Kompre 2020 Akbid Isma Husada
Kompre 2020 Akbid Isma Husada
S DI BPM
BIDAN. NIA KURNIASIH DESA WANASABAH
KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2020
Oleh :
17.391.005
2020
i
KABUPATEN CIREBON
TAHUN 2020
Oleh :
17.391.005
2020
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 17.391.005
Mengesahkan :
Penguji 1 Penguji II
Mengetahui/menyetujui
NIK. 130.0411.02115.2007
ii
iii
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur Peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT,
Tahun 2020.”. Asuhan Komprehensif ini diajukan sebagai salah satu tugas akhir
Program Studi D-III Kebidanan Isma Husada Cirebon dan sebagai salah satu
sholawat serta salam tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala
yth :
4. Seluruh dosen program studi Kebidanan Isma Husada Cirebon yang telah
iii
iv
6. Kedua orang tua ku tersayang yang selalu mendukung dan memberi dorongan
Komprehensif.
ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah
banyak kekurangan yang memerlukan perbaikan dan masih jauh dari harapan
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa penulis harapkan
Penulis
iv
v
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................ 1
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Kehamilan ............................................................................................ 7
B. Persalinan ............................................................................................. 17
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kehamilan ............................................................................................ 66
v
vi
B. Persalinan ............................................................................................. 69
A. Kesimpulan ..........................................................................................75
B. Saran .................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
vii
DAFTAR TABEL
vii
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Partograf
Lampiran 3 : Dokumentasi
viii
i
i
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam upaya menyelematkan ibu dan bayi yang berfokus kepada upaya
tahun di seluruh dunia ada 303.000 wanita meninggal pada saat melahirkan,
(periodeneonatal) dan 2,6 juta bayi meninggal pada saat kelahiran. Pada tahun
2016, 46% dari seluruh anak dibawah usia 5 tahun meninggal diantara bayi
yang baru lahir, bayi pada 28 hari pertama kehidupan mereka meningkat dari
20% di tahun 1990. Secara global 2,6 juta anak meninggal pada bulan
pertama kehidupan sekitar 7000 kematian bayi baru lahir. Bayi yang
Kesehatan ibu dan anak adalah suatu upaya yang dilakukan didalam
hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan balita serta anak prasekolah.
1
2
Kesehatan ibu dan anak juga dapat diartikan sebagai tolak ukur indicator
wilayah, yang dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
adalah tahun 2030 AKI Indonesia mencapai 70 per 100.000 kelahiran hidup,
AKB menjadi 25 per 1.000 kelahiran hidup dan AKN menjadi 12 per 1.000
kelahiran hidup. Diproyeksikan jika tidak ada terobosan baru pada tahun 2030
AKI Indonesia masih mencapai 212 per 100.000 kelahiran hidup dan AKN
menunjukkan bahwa AKI adalah 305 kematian per 100.000 kelahiran hidup
dan AKB sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup. Sementara itu, salah satu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). SDGs mempunyai 17 tujuan dan
169 target, tujuan pertama, kedua dan ketiga berhubungan dengan kesehatan.
yang ketiga yaitu: dengan target penurunan AKI sebesar 70 per 100.000
2
3
Kesehatan,2017).
