Anda di halaman 1dari 9

LKS-03/GEO-X/SMT.

2/BS/17-18

LEMBAR KEGIATAN SISWA


NO. 3
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Prog : X. MIPA.4
Semester : II
Kompetensi Dasar : 3.5 Menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
4.5 Menyajikan proses dinamika litosfer dengan menggunakan peta, bagan,
gambar, tabel, grafik, video, dan/atau animasi
Pertemuan : 2 (2 X 45')

MATERI PEMBELAJARAN :
Pahami uraian materi berikut ini dengan seksama.
 Bacalah uraian materi berikut ini dengan penuh konsentrasi
 Tulislah di buku catatan bagian-bagian yang kamu anggap penting untuk memudahkan
mengingat kembali materi yang telah kamu baca.
 Waktu membaca 20 menit

BATUAN SEDIMEN

Batuan sedimen merupakan jenis batuan yang terbentuk karena proses pengendapan hasil
pelapukan atau erosi yang terjadi di lahan lepas. Batuan sedimen terbentuk dari akumulasi material
hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya. 70% batuan yang ada di bumi merupakan
batuan sedimen, tetapi hanya 2% dari volume batuan tersebut tersebar di seluruh permukaan bumi.
Artinya batuan sedimen banyak jenisnya dan tersebar sangat luas, namun ketebalannya relatif tipis.

Proses terbentuknya batuan sedimen dimulai dari adanya pengikisan terhadap batuan beku.
Pengikisan ini dapat disebabkan karena pengaruh cuaca (wheathering), pergerakan air, angin, es
atau aktivitas makhluk hidup. Partikel-partikel yang terkikis akan bergerak mengikuti media
pengangkutnya. Kemudian pada suatu titik akan berhenti dan terkumpul di suatu tempat. Kemudian
kumpulan partikel ini akan mengalami proses pengendapan (Sedimentasi). Sedimentasi merupakan
proses pengendapan material batuan secara gravitasi yang dapat terjadi di daratan, garis pantai
ataupun di dasar laut. Setelah mengendap, selanjutnya partikel-partikel tersebut akan memadat
membentuk batuan sedimen.

Proses sedimentasi pada batuan dapat terbagi menjadi 3, yaitu


1. Proses Sedimentasi Mekanik/Klastik
Proses sedimentasi mekanik merupakan proses pengendapan yang dipengaruhi oleh
pergerakan (aktivitas mekanik), seperti angin, air yang mengalir, gletser, gelombang air laut.

2. Proses Sedimentasi Kimiawi


Proses sedimentasi kimia merupakan pengendapan yang terjadi karena perubahan komposisi
mineral-mineral pada batuan tertentu secar kimiawi. Biasanya terjadi karena komponen kimia
dari luar menembus pori-pori dan menjadi bagian dari batuan tersebut. Setelah mineral baru
masuk, akan terjadi reaksi kimia antara mineral baru dengan mineral yang sudah ada,
kemudian terjadi kristalisasi sehingga terbentuklah batuan sedimen.

3. Proses Sedimentasi Biologis (Akibat Makhluk hidup)


Merupakan sedimentasi yang disebabkan karena penghancuran bebatuan oleh aktivitas
makhluk hidup. Setelah bebatuan tersebut hancur, partikelnya akan terbawa ke tempat baru
dan berinteraksi dengan keadaan di lingkungan baru. Sehingga terjadi perubahan-perubahan
pada komponen batuan tersebut dan terciptalah batuan sedimen.

Ciri-ciri dan karakteristik Batuan Sedimen


1. Warna Batuan Sedimen
Kebanyakan batuan sedimen yang dijumpai berwarna terang, seperti putih, kuning, atau abu-
abu terang. Tetapi ada juga yang dijumpai berwarna gelap seperti hitam, merah dan coklat.
Warna dari batuan sedimen sangat bervariasi tergantung kepada komposisi mineral
penyusunnya.

1
LKS-03/GEO-X/SMT.2/BS/17-18

2. Kekompakan Batuan Sedimen


Proses pemadatan atau pengompakan dari batuan sedimen disebut diagenesa. Proses ini
dapat terjadi pada suhu dan tekanan normal hingga suhu 300OC dan tekanan 2 kilobar. Proses
tersebut berlangsung mulai sedimen mengalami penguburan hingga terangkat kembali ke
permukaan. Berdasarkan prosesnya terdapat 3 jenis diagenesa, yaitu:
a. Diagenesa Eogenik, diagenesa awal pada sedimen di bawah permukaan air.
b. Diagenesa Mesogenik, diagenesi pada waktu sedimen mengalami penguburan yang lebih
dalam.
c. Diagenesa Teogenik, yaitu diagenesa yang terjadi ketika batuan sedimen tersingkap
kembali ke permukaan.

3. Bentuk Butir Batuan Sedimen


Berdasarkan perbandingan dimensi Tinggi, Panjang dan Lebarnya, terdapat 4 jenis bentuk
batuan sedimen, yaitu :
a. Oblate, bila ukuran tinggi sama dengan panjangnya tetapi tidak sama dengan lebarnya.
b. Equant, bila ukuran tinggi, panjang dan lebarnya hampir sama.
c. Bladed, bila ukuran tinggi, panjang dan lebarnya berbeda-beda.
d. Prolate, bila ukuran panjang dan lebarnya sama, tetapi ukuran tingginya berbeda.

4. Kebundaran Batuan Sedimen


Berdasarkan kebundaran atau keruncingannya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi 6
tingkatan, yaitu :
a. Sangat meruncing (Very angular)
b. Meruncing (Angular)
c. Meruncing tanggung (Subangular)
d. Membundar Tanggung (Subrounded)
e. Membundar (Rouded)
f. Sangat Membundar (Well Rounded)

5. Ukuran Butir Batuan Sedimen


Ukuran butir penyusun batuan sedimen biasanya tidak dapat diamati oleh mata telanjang.
Meskipun demikian, mungkin masih bisa diketahui melalui perabaan yang seksama. Umumnya
penilaian ukuran butir batuan sedimen mengikuti Skala Wentworth.

KLASIFIKASI BESARAN BUTIR MENGGUNAKAN SKALA WENTWORTH

UKURAN BESAR BUTIR (mm) NAMA BESAR BUTIR

>256 Boulder / Bongkah


64 – 256 Couble / berangkal
4 – 64 Peble / kerakal
2–4 Granule / kerikil
1–2 Very coarse sand / pasir sangat kasar
½-1 Coarse sand / pasir kasar
¼-½ Medium sand / Pasir sedang
1/8 - ¼ Fine sand / Pasir halus
1/16 – 1/8 Very fine sand /pasir sangat halus
1/256 – 1/16 Silt / lanau
<1/256 Clay / lempung

6. Permukaan Batuan Sedimen


a. Kasar, permukaan terlihat meruncing (terasa tajam), dengan permukaan yang dipenuhi
butir-butir tidak halus.
b. Sedang, permukaan butirnya tidak terlalu meruncing, tetapi juga tidak terlalu halus.
Biasanya memiliki kebundaran yang tanggung (subrounded) atau keruncingan tanggung
(subangular).
c. Halus, permukaan sudah halus dan rata. Terbentuk dari proses abrasi permukaan butir yang
sudah lanjut ketika mengalami transportasi.

2
LKS-03/GEO-X/SMT.2/BS/17-18

Macam-macam Batuan Sedimen :


1. Berdasarkan Tenaga Pengankutnya
a. Sedimen Aquatis, oleh air : (Batu Pasir, Lumpur)
b. Sedimen Aeolis/Aeris, oleh angin : (Tanah Loss, Sand dune/Barchan)
c. Sedimen Glasial oleh gletser : (Morena)
d. Sedimen Marine oleh gelombang laut :(Marine, Delta, Tombolo, Nehrung, gosong pasir)

2. Berdasarkan Tempet Terbentuknya


a. Sedimen Teristris, di daratan (Tanah Loss, Tanah Tuff, Breksi)
b. Sedimen Fluvial, di sungai (Pasir, Lumpur)
c. Sedimen Marine, di laut (Marine, Batu Karang, Batu Garam)
d. Sedimen Limnis/palludal, di danau, waduk, rawa (Gambut, Tanah Limnis)
e. Sedimen Marginal, di pesisir pantai (Dataran Pantai)

3. Berdasarkan Proses terjadinya


1. Sedimen klastik (Pasir, Breksi, Konglomerat)
Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari hancuran batuan lain.
Kemudian tertransportasi (dibawa ke tempat lain) dan terdeposisi (Beradaptasi dengan
lingkuangan) baru dan selanjutnya mengalami diagenesa (mengalami perubahan-perubahan
tertentu sehingga membentuk batuan baru).

2. Sedimen Non-Klastis (Sedimen Kimiawi dan Sedimen Organik)


Batuan sedimen non-klastik termasuk batuan sedimen kimiawi dan organik. Batuan sedimen
kimiawi merupakan batuan sedimen yang terbentuk karena adanya perubahan komposisi
kimia dari batuan asal atau partikel batuan asal (Endapan Garam, Gips). Batuan Organik
merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari sisa-sisa jasad makhluk hidup yang
mengalami pengendapan dan pemadatan di tempat tertentu (Batu Bara, Batu Gamping)

Batuan Sedimen selalu


menunjukkan struktur
berlapis. Ini menunjukkan
bahwa proses
pengendapan
berlangsung secara
bertahap. Lapisan yang
paling bawah merupakan
lapisan yang tertua dan
sifatnya sangat keras.

Karena peristiwa tektonisme


struktur lapisan batuan sedimen
bisa berubah. Lapisan yang paling
bawah bisa berubah menjadi
berada di atas. Dan bisa juga
struktur lapisan batuan sedimen
tidak lagi bersifat horizontal
melainkan vertikal bahkan bisa juga
menjadi tidak teratur.

3
LKS-03/GEO-X/SMT.2/BS/17-18

Batuan sedimen dengan struktur


lapisan yang simpang siur

Contoh Jenis-jenis Batuan Sedimen :


1. Tanah Tuff

Tuff adalah jenis batuan piroklastik yang


mengandung debu vulkanik yang dike-
luarkan selama letusan gunung berapi.

Piroklastik = batuan vulkanik

2. Batu Pasir

Batu pasir merupakan batuan


yang tersusun dari butiran-
butiran pasir, umumnya berwarna
abu-abu, kuning, atau pun
merah. Batu pasir terbentuk dari
bahan-bahan yang lepas karena
gaya beratnya menjadi
terpadatkan dan menjadi saling
terikat. Batu pasir dapat
berfungsi sebagai material
penyusun gelas/kaca atau pun
sebagai kontruksi bangunan.

4
LKS-03/GEO-X/SMT.2/BS/17-18

3. Konglomerat
Batu konglomerat merupakan batuan
yang terbentuk dari material kerikil-kerikil
bulat, batu-batu dan pasir yang merekat
satu sama lainnya. Batu konglomerat
terbentuk dari bahan-bahan yang lepas
karena gaya beratnya kemudian menjadi
padat dan saling terikat. Batu
konglomerat berfungsi sebagai bahan
pendukung bangunan (bukan bahan
utama).

4. Breksi

Batu breksi merupakan batuan yang


terbentuk dari gabungan pecahan-
pecahan yang berasal dari letusan
gunung berapi. Batu ini terbentuk karena
bahan-bahan ini terlempar tinggi ke udara
dan mengendap di suatu tempat. Batu ini
berfungsi sebagai bahan kerajinan atau
pun bahan bangunan

5. Batu Serpih
Batu serpih merupakan batu yang
berbau seperti tanah liat, berbutir-butir
halus, berwarna hijau, hitam, kuning,
merah, atau pun abu-abu. Batu serpih
terbentuk dari bahan-bahan yang
lepas dan halus karena gaya beratnya
menjadi terpadatkan dan saling terikat.
Batu ini dapat digunakan sebagai
bahan bangunan.

6. Batu Gamping
Batu gamping merupakan batu yang agak
lunak, berwarna putih keabu-abuan, dan
dapat membentuk gas karbon dioksida
apabila ditetesi asam. Batu ini terbentuk dari
cangkang binatang lunak seperti siput,
kerang, dan binatang-binatang laut lainnya
yang telah mati. Rangkanya yang terbuat dari
kapur tidak akan musnah, akan tapi memadat
dan membentuk batu kapur. Batu ini
digunakan sebagai bahan baku semen.

5
LKS-03/GEO-X/SMT.2/BS/17-18

7. Stalagtit dan Stalagmit

Stalaktit dan stalagmite merupakan


endapan-endapan yang terdapat pada
gua, yang umumnya berwarna kuning,
coklat, krem, keemasan, atau pun
putih. Stalaktit dan stalagmite terbentuk
dari air yang larut dan turun ke gua
dan menetes-netes dari atap gua ke
dasar gua. Tetesan-tetesan air yang
mengandung kapur tersebut lama
kelamaan kapurnya membeku dan
menumpuk sedikit demi sedikit
sehingga menjadi batuan kapur yang
berbentuk runcing-runcing. Stalaktit dan
stalagmit dapat berfungsi sebagai
panorama indah bagi pengunjung
wisatawan yang mengunjungi gua.

8. Batu Lempung
Batu lempung merupakan batuan yang
umumnya berwarna coklat, keemasan,
merah, atau abu-abu. Batuan ini
umumnya terbentuk karena proses
pelapukan batuan beku yang
menghasilkan material lempung dan
umumnya ditemukan disekitar batuan
induknya. Kemudian material lempung
ini mengalami proses pengendapan
sehingga membentuk batu lempung.
Batu lempung cocok dijadikan sabagai
bahan kerajinan.

9. Sandune/Barchan
Sebuah barchan atau barkhan dune ,
(dari Kazakhstan), adalah berbentuk
bulan sabit gundukan . Istilah ini
diperkenalkan pada tahun 1881 oleh
naturalis Rusia Alexander von
Middendorf , untuk bukit pasir
berbentuk bulan sabit di Turkestandan
daerah gurun pedalaman
lainnya. Barchans menghadapi angin,
muncul cembung dan dihasilkan oleh
aksi angin yang didominasi dari satu
arah

6
LKS-03/GEO-X/SMT.2/BS/17-18

10. Tanah Loss


Dataran rendah yang terbentuk
dari hasil endapan tanah halus
karena proses deflasi
(pengendapan angin).

11. Delta

DELTA ADALAH DAERAH tanah yang


telah dibangun di muara sungai, di
mana ia mengalir ke dalam tubuh air
yang tenang, seperti danau atau
samudra. Delta terbentuk saat
sungai, yang bergerak cepat dan
membawa endapan seperti lumpur,
melambat untuk masuk ke badan air
yang lebih besar. Pada kecepatan
yang lebih lambat, air tidak bisa
membawa sedimen sebanyak,
sehingga sebagian besar jatuh ke
dasar laut. Ini membangun lapisan
demi lapis, dalam jangka waktu yang
lama, sampai berada di atas
permukaan air.

12. Nehrung
Nehrung (lidah pasir), yaitu endapan
pasir yang bentuknya menyerupai
lidah, biasa ditemukan pada mulut
sebuah teluk atau muara sungai.

Nehrung/Spit terjadi karena arus laut


dari kanan dan kiri pantai yang
membawa endapan pasir dan
diendapkan di pantai hingga
membentuk daratan baru yang
memanjang.

7
LKS-03/GEO-X/SMT.2/BS/17-18

13. Endapan morena

Morena adalah pecahan - pecahan


batuan yang dibawa oleh gletser.

14. Tombolo

Tombolo dapat didefinisikan sebagai tanggul


yang terbentuk dari batu pasir yang terjadi
secara alami dan menjadi penghubung antara
daratan dan pulau yang letaknya dekat dengan
pantai. Pada umumnya, tombolo terbentuk di
laut uang memiliki teluk tanpa gangguan arus
laut.

15. Gosong Pasir

Gosong pasir yaitu daratan berupa pasir


yang menjorok ke perairan laut. Dari definisi
tersebut dapat diketahui bahwa gosong
terbentuk dari batu pasir yang terkumpul
menjadi satu membentuk daratan.
Terjadinya gosong pasir disebabkan oleh
adanya aliran arus pada laut dangkal.
Gosong mempunyai bentuk memanjang
dengan panjang mancapai ratusan kilo
meter, sedangkan ketebalannya bisa
mencapai enam tombak.

8
LKS-03/GEO-X/SMT.2/BS/17-18

PENUGASAN :
1. Setelah memahami uraian materi di atas, buatlah bagan / Peta konsep tentang Batuan
Sedimen untuk memudahkan bagi kalian mengingat kembali materi di atas dengan
sistematis.

2. Isilah nama endapan pada kolom yang tersedia


Tenaga Pengangkut
Tempat
Air yang Gelombang Air
Pengendapan Angin Gletser
mengalir Laut

Darat

Sungai

Danau

Laut

Pantai

JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT :


1. Batuan sedimen terbentuk karena adanya proses apa?
2. Bagaimana terbentuknya batuan sedimen?
3. Tenaga pembentuk batuan sedimen meliputi apa saja?
4. Proses sedimentasi pada batuan meliputi 3 cara. Tuliskan!
5. Diagenesa merupakan proses mengenai apa?
6. Proses diagenesa meliputi 3 macam. Tuliskan!
7. Bagaimana sedimen klastik terbentuk
8. Bagaimana sedimen non klastik terbentuk
9. Mengapa struktur batuan sedimen bisa berubah dari horizontal menjadi vertikal
10. Bagaimana Nehrung terbentuk?
11. Bagaimana Delta terbentuk?
12. Di daerah mana sanddune/barchan terbentuk?
13. Dari apakah batuan gamping terbentuk?
14. Bagaimana gosong pasir terbentuk?
15. Warna pada batuan sedimen tergantung dari apanya?

KESIMPULAN :
1. Batuan sedimen terbentuk dari.......................................................................................
2. Proses pembentukan batuan sedimen meliputi proses-proses......................................
3. Faktor-faktor yang membentuk batuan sedimen meliputi...............................................
4. Batuan sedimen dapat dibedakan menurut ....................................................................

Anda mungkin juga menyukai