................................................................................10

B. Saran..............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Konsep integral tentu untuk fungsi dengan satu peubah dapat diperluas menjadi untuk
fungsi dengan banyak peubah. Integral fungsi satu peubah selanjutnya akan dinamakan
integral lipat satu, untuk membedakannya dengan integral lipat yaitu integral untuk fungsi
dengan banyak peubah. Integral lipat satu merupakan materi pendukung untuk pembahasan
dalam materi integral lipatdua.
Pada materi integral lipat satu, fungsi yang dipakai dibatasi, yaitu fungsi tersebut
dibatasi pada selang tutup di R1. Untuk integral lipat dua dari fungsi dengan dua peubah
pembatasannya adalah bahwa fungsi dua peubah tersebut terdefinisi pada suatu daerah
tertutup di R2. Yang dimaksud daerah tertutup disini adalah daerah beserta dengan batas-
batasnya. Apabila dikatakan daerah, maka yang dimaksud adalah daerah tertutup. Dalam
makalah ini akan disajikan materi Integral Lipat Dua atas Daerah Bukan Persegi Panjang
beserta contoh soalnya.  

B. RumusanMasalah
Ada beberapa yang menjadi rumusan masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan integral lipat dua?
2. Apa konsep umum dari integral lipat dua atas daerah bukan persegi panjang?
3. Bagaimana perhitungan integral lipat dua atas daerah bukan persegi panjang?
4. Bagaimana cara pembahasan soal-soal yang berkaitan dengan integral lipat dua atas
daerah bukan persegi panjang?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu supaya dapat mengetahui dan
memahami:
1. Apa yang dimaksud dengan integral lipat dua.
2. Konsep umum dari integral lipat dua atas daerah bukan persegi panjang.
3. Perhitungan integral lipat dua atas daerah bukan persegi panjang.
4. Membahasan soal-soal yang berkaitan dengan integral lipat dua atas daerah bukan
persegi panjang

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pegertian Integral Lipat Dua


 Dalam Integral untuk fungsi satu variabel, kita membentuk suatu partisi dari interval
[a,b] menjadi interval-interval yang panjangnya Δxk , k = 1, 2, 3, 4, ….n, dapat
ditulis:

b n
∫ f ( x )dx= lim ∑ f ( x k ) Δx k
n →∞ k=1
a

 Dengan cara yang sama, Kita definisikan integral untuk fungsi dua variabel.
Misalkan fungsi z = f(x,y) didefinisikan pada suatu daerah tertutup R di bidang xoy.
Kemudian daerah ini dibagi atas n buah sub daerah yang masing-masing luasnya A 1 ,
A2 , A3 …… An. Dalam setiap sub daerah, pilih suatu titik P k(xk, yk ) dan bentuklah
jumlah :

n
∑ f (xk , y k )Δk A=f ( x1 , y1 ) Δ1 A+ f ( x2 , y2 ) Δ2 A+.......+f (xn , y n) Δn A
k=1

Jika jumlah sub daerah makin besar (n→~), maka integral rangkap (lipat dua)
dari fungsi f(x,y) atas daerah R didefinisikan :
n
∬ f ( x , y )dA=lim ∑ f (xk , y k )Δk A
n→∞ k=1
R

Untuk menghitung integral lipat dua dapat digunakan integral berulang yang
ditulis dalam bentuk :

b y=f ( y )

{∫ }
2

∬ f ( x , y )dA=∬ f ( x, y)dxdy =∫ f ( x, y)dx dy


a y=f ( y )
 R R 1
, dimana integral
yang ada dalam kurung harus dihitung terlebih dahulu dengan menganggap
variabel y konstanta, kemudian hasilnya diintegral kembali terhadap y.
b y=f ( y )

{∫ }
2

∬ f ( x , y )dA=∬ f ( x, y)dydx =∫
a y=f ( y )
f ( x, y)dy dx
 R R 1
, dimana integral yang ada
dalam kurung harus dihitung terlebih dahulu dengan menganggap variabel x
konstanta, kemudian hasilnya diintegral kembali terhadap x. Jika integral lipat
dua diatas ada, maka (a) dan (b) secara umum akan memberikan hasil yang
sama.
2
B. Konsep Umum Integral Lipat Dua atas Daerah Bukan Persegi Panjang
 Perhatikan suatu himpunan S tertutup dan terbatas di bidang (Gambar 1). Kelilingi S
oleh suatu persegi panjang R dengan sisi-sisinya sejajar sumbu-sumbu koordinat
(Gambar 2). Andaikan f(x, y) terdefenisi pada S dan defenisikan.

Gambar 1 Gambar 2

 Jika f(x, y) = 0 pada bagian R di luar S (Gambar 3). Kita katakan bahwa f
terintegralkan pada S jika ia terintegralkan pada R dan dituliskan:
❑ ❑

∬ f ( x , y ) d A=∬ f ( x , y ) d A
s R

Gambar 3

 Kita nyatakan bahwa integral ganda-dua pada himpunan S yang umum adalah (1)
linear, (2) aditif pada himpunan-himpunan yang bersekutuhanya pada kurva-kurva
mulus, dan (3) memenuhi sifat pemandingan.

C. Perhitungan Integral Lipat Dua atas Daerah Bukan Persegi Panjang

3
 Himpunan dengan batas-batas melengkung dapat menjadi sangat rumit dalam
menentukannya, Sehingga perlu menggunakan Konsep Integral Lipat Dua atas
Daerah Bukan Persegi Panjang dengan demikian perlu untuk mengetahui apa yang
disebut himpunan x sederhana dan himpunan y sederhana, seperti pada gambar
dibawah ini:

Gambar 4 Gambar 5

 Pada Gambar 4 suatu himpunan S adalah y sederhana jika terdapat fungsi-fungsi


kontinu ∅ 1 dan ∅ 2 pada [ a , b ] sedemikian sehingga,

S= {( x , y ) :∅ 1 ( x ) ≤ y ≤ ∅2 ( x ) , a ≤ x ≤ b },

 Suatu himpunan S adalah x sederhana seperti Gambar 5 jika terdapat fungsi-fungsi


kontinu ψ 1 danψ 2 pada [ c , d ] sedemikian sehingga,
S= {( x , y ) :ψ 1 ( y ) ≤ x ≤ψ 2 ( y ) , c ≤ y ≤ d }

 Perhatikan bahwa setiap garis tegak memotong suatu himpunan y sederhana dalam
satu ruas garis. Hal yang sama berlaku untuk himpunan x sederhana dengan garis –
garis mendatar. Gambar 6 memperlihatkan suatu himpunan yang bukan x sederhana
maupun y sederhana.
 Jika himpunan S bukan x sederhana maupun y sederhana (Gambar 6), biasanya dapat
dipandang sebagai suatu gabungan potongan – potongan yang mempunyai salah satu
diantara sifat ini. Integral pada potongan – potongan ini dapat dihitung dan
ditambahkan bersama untuk memperoleh integral atas S.

Bukan x
sederhanamaupun y
sederhana

Gambar 6
4
 Andaikan kita ingin menghitung integral ganda dua dari suatu fungsi f(x,y) atau suatu
himpunan S yang y sederhana. Kita lingkungi S dalam suatu persegi panjang R
(Gambar 7) dan membuat f(x,y) = 0 diluar S. maka
b d

[ ]
❑ ❑

∬ f ( x , y ) dA=∬ f ( x , y ) dA=∫ ∫ f ( x , y ) dy dx
s R a c

b ∅2( x)

=∫
a
[∫
∅1( x)
]
f ( x , y ) dy dx

Gambar 7

Secara ringkas

❑ b ∅2 (x)

∬ f ( x , y ) dA=∫ ∫ f ( x , y ) dy dx
s a ∅1 (x)

 Dalam integral sebelah dalam, x dipertahankan tetap, jadi pengintegralan itu adalah
sepanjang garis tebal dari gambar 7. Pengintegralan ini menghasilkan luas A(x) dari
penampang melintang yang diperlihatkan pada gambar 8. Akhirnya, A(x)
diintegralkan mulai dari a sampai b.

5
Gambar 8

D. Soal dan Pembahasan


1. Hitunglah integral lipat dari;
2
5 x

∫ ∫ ( 4 x+10 ) dy dx
3 −x

Penyelesaian :
Pertama kita melaksanakan pengintegralan sebelah dalam terhadap y, yang
secara sementara memikirkan x sebagai suatu konstanta, dan mendapatkan
2
5 x 5 2
x
∫ ∫ ( 4 x+10 y ) dy dx = ∫ [ 4 xy +5 y 2 ]− x dx
3 −x 3

5
3 4 2 2
= ∫ [ ( 4 x +5 x )−(−4 x +5 x ) ] dx
3

5 5
x3
4 3
= ∫ ( 5 x + 4 x −x ) dx= x + x −
3
2
3 [ 5 4
]
3

1
= 3393
3
2. Hitunglah integral lipat dari;
2
1 y

∫∫ 2 y e2 dxdy
0 0

Penyelesaian:
2 2
1 y 1 y

∫∫ 2 y e
0 0
2
dxdy = ∫
0
[∫
0
]
2 y e 2 dx dy

1 2 1

= ∫ [ 2 y e ] y dy=∫ ( 2 y e −2 y e ) dy
2
x y 0

0 0 0

1 1
2
y 2
= ∫ e d ( y ) −2∫ y dy
0 0

2
1 y 1
= [e y ]
2

[ ]
0−2 2 0

= e−1−2 ( 12 )
= e−2

6
3. Gunakan pengintegralan ganda - dua untuk menentukan volume bidang empat
(tetrahedron) yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat dan bidang 3x + 6y + 4z –
12 = 0

Gambar 9
Penyelesaian:
o Nyatakan daerah segitiga dibidang yang membentuk alas bidang empat sebagai S
(seperti pada gambar di atas). Kita mencari volume benda pejal dibawah

3
permukaan z = (4 - x - 2y) dan diatas daerah S.
4
o Bidang yang diberikan memotong bidang xy digaris x + 2y - 4 = 0, yang ruasnya

x
termasuk batas dari S, karena persamaan ini dapat dituliskan sebagai y = 2 - dan
2
x = 4 - 2y, S dapat dpikirkan sebagai himpunan y sederhana

x
{
S = ( x , y ) : 0≤ x ≤ 4,0 ≤ y ≤2−
2 }
Atau sebagai himpunan x sederhana

S = { ( x , y ) :0 ≤ x ≤ 4−2 y ,0 ≤ y ≤ 2 }

o Kita akan memperlakukan S sebagai suatu himpunan y sederhana; hasil akhir akan
sama dengan cara yang lain, sebagaimana dapat anda bolehkan.

Volume V dari benda pejal adalah:



3
V=∬ ( 4−x−2 y ) dA
s 4

o Dalam menuliskan ini sebagai sebuah integral lipat, kita tetapkan x dan

x
integralkan sepanjang garis (Gambar 9) mulai dar y = 0 ke y = 2 - , kemudian
2
integralkan hasil tersebut dari x = 0 ke x = 4.

7
Jadi,

4 2− x/ 2
3
V=∫ ∫ ( 4−x−2 y ) dy dx
0 0 4
4 2− x/ 2

=∫
0
[ 3
4

0
]
( 4−x−2 y ) dy dx

4
3
=∫ [ 4 y−xy − y 2 ] 2−x /2 dx
0 4 0
4
3 (
= ∫ 16−8 x+ x2 ) dx
16 0

3 x3 4
=
16 [
16 x−4 x 2+
3 0 ]
=4

4. Tentukan volume benda pejal di oktan pertama (x ≥ 0 , y ≥ 0 , z ≥ 0 ¿ yang di batasi


oleh paraboloid bundar z = x 2+ y 2 ,tabung x 2+ y 2=4 , dan bidang-bidang koordinat.

Pembahasan :
o Dengan S kuadran pertama dari bidang x dan y dibatasi oleh seperempat
lingkaran x2 + y2 = 4 dan garis x = 0 dan y = 0. walaupun S di dapat dipandang
sebagai suatu daerah y sederhana atau x sederhana. kita akan memperlakukan S
sebagai yang dibelakang dan memuliskan kurva – kurva batasnya sebagai
x = √ 4− y 2 , x=0 dan y=0.
Jadi,

S= { ( x , y ) } :0 ≤ x ≤ √ 4− y 2 , 0 ≤ y ≤ 2}

8
Sasaran kita adalah menghitung;

V =∬ ( x 2+ y 2 ) dA
s

o Dengan memakai integral lipat, pertama kali tetapkan y dan integralkan

sepanjang suatu gari. Mulai dari x = 0 ke x = √ 4− y 2. Kemudian integralkan


hasilnya mulai dari y = 0 ke y = 2.
❑ 2 √ 4− y 2
2 2
V =∬ ( x + y ) dA=∫ ∫ ( x 2+ y 2) dxdy
s 0 0

2
¿∬¿ ¿
s

o Dengan memakai penyulihan (substitusi) trigonometri y = 2 sin ∅,integral yang


belakangan dapat diulang tulis sebagai.

x/2 x /2
8 16

0
[ 3 ]
cos3 θ+5 sin 2 θ 2 cos θ dθ=∫
0 3 [
cos4 θ+16 sin 2 θ 2 cos θ dθ ]
x/2
16
¿ ∫ cos2 θ ( 1−sin2 θ+3 sin 2 θ ) dθ
3 0
x/2
16
¿ ∫ (cos ¿ ¿ 2θ+2 sin 2 θ cos2 θ)dθ ¿
3 0
x/2
16
¿ ∫ (cos ¿¿ 2θ+1 /2 2θ)dθ ¿
3 0
x/2
16
¿
3 0
∫ 1+ cos
2 (2θ 1+cos 4 θ
+
4
dθ )
¿2π

5. Dengan cara yang sama perubahan Urutan Pengintegralan Hitunglah;


2
4 y

∫∫ e y2 dydx
0 x
2

Pembahasan:
2
Integral yang sebelah dalam tidak dapat dihitung sebagaimana adanya karena e y
tidak mempunyai anti – turunan elementer. Tetapi kita kenali bahwa integral lipat
yang diberikan adalah sama terhadap.

9

2

∬ e y dA
s

X
{
dengan S= ( X , Y ) :
2 }
≤ y ≤ 2,0 ≤ x ≤ 4 . Jika integral ganda dua ini kita tuliskan

sebagai suatu integral lipat dengan pengintegralan x yang pertama dilaksanakan.


Maka kita peroleh:

2 2y 2
2 2
y
∫∫ e dxdy=∫ {xe y ¿20 y
0 0 0

2
2

¿ ∫ {xe y ¿ 20 y =¿ e 4−1 ¿
0

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari sekian banyak pembahasan yang telah tertera dibab sebelumnya, kami kelompok
VI menyimpulkan bahwa yang menjadi inti dan perlu di ingat dari materi tersebut, yaitu
sebagai berikut:
 Himpunan dengan batas-batas melengkung dapat menjadi sangat rumit dalam
menentukannya. Sehingga perlu menggunakan Konsep Integral Lipat Dua atas Bukan
Daerah Persegi Panjang dengan demikian perlu untuk mengetahui apa yang disebut
himpunan x sederhana dan himpunan y sederhana.
 Suatu himpunan S adalah y sederhana jika terdapat fungsi-fungsi kontinu ∅ 1 dan ∅ 2
pada [ a , b ] sedemikian sehingga,
10
S= {( x , y ) :∅ 1 ( x ) ≤ y ≤ ∅2 ( x ) , a ≤ x ≤ b }

 Suatu himpunan S adalah x sederhana jika terdapat fungsi-fungsi kontinu


ψ 1 danψ 2 pada [ c , d ] sedemikian sehingga,

S= {( x , y ) :ψ 1 ( y ) ≤ x ≤ψ 2 ( y ) , c ≤ y ≤ d }

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
terkhusus untuk Saudara/i Mahasiswa/i dalam mempelajari materi Integral Lipat Dua atas
Daerah Bukan Persegi Panjang. Segala kekurangan/kelemahan dalam penyusunan makalah
kami baik dari pengetikan, penggunaan kata-kata, maupun bahasa yang kurang tepat, kami
mohon untuk dapat dimaklumi. Dan apabila ada saran maupun kritikkan yang membangun
dari para pembaca kami sangat berterimakasih, demi menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Purcell, Edwin J., Dale Varberg., Steven E. Rigdon. 2004. Kalkulus Edisi Kedelapan.
Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Baisuni, Hasyim HM. 1986. Kalkulus. Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press)

11
12

Anda mungkin juga menyukai