Menurut Dinas Kesehatan Jawa Barat tahun 2017 tedapat 3.077 bayi
bayi berasal dari bayi berumur 0-28 hari . (Dinkes Jabar 2017)
kematian ibu sebanyak 76,03 per 100.000 KH. Pada umumnya AKB terjadi
saat melahirkan (60,87%), nifas (30,43%), dan waktu hamil (8,70%). . jumlah
kematian ibu maternal yang terlapor sebanyak 696 orang jumlah ini
orang. Jumlah kematian ibu dengan proporsi kematian pada ibu hamil 183
orang, ibu bersalin 224 orang, ibu nifas 289 orang. (Dinkes Jabar 2017)
Dinkes Kabupaten Cirebon, untuk AKI pada tahun 2017 sebanyak 39 kasus,
tahun 2018 sebanyak 35 kasus, tahun 2019 sebanyak 34 kasus. Untuk AKB
pada tahun 2017 sebanyak 185 kasus, tahun 2018 sebanyak 142 kasus, tahun
perkembangan janin pada rahim. Selain itu antenatal care bertujuan untuk
3
4
kehamilan, yaitu 1 kali pada usia kandungan sebelum 3 bulan, 1 kali pada
usia kandungan sebelum 4-6 bulan dan 2 kali pada usia kandungan sebelum
derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang
agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang
mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat intervensi
kritis dari kematian bayi. Dua pertiga dari kematian bayi terjadi dalam 4
minggu setelah persalinan, 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu
7 hari setelah lahir. Dengan pemantauan yang teratur pada waktu nifas dan
(Prawirohardjo, 2011).
merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60%
kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah masa nifas terjadi dalam 24 jam
pertama (Saifuddin, 2011). Masa nifas atau puerperium adalah setelah kala IV
4
5
kembali seperti seadaan sebelum hamil). Akan tetapi selurut otot genetalia
baru pulih kembali seperti sebelum kehamilan dalam waktu 3 bulan. Masa ini
merupakan periode kritis baik bagi ibu maupun bayinya, maka perlu
diperhatikan. (Midewifery Update, 2016). Dalam masa nifas ini, ibu juga
berencana. Lebih dari 95% klien pasca persalinan ingin menunda kehamilan
berikutnya paling sedikit 2 tahun lagi, atau tidak ingin tambah anak lagi.
penting dan strategis terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan
(Kemenkes, 2012).
meliputi asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir
untuk meminimalisir angka kematian ibu dan bayi serta menghasilkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, dalam hal ini penulis tertarik
5
6
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
6
7
C. Manfaat
2. Bagi Akademik
baik.
3. Bagi Mahasiswa
kerja.
4. Bagi Ibu
7
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KEHAMILAN
1. Definisi
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
tanda bahaya kehamilan antara lain (Varney, 2007 dan Kemenkes RI,
2016):
Rasa mual dan muntah dapat terjadi 50-70% ibu hamil. Tetapi jika
8
9
b. Demam
bagi ibu maupun janin, olrh karena itu harus segera mendapat
c. Bengkak kaki, tangan, dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang
dengan keluhan fisik yang lain dan bertahan lebih dari 24 jam.
Oedema yang terjadi terutama pada tangan dan wajah, sakit kepala
disertai kejang.
Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum yang baik. Jika ibu
e. Perdarahan pervaginam
9
10
maka janin dan ibu akan mudah terinfeksi. Hal ini akan berbahaya
10
11
a. Uterus
Uterus atau rahim yang semula besarnya sebesar buah pir akan
2014).
c. Payudara/mamae
d. Kulit
11
12
e. Sistem kardiovaskular
f. Sistem pernafasan
(Prawirohardjo, 2014).
12
13
g. Sistem urinaria
(Prawirohardjo, 2014).
h. Sistem muskuloskletal
i. Sistem pencernaan
13
14
(Pantikawati, 2012).
14
15
Lalita, 2013).
care adalah :
mungkin.
15
16
dilihat dari status gizi selama ibu hamil dilihat dari Quetelet atau
dilakukan untuk adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan
16
17
dilakukan untuk adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan
17
18
ischiadika). TBJ batas normal yaitu berat badan bayi sebesar 2500-
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala
masalah lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/ menit
18
19
rendah pada kelompok ibu hamil. Suplemen zat besi pada ibu hamil
Hal ini bisa dijelaskan bahwa dengan suplemen zat besi dapat
7) Pemberian Imunisasi TT
8) Test Laboratorium
hamil.
19
20
Update, 2016).
9) Tatalaksana kasus
hamil.
20
21
9. Evidence Based
minggu), dan 2 kali pada trimester ketiga (antara minggu 30-32 dan
21
22
B. Persalinan
1. Persalinan Normal
1) Pengertian Persalinan
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika terjadi pada
caecarea.
prostaglandin.
22
23
persalinan adalah :
besar
menimbulkan :
3. Pengeluaran Cairan
pemeriksaan dalam.
a. Pelunakan serviks
23
24
b. Pendataran serviks
c. Pembukaan Serviks
(Sumarah, 2013).
4) Tahapan Persalinan
a) Kala I
1) Fase Laten
2) Fase Aktif
24
25
b) Kala II
multigravida
25
26
persalinan :
kontraksi.
Perineum menonjol.
c) Kala III
26
27
(Saifuddin, 2014)
biasanya sepusat.
27
28
d) Kala IV
perineum.
rectum.
5) Rupture Perineum
28
29
pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada
tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat
(Depkes R, 2012).
antara lain faktor ibu yang terdiri dari paritas, jarak kelahiran, cara
meneran yang tidak tepat, dan umur ibu. Faktor janin yang terdiri
dari berat badan bayi baru lahir dan presentasi. Faktor persalinan
keluarganya
29
30
memberikan dukungannya.
secara teratur.
30
31
lahir.
dibelakangnya.
31
32
diatasi.
pasien.
7) Evidence Base
32
33
air ketuban karena bau dan rasa cairan ketuban ini sama
kulit ke kulit bayi baru lahir setelah lahir dan selama jam
C. Nifas
1. Pengertian
(Prawirohardjo, 2014).
seadaan sebelum hamil). Akan tetapi selurut otot genetalia baru pulih
33
34
merupakan periode kritis baik bagi ibu maupun bayinya, maka perlu
yaitu :
keadaan ibu.
34
35
yang dialami antara lain rasa mules, nyeri pada luka jahitan,
nutrisi.
Gangguan psikologis yang dapat dialami oleh ibu pada fase ini
adalah:
dialami
35
36
c) Fase Letting Go
diri dan bayinya. Ibu merasa percaya diri akan peran barunya,
kondisi fisiknya.
36
37
berikut:
diperlukan
nifas, yaitu:
a. Involusi Uterus
setelah melahirkan.
37
38
8 Minggu Normal 30 gr
(Yeni Yuli Astutik, 2015)
b. Lochea
Lochea adalah cairan/ sekret yang berasal dari cavum uteri dan
1) Lochea Rubra
2) Lochea Sanguinolenta
3) Lochea Serosa
4) Lochea Alba
c. Serviks
38
39
tidak hamil.
menonjol.
e. Perinium
maju.
b) Pada masa nifas hari ke-5, tonus otot perinium sudah kembali
f. Payudara
39
40
proses laktasi.
jam.
40
41
tablet/hari.
6. Evidence Baced
41
42
1. Definisi
2. Evidance Based
medis. Asuhan bayi baru lahir dan balita berdasarkan Evidance Based
42
43
merencanakan asuhan bagi ibu dan bayi baru lahir. Keputusan klinik
(Prawirohardjo, 2010).
karena ibu yang memberikan ASI dalam satu jam pertama setelah
43
44
and newborn, 2013 Perawatan tali pusat yang bersih dan kering
d. Rawat Gabung
a. Minum
2-3 jam bergantian antara payudara kiri dan kanan. Berikan asi
b. Defekasi (BAB)
44
45
c. Berkemih
popoknya.
tidur. Bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama
e. Kebersihan Kulit
hari, tetapi bagian muka, kelamin, bokong, dan tali pusat perlu
45
46
46
47
h. Tanda-tanda Bahaya
kefasilitas kesehatan :
2) Terlalu hangat ( >37,5 0C) atau terlalu dingin (< 36,5 0C)
mengantuk berlebihan
i. Imunisasi
4. Kunjungan Neonatal
47
48
48
49
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. KEHAMILAN
a. Keluhan
b. Riwayat Mestruasi
1. Menarche : 13 Tahun
2. Siklus : 28 Hari
4. Disminorhoe : tidak
49
50
c. Riwayat Kesehatan
1. Sekarang
PMS, TBC, dan penyakit keturunan seperti Diabetes, jantung dan asma.
1. HPHT : 26-10-2019
2. HTP : 03-08-2020
e. Riwayat Perkawinan
50
51
f. Riwayat KB
Ibu biasa makan 3x sehari berisi nasi, sayur, buah dan susu hamil, selama
kehamilan tidak ada makanan yang di pantang oleh ibu, ibu mengatakan
Pengambilan keputusan dilakukan oleh ibu dan suami, keluarga dan suami
2. Data Objektif
TB/BB : 148 cm / 54 kg
Lila : 24 cm
N : 82x/menit
R : 20x/menit
S : 36,70C
51
52
Dada : Simetris, tidak ada lesi, puting susu menonjol, tidak ada
ASI
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, ada linea, tidak ada strie
melenting (bokong)
(+/+)
52
53
Golongan Darah :B
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
pemeriksaan
sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat dan sering, merasakan nyeri
pada punggung, keluar lendir darah, air ketuban pecah serta persiapan
pagi siang malam sebelum tidur → ibu menerima anjuran bidan dan akan
melakukannya.
B. PERSALINAN
PADA PERSALINAN
53
54
1. Data Subjektif
Ibu datang tanggal 3 Agustus 2020 pada jam 20.00 WIB dengan keluhan
2. Data Objektif
mmHg, Nadi : 84 x/m, Pernapasan : 21 x/m, Suhu : 36,7 0C, muka tidak
oedema dan tidak pucat, TFU : 30cm, punggung Kiri, presentasi kepala
30 detik, kandung kemih kosong, P/D : v/v tidak ada kelainan porsio tipis
3. Analisa
54
55
G1P0A0 parturien aterm kala 1 fase laten, dengan keadaan ibu dan janin
baik.
4. Penatalaksanaan
- Menganjurkan ibu untuk makan dan minum serta istirahat di sela his
agar ibu tidak kehabisan tenaga saat meneran → ibu bersedia makan
dan minum
55
56
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
P/D : v/v tidak ada kelainan porsio tipis lunak, pembukaan 4 cm, kepala di
H II, ubun-ubun kecil kiri depan, ketuban belum pecah, belum ada molase.
3. Analisa
G1P0A0 parturien aterm kala 1 fase aktif, dengan keadaan ibu dan janin
baik.
4. Penatalaksanaan
suami
- Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri, agar organ tubuh ibu tidak
his agar ibu tidak kehabisan tenaga saat meneran → ibu bersedia
56
57
1. Data Subjektif
Ibu mengeluh mulasnya semakin kuat dan seperti ingin BAB dan gerakan
2. Data Objektif
keluar lendir bercampur darah, P/D : v/v tidak ada kelainan porsio tipis
ketuban belum pecah, tidak ada molase, tidak ada bagian kecil yang
menyertai.
3. Analisa
G1P0A0 parturien aterm kala II fase aktif, dengan keadaan ibu dan janin
baik.
4. Penatalaksanaan
recumber
57
58
100cc
WIB, segera menangis, warna kulit merah, tonus otos kuat, jenios
KALA III
1. Data Subjektif
merasakan mulas.
2. Data Objektif
K/U baik, tidak ada janin kedua TFU sepusat pusat, kontraksi uterus keras,
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
58
59
KALA IV
1. Data Subjektif
Ibu masih merasakan lelah, perut masih mulas, nyeri pada luka
hackting
2. Data Objektif
K/U : Baik, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus keras, kandung
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
59
60
mengetahui
dilakukan
Partograf terlampir.
60
61
C. NIFAS
Data Subjektif
Ibu mengatakan masih merasa mulas dan nyeri pada luka hackting
2. Data Objektif
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
61
62
melakukan
anjuran bidan
62
63
1. Data Subjektif
Ibu mengatakan nyeri pada luka hackting, ibu sudah bisa BAK
2. Data Objektif
nyeri tekan, TFU : 2 jari ↓ pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
susah tidur, dan puting susu lecet. Jika mengalami hal tersebut
63
64
sekali
1. Tablet FE 1x1
2. Amoxcilin 3x1
3. Paracetamol 3x1
64
65
4. Vitamin A 1x1
65
66
1. Data Subjektif
Ibu mengatakan masih nyeri pada luka hackting, ASI sudah keluar
sedikit, ibu sudah bisa BAK dan BAB, darah yang keluar dari jalan
2. Data Objektif
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
66
67
nifas
menyusui setiap 1-2 jam dan bayi dibangunkan jika tertidur. Dan
dibersihkan dengan air dingin dan harus bersih kering → ibu dan
keluarga memahami
67
68
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
pemeriksaan
68
69
hingga saat ini dan tetap memotivasi ibu agar terus memberikan
dibersihkan dengan air dingin dan harus bersih kering → ibu dan
keluarga memahami
69
70
1. Data Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, ASI nya sudah keluar banyak
2. Data Objektif
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
hasil pemeriksaan
70
71
dibersihkan dengan air dingin dan harus bersih kering → ibu dan
keluarga memahami
hingga saat ini dan tetap memotivasi ibu agar terus memberikan
71
72
Biodata/identitas
Identitas
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
72
73
Bayi baru lahir spontan segera menangis, tonus otot kuat, jenis kelamin
Antropometri : LK : 33cm
LD : 32cm
PB : 47cm
BB : 3.200 gr
Respirasi : 45x/menit
Suhu : 36,70C
abdomen negatif
73
74
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
pemeriksaan
74
75
1. Data Subjektif
Ibu mengatakan bayinya tampak tenang, ibu sudah menyusui tapi belum
keluar ASI
2. Data Objektif
36,80C. Tali pusat bersih tidak ada tanda-tanda infeksi tali pusat,
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
hangat
75
76
- Memberitahu ibu tanda bahaya bayi, jika bayi panas, dan tiba-tiba
tidak dapat atau tidak bisa menyusui, bayi terlihat kuning, maka
→ ibu mengerti
- Memberitahu ibu tanda bahaya bayi, jika bayi panas, dan tiba-tiba
tidak dapat atau tidak bisa menyusui, bayi terlihat kuning, maka
dengan popok kain yang bersih serta memandikan bayi secara tetarur
76
77
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
36,70C. tidak ada tanda-tanda infeksi tali pusat, berat badan bayi 2.900 gr
3. Analisa
Neonatus cukup bulan sesuai dengan masa kehamilan usia 2 hari dengan
4. Penatalaksanaan
hangat
77
78
bersihkan saat bayi dimandikan, tali pusat harus bersih dan kering →
78
79
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
3. Analisa
Neonatus cukup bulan sesuai dengan masa kehamilan usia 7 hari dengan
4. Penatalaksanaan
hangat
- Memberitahu ibu tanda bahaya bayi, seperti tidak mau nyusu, adanya
79
80
80
81
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
3. Analisa
Neonatus cukup bulan sesuai dengan masa kehamilan usia 2 minggu dengan
4. Penatalaksanaan
hangat
berumur 1 bulan
81
82
BAB IV
PEMBAHASAN
pada Ny.S, pembahasan dimulai dari pertemuan pertama dengan klien hingga
pelaksanaan asuhan kebidanan yang diberikan pada klien dari usia kehamilan 39
minggu hingga 14 hari masa nifas. Kehamilan, persalinan dan nifas berjalan
telah diberikan dengan teori-teori yang ada, melalui pengamatan langsung dan
A. Kehamilan
antenatal sebaiknya dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali
pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada
trimester ketiga.
82
83
19,17 yang berarti rekomendasi kenaikan berat badan selama kehamilan untuk
(2014). Dan pada kunjungan ANC terakhir, berat badan Ny. S adalah 54 kg.
Kenaikan yang terjadi pada Ny.S selama kehamilan sebesar 12 Kg, dan
kunjungan dilakukan untuk menapis adanya faktor resiko pada ibu hamil.
Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan resiko untuk
badan Ny. S didapatkan hasil yaitu 146 cm. Hal ini menunjukkan tidak
Bila lingkar lengan < 23,5cm menunjukkan ibu hamil menderita Kurang
Energi Kronis (Ibu hamil KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir
Ny. S, ukuran lingkar lengan sebesar 24 cm maka tidak ada resiko untuk
melahirkan BBLR.
83
84
tinggi fundus uteri 25 cm, dan saat usia kehamilan 39 minggu tinggi fundus
uteri menjadi 27 cm. Hal ini tidak sesuai dengan teori Mc Donald, karena
menurut Mc. Donald dengan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis pada
usia kehamilan 34 minggu, TFU yaitu 31cm diatas simfisis dan saat usia
Berdasarkan tinggi fundus uteri maka tafsiran berat janin Ny. S saat usia
dalam batas normal dengan teori yang mengatakan berat badan bayi normal
tambah darah yang diberikan oleh bidan. Hal ini sesuai dengan Saryono
kebutuhan volume darah pada ibu hamil dan nifas karena pada masa
pada trimester petama dan sekali pada trimester ketiga. Pemeriksaan ini
ditunjukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak
84
85
darah ibu hamil pada trimester kedua dilakukan atas indikasi (Midwifery
trimester ketiga Ny. S dengan hasil 11,7 gr/dl. Waktu pemeriksaan HB yang
dalam urine ibu hamil. Protein urine ini untuk mendeteksi ibu hamil ke arah
pada tanggal 20 Januari 2020 dengan hasil negatif. Hal ini sudah sesuai
dengan teori.
Mengenai konseling yang diberikan pada Ny. S, pada trimester III Ny. S
85
86
hidup bersih dan sehat, tanda bahaya, asuhan gizi seimbang, IMD, KB
pascasalin, dll.
B. Persalinan
1. Kala I
dengan frekuensi jarang sejak tanggal 02 Agustus 2020 pukul 20.00 WIB,
13.00 WIB, keluar lendir darah tanggal 11 Maret 2019 pukul 19.30 WIB
dan belum keluar air air. Ini merupakan tanda-tanda persalinan yaitu
Sondakh, 2013).
lengkap dan terjadi penurunan bagian terbawah janin. Kala I fase aktif
dilalui Ny.S dengan lancar dan cepat, yaitu dari fase aktif pembukaan 4 cm
Hal ini sesuai dengan teori yang mempengaruhi penurunan kepala janin
gaya gravitasi sehingga menyebabkan kepala bayi lebih cepat turun dan
membuat kontaksi lebih kuat dan efisien sehingga penipisan serviks menjadi
cepat.
86
87
2. Kala II
Pada pukul 03.30 WIB ibu mengatakan mulasnya semakin sering dan
terdapat dorongan meneran seperti ingin BAB dan terdapat tanda gejala kala
membuka dan keluarnya air ketuban. Saat proses persalinan ibu memilih
posisi litotomi karena ibu merasa nyaman dengan posisi ini. Menurut
(Rohani,dkk, 2010) posisi saat proses persalinan adalah posisi miring, posisi
nyaman dan sesuai dengan (Rohani, dkk, 2010) bahwa keuntungan dari
membuat ibu merasa nyaman, dan memudahkan ibu untuk beristirahat jika
ibu merasa lelah, namun kerugian dari posisi semiduduk / litotomi adalah
rongga panggul menjadi sempit. Bayi lahir spontan jam 04.40 WIB, setelah
bayi lahir, bayi dikeringkan dan diletakkan di atas perut ibu untuk
melakukan inisiasi menyusu dini selama 1 jam. Persalinan kala II pada Ny.
S berlangsung secara fisiologis selama 1 jam hal ini sesuai dengan teori
multigravida 1 jam. Pada kala II ini, Ny. S tidak memiliki komplikasi pada
3. Kala III
87
88
tanda tanda kala III yaitu : uterus globuler, tali pusat memanjang, dan terjadi
semburan darah secara tiba-tiba. Pukul 04.30 WIB plasenta lahir lengkap.
Setelah plasenta lahir, tinggi fundus uteri berada 2 jari bawah pusat,
kontraksi uterus baik dan keras. Seesuai dengan (Yeni Yuli Astutik, 2015)
bahwa tinggi fundus uteri setelah kala III adalah ± 2 jari bawah pusat.
Perdarahan kala III sekitar 150 cc, angka ini masih dalam batas normal,
pada kala III tidak boleh lebih dari 500 cc menurut (Jenny, J.S. Sondakh,
utuh, diameter ± 20 cm, tebal ± 2 cm, panjang tali pusat ± 50 cm, insersi tali
pusat sentralis. Pengukuran plasenta penting dilakukan hal ini sesuai dengan
diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm, berat 500-600 gram, panjang rata-rata 50-
55 cm, jenis insersi tali pusat insersi centralis, Insersi lateralis, Insersi
88
89
4. Kala IV
jalan lahir. Dari hasil pemeriksaan terdapat robekan jalan lahir pada mukosa
perineum.
kasus Ny.S sudah dilakukan anestesi local maka hal ini sesuai dengan teori
postpartum. Meliputi keadaan umum ibu, tanda- tanda vital, tinggi fundus
pada satu jam pertama dan tiap 30 menit dalam satu jam kedua hal ini
89
90
C. Nifas
tanda-tanda vital dalam batas normal. Proses involusi uterus pada Ny.S
berlangsung normal yaitu pada saat janin di lahirkan tinggi fundus uteri kira-
kira setinggi pusat, setelah plasenta lahir tinggi fundus uteri 2 jari di bawah
pusat, pada 6 jam masa nifas tinggi fundus 2 jari bawah pusat. Pada 3 hari
masa nifas tinggi fundus Ny. S teraba pada pertengahan pusat symphisis, dan
pada 7 hari masa nifas tinggi fundus Ny. S sudah tidak teraba. Proses involusi
uterus yang dialami oleh Ny. S ini tidak sesuai dengan teori (Yeni Yuli Astutik,
2015) bahwa saat bayi lahir tinggi fundus uteri adalah sepusat, plasenta lahir
tinggi fundus 2 jari dibawah pusat, 6 jam nifas tinggi fundus 2 jari dibawah
pusat. Pengeluaran lokhea yang dialami oleh Ny. S berlangsung normal sesuai
dengan teori yang menyatakan bahwa pada hari pertama sampai hari ketiga
lochea rubra, terdiri atas darah segar bercampur sisa-sisa selaput ketuban, sel-
sel desidua sisa-sisa verniks kaseosa lanugo dan mekonium, (Yeni Yuli
Astutik, 2015) Dan mengajarkan berbagai posisi menyusi yang nyaman dengan
bayinya setiap 1-2 jam dan jika bayi sedang tidur maka bangunkan bayi.
sanguinolenta. Hal ini sesuai dengan teori yaitu Lochea Sanguinolenta keluar
90
91
pada hari ke 3-7 hari nifas, berwarna kuning berisi darah dan lendir (Yeni Yuli
Astutik, 2015).
sebelum masa nifas selesai dan ibu telah mengetahui KB apa yang dipilihnya.
Tindakan penulis tidak sesuai dengan teori dari Susilo Rini (2016), karena
setelah persalinan.
lahir, bayi usia 6 jam hingga 2 minggu. Penilaian awal dilakukan pada tanggal
03 Agustus 2020 pukul 05.20 WIB yaitu pada KN1. Berdasarkan hasil
pemeriksaan, didapatkan hasil berat badan 3300 gram, panjang badan 47 cm,
Lingkar kepala 33cm, lingkar dada 32 cm. Dari hasil pemeriksaan, hasil
pemeriksaan pada bayi 1 jam adalah berat badan bayi dalam keadaan normal
sesuai dengan (Vivian Nanny Lia Dewi, 2013), yaitu berat badan bayi lahir
antara 2500-4000 gram, lingkar dada bayi 30-38 cm, lingkar kepala bayi 33- 35
cm, sedangkan untuk panjang badan tidak sesuai dengan teori menurut Vivian
Nanny Lia Dewi (2013) panjang badan bayi 48-52 cm. Asuhan yang
tidak sesuai dengan teori karena pemberian salep mata hanya dilakukan 1 kali
saat bayi umur 1 jam, sedangkan menurut (JNPK-KR. 2013), pemberian salep
91
92
tiga sampai empat kali sehari selama 10- 15 hari pasca kelahiran.
Selain salep mata, By. Ny. R diberikan suntikan Neo-K pada 12.30
WIB dan imunisasi dasar pertama yaitu HB0 pada jam 05.20 WIB. Pemberian
asuhan ini sesuai dengan teori (JNPK-KR. 2013). Penulis melakukan konseling
kepada Ny. R tentang perawatan tali pusat, personal hygiene pada bayi,
menyusui anaknya sesering mungkin setiap 2 jam dan hanya memberikan ASI
eksklusif saja, menjemur bayinya di pagi hari, menjaga kehangata bayi serta
menginformasikan tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir. Hal ini sesuai
dengan yang dinyatakan Vivian Nanny Lia Dewi (2013). Asuhan yang
diberikan untuk bayi baru lahir dan bayi 6 jam pada bayi Ny. S merupakan
Agustus 2020, pukul 08.00 WIB. Ny.S mengatakan bayi dalam keadaan baik
gerakannya juga aktif, setiap pagi bayinya dijemur, dan ibu mengatakan air
susunya keluar banyak dan bayinya menyusui dengan baik. Ibu juga
mengatakan bahwa tali pusat bayinya sudah puput. Sesuai dengan (Saleha,
2011), bahwa pada Neonatus tali pusat puput pada hari ke 5 - 7. Penulis
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir usia 7 hari, seperti memeriksa tanda
tanda vital bayi, pemeriksaan berat dan panjang badan, mengamati cara bayi
mengingatkan tanda bahaya pada bayi, memberitahu ibu untuk tetap menjaga
kehangatan bayi.
92
93
2020 pukul 08.00 WIB, penulis melakukan kunjungan rumah, ibu mengatakan
tidak ada tanda bahaya pada bayinya, bayinya mau menyusu dan dapat
menghisap dengan baik, ibu mengatakan menjemur bayinya setiap pagi dan
juga mengatakan sudah memberikan ASI kepada bayinya setiap 2 jam atau
setiap bayinya menangis. Penulis memberikan asuhan kepada bayi baru lahir
tanda bahaya pada bayi, memberitahu ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayi
serta konseling hasil pemeriksaan bayinya baik. Asuhan yang diberikan sesuai
dengan asuhan bayi usia 6 jam - 28 hari (Vivian Nanny Lia Dewi, 2013).
93
94
BAB V
A. Kesimpulan
4. Asuhan Bayi Baru Lahir pada Ny.S 22 tahun G1P0A0 umur kehamilan
B. Saran
2. Bagi Akademik
94
95
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil, nifas, dan bayi baru
perkuliahan.
3. Bagi Mahasiswa
4. Bagi Ibu
95
96
DAFTAR PUSTAKA
Rohima Press.
Astutik, Yeni Yuli. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Jakarta :
Dewi,Vivian Nanny Lia. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta :
Salemba Medika.
Johariyah, & Ningrum, Erma Wahyu. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Kemenkes RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian
Jakarta : EGC.
96
97
Marmi dan Kukuk Raharjo. 2012. Asuhan Neonatus , Bayi, Balita dan Anak
Nurjasmi, Emi, dkk. 2016. Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta: IBI
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. 2016. Buku Acuan Midwifery Update.
Sarwono Prawirohardjo.
Rohani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba
Medika.
Rukiah, Ai Yeyeh, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : CV. Trans
Info Media
97