Anda di halaman 1dari 18

MATEMATIKA EKONOMI

DAN BISNIS

Nuryanto.ST.,MT
BARIS DAN DERET
Pengertian
Baris dapat didefinisikan sebagai suatu fungsi yang wilayahnya
merupakan himpunan bilangan alam. Setiap bilangan yang merupakan
anggota suatu banjar dinamakan suku. Bentuk umum dari banjar adalah:
a 1, a2, a3, . . . . . a n
 Dimana : suku ke 1 = S1 = a1
 Dimana : suku ke 2 = S2 = a2
 Dimana : suku ke 3 = S3 = a3
Baris di atas dapat disimbolkan dengan [an], sehingga kalau ditulis lagi
dengan lengkap menjadi:
Suatu baris yang tidak mempunyai akhir atau banyaknya suku tidak
terbatas dinamakan baris tak terhingga. Sedangkan baris yang banyaknya
suku tertentu dinamakan baris terhingga.
Nuryanto.ST.,MT
BARIS DAN DERET
Baris hitung adalah baris yang antara dua suku berurutan mempunyai selisih yang besarnya sama.
Jadi, suatu baris = a1, a2, a3, . . . . . An
akan disebut dengan baris hitung apabila
a2 - a1 = b
a3 - a2 = b
a4 - a3 = b
...
an - an-1 = b
di mana b merupakan beda yang besarnya tetap dan dapat bernilai positif atau negatif.
 Contoh:
a. [n] = 1 , 2 , 3 , 4, . . . . . n
b = Sn - Sn-1 = 1
b. [5n] = 5 , 10 , 15 , 20 , . . . 5n
b = Sn - Sn-1 = 5
c. [12 - 2n] = 10 , 8 , 6 , 4 , .... (12 - 2n)
b = Sn - Sn-1 = -2
Nuryanto.ST.,MT
BARIS DAN DERET
Baris ukur adalah baris yang antara dua suku berurutan mempunyai hasil
bagi yang sama besarnya. Jadi untuk baris :
[an] = a1 , a2 , a3 , . . . . . an
akan disebut sebagai baris ukur jika
S2 / S1 = p
S3 / S2 = p
...
Sn / Sn-1 = p
di mana p merupakan nilai banding ( ratio) yang besarnya tetap dan dapat
bertanda positif atau negatif.
 Contoh 2.8:
 a. [apn-1] = a , ap , ap2 , . . . ,apn-1
 b. [5. 2n-1] = 5 , 10 , 20 , 40 , ...., 5(2n-1)

Nuryanto.ST.,MT
BARISAN DAN DERET
Bila suku-suku pada suatu baris dijumlah, maka jumlah tersebut
dinamakan deret. Jadi deret merupakan penjumlahan semua suku
suatu baris. Seirama dengan pembedaan baris, maka deret dapat
dibedakan menjadi deret hitung, deret ukur dan deret harmoni.
Deret hitung merupakan jumlah suku-suku baris hitung, deret ukur
merupakan jumlah suku-suku baris ukur dan deret harmoni
merupakan jumlah suku-suku baris harmoni.
a. Deret hitung : 1 + 2 + 3 + . . . + n
b. Deret ukur : 5 + 10 + 20 + . . + 5(2n-1)
c. Deret harmoni: 1+ ½ +1/3 +....+1/n

Nuryanto.ST.,MT
Secara umum suatu deret dapat ditulis sebagai:
Jn = a1 + a2 + a3 + . . . . + an
Untuk menyingkat cara penulisan, dapat dipakai tanda Σ dan dibaca
"sigma", sehingga deret dapat ditulis menjadi
:∑ dan untuk deret tak hingga ∑

Apabila a adalah suku pertama suatu baris dan b adalah beda antara dua
suku yang berurutan, maka sesuai dengan pengertian deret hitung:
suku pertama = a
suku kedua = a + b
suku ketiga = a + 2b
suku keempat = a + 3b
.....
suku ke n = a + (n - 1)b = Sn

Nuryanto.ST.,MT
Jadi suku ke n suatu banjar hitung, ditentukan oleh
Sn = a + (n - 1)b
Deret hitung jumlahnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
J = ½ n(s+Sn)
di mana :
n = banyaknya suku
a = suku pertama
Sn = suku ke n
Contoh:
Jika ingin mengetahui suku ketujuh suatu banjar hitung yang suku
pertamanya = 1 dan beda = 2 adalah
Sn = a + (n - 1)b
= 1 + (7 - 1)2
= 13
Deret hitung dengan jumlah tujuh suku tersebut adalah:
J = ½ n(s+Sn) = ½ 7 (1+13) = 49

Nuryanto.ST.,MT
Selain banjar hitung, kita telah mengenal banjar ukur. Suatu banjar ukur ditandai oleh
banjar yang hasil bagi suatu sukunya dengan suku sebelumnya merupakan bilangan konstan.
Atau suku suatu banjar ukur diperoleh dari hasil kali suku sebelumnya dengan suatu
pengali yang besarnya konstan. Bila suatu banjar ukur memiliki suku pertama a dan pengali
sebesar p, maka secara matematis dapat ditulis:
suku pertama = a
suku kedua = ap
suku ketiga = ap2
...
suku ke n = apn-1 = Sn
Jadi suku ke n suatu banjar ukur ditentukan oleh Sn = apn-1
Jumlah n suku suatu banjar ukur dapat ditentukan dengan rumus

Nuryanto.ST.,MT
Bila ada suatu banjar ukur yang suku pertamanya a = 1 dan pengalinya
p = 2 , maka besarnya suku ke 5 adalah:
Sn = apn-1
S5 = 1(25-1)
= 16

dan jumlah 5 sukunya adalah:

Nuryanto.ST.,MT
APLIKASI DALAM BIDANG EKONOMI
Bunga Pinjaman
Bunga pinjaman selama setahun atau kurang, sering dihitung dengan
menggunakan cara yang sederhana, yaitu bunga yang hanya
dikenakan pada jumlah pinjaman. Jumlah yang dipinjam ini untuk
selanjutnya akan disebut dengan pokok pinjaman. Jika besarnya
pokok pinjaman adalah p dengan bunga sebesar r persen setahun
dan lama meminjam adalah t tahun, maka besarnya bunga yang
harus di bayar yaitu I adalah hasil perkalian antara pokok pinjaman
dan bunga dan lama meminjam, atau I = P.r.t

Nuryanto.ST.,MT
APLIKASI DALAM BIDANG EKONOMI
CONTOH
Berapakah jumlah yang harus dikembalikan oleh seseorang yang meminjam uang
sebanyak Rp2.500,00 pada tanggal 5 Juni 1992 dan dikembalikan pada tanggal 5
Pebruari 1993 dengan bunga sebesar 14 persen?
Mulai tanggal 5 Juni 1992 sampai 5 Pebruari 1993 ada 8 bulan, atau waktu
peminjamannya 8/12 = 2/3 tahun. Besarnya bunga pinjaman:
I = P.r.t
= 2.500 (0,14) (2/3)
= 233,33
Jumlah yang harus dikembalikan adalah pokok pinjaman ditambah dengan
bunga, atau
Rp2.500,- + Rp233,33 = Rp2.733,33

Nuryanto.ST.,MT
APLIKASI DALAM BIDANG EKONOMI
Nilai Sekarang
Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula disebut
dengan present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk
memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Misalkan P adalah nilai
sekarang dari uang sebanyak A pada t tahun yang akan datang. Bila kemudian
diumpamakan tingkat bunga adalah r, maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah
adalah:
I = P.r.t
dan uang setelah t tahun menjadi:
P + P.r.t = P(1 + rt)
Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendatang, maka
P(1 + rt) = A
atau

Nuryanto.ST.,MT
APLIKASI DALAM BIDANG EKONOMI
CONTOH
Setahun lagi Asbun akan menerima uang sebanyak Rp10.000,00. Berapakah nilai
sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 persen setahun? Dalam masalah ini,
A = 10.000,- r = 0,13 dan t = 1

Nuryanto.ST.,MT
APLIKASI DALAM BIDANG EKONOMI
Bunga Majemuk
Bunga sederhana seperti yang dibahas sebelumnya adalah bunga yang umumnya diterapkan
untuk pinjaman dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Dengan bunga majemuk, bunga
selain dikenakan pada pokok pinjaman, juga dikenakan pada bunga yang dihasilkan. Misalkan
seseorang membungakan uangnya sebanyak P dengan bunga sebesar i pertahun. Setelah satu
tahun ia mendapatkan bunga sebesar:
bunga tahun pertama = P.i
Bunga dan pokok pinjaman pada akhir tahun menjadi:
P + P.i = P(1 + i)
Jumlah sebanyak itu, menjadi pokok pinjaman yang baru sehingga pada akhir
tahun kedua bunga yang diterima sebesar :
P(1 + i)(i)
Jumlah uang keseluruhan sekarang menjadi ;
 P(1 + i) + P(1 + i)(i) = P(1 + i)(1 + i)
 = P(1 + i)2

Nuryanto.ST.,MT
APLIKASI DALAM BIDANG EKONOMI
Bunga Majemuk
Penggandaan uang atau penghitungan bunga dapat dilakukan lebih dari satu kali dalam setahun.
Misalkan pembayaran bunga dilakukan dalam m kali setahun (dalam 5 periode setahun), pada
tingkat bunga i pertahun, maka tingkat bunga setiap periode adalah i/m dan jumlah periode
pembungaan (penghitungan bunga) adalah sebanyak nxm. Seandainya bunga yang diperoleh
dibungakan lagi selama n periode, maka rumus yang digunakan untuk menghitung seluruh
uangnya menjadi:

Misalkan ada uang sebanyak Rp1.000,00 dibungakan selama 6 tahun dengan bunga
majemuk sebesar 5 persen per tahun dan diambil setahun sekali, maka berapakah jumlah
uang tersebut setelah 6 tahun?
 P = 1.000, i = 5% = 0,05 , m = 1 ,dan n = 6.
 Jumlah uangnya setelah 6 tahun menjadi:

Nuryanto.ST.,MT
APLIKASI DALAM BIDANG EKONOMI
Model Pertumbuhan Penduduk
 Kegunaan model pertumbuhan penduduk ini adalah untuk penaksiran jumlah
penduduk. Rumusnya adalah :
Pt = P1 . Rt-1
 Dimana R = 1+r
Contoh
 Penduduk suatu kota berjumlah 1 juta jiwa pada tahun 1991, tingkat
pertumbuhannya 4% per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota tersebut pada
tahun 2006. Jika mulai tahun 2006 pertumbuhannya menurun menjadi 2,5% berapa
jumlah 11 tahun kemudian
 Penyelesaian
 P2006 = p16 = 1000.000 (1+0,4)15 = 1.800.943 jiwa
 P11tahun kemudian = 1.800.943 (1+0,25)10 = 2.305.359 jiwa

Nuryanto.ST.,MT
TUGAS

Nuryanto.ST.,MT
Thank You ............
Nuryanto.ST.,MT

Anda mungkin juga menyukai