Cinta " itulah mungkin pepatah yang cocok sebagai pembuka dari artikel ini, tulisan ini
merupakan tulisan yang diolah dari berbagai sumber yang penulis sajikan kembali dengan judul
yang berbeda hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca untuk memahami subtansi dari
tema yang penulis sajikan, tunggu apa lagi selamat membaca dan jangan lupa bahagia,.
Mengacu kepada UU Desa Pasal 4, Pengaturan desa antara lain bertujuan meningkatkan
pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa guna mempercepat perwujudan kesejahteraan
umum; Pasal 74 Ayat (1) mengamanatkan agar Belanja Desa diprioritaskan untuk memenuhi
kebutuhan pembangunan yang disepakati dalam Musyawarah Desa. Kebutuhan pembangunan
meliputi, tetapi tidak terbatas pada kebutuhan primer, pelayanan dasar, lingkungan, dan kegiatan
pemberdayaan masyarakat Desa. Yang dimaksud dengan “tidak terbatas” adalah kebutuhan
pembangunan di luar pelayanan dasar yang dibutuhkan masyarakat Desa. Sedang “kebutuhan
primer” adalah kebutuhan pangan, sandang, dan papan. “Pelayanan dasar” adalah antara lain
pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.
Pasal 78 Ayat (1) menegaskan Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui
pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan
potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara
berkelanjutan. Pasal 80 UU Desa juga menempatkan peningkatan kualitas dan akses terhadap
pelayanan dasar sebagai yang pertama dalam penentuan Prioritas, program, kegiatan, dan
kebutuhan Pembangunan Desa yang dirumuskan di dalam Musyawarah perencanaan
Pembangunan Desa.
Jadi, desa dalam membangun dan memelihara infrastruktur agar memprioritaskan dahulu
kegiatan-kegiatan yang mendukung pemenuhan akses masyarakat Desa terhadap pelayanan
sosial dasar. Di bidang pemberdayaan masyarakat Desa, perlu diprioritaskan dukungan
pengelolaan kegiatan pelayanan sosial dasar di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan
perempuan dan anak, serta pemberdayaan masyarakat marginal dan anggota masyarakat Desa
penyandang disabilitas.
Baik di desa tertinggal sampai dengan desa mandiri, perlu dirintis dan terus dikembangkan
pengelolaan secara partisipatif kegiatan pelayanan sosial dasar di bidang pendidikan,
kesehatan, pemberdayaan perempuan dan anak, serta pemberdayaan masyarakat marginal dan
anggota masyarakat Desa penyandang disabilitas.
Kegiatan Prioritas Bidang Pembangunan Desa untuk Pemenuhan Pelayanan Dasar Kegiatan-
kegiatan pembangunan Desa yang dapat dibiayai Dana Desa bagi Peningkatan Kualitas dan
Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar adalah sbb :
Kegiatan Prioritas Bidang Pemberdayaan Masyarakat untuk Pemenuhan Pelayanan Dasar
Kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dapat dibiayai Dana Desa bagi Peningkatan
Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar
Inovasi Desa Bidang Pelayanan Dasar
Program Inovasi Desa merupakan salah satu upaya Kemendesa PDTT dalam mempercepat
penanggulangan kemiskinan di Desa melalui pemanfaatan dana desa secara lebih berkualitas
dengan strategi pengembangan kapasitas desa secara berkelanjutan khususnya dalam bidang
pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan, pengembangan sumber daya manusia,
pelayanan sosial dasar, serta infrastruktur desa. (Sumber: InfoDes )
Dalam menjalankan Program Inovasi Desa, tribundesa.com telah merangkum 5 contoh Inovasi
Desa Bidang Pelayanan Dasar yang dapat diterapkan di desa:
Inovasi ini timbul dari kasus kehadiran sasaran Posyandu yang sangat rendah dan atau masih
berada dibawah 50%. Inovasi yang dihadirkan bertujuan untuk menghadirkan sasaran (Balita
dan Ibu hamil) ke lokasi Posyandu. Cara yang dilakukan adalah dengan membagi wsasaran
sesuai wilayah di desa untuk setiap Kader Posyandu. Kader tersebut bertanggungjawab khusus
terhadap sasaran yang diwilayah yang ditugaskan baik kehadiran sasaran, pemberian makanan
tambahan dan lain sebagainya. Dan jika pada hari H Posyandu sasaran belum datang, maka
Kader berinisiatif menjemput sasaran.
Pendidikan Anak Usia Dini menjadi salah satu Pelayanan Sosial Dasar yang harus dipenuhi oleh
Desa melalui program Dana Desa. Banyak PAUD yang terkendala pada kepemilikan lahan dan
gedung tempat belajar. Untuk mengatasi masalah ini, desa bisa menerapkan inovasi dengan
mendirikan PAUD satu atap dengan POSYANDU. Guru PAUD juga bisa bekerjasama dengan
Kader-kader Posyandu dalam mengelar kegiatan yang bermanfaat bagi keduanya. Disini juga
bisa diadakan pelatihan-pelatihan dan kegiatan Pos Gizi, Pos KB dan kegiatan pelayanan sosial
dasar lainnya.
1. Pengelolaan Sumber Mata Air melalui Konservasi Hutan Berbasis Kearifan Lokal
Air bersih merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yang harus dipenuhi oleh Pemerintah.
Dewasa ini semakin sulit mendapatkan sumber mata air yang bersih dan sehat. Jika di desa
memiliki Sumber Mata Air di kawasan hutan, maka desa wajib melindungi dan
menganggarkannya dalam APBDes. Inovasi yang bisa dilakukan dalam kegiatan ini adalah
pengelolaan Sumber Mata Air berbasis Kearifan Lokal. Artinya desa mengelola sumber mata air
dengan mengedapankan adat dan budaya setempat sehingga masyarakat lebih cepat
menerimanya. Desa juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan konservasi sesuai adat setempat.
Untuk mewujudkan dan mengelola bakat generasi muda yang ada didesa, desa bisa
menyediakan sarana olahraga di tingkat desa. Ini juga menjadi salah satu Prioritas
Pengguanaan dana Desa 2018 seperti yang telah ditetapkan dalam Permendes No 19 Tahun
2017 tentang Prioritas Penggunanan Dana Desa Tahun 2018. Desa bisa mengurus kepemilikan
lahan milik pemerintah yang ada di desa menjadi sarana olah raga. Pemdes juga bisa
mengadakan turnamen dan perlombaan olahraga yang dikelola oleh badan olahraga di desa.
1. https://web.facebook.com/notes/sentot-s-satria/peran-desa-dalam-pemenuhan-
pelayanan-dasar-bagi-masyarakat/1391482517575290/?_rdc=1&_rdr
2. https://tribundesa.com/2017/10/15/inovasi-desa-bidang-pelayanan-dasar/
Pelayanan Sosial dalam
Pelaksanaan Kesejahteraan
Sosial Anak
EK
Eka Yuni K
13 JANUARI 2019 21.35 WIB • 1 MENIT
Pada dasarnya permasalahan anak terlantar itu disebabkan oleh beberapa faktor,
di antaranya konflik keluarga , anak yang mengalami masalah pengasuhan seperti
anak yatim piatu, anak yang mengalami tindakan kekerasan, dan anak yang
kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi.
Seperti halnya yang dilakukan Panti Asuhan Putri Aisyiyah di Dau, Malang, yang
merupakan lembaga kesejahteraan sosial anak yang memberikan pelayanan
terhadap anak yatim piatu, dhuafa, dan anak terlantar.
Dengan adanya Panti Putri Aisyiyah diharapkan anak-anak yang sudah tidak
mempunyai orang tua tetap bisa merasakan kebahagiaan. Pelayanan yang tersedia
yaitu menyediakan panti sebagi tempat tumbuh dan berkembang anak,
menyediakan pendidikan, dan pelayanan lainya untuk upaya pengentasan anak
asuh.