sirup marjan
BAB I
PENDAHULUAN
Fluida suatu zat cair mempunyai karakteristik yang khas, dan berbeda
dengan suatu zat cair dan zat cair yang lain.. Setiap zat cair ini memiliki nilai
dalam fluida. Semakin besar viskositas fluida, maka semakin sulit suatu
dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas,
Dalam suatu fluida ideal (fluida tidak kental) tidak ada viskositas
tersebut menggeser satu di atas lainnya. Untuk fluida yang sangat kental seperti
sirup marjan, diperlukan gaya yang lebih besar, sedangkan untuk fluida yang
kurang kental (viskositasnya kecil), seperti air, diperlukan gaya yang lebih kecil.
Viskositas suatu cairan dalam tingkat kekentalan suatu zat cair yang
disebabkan oleh adanya tahanan yang dilakukan oleh suatu lapisan fluida terhadap
lapisan fluida yang lainnya. Semakin kental suatu zat cair maka tahanannya untuk
penggunaan alat viskometer Ostwald, yaitu sejumlah cairan yang akan diukur
batas. Saat mengalir melalui tanda m, stopwatch dijalankan dan saat melewati
dalam pipa kapiler sehingga data yang diperoleh lebih akurat dibandinngkan
dengan penentuan nilai viskositas dengan menggunakan metode sirup ABC, sirup
perlu lagi menentukan jarak antara dua batas untuk menentukan waktu alir cairan.
Viskometer Ostwald dapat digunakan untuk semua jenis cairan, baik cairan yang
kental maupun cairan yang tidak kental. Metode viskometer Ostwald dapat
viskometer Ostwald lebih praktis dan efisien dalam penentuan nilai viskositas
cairan dibandingkan dengan metode lainnya. Pada metode sirup marjan, kontak
gliserin dengan tangan dan benda lain lebih banyak sehingga Kekurangan dari
penentuan nilai viskositas dengan menggunakan viskometer Ostwald adalah
Zat cair maupun gas mempunyai viskositas hanya saja zat cair lebih kental
aliran yang kental akan jelas nanti, bahwa masalahnya mirip dengan masalah
tegangan dan regangan luncur di dalam zat padat. Salah satu macam alat untuk
misalnya air atau sirup ABC dan Marjan, maka tegangan yang meluncur itu akan
suatu fluida. Karena adanya viskositas ini maka untuk menggerakkan salah satu
lapisan fluida diatasnya lapisan lain haruslah dikerjakan gaya. Karena pengaruh
gaya k, lapisan zat cair dapat bergerak dengan kecepatan v, yang harganya
semakin mengecil untuk lapisan dasar sehingga timbul gradien kecepatan. Baik
zat cair maupun gas mempunyai viskositas hanya saja zat cair lebih kental.
1.2 Tujuan
Prinsip percobaan ini adalah menentukan masa jenis dan nilai viskositas
dengan metode Ostwald dimana ukuran waktu yang diperlukan untuk semua
volume cairan mengalir melalui kapiler dibawah pengaruh tekanan bergerak yang
tetap.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Viskositas
mengalir pada fluida cair, viskositas identik dengan harga kekentalan atau gaya
gesek internal fluida tersebut. Faktor yang mempengaruhi nilai viskositas fluida
seperti, pelumas, pengolahan minyak, kimia, dll. Alat yang digunakan untuk
mengukur nilai viskositas adalah viskometer dan salah satu viskometer yang
2.2 Fluida
kecilnya nilai dari tegangan geser tersebut. Fluida terdiri dari fasa cair, gas dan
padat. Perbedaan antara fluida cair dengan fluida padat sangat jelas yakni jika
reaksi deformasi ketika menerima gaya geser, yakni deformasi tidak akan
atas 3 jenis yaitu aliran laminar, aliran transisi, dan aliran turbulen. Jenis
aliran ini didapat dari hasil eksperimen yang dilakukan oleh Osborne
Reynold tahun 1883 yang mengklasifikasikan aliran menjadi 3 jenis. Jika air
head. Hal ini disebabkan oleh gesekan yang terjadi antara fluida dengan
dinding pipa atau perubahan kecepatan yang dialami oleh aliran fluida (kerugian
penggunaan alat viskometer Ostwald, yaitu sejumlah cairan yang akan diukur
batas. Saat mengalir melalui tanda m, stopwatch dijalankan dan saat melewati
2.4 Viskosimeter
peluru jatuh, tabung (pipa kapiler) dan sistem rotasi. Viskometer yang akan
2.5 Gliserol
yang tidak berwarna,tidak berbau dan merupakan cairan kental yang memiliki
rasa manis. Gliserol dapat dimurnikan dengan proses destilasi agar dapat
digunakan pada industri makanan, farmasi atau juga dapat digunakan untuk
Aliran multifase adalah aliran yang fasenya (padat, cair dan gas)
saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan setiap hubungan
adalah aliran yang terdiri dari dua fase yang berbeda, dan merupakan bagian
perminyakan dan pertambangan, bidang medis untuk aliran darah dan sperma,
sehingga akan menjadi sangat berharga untuk memikirkan aplikasi aliran
karena berkaitan dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistensinya untuk
akan dilaksanakan pada hari Jumat,8 November 2019, pukul 13:30 WITA-selesai,
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu larutan Gliserol, sirup
Marjan dan Sirup ABC dengan konsentrasi 15%, 20%, 25% dan 30% serta
Aquades.
