Anda di halaman 1dari 2

Struktur Bangunan Baja

Bram Maurity Diputra S M (03111940000115)

REVIEW MATERI MOMENT RESISTING FRAME


Definisi dan Perilaku MRF
Moment Resisting Frame (MRF) adalah sambungan penahan momen yang digunakan pada balok dan
kolom untuk menahan gaya lateral akibat lentur dan geser pada balok dan kolom. MRF meningkatkan
daktilitas dengan leleh lentur balok, leleh geser zona panel kolom, dan leleh lentur kolom.
Dalam penggunaan MRF terdapat keuntungan dan kerugian. Keuntungan dalam penggunaan MRF,
yaitu keserbagunaan arsitektural serta daktilitas dan keamanan yang tinggi. Sedangkan kerugian dalam
penggunaan MRF, yaitu memiliki kekakuan elastis yang rendah
Untuk mencapai daktilitas tinggi diperlukan pengontrolan terhadap perilaku in-elastisitas
Dalam pendesainan MRF dilakukan dengan:
- Menentukan titik leleh pada saat gempa
- Mendesain joint plastis untuk menahan rotasi inelastic
- Mendesain elemen frame lebih kuat dari joint-joint.
Dalam mendesain sambungan balok-kolom diperlukan kekuatan sambungan yang lebih kuat dari
framenya.

Sambungan Balok-kolom Sebelum dan Sesudah Gempa Northridge


Sambungan balok ke kolom dalam MRF mengalami perubahan setelah gempa northridge pada 1994.
Tipe sambungan Welded flange-bolted web banyak digunakan awal tahun 1970-1994. Dengan ciri
Shear tab di-las ke kolom, adanya column stiffeners, balok disambungkan dengan baut ke shear tab,
flens balok di-las kef lens kolom. Sambungan ini digunakan karena hasil percobaan terbukti memiliki
daktilitas yang masih cukup, walaupun tidak setinggi sambungan las semua. Setelah terjadinya gempa
northridge, kerusakan atau retakan yang terjadi berupa; fraktur dari las groove, retak “divot” pada flens
kolom, dan retakan sepanjang flens dan web. Respon dari kerusakan-kerusakan ini adalah eliminasi
welded flange-bolted web dalam praktis desain bangunan dan adanya research ulang. Penyebabnya
kerusakan koneksi momen; las (kualitas buruk, kekuatan dari metal yg di-las, efek backing bars dan
weld tabs), desain koneksi (tegangan atau regangan yang terlalu besar pada flens las groove), dan
material yang digunakan. Setelah ditemukan solusinya, beberapa sambungan yang digunakan antara
lain; side plate connection dan slotted web connection, reduced beam section, welded unreinforced
flange-bolted web, welded reinforced flange-bolted web, free flange, welded flange plate, bolted
unstiffened dan stiffened end plate, dan double split tee.

Panel Zone
Panel zone adalah Sebagian dari kolom dalam area sambungan balok-kolom, bagian ini menerima
beban geser besar ketika diberi beban horizontal, yang dapat menyebabkan shear yielding. Hasil
observasi panel zone; mungkin adanya daktilitas yang tinggi, deformasi di ujung panel zone (kinking)
yang meningkatkan kemungkinan retak, AISC memiliki batas yielding di area panel zone, dan
dibutuhkan research lebih lanjut. Selain itu pada AISC Seismic Provisions sendiri sudah membahas
lebih lanjut mengenai ketentuan MRF pada section 9,10,dan 11. Lingkup yang dibahas antara lain;
sambungan balok ke kolom, panel zone sambungan balok-kolom, ketentuan balok dan kolom, plat
continuity, rasio momen balok kolom, lateral bracing, dan column splices.
Scope- Special Moment Frame (SMF) diharapkan dapat menahan deformasi inelastic yang signifikan
saat diberi gaya atau beban yang dihasilkan dari percobaan gempa.
Sambungan balok ke kolom- sambungan harus mampu mempertahankan interstory drift angle
sejumlah 0,04 radian dan kemampuan menahan kelenturan minimal 0,80 Mp pada balok yang memiliki
interstory drift angle sejumlah 0,04 radian, kuat geser sambungan ditentukan dengan beban E (gempa)
sejumlah E=2(1,1*Ry*Mp)/Lh.
Panel Zone sambungan balok ke kolom- menghitung shear strength dengan Mf= Mpr + Vbeam *
Sh. Dan Ru = (ΣMf/(db-tf))-Vc, dimana Ru ≤ øv Rv (øv=1).

Anda mungkin juga menyukai