“Identifikasi Bunga”
Disusun Oleh:
NIM : 215040207111217
Kelas :P
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya
Malang
2021
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2. Mawar
(Tarigan, 2018)
Gambar 4. Lili
hujan (Fibrianty,
2019)
2. Tumbuhan berbunga banyak/majemuk (plant
multiflora), contohnya pada tumbuhan kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.). Menurut Silalahi (2015)
pada tumbuhan yang memiliki jenis bunga yang
majemuk, dapat dibedakan kembali berdasarkan letak Gambar 5. Bunga
bunganya, antara lain: pukul empat
(Ramesh, 2014)
a. Terpisah-pisah atau terpencar (flores sparsi),
contohnya pada tumbuhan bunga pukul empat (Mirabilis jalappa).
b. Berkumpul menjadi suatu bentuk rangkaian yang susunannya beraneka
ragam, yang bisa dikatakan juga sebagai bunga yang majemuk
(anthotaxis atau infloresentia), contohnya pada tumbuhan bunga
matahari (Helianthus annuus) dan kembang merak (Caesalphinia
pulcherrima).
2.6 Bunga Berdasarkan Kelengkapan Bunga
Menurut Silalahi (2015), bunga dapat dibedakan berdasarkan kelengkapan
bunganya, antara lain yaitu:
1. Bunga lengkap (complete flower), merupakan bunga
yang memiliki bagian bunga yang lengkap, yang terdiri
dari calyx, corolla, androecium, dan gynoecium,
contohnya pada tumbuhan bunga sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis). Gambar 6. Bunga
sepatu (Putri, 2013)
Gambar 7. Kamboja
(Pudding, 2018)
2.7 Bunga Berdasarkan Alat Reproduksi
Bunga dapat dibedakan berdasarkan alat reproduksinya, antara lain yaitu:
1. Bunga berkelamin dua (hermaproditus)
Menurut Jannah (2010), bunga hermaproditus adalah bunga yang
memiliki dua alat reproduksi sekaligus dalam satu bunga,
yaitu terdapat benang sari dan juga putik. Pada bunga ini
sering juga disebut dengan bunga lengkap atau bunga
sempurna, dikarenakan pada umumnya memiliki hiasan
bunga yang terdiri atas mahkota dan kelopak, contohnya
Gambar 8. Bunga
pada tumbuhan bunga terung (Solanum melongena L.). terung (Rokhim,
2. Bunga berkelamin tunggal (unisexualis) 2021)
METODOLOGI
Alat Fungsi
Alat tulis Untuk menggambar spesimen
Kamera Untuk memotret spesimen
Tabel 1. Alat dan Fungsi
Bahan Fungsi
Bunga mawar Sebagai objek pengamatan identifikasi bunga
Bunga kenanga Sebagai objek pengamatan identifikasi bunga
Bunga sepatu Sebagai objek pengamatan identifikasi bunga
Bunga tapak dara Sebagai objek pengamatan identifikasi bunga
Tabel 2. Bahan dan Fungsi
4.1 Hasil
4.1.1 Klasifikasi Tanaman
Berikut adalah klasifikasi dari beberapa tanaman yang menjadi objek
pengamatan.
1. Tanaman mawar
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bunga adalah organ tumbuhan yang merupakan turunan dari daun dan tunas
batang yang memiliki fungsi sebagai organ reproduksi, yang pada bunga tersebut
terdapat alat reproduksi yang berupa benang sari (kelamin jantan) dan putik (kelamin
betina). Selain memiliki fungsi bagi tumbuhan, bunga juga memiliki banyak kegunaan
bagi manusia, salah satunya yaitu sebagai hiasan. Dalam peranannya sebagai organ
reproduksi tumbuhan, bunga memiliki beberapa bagian, antara lain yaitu kelopak
(calyx), mahkota bunga (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistillum). Bunga
dapat dibedakan berdasarkan kelengkapan bagian-bagiannya, alat reproduksinya,
5.2 Saran
Diharapkan praktikum botani yang sedang dilaksanakan secara daring ini
segera untuk dilaksanakan secara luring. Selain itu, ketelitian dalam pengamatan
identifikasi bunga ini juga diperlukan agar hasil yang didapat bisa lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Andalia, N., dkk. 2019. Pola Sebaran Tapak Dara (Cataranthus Roseus) di Lamno Aceh
Jaya. Serambi Konstruktivis, 1(1), 84.
Anggraini, F. D. 2012. Mengenal Dunia Tumbuhan. Jakarta Timur: PT Balai Pustaka, 58.
Basu, S. K., et al. 2015. The Genus Rosa: An Aristocrat from the Plant Family with Class,
Color and Fragnance.
Dianti, R. 2015. Pengaruh Penambahan Kapur Dolomit dan EM4 pada Media Tanah
Gambut Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis (Zea mays var.
saccharata Sturt). Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya, 22.
Dwivedi, A., et al. 2015. Evaluation Helianthus annuus L. Leaves Exctract for the
Antidiarrheal and Antihistaminic Activity. The Journal of Phytopharmacology,
3(2), 149-155.
Ekawati, E. 2017. Modul Keahlian Ganda – Paket Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan
KK E. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan, 7-10.
Hajar, S. 2018. Studi Kekerabatan Fenetik Varietas Bunga Mawar (Rosa hibrida L.) dengan
Metode Taksimetri Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA. Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Malang, 15.
Hastuti, U. S., dkk. 2018. Observasi Histologik dan Identifikasi Fungi Endofit yang Diisolasi
dari Cananga odorata (Lam.) Hook.F. & Thomson. Proceeding Biology
Education Conference, 15(1), 853-857.
Hutagaol, L. Y. H. 2018. Formulasi Sediaan Lipbalm dari Ekstrak Etanol Daun Kelor
(Moringa oleifera Lam) dengan Kombinasi Minyak Kenanga (Cananga oil).
Karya Tulis Ilmiah, Institut Kesehatan Helvetia, 12.
Jannah, F. R. M. 2010. Kehidupan dalam Sekuntum Bunga. Universitas Sebelas Maret, 6.
Jannah, H. & Safnowandi. 2018. Identifikasi Jenis Tumbuhan Obat Tradisional di Kawasan
Hutan Olat Cabe Desa Batu Bangkakecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa
Besar. Bioscientist: Jurnal Ilmiah Biologi, 6(2), 154.
Kumar, A. & Singh, A. 2012. Review on Hibiscus Rosa Sinensis. International Journal of
Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences. 3(2), 534-538.
Pudding, F. H. I. 2018. Daya Tolak Ekstrak Bunga Kamboja (Plumeria acuminta) terhadap
Gigitan Aedes sp. Thesis, Universitas Muhammadiyah Semarang, 19.
Putri, D. J. 2013. Pengaruh Ekstrak Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Terhadap Siklus Reproduksi Mencit (Mus musculus L.) Swiss Webster.
Universitas Negeri Padang, 7.
Rasineni, K., et al. 2010. Antihyperglycemic Activity of Catharanthus Roseus Leaf Powder in
Streptozotocin-induced Diabetic Rats. Pharmacognosy Res. 2(3), 195.
Rosalina. 2014. Pengaruh Penggunaan Musik Rock Terhadap Pertumbuhan Cabai Rawit
(Capsicum annuum) dan Cabai Keriting (Capsicum frutescens). Skripsi,
Universitas Sanata Dharma, 18.
Samsuri, T., dkk. 2015. Buku Ajar Biologi Berbasis Inquiri. Mataram: Duta Pustaka Ilmu, 62.
Satyarsa, A. BS. 2019. Potential Effects of Alkaloid Vindolicine Substances in Tapak Dara
Leafs (Catharanthus roseus (L.) G. Don) In Reducing Blood Glucose Levels.
Journal of Medicine and Health. 2(4), 1009-1019.
Scutt, C. P. & Vandenbussche, M. 2014. Current Trends and Future Directions in Flower
Development Research. Annals of Botany, 114, 1399–1406.
Silalahi, M. 2015. Bahan Ajar Morfologi Tumbuhan. Universitas Kristen Indonesia, 52-59.
Silalahi, M. & Adinugraha, F. 2019. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Uki
Press, 43.
Suarsana, I. N., dkk. 2015. Tanaman Obat Sembuhkan Penyakit Untuk Sehat. Denpasar:
Swasta Nulus, 101-102.
Sumiyati, dkk. 2012. Pengaruh Sistem Irigasi pada Budidaya Mawar, Prosiding Seminar
Nasional PERTETA, 509.