dimasukkan ke labu takar 50 mL. Selanjutnya ditambahkan air sampai batas tera
konsentrasi 20% dari 12,5 mL sirup ABC 40%, dan konsentrasi 15% dari 12,5 mL
dimasukkan ke labu takar 50 mL. Selanjutnya ditambahkan air sampai batas tera
dengan memipet 18,7 mL marjan 40%. Perlakuan ini diulang untuk membuat
larutan dengan konsentrasi 25% dari 15,6 mL marjan 40%, konsentrasi 20% dari
12,5 mL marjan 40%, dan konsentrasi 15% dari 12,5 mL marjan 30%.
tama picnometer ditimbang dalam keadaan kosong pada neraca analitik. Setelah
didapatkan massa picnometer maka dimasukkan larutan (gliserol, sirup ABC dan
sampai sedikit di atas garis m dengan cara ditiup, kemudian dibiarkan mengalir
secara bebas. Setelah itu dihitung waktu yang diperlukan oleh cairan untuk
Berat gliserol 15% = (berat picnometer + gliserol 15%) – berat picnometer kosong
= 25,64 gram – 15,99 gram
= 9,65 gram
Berat gliserol 20%= (berat picnometer + gliserol 20%) – berat picnometer kosong
= 9,78 gram
Berat gliserol 25% = (berat picnometer + gliserol 25%) – berat picnometer kosong
= 9,89 gram
Berat gliserol 30%= (berat picnometer + gliserol 30%) – berat picnometer kosong
= 10,01 gram.
Berat sirup ABC 15% = (berat picnometer + sirup ABC 15%) – berat picnometer
kosong
= 9,88 gram
Berat sirup ABC 20% =(berat picnometer + sirup ABC 20%) – berat picnometer
kosong
= 9,97 gram
Berat sirup ABC 25% =(berat picnometer + sirup ABC 25%) – berat picnometer
kosong
kosong
= 10,01 gram
Berat marjan 15% = (berat picnometer + marjan 15%) – berat picnometer kosong
= 10,15 gram
Berat marjan 20%= (berat picnometer + marjan 20%) – berat picnometer kosong
= 10,32 gram
Berat marjan 25% = (berat picnometer + marjan 25%) – berat picnometer kosong
= 10,41 gram
= 10,58 gram
be rat gliserol 15 %
ρ gliserol 15% =
volume gliserol 15 %
9,65 gram
= 10 mL
= 0,965 g/mL
be rat gliserol 20 %
ρ gliserol 20% =
volume gliserol 20 %
9,78 gram
= 10 mL
= 0,978 g/mL
be rat gliserol 25 %
ρ gliserol 25% =
volume gliserol 25 %
9,89 gram
= 10 mL
= 0,989g/mL
be rat gliserol 30 %
ρ gliserol 30% =
volume gliserol 30 %
10,01 gram
= 10 mL
= 1,001g/mL
9,87 gram
= 10 mL
¿ 0,987g/mL
9,97 gram
= 10 mL
= 0,997 g/mL
10,00 gram
= 10 mL
= 1,00g/mL
10,01 gram
= 10 mL
= 1,001g/mL
be rat marjan15 %
ρmarjan 15% =
volume marjan 15 %
10,15 gram
= 10 mL
= 1,015 g/mL
be rat marjan20 %
ρmarjan 20% =
volume marjan 20 %
10,32 gram
= 10 mL
= 1,032 g/mL
be rat marjan25 %
ρmarjan 25% =
volume marjan 25 %
10,41 gram
= 10 mL
= 1,041g/mL
be rat marjan30 %
ρmarjan30% =
volume marjan 30 %
10,58 gram
= 10 mL
= 1,058g/mL
( 1,007 ) .(6,78)
= x0,801x 10-3 NS/cm3
(0,92). (5 ,837)
= 0,00101 NS/cm3
( 1,04 ) .(7,47)
= x0,801x 10-3 NS/cm3
(0,92). (5,837)
= 0,00115 NS/cm3
ρ gliserol 25 % . t́ gliserol 25 %
ɳgliserol 25% = x ɳ air
ρ air . t́ air
( 1,05 ) .(7,917)
= x0,801x 10-3 NS/cm3
(0,92). (5,837)
4.3 Pembahasan
mengalir pada fluida cair,. Faktor yang mempengaruhi nilai viskositas fluida
suatu fluida dengan volume tertentu dalam pipa kapiler. Viskometer kapiler
bekerja dengan kecepatan aliran suatu larutan dalam sutu pipa tabung. Semakin
kecil kecepatan aliran larutan ,maka semakin besar nilai viskositas. Viskositas
juga merupakan besarnya ukuran resistensi dari suatu cairan akan mengalir,
mengalir. Pada zat cair, maka jarak antara molekul jauh lebih kecil dibandingkan
dengan gas. Maka suatu zat cair dapat ditentukan angka terhadap kekentalan
viskositas yang dijatuhkan pada fluida. Fluida merupakan suatu substansi yang
walaupun seberapa kecilnya nilai dari tegangan geser tersebut. Fluida juga
merupakan gugus molukel yang jarak pisahnya lebih besar, dan lebih kecil untuk
suatu zat cair. Maka jarak antara molekul itu besar sehinga dalam perbandingan
dengan garis tengah molekul tersebut. Jadi aliran dalam kecepatan fluida yang
melalui pipa. Hal ini disebabkan oleh gesekan yang terjadi antara fluida
dengan dinding pipa atau perubahan kecepatan yang dialami oleh aliran fluida
aka nada kerugian kecil, maka kecepatan fluida atau massa dalam kecapatan
tersebut.
Pada percobaan ini diperoleh hasil percobaan yaitu densitas bahan harga
masing-masing viskositas tiap bahan dan grafik hubungan antara 1/T terhadap Ln
η. Dari harga densitas yang diperoleh pada suhu yang dingin antara kloroform dan
menunjukan kenaikan harga, namun terkadang pula densitas menunjukan penurun
an harga. Hal ini dikarenakan massa yang diperoleh pada tiap bahan menunjukka
n angka yang naik turun. Pada hasil percobaan diperoleh viskositas cairan yang
molekul pada tiap bahan berkumpul dan menyebabkan massa memadat karena
molekul juga semakin kecil. gliserol dengan konsentrasi akan berbeda-beda yaitu
5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% serta air (aquades) sebagai pembanding. Maka
dilakukan dengan langkah pertama yaitu dengan cara menggunakan alat untuk
mengukur rapat suatu jenis cairan. Pengamatan ini akan berisi aquades adalah
50,92 gram. Sehingga suatu cairan aquades ini adalah 20,93988 g dengan rapat
jenis cairan adalah 0,98 g/cm3. Sedangkan pada gliserol 5% mempunyai berat
21,7905 g, 10% seberat 22,1414 g, 15% seberat 22,2228 g, 20% 23,1644 g, dan
25% mempunyai berat 23,2474 g dengan rapas jenis cairan gliserol berturut-turut
yaitu 0,98 g/cm3, 1,003 g/cm3, 1,007 g/cm3, 1,04 g/cm3, dan 1,05 g/cm3. Jika suatu
jenis aquades rapat dan jenis gliserol sangat kecil karena memiliki kekentalan
yang lebih dari aquades. Sehingga untuk menentukan rapat jenis gliserol suatu
bahan. Nilai viskositas berkaitan dengan kestabilan emulsi suatu bahan yang
bahwa gliselor memiliki nilai viskositas tertinggi dan toluena terendah, dan
diketahui melalui waktu (t) yang diperlukan untuk melewati batas m ke n lebih
banyak. Selain itu didapatkan juga hasil pengukuran densitas dalam gram/cm3,
yang hasilnya hampir begitu jauh atau hampir tidak mendekati cairan yang akan
sebesar 5,91 detik, gliserol 10% sebesar 6,63 detik, gliserol 15% sebesar 6,78
detik, gliserol 20% sebesar 7,47 detik, dan gliserol 25% sebesar 7,917. Dari hasil
dari larutan gliserol maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk
zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang
tinggi pula.
Dalam suatu grafik akan menunjukan bahwa ada hubungan antara
gliserol 10% yaitu 0,00099 NS/cm3, gliserol 15% yaitu 0,00101 NS/cm3, gliserol
20% sebesar 0,00115 NS/cm3, dan gliserol 25% yaitu 0,00124 NS/cm3. Dari data
berbanding terbalik.
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Konsentrasi
Grafik
4.2.1 Pengaruh Konsentrasi Gliserol Terhadap Viskositas
Penentuan viskositas cairan dengan metode ostwal pada sampel gliserol diperoleh
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Konsentrasi
adalah tidak ada kenaikan suhu dalam Penentuan viskositas cairan dengan metode
ostwal pada sampel Sirup ABC diperoleh nilai pada konsentrasi 1,13,1,22
konsentrasi tersebut, maka sirup marjan ini cuman mengalami perubahan garik
datar dari 113 – 1,507. Maka dari hasil grafik sirup marjan tersebut.
Pengaruh Konsentrasi Sirup X terhadap
Viskositas
1.2
1.15 1.14
Viskositas
dengan metode ostwal pada sampel Sirup Marjandi peroleh nilai pada konsentrasi
5.1 Kesimpulan
diperoleh nilai pada konsentrasi 30%, 25%, 20%, dan 15% memiliki
2. Penentuan viskositasc airan dengan metode ostwal pada sampel Sirup ABC
diperoleh nilai pada konsentrasi 30%, 25%, 20%, dan 15% memiliki viskositas
3.Penentuan viskositas cairan dengan metode ostwal pada sampel Sirup Marjandi
peroleh nilai pada konsentrasi 30%, 25%, 20%, dan 15% memiliki viskositas
suatu zat cair, bahan yang digunakan adalah gliserol, sirup marjan dan sirup ABC
perbedaan koefisien viskositas dari setiap fluida secara langsung. Dalam pratikum
ini kami menggunakan metode ostwal dimana metode ini di gunakan untuk
Awaluddin., Slamet W., dan Agung S. W., 2014. Analisis Aliran Fluida Dua Fase
(Udara-Air) melalui Belokan 45•. Jurnal Rekayasa Mesin. 5(3 ).
Apriani, D., Gusnendi., Darvina, Y. 2013. Studi Tentang Nilai Viskositas Madu
Hutan dari Beberapa Daerah di Sumatera Barat untuk Mengetahui Kualitas
Madu. Pillar Of Physics. 2
Febrianto, T., Sukiswo Supeni Edi, Sunarno. 2013. Rancang Bangun Alat Uji
Kelayakan Pelumas Kendaraan Bermotor Berbasis Mikrokontroler. Unnes
Physics Journal. 2(1).
Hermawan, M,Y., Sri Wahyu Sucianto dan Warsito. 2013. Uji Viskositas Fluida
Menggunakan Transduser Ultrasonik Sebagai Fungsi Temperatur dan
Akuisisinya Pada Komputer Menggunakan Universal Serial Bus (USB).
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika . 01(01)
Prasetyo, A. E., Anggra Widhi dan Widayat 2012. Potensi Gliserol Dalam
Pembuatan Turunan Gliserol Melalui Proses Esterifikasi. Jurnal Ilmu
Lingkungan. 10(1).
Samdara, R., Syamsul Bahri., dan Ahmad Muqorobin. 2008. Rancang Bangun
Viskometer Dengan Metode Rotasi Berbasis Komputer.
Jurnal Gradien .4(2)
LAMPIRAN PROSEDUR KERJA
Sampel
Di timbang pronometer 10 mL
Di masukkan kedalam picnometer10
mL yang telah diketahui berat
kosongnya.
Di timbang pronometer yang telah
berisi air dengan larutan sampel.
Dipipet hasilnya penimbangan yang
di dapatkan.
Di tentukan massa jenis larutan
sampel
Hasil pengamatan
-
Gliserol Gliserol Gliserol Gliserol Gliserol Gliserol
(5 %) = (10 %) = (15 %) = (20 %) = (25 %) = (30 %) =
0,390g/ 0,396 0,397 0,39 0,402 0,406
cm3 g/cm3 8 g/cm3 g/cm3
g/c g/c
1. Penentuan berat jenis (ρ) cairan
Aquades
Mengalirsecarabebas
- Dicatat waktu yang diperlukan oleh
cairan untukmengalirdari m ke n
- Dilakukantriplo
- Ditentukan rapat massa jenis cairan
pada temperature percobaan dengan
piknometer
Hasil Pengamatan