DISUSUN OLEH :
ST RAHIMAH (P219016)
Makassar, 05 Februari
2021
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil
Magang Instansi ini, dan kami tak lupa pula kita kirimkan salam dan sholawat
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata
kesempurnaan , oleh karena itu kami senantiasa menerima kritikan dan saran
dari semua pihak yang sifatnya membantu demi kesempurnaan laporan ini.
Dengan selesai pelaksaan PKL - 1, hingga menyusun laporan ini kami
ucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi- tingginya kepada :
Semua bantuan dan petunjuk dari semua pihak mendapat balasan dari
Tuhan Yang Maha Esa, dan kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa dan pembaca sebagai tambahan pengetahuan.
Makassar, 05 Januari
2021
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................1
B. TUJUAN......................................................................................................2
C. MANFAAT..................................................................................................2
D. RUMUSAN MASALAH.............................................................................3
A. SEJARAH SINGKAT.................................................................................4
B. MOTTO, VISI, MISI DAN NILAI..............................................................5
C. STRUKTUR ORGANISASI.......................................................................5
D. SUMBER DAYA MANUSIA.....................................................................6
E. PELAYANAN YANG TERSEDIA............................................................8
BAB IV PENUTUP...............................................................................................34
A. KESIMPULAN..........................................................................................34
B. SARAN......................................................................................................34
LAMPIRAN...........................................................................................................35
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sanitasi dalam bahasa Inggris berasal dari kata sanitation yang diartikan sebagai
penjagaan kesehatan. Ehler dan Steel mengemukakan bahwa sanitasi adalah usahausaha
pengawasan yang ditujukan terhadap faktor lingkungan yang dapat menjadi mata rantai
penularan penyakit. Sedangkan menurut Azawar mengungkapkan bahwa sanitasi adalah
usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan teknik terhadap
berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi derajat
kesehatan manusia (Isnaini, 2014). Sanitasi menurut World Health Organization (WHO)
adalah suatu usaha yang mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh
kepada manusia terutama terhadap hal-hal yang mempengaruhi efek, merusak
perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup (Huda, 2016). Sedangkan
menurut Notoatmodjo, sanitasi itu sendiri merupakan perilaku disengaja dalam
pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung
dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan
menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia, sedangkan untuk pengertian dari sanitasi
lingkungan, sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang
mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyedian air bersih dan sebagainya (Huda,
2016)
Sanitasi pada lingkungan rumah sakit sangat perlu diperhatikan dengan teliti.
Sanitasi lingkungan yang baik akan berpengaruh pada tenaga kesehatan di rumah sakit
juga ke masyarakat sekitarnya. Pengelolaan limbah pada tiap rumah sakit dibutuhkan
berbagai jenis cara sesuai pengelompokkan jenis limbahnya. Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan. Permenkes tentang kesehatan
lingkungan rumah sakit disusun untuk mewujudkan kualitas kesehatan lingkungan rumah
sakit yang memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan
kesehatan. Untuk mencapai pemenuhan standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
persyaratan kesehatan serta melindungi petugas kesehatan, pasien, pengunjung termasuk
masyarakat di sekitar rumah sakit dari berbagai macam penyakit dan/atau gangguan
kesehatan yang timbul akibat faktor resiko lingkungan perlu diselenggarakan kesehatan
1
lingkungan rumah sakit. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit ditetapkan Menteri Kesehatan
RI Nila Faried Moeloek pada tanggal 19 Februari 2019. Permenkes 7 tahun 2019 tentang
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit diundangkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia tahun 2019 Nomor 296 di Jakarta pada tanggal 18 Maret 2019 oleh Widodo
Ekatjahjana, Direktur Jenderal Peraturan Perundang-Undangan Kemenkumham RI, dan
mulai diberlakukan.
Maka dari itu kami mengadakan kegiatan magang instaansi ke Rumah Sakit Ibnu
Sina yang salah satu kegiatannya adalah untuk mengamati secara langsung bagaimana
pengelompokkan limbah dan cara pengolahannya.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui proses penyediaan air bersih.
b. Untuk mengetahui proses pengolahan limbah.
c. Untuk mengetahui proses pengolahan sampah.
d. Untuk mengetahui proses penyehatan makanan/minuman pada instalasi gizi.
e. Untuk mengetahui proses sanitasi ruang bangunan/ruang perawatan.
f. Untuk mengetahui proses pengolahan tempat pencucian linen (laundry).
g. Untuk mengetahui proses pengendalian vector.
C. Manfaat
2
D. Rumusan masalah
1. Bagaimana sanitasi ruang bangun pada rumah sakit Ibnu sina
2. Penyediaan APAR
3. Bagaimana proses pengolahan sampah dan air limbah pada rumah sakit
4. Bagaimana pengendalian vector di Rumah sakit
5. Bagaimana penyediaan air bersih di rumah sakit Ibnu sina
6. Bagaimana sanitasi makanan di rumah sakit Ibnu sina
7. Penyehatan tempat pencucian (laundry)
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. SEJARAH SINGKAT
Rumah Sakit ”Ibnu Sina” UMI merupakan Rumah Sakit Umum Swasta, dahulu
bernama Rumah Sakit ”45” yang didirikan pada Tahun 1988 berdasarkan Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan No. 6783 / DK-I / SK / TV.1/ X /
88, tanggal 05 Oktober 1988. Pada hari Senin 16 Juni 2003 telah dilakukan penyerahan
kepemilikan berdasarkan Akta jual beli No. 751 / PNK / JB / VII / 2003 dari Yayasan
Andi Sose kepada Yayasan Wakaf UMI, yang ditanda tangani oleh Ketua Yayasan Andi
Sose yaitu Bapak Dr.Hc. Andi Sose dan Ketua Yayasan Wakaf UMI Bapak Almarhum
Prof. Dr. H. Abdurahman A. Basalamah,SE.MSi. Berdasarkan hak atas kepemilikan baru
ini, maka nama Rumah Sakit ”45” oleh Yayasan Wakaf UMI diubah menjadi Rumah
Sakit ”Ibnu Sina” YW-UMI.
Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW- UMI dibangun diatas tanah 18.008 M2 dengan
luas bangunan 12.025 M2, beralamat jalan Letnan Jenderal Urip Sumoharjo Km5 No.264
Makassar. Berdasarkan surat permohonan dari Yayasan Wakaf UMI kepada Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, menerbitkan surat izin uji coba penyelenggaraan
operasional Rumah Sakit ”Ibnu Sina” YW-UMI pada tanggal, 23 September 2003,
No.6703A/DK-VI/PTS-TK/2/!X/2003, dan pada hari Senin, tanggal, 17 Mei 2004 Rumah
Sakit ”Ibnu Sina”YW-UMI diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Bapak H.M.
Amin Syam, serta Rumah Sakit ”Ibnu Sina” UMI memperoleh Surat Izin
penyelenggaraan Rumah Sakit dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. YM. 02.04.3.5.4187,
tanggal, 26 September 2005.
4
Dengan demikian diharapkan bahwa luaran dokter Fakultas Kedokteran UMI pada
masa mendatang akan lebih meningkatkan kualitas, keterampilan, dan akhlaq mulia serta
memiliki integritas pengabdian yang tinggi bagi ummat Islam dan Masyarakat pada
umumnya.
Motto :
Visi :
Menjadi Rumah Sakit dengan Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan yang Islami, Unggul,
dan Terkemuka di Indonesia.
Misi :
Nilai :
C. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Rumah Sakit ”Ibnu Sina” YW-UMI berada di bawah naungan
5
Yayasan Wakaf UMI terdiri dari :
- Anggota-anggota :
6
3. Komite Medik
Ketua Komite Medik : dr. Anna Sari Dewi, M.Kes,SpOG (K)
Sekertaris : dr. Lukman Bima, MM
Sub Komite Kredensial : dr. Nurelly, Sp.KK
Sub Komite Etika & Disiplin Profesi : dr. Sri Vitayani, Sp.KK
Sub Komite Mutu Profesi : Prof. Dr. dr. Danial Sampepajung, SpB
Jumlah Seluruh personil dalam Rumah Sakit ”Ibnu Sina” YW- UMI, sebanyak 475
1. Tenaga Medis :
- Dokter Umum : 14 Orang
- Dokter Umum/MARS : 2 Orang
7
- Dokter Spesialis : 124 Orang
- SMF/KMF : 18 Orang
- Dokter Gigi : 8 Orang
b. Poliklinik Bedah
c. Poliklinik Anak
d. Poliklinik Syaraf R.Tunggu poliklinik R.Tunggu UGD
e. Poliklinik Obgyn
f. Poliklinik THJ
g. Poliklinik Mata (Kerotometri, Tonometri, NCT, Slit Lamp, Phaco)
h. Poliklinik Jantung
i. Poliklinik Gigi
j. Poliklinik Kulit Kelamin
k. Ruang Tindakan
l. Endoskopy
Alat Gigi Alat Mata Echocardiograf
m. Fisiotherapi
8
2. Rawat Inap dengan 205 Tempat Tidur Terdiri Dari : Perawatan Kelas I
a. Super Vip = 2 TT
b. Vip = 17 TT
c. Kelas I = 117 TT
d. Kelas II = 32 TT
e. Kelas III = 37 TT
f. Kamar Bersalin
g. Kamar Bedah (5 Kamar Operasi)
h. ICU + Ventilator
i. IRD 24 Jam
j. Perinatologi (Fasilitas CPAP, INKUBATOR)
3. Fasilitas Penunjang
a. Instalasi Laboratorium
Laboratorium Dasar
Kimia Klinik CT Scan 16 slice USG 4D
Mikrobiologi
SG
b. Instalasi Radiologi
1) Foto X RAY
2) USG 4 Dimensi
3) CT Scan 16 Slice
c. Instalasi Farmasi
d. Instalasi Gizi
e. Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit (IPRS)
f. Bank Darah (BDRS)
g. Loundry
h. Kamar Jenazah
i. Mesjid
j. Kantin
k. PDAM, SUMUR BOR, PLN GENZET
9
Perawatan KELAS II BED 4
Ruang Tindakan IGD
10
SARANA
DAN PRASARANA RUMAH SAKIT
Gedung
11
Tabel 1. Peruntukan Lahan RS. “Ibnu Sina “ YW UMI- Makassar
KAMAR OPERASI
ADMINISTRASI
GEDUNG POLIKLINIK
3 2 LANTAI 808.04 M2
UMUM,
POLIKLINIK SPESIALIS
POLIKLINIK SPESIALIS
KONSULTAN
Fasilitas Tempat Tidur Rawat Inap 205 Tempat tidur, terdiri dari :
Tempat
No Kelas Kamar Persentase
Tidur
2 Kelas Vip 17 17 9%
3 Kelas IA 13 11 7%
12
5 Kelas IIB 8 32 17%
Tabel 3. Tenaga Medis dan Tenaga Non Medis di Rumah Sakit “Ibnu Sina” Makassar
TENAGA MEDIS
1 Dokter Umum 0 0 0 0 0 32
ADMINISTRASI MEDIS
Dokter /MARS 1 0 0 0 0 1
Dokter Umum 1 0 0 0 0 1
S1.Komputer 0 0 1 0 0 1
2
S1.Fisika Medik 1 0 0 0 0 1
S1. Ekonomi 1 0 0 0 0 1
D3 Ekonomi / computer 0 0 1 1 0 2
SMA 1 0 0 1 0 1
13
TENAGA KEPERAWATAN
S1 KEPERAWATAN 16 7 9 4 0 36
3 D3 Kebidanan 6 2 6 8 0 22
SPRG 1 0 0 0 0 1
D1 Kebidanan 1 0 0 0 0 1
UNIT KEFARMASIAN
S2 Farmasi/Apoteker 0 0 1 0 0 1
Apoteker 0 0 1 1 0 2
4
S1 Farmasi 1 1 2 3 0 7
D3 Farmasi 0 1 0 5 0 6
Asisten Apoteker/SMF 2 0 1 2 0 5
S2 Manajemen 0 1 0 0 0 1
S1Kesehatan Masyarakat 0 0 3 1 0 4
5 D3 Rekam Medis 0 0 0 3 0 3
S1 Keperawatan 0 0 0 1 0 1
SMU 0 0 3 1 0 4
S1 Ekonomi 0 0 2 0 0 2
S1.Keperawatan 0 0 1 0 0 1
14
SMU 0 0 0 3 0 3
UNIT LABORATORIUM
7
S1 Lab Klinik 0 0 1 0 0 1
D3 Anakes 0 0 1 10 0 11
SMAK 1 0 1 0 0 2
SMP 1 0 0 0 0 1
8 D1 Transfusi Darah 0 0 0 2 0 2
SMAK 0 0 0 1 0 1
KEUANGAN
S1.Sos 0 1 0 0 0 1
S1. Ekonomi 4 0 4 1 0 9
9
S1.Kes Masyarakat 1 0 0 0 0 1
D3. 0 0 0 1 0 1
SMA 2 0 1 0 0 3
LOGISTIK
S1.Hukum 1 0 0 0 0 1
10
S1.Ekonomi 0 0 0 1 0 1
SMA 1 1 0 0 0 2
PERSONALIA
Drg/Master Manajemen 0 1 0 0 0 1
11 S1.Ekonomi 0 0 1 0 0 1
D3.Ekonomi 1 0 0 0 0 1
SMA 1 0 0 0 0 1
15
TENAGA GIZI
S1.Gizi 0 0 0 1 0 1
12 S1 Administrasi 1 0 0 0 0 1
D3.Gizi 1 0 0 3 0 4
SMA 7 1 16 0 0 24
UNIT RADIOLOGI
14 D3 Radiologi 0 0 1 4 0 5
SMA 0 0 0 1 0 1
D3 Fisioterapi
DIKLAT
15 D3. Ekonomi 0 1 0 0 0 1
SMA 0 0 1 0 0 1
S1.Komputer 0 0 1 0 0 1
D3.Komputer 0 0 0 1 0 1
TEKHNISI
17 S1.Tekhnik 1 0 0 1 0 2
SMA 7 0 3 0 0 10
OPERATOR
18
SMA 2 0 1 1 0 4
16
SATPAM
19
SMA 4 0 13 3 0 20
LAUNDRY
S1.Ekonomi 0 0 0 1 0 1
20
SMA 2 0 4 1 0 7
SD 0 0 0 1 0 1
PEMULAZARAN JENAZAH
21
SMA 0 0 1 2 0 3
PAKARYA
SD 0 0 0 1 0 1
ENDOSKOPI
23
S1.Ekonomi 0 0 1 0 0 1
REHABILITASI MEDIK
24
D3 Fisioterapi 1 2 3
SEKERTARIS
A. SURYANI.AMKL
ANGGOTA TERLAMPIR
TENAGA PENDUKUNG
18
Bidang Keselamatan Kerja : Yusrifaljafar, SKM
JENIS KEGIATAN
19
Observasi sarana ruang
Rabu
2. 08:30–14:00 bangunan
20/01/2021
Observasi ke tempat
Senin 09:00–14:00 penampungan LB3 (limbah
5. 25/01/2021 bahan berbahaya dan beracun)
(Minggu II)
20
bahan berbahaya dan beracun)
Kamis Evaluasi
13.
04/02/2021
Jum’at Penarikan
14.
05/02/2021
21
BAB III
HASIL KEGIATAN
Ruang bangunan dan halaman rumah sakit adalah semua ruang/unit dan halaman
yang ada di dalam batas pagar rumah sakit (bangunan fisik dan kelengkapannya) yang
dipergunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan rumah sakit.
Pengertian Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah Alat pemadaman yang
bisa dibawa / dijinjing dan gunakan / dioperasikan oleh satu orang dan berdiri sendiri,
mempunyai berat antara 0,5kg sampai dengan 16 kg Apar merupakan alat pemadam api
yang pemakaiannya dilakukan secara manual dan diarahkan dengan cara menyapu dari
titik terluar menuju titik terdalam dimana api berada. Apar dikenal sebagai alat pemadam
api portable yang mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal
kebakaran, selain itu karena bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah
mendekati daerah kebakaran. Dikarenakan fungsinya untuk penanganan dini, peletakan
APAR-pun harus ditempatkan di tempat-tempat tertentu dan mudah terlihat sehingga
memudahkan didalam penggunaannya.
20
Alat pemadam api ringan (APAR) di gedung lama rumah sakit ibnu
sina banyak yang rusak, dan hydrant tidak ada yang berfungsi (gedung lama).
1. Manfaat
IPAL itu sangat bermanfaat bagi manusia serta makhluk hidup lainnya,
antara lain:
Pengolahan air limbah pada rumah sakit IBNU SINA yang di hasilkan
oleh aktifitas di seluruh gedung rumah sakit yang berasal dari semua jenis unit
yaitu dengan menggunakan sistem aerobik. Yaitu proses yang pertama adalah
menampung air limbah yang berasal dari tiap-tiap ruangan pada sebuah
sumuran sempit yang berguna untuk menampung sementara air limbah
sebelum di alirkan kepada IPAL utama kemudian di proses pada kolam inlet,
kemudian masuk ke kolam sedimentasi yang berfungsi untuk mengendapkan
lumpur-lumpur yang terdapat pada air limbah tersebut lalu ke kolam
21
penguraian yaitu menggunakan bakteri aerob didalam penguraianya, dan
terakhir dibuang kekolam outlat/bak akhir dan kemudian langsun dibuang
kebadang air.
2. Tujuan
Untuk menyaring dan membersihkanair yang sudah tercemar dari
baik domestis maupun bahan kritis.
10
9 7 3
8
5 4
2 1
22
Keterangan :
Keterangan :
1. BAK control Intlet rumah sakit
2. Bak control yang di lengkapi dengan skrim/scrup sampah yang berfungsi
mencegah sampah masuk kedalam bak No 3 (bak ekualisasi) pengolahan
awal.
3. Bak pengendapan No 3 (bak ekualisasi) fungsinya untuk mengendapkan
konsentrasi air limbah yang bersumber dari berbagai sumber.
4. Dari bak No 3 air limbah masuk atau pindah ke bak No 4 dan No5, fungsi
no 4 dan no 5 untuk menahan sampah-sampah dari aliran air limbah agar
tekanan air limbah tidak terlalu deras masuk ke bak No 6.
5. Bak No 6 berfungsi sebagai bak pengolahan bio reactor dengan
menggunakan filter sarang tawon,yang berfungsi sebagai media untuk
tempat hidup bakteri.pengurai air limbah ( proses pengolahan ini biasa di
sebut pengolah primer ).
6. Dari bak bioreactor air limbah yang sudah melalui airasi pada filter sarang
tawon mengalir masuk ke bak pengendapan No 7 dengan menggunakan
skat pengikat kram air limbah (bak ini biasa disebut pengolahan sekunder).
7. Air limbah dari bak No7 akan mengalir masuk ke bak No 8 yang
berfungsi sebagai bak pengendapan akhir dan pada bak ini di lakukan
penambahan tawas agar proses pengendapan lebih baik (fungsi tawas
untuk mrngikat lumpur yang terlarut dalam air limbah).
23
8. Dari bak No.8 airlimbah akan di pompa secara otomatis keluar ke kolam
indicator dan untuk pemberian kaporit dapat di lakukan pada bak ini agar
bakteri pathogen di harapakan akan mati sebelum keluar ke outlet.
9. Ruang Mesin
10. Kolam Indikator
11. Out Let
24
HASIL PEMERIKSAAN KUALITAS AIR LIMBAH YANG TERAKHIR
BULAN NOVEMBER
Kadar Hasil
No Parameter Satuan Ket
Maksimum Pemeriksaan
A. FISIKA
1. Suhu °C 30 26 MS
B. KIMIA
1. Ph - 6-9 8 MS
4. TSS mg/1 30 22 MS
C. MIKROBIOLOGI MS
25
Golongan Koli
Sumber : Laboratorium Kesehatan Makassar 2021
Keterangan :
MS : Memenuhi Syarat
26
menggunakan plastik berwarna kuning dan juga menggunakan kardus dan
ditimbang kemudian diangkut oleh pihak PT Mitra Hijau Asia.
27
REKAP CATATAN PENGANGKUTAN LIMBAH B3 MEDIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
28
9/9/2020 216 Kg
17/9/2020 218 Kg
30/9/2020 452 Kg
28/10/2020 537 Kg
12/11/2020 535 Kg
18/11/2020 212 Kg
27/11/2020 350 Kg
10/12/2020 449 Kg
28/12/2020 548 Kg
29
CHEKLIST VERIFIKASI LAPANGAN TEMPAT PENYIMPANAN
LB3
30
E. PENGUKURAN
31
pengukuran
F. PENGENDALIAN VEKTOR
32
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia agar dapat
menjalani hidup. Manusia membutuhkan air bersih untuk diminum dalam
rangka memenuhi kebutuhan tubuhnya, dan untuk beraktivitas seperti mandi
dan mencuci. Begitu pula rumah sakit, yang merupakan tempat pengobatan
pastinya ramai dengan banyak aktivitas manusia. Kebutuhan air bersih selain
untuk konsumsi juga dibutuhkan untuk melakukan aktivitas di dalamnya. Baik
aktivitas utama yang berupa kegiatan medis seperti pemeriksaan, pengobatan,
laboratorium, bedah, dan sebagainya, maupun kegiatan penunjang seperti
perkantoran, laundry, memasak, dan pembersihan. Semua aktivitas tersebut
memerlukan air bersih, terutama untuk kegiatan medis memperlukan air bersih
dengan persyaratan tertentu. Banyaknya kebutuhan air bersih baik untuk
minum maupun untuk beraktivitas dan memerlukan persyaratan tertentu,
menjadikan rumah sakit memerlukan pengelolaan air bersih untuk memenuhi
kebutuhannya.
Sumber penyediaan air bersih untuk keperluan Rumah Sakit berasal
dari PDAM.
H. SANITASI MAKANAN
33
Urutan pengolahan makanan di rumah sakit Ibnu Sina
1. Bahan masuk
2. Proses pencucian dan penyimpanan
3. Proses pengolahan
4. Proses penyajian
Persyaratan
1. Suhu air panas untuk pencucian 70oC dalam waktu 25 menit atau 95oC
dalam waktu 10 menit.
2. Penggunaan jenis deterjen dan disinfektan untuk proses pencucian yang
ramah lingkungan agar limbah cair yang dihasilkan mudah terurai oleh
lingkungan.
3. Standar kuman bagi linen bersih setelah keluar dari proses tidak
mengandung 6 x 103 spora spesies Bacillus per inci persegi.
34
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sanitasi pada lingkungan rumah sakit sangat perlu diperhatikan dengan teliti.
Sanitasi lingkungan yang baik akan berpengaruh pada tenaga kesehatan di rumah sakit
juga ke masyarakat sekitarnya. Kesehatan lingkungan rumah sakit disusun untuk
mewujudkan kualitas kesehatan lingkungan rumah sakit yang memenuhi standar baku
mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan. Untuk mencapai pemenuhan
standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan serta melindungi
petugas kesehatan, pasien, pengunjung termasuk masyarakat di sekitar rumah sakit dari
berbagai macam penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang timbul akibat faktor resiko
lingkungan perlu diselenggarakan kesehatan lingkungan rumah sakit.
B. Saran
1. Pihak rumah sakit diharapkan mencari solusi untuk mencegah terjadinya genangan air
saat hujan deras.
35
LAMPIRAN
1. Ruang ICCU
36
3. Ruang Perawatan Pasien
37
5. Ruang Endoskopi
6. Dapur
38
PEMERIKSAAN HYDRANT DAN APAR
PENYEHATAN MAKANAN
39
LAUNDRY
40
INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH
PENGENDALIAN VEKTOR
41
GAMBAR TPS DAN LB3
42
GEDUNG RUMAH SAKIT IBNU SINA
43
SANITASI RUANG BANGUN
44
AC lorong depan kamar perawatan lnt.3
45