Anda di halaman 1dari 20

i{rine iltcriil BI RE KTORAT J El{ DERAT BA$ I $' l{ D lJ$TRlvlAN [J FAKTTJ R

. lieilridu:i; i;i'r
.,iiI i i,:. :i.:
Jalan J€nderal Gal0i Subr0t0 fiav.52 - 53 Laniai g Jakarta 12950 K'lati pos : 4478 JKS[,]6
ie;p. : 525550S. 5252482.i2'112t Fax.: S2S2g1B
hltp:,?bim.kemenprin go.id

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


DTREKTUR JENDERAIE#t'l8ffir.ro, r\4ANuFAKTrrR
NOMOR: 157.€rr9@EF.,/ lA /
2or2

TENTANG

TEKN IS (J U KN IS) PELAKSANAAN PEIVBERLAKUAN


^IF.l,_ryJ.I]I( STANDAR DAN PENGAWASAN
PENERAPAN NASIONAL INDONESIA
1SI'I11 KTbSiT OUDUK SECARA WAJIB

DENGAN RAHIIAT TUHAN YANG I\IAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL BASIS INDUSTRI [,4ANUFAKTUR,

[4enimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pasal 5 ayat (5) dan pasal .13
peraturan Menreri perndustrian
Nomor B3/M-rNbninl,,vzo r z tentuni
pemberlahuan Standar
Nasional lndonesia (SNl) Kloset OuOut iecari
Wajib, perlu membuat petunjuk Teknrs ("rrmir; C.tuirunuin
pemberjakuan dan pengawasan penerapan SNI Kloset OuOuf Secaia
Wajib.

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam
huruf a, perru menetapkan peraturan Direktur Jenderar Basis
rndustri
Manufaktur tentang petunjuk Teknis (Juknis) petalsanaan
pemberlakuan dan pengawasan penerapan
SNI KlosLt Duduk Secara
Wajib;
Meng ingat . 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor.24 Tahun
2010
tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara
serla
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementeriin
Negara
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor g2 Tahun 201 1;

2. Keputusan Presiden Republik lndonesia Nomor 143/lV Tahun


2010
tentang Pengangkatan Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur
dan Kepala Badan pengkajian Kebijakan lklim dan Mutu lndustrj;

3. Peraturan Menteri perindustrian Nomor 105/lV_lND/pER/10/2010


tentang 0rganrsasi dan Tata Kerja Kementerian perinduskian;

4. Peraturan N4enteri perindustrian Nomor B3/lV_1N D/pER/8/2012


tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNl) Kloset
Duduk Secara Wajib.
Peraturan D irektu r JenderalBlM
Nomor : I5/?,IM4E&/I0/2A12

I\iIEMUTUSKAN:

llenetapkan . PERATURAN DIREKTUR JFNDERAL BASTS tNDUSTRt tvIANUFAKTUR


TENTANG PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS) PELAKSANAAN

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


PEIMBERLAKUAN DAN PENGAWASAN PENERAPAN STANDAR
NASIONAL INDONESIA (SNI) KLOSET DUDUK SECARA WAJIB.

pasal .1

Memberlakukan Petunjuk Teknis (Juknls) Pelaksanaan Pemberlakuan dan


Pengawasan Penerapan SNI Kloset Duduk Secara Wajib sebaoaimana
dimaksud dalam Lampiran Peraturan Direktur Jenderal ini.

pasal 2

Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan


pedoman bagi para pihak terkait dalam pelaksanaan pemberlakuan,
pemberian pertimbangan teknis dan pengawasan penerapan SNI Kloset
Dudu k Secara Wajib.

Pasal 3

Peraturan Direktur Jenderal mulai berlaku pada tanggal diletapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal , 3 d<tober 2012


DIREKTUR JENDERAL

BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR

PANGGAH SUSANTO

Tembusan Peraturan Dlrektur Jenderal ini disampaikan kepada:

1. MenteriPerindustrian;
2. MenteriPerdagangan;
3. Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan l enengah;
4. Kepala Badan Standardisasi Nasional;
5. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan;
6. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan;
7. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan;
L Para Pejabat Eselon I di Lingkungan Kementer an Perinduskian,
9. Kepala Dinas yang befianggung jawab di bidang Perindustrlan
di Provinsi/Kabu paten/Kota;
10. Kepala PusatStandardisasi Kementerian Perinduskian;
11. KepalaBalai BesardanBalai lndustri di Lingkungan Kementerian Perindustrian;
12. Sekretaris Drrektorat Jenderal Basis lndustrr l\4anulakturl
13. Ketua Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK)
LAiVJP]RAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BASIS
INDUSTRI
IllANUFAKTUR

NOIVOR : L5/tsTVPER7\O/20L2
TANGGAL :j oktober ior)

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEI'/BERLAKUAN
DAN PENGAWASAN PENERAPAN
STANDAR NAS]ONAL INDONEStA (SNt) KOLSET OUOUk
ircnnn wnJre

1. BAB I : KETENTUAN UMUM


2, BABII : LINGKUPPEMBERLAKUANSNI KLOSETDUDUKSECARAWAJIB
3 BAB'. : TATA .ARA METV'EROLTH srniinxni pnoou-x pir,rtcu"runar,r
TANDA (SPPT) SNI
4. BAB lV : pENGAMBTLAN
CONTOH
5. BAB V : TATA CARA PENANDAAN
7. BAB VI : PERTIMBANGAN TEKNIS
8. BAB VII j PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
9. BAB Vlll : pENUTUp
10. LAMPIRAN : - LAtVptRAN _ pEDotMAN PENGAMBTLAN CoNToH

DIREKTUR JENDERAL
BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR

--K\\\\ PANGGAH SUSANTO


PETUNJUK TEKN S (JUKNIS)FELAKSANAAN PE[4BERtAKUAI'] DAN PENGAWASAN
PENERAPAN STANDAR NASIONAL iNDONESIA (SN]) KLOSF I DUDUK STCARA
WAJIB

BAB i

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


KETENTUAN U[IUI\/

Dalam Petunluk Teknis ini yang dimaksud dengan.

1 Produsen Koset Duduk Keramrk aclaah perusahaan yang memproduksi Kloset Duduk
Keramik dengan cara melakukan proses pembentukan, pengglasiran, dan pembakaran,
serta minimal memiliki peralatan produksi untuk pembentukan, penggiasiran, oan
pembakaran.

2 Lembaga Sertifikasi Produk (LSpro) adalah lembaga yang melakukan kegiatan Sertifikasi
Produk Penggunaan Tanda SNI Kloset Duduk yang ditunjuk Menteri.

3. Laboratorium Penguji adalah laboratorium yang ditunjuk Menteri untuk melakukan kegiatan
pengujian terhadap Kloset Duduk sesuai spesifikasi i meiode uji SNI

4. Sertifikat Hasil Uli (sHU) / Laporan Hasl uji (LHU) adaah sertiflkal hasrl pengujian atas
contoh memproduksi Kloset Duduk menurut spesifrkasi dan metode uji sesuai slrll can
diterbitkan oleh Laboratorium Penguji yang ditunjuk llenteri.

5, sertifikat Produk Penggunaan Tanda sNl (sPPT-sNl) adