Nim : 0314212035
Mata Kuliah : Pengantar Linguistik Umum
Dosen Pengasuh : Dr. Faridah, M.Hum
Program Studi : Tadris Bahasa Indonesia
Semester/Kelas/Waktu :I / TBInd / Pagi
Durasi Ujian :100 menit
Hari / Tanggal : Kamis, 28 Oktober 2021
Sifat Ujian : /Tertutup/
Jumlah Peserta :39 Peserta
Fonem, istilah fonem dapat didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat
fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Fonem dalam
bahasa mempunyai beberapa macam lafal yang bergantung pada tempatnya dalam kata atau
suku kata. Fonem itu ditulis diantara dua garis miring:/…/. Jadi dalam bahasa Indonesia /p/
dan /b/ merupakan dua fonem yang kedua bunyi ini membedakan arti.
Contoh fonem:
pola – /pola/
parang – /parang/
beras – /beras/
Alofon adalah variasi fonem yang tidak membedakan arti. Pelafalan fonem berdasarkan
posisi dalam kata.
Misalkan fonem /b/ dalam bahasa Indonesia dilafalkan pada posisi awal ("besar") dan
tengah ("kabel") berbeda dengan fonem ini pada posisi akhir ("jawab").
Bentuk-bentuk realisasi yang berlainan dari morfem yang sama disebut alomorf. Dengan
perkataan lain alomorf adalah perwujudan konkret (didalam pertuturan) dari sebuah
morfem. Jadi setiap morfem tentu mempunyai alomorf,entah satu,dua,atau juga enam buah.
Selain itu bisa juga dikatakan morf dan alomorf adalah dua buah nama untuk sebuah bentuk
yang sama.
Morf adalah nama untuk sebuah bentuk yang belum diketahui statusnya; sedangkan
alomorf adalah nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diketahui status morfemnya
Morfem adalah unit terkecil dari tata bahasa yang memiliki arti.
Morfem tidak dapat dibagi menjadi bentuk yang lebih kecil dari bahasa lagi. Dalam
tata bahasa Inggris, morfem berfungsi untuk membedakan bentuk jamak (plural),
mengatakan masa lalu (past tense), dan sebagainya. Grammar tradisional tidak mengakui
konsep atau morfem jangka, morfem karena unit tidak dalam sintaks,dan tidak semua
morfem memiliki makna filosofis.