NIM : 856331253
KODE/MATA KULIAH : PDGK4205/PEMBELAJARAN TERPADU DI SD
SEMESTER : 5 (LIMA)
TUTOR MATA KULIAH : TIO AKMA, S.Pd,. M.Pd
TUGAS : LATIHAN 1
POKJAR : PAYUNG
UPBJJ : PANGKALPINANG
1. Seorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu mucul atas 3 landasan filosofis
diantaranya progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme. John Dewey, Jean Piaget, Lev Vgotsky dan
William James merupakan tokoh-tokoh yang berada dibelakangnya. Paparkan benang merah dari ketiga
landasan tersebut sehingga mendorong lahirnya pembelajaran terpadu. Serta uraikan keterkaitan landasan
tersebut terhadap kegiatan pembelajaran.
Jawab :
Pembelajaran terpadu muncul atas 3 landasan filosofis diantaranya progresivisme, konstruktivisme, dan
humanisme. Landasan ini dimaksudkan tentang pentingnya aspek filsafat dalam pelaksanaan pembelajaran
terpadu, dalam hal ini terdapat beberapa tokoh yang berada dibelakangnya, yaitu John Dewey, Jean Piaget,
Lev Vgotsky dan William James. Landasan filsafat sendiri menjadi landasan utama yang melandasi aspek-
aspek lainnya. Karena perumusan tujuan/kompetensi dan isi/materi pembelajaran terpadu pada dasarnya
bergantung pada pertimbangan-pertimbangan filosofis. Sebab pandangan filosofis yang berbeda akan
mempengaruhi dan mendorong pelaksanaan pembelajaran terpadu yang berbeda pula. Karena itulah
landasan ini mendorong lahirnya pembelajaran terpadu berdasarkan ketiga aliran tersebut. Benang merah
dari ke-3 filosofis ini adalah keduanya saling menguatkansaling mendukung dan tidak bisa berdiri sendiri.
Dalam setiap pembelajaran ketigaharus berjalan beriringan tidak bisasendiri sendiri sehinggamenghasilkan
anak didik yang handal dan tangguh. Yang mana kaitannya dalam kegiatan pembelajaran adalah bahwa
guru bukan merupakan satu-satunya sumber informasi namun guru lebih banyak bertindak sebagai model,
fasilitator, teman pendamping, pemberi motivasi, penyedia bahan pembelajaran dan juga aktor yang
bertindak sebagai siswa (pembelajar), sedangkan siswa disikapi sebagai subjek belajar yang kreatif,
mampu menemukan pemahamannya sendiri dari berbagai faktor dan juga pengalaman. Selain itu dalam
hal kegiatan pembelajaran yaitu dapat dilihat dari motivasi dan minat siswa yang memiliki ciri tersendiri.
Oleh karena itulah proses pembelajaran itu sendiri berkaitan dengan perilaku manusia, yaitu siswa itu
sendiri dan didalamnya terdapat interaksi antara siswa dengan lingkungan belajarnya, baik lingkungan
yang bersifat fisik, maupun lingkungan sosial. Hal ini tentunya kegiatan pembelajaran terpadu dipengaruhi
oleh ketiga aliran tersebut maka isi pembelajaran harus memiliki manfaat bagi siswa secara aktual, dan
dalam kegiatan belajarnya siswa harus menyadari penguasaan isi pembelajaran itu bagi kehidupannya,
tingkat perkembangannya, pengalaman serta pengetahuan siswa. Dengan demikian keterkaitan landasan
tersebut terhadap kegiatan pembelajaran terpadu.
2. Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusial dalam pembelajaran terpadu.
Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu siswa merupakan pusat dalam proses pembelajaran dan
posisi guru sebagai fasilitator bukanlah satu-satunya sumber informasi. Di sekolah x terdapat 2 guru
dengan karakteristik yang berbeda. Guru A merupakan pendidik mula yang memahami teori pengajaran
dengan baik namun secara implementasi mengajar di kelas masih minim pengalaman. Sedangkan guru B
adalah pendidik senior yang kaya pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu arah.
Bagaimanakah kedua guru ini saling berkerjasama sehinga mampu menguasai dengan baik keterampilan
menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran terpadu. Berikan beberapa contoh dari implementasi kedua
keterampilan tersebut.
Jawab :
Dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia, khususnya Sekolah Dasar, masih menggunakan metode lama
dalam proses pembelajaran, yaitu penyelesaian program yang di rancang oleh pemerintah. Guru sebagai
pelaksana pembelajaran tentu harus mengikuti aturan yang dibuat pemerintah, guru harus menyelesaikan
program yang sudah di rancang tersebut dengan tepat waktu. Perancangan program yang dilakukan
pemerintah tersebut dirasa belum melihat berbagai potensi berbeda yang ada pada setiap anak didik yang
tersebar di seluruh Indonesia, hal ini membawa dampak negatif yaitu potensi anak tidak berkembang
secara maksimal. Anak hanya sebagai wadah untuk menerima materi yang diberikan oleh guru. Dengan
mencari sebuah alternatif dalam pendidikan, yang dapat memaksimalkan potensi yang ada pada peserta
didik. Pembelajaran terpadu merupakan salah satu alternatif tersebut, sebuah pendekatan belajar mengajar
yang diharapkan dapat memaksimalkan potensi siswa. Maka agar kedua guru tersebut dapat saling
berkerjasama sehinga mampu menguasai dengan baik keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam
pembelajaran terpadu, berikut ini contoh implementasi kedua keterampilan tersebut yaitu :
a. membuat permainan yang asik untuk belajar
b. penjelasan materi dan divariasi dengan aplikasinya sehari-hari
c. membuat pertanyaan yang ada di kehidupan sehari-hari kreatif yang merangsang siswa
d. membuat model yang sederhana buat pembelajaran mudah dipahami
e. tugas yang memicu kesenangan dan pengembangan pemahaman yang kompleks siswa terhadap
materi
f. memberikan isyarat-isyarat lisan secara sistematis pada saat menjelaskan materi agar memberikan
penekanan materi inti dalam pembelajaran terpadu
g. melakukan kegiatan umpan balik
3. Mewabahnya Covid-19 di Indonesia mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk mengeluarkan
kebijakan-kebijakan baru, salah satunya menghentikan sementara pembelajaran tatap muka di sekolah dan
mengalihkannya dengan Learning from home (Pembelajaran di rumah). Rancanglah Satuan Pembelajaran
Terpadu dengan memilih salah satu subtema, jabarkan melalui kegiatan pembelajaran serta evaluasi
(penilaian) yang mampu dilaksanakan secara mandiri oleh siswa (kolaborasi dengan orang tua).
Pertimbangkan Satuan Pembelajaran Terpadu tersebut dengan mengadakan variasi dalam penggunaan
media sebagai bagian integral dalam pembelajaran.
Jawab :
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah membaca cerita, siswa mampu mengidentifikasi unsur instrinsik dari cerita yang dibaca dengan terperinci.
2. Setelah membaca cerita, siswa mampu menuliskan unsur instrinsik cerita yang dibaca dalam bentuk peta pikirandengan
terperinci.
3. Setelah membaca cerita, siswa mampu menghubungkan sikap tokoh dengan pengamalan sila ketiga Pancasiladengan
benar.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan Dengan MembacaDoa 15
(Orientasi) menit
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan dipelajari dan
diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
4. Menanyakan kabar lalu melakukan yel-yel semangat (Motivasi)
(Sintak Model Discovery Learning)
Kegiatan 1. Siswa membaca teks yaitu “Pentingnya Budaya Tegur Sapa” yang ada dibuku 140
Inti siswa. menit
2. Siswa mengidentifikasi unsur instrinsik cerita. Guru Membimbing siswa untuk
memberikan tanda untuk informasi yang penting pada cerita yang dibaca. Siswa
mengisi unsur instrinsik dalam bentuk peta pikiran.(Creativity and Innovation)
3. Guru menyampaikan bahwa kita harus mencontoh sikap dari Warga Kampung
Sereh Wangi. Mereka memiliki rasa persatuan dan kesatuan. Halini sesuai dengan
sila ketiga Pancasila.(Critical Thinking and Problem
Solving)
LAMPIRAN
1. Bahasa Indonesia: Unsur Instrinsik cerita.
Kriteria Ada Tidak
Menuliskan judul cerita dengan benar
Menuliskan tokoh dengan benar
Menuliskan karakter tokoh dengan benar
Menuliskan tempat dengan benar
Menuliskan pesan moral dengan benar
Menuliskan cerita awal dengan benar
Menuliskan cerita akhir dengan benar
2. Peduli
Refleksi Guru
Catatan Guru
1. Masalah : ………
2. Ide Baru : ……....
3. Momen Spesial : ………