Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, sedangkan kurikulum adalah upaya
menentukan program pendidikan unuk mengubah perilakumanusia. . Karakteristik perilaku pada
berbagai tingkatan perkembangan merupakan bahan kajian dari psikologi perkembangan. adanya
dua cabang psikologi yang sangat penting diperhatikan di dalam pengembangan kurikulum, yaitu
psikologi perkembangan dan psikologi belajar.
Psikologi belajar berkenaan atau memberikan sumbangan bagi kurikulum dalam hal bagaimana
kurikulum itu diberikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya. Hal ini
berarti berkenaan dengan Strategi kurikulum.
Psikologi perkembangan Sebenarnya tanpa diperlukan terutama dalam menentukan isi kurikulum
yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalaman materi / bahan ajar sesuai dengan
taraf perkembangan siswa.
Pandangan ini bertentangan dengan pandangan Rousseau, di mana justru aspek-aspek di luar
anak / lingkungannya yang lebih banyak mempengaruhi perkembangan anak menjadi individu
yang dewasa. Pandangan ini sering disebut teori tabularasa dengan tokohnya, yaitu John Locke.
Pandangan yang terakhir dikembangkan oleh Havighurst dengan teorinya tentang tugas-tugas
perkembangan (development taskt). Tugas-tugas perkembangan yang dimaksud adalah tugas
yang secara nyata harus dipenuhi oleh setiap anak / individu sesuai dengan taraf / tingkat
perkembangan yang dituntut oleh lingkungannya. Apabila tugas-tugas itu tidak terpenuhi maka
pada taraf perkembangan berikutnya anak / individu tersebut akan mengalami masalah.
Implikasi dari hal tersebut terhadap pengembangan kurikulum, yaitu sebagai berikut. Un
a. Setiap anak diberi kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat, minat, dan
kebutuhannya.
b. Di samping menyediakan pelajaran yang sifatnya umum (programa inti) yang wajib dipelajari
setiap anak, sekolah menyediakan pula pelajaran- pelajaran pilihan yang sesuai dengan
minat anak.
c. Kurikulum di samping menyediakan bahan ajar yang bersifat kejuruan / keterampilan juga
menyediakan bahan ajar yang bersifat akademik. Anak-anak yang berbakat di bidang
akademik diberi kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya.
d. Kurikulum memuat tujuan-tujuan yang mengandung pengetahuan, nilai / sikap, dan
keterampilan yang menggambarkan keseluruhan pribadi yang utuh lahir dan batin.
LANDASAN SOSIOLOGIS
Landasan sosiologis mengarahkan kajian mengenai kurikulum yang dikaitkan dengan masyarakat,
kebudayaan, dan perkembangan ilmu pengetahuan.
1. Kurikulum dan Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok individu yang terorganisasi yang berpikir tentang dirinya
sebagai suatu yang berbeda dengan kelompok atau masyarakat lainnya. Pengembangan
kurikulum harus ditekankan pada pengembangan individu yang mencakup keterkaitannya
dengan lingkungan masyarakat setempat. Pengembangan kurikulum yang hanya didasarkan
pada kemampuan dasar saja tidak akan dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan
masyarakat.
2. Kurikulum dan Kebudayaan
Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa manusia yang diwujudkan dalam tiga hal
sebagai berikut. Ide, konsep, gagasan, nilai, norma, dan peraturan. Dalam konteks inilah
siswa diperkenalkan dengan kebudayaan manusia, dibina dan dikembangkan sesuai dengan
nilai budayanya, serta dipupuk kemampuan dirinya menjadi manusia yang berbudaya.
Faktor kebudayaan merupakan bagian yang penting dalam pengembangan kurikulum
dengan pertimbangan bahwa individu itu lahir belum berbudaya, baik dalam hal kebiasaan,
cita-cita, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya.
3. Kurikulum dan Perkembangan Iptek
Teknologi merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan dan ilmu-ilmu lainnya untuk
memecahkan masalah-masalah praktis. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
secara langsung akan menjadi isi / materi pendidikan. Sedangkan perkembangan iptek
memberikan tugas kepada pendidikan untuk membekali masyarakat dengan kemampuan
pemecahan masalah yang ditemui dalam kehidupannya sebagai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga
dimanfaatkan untuk memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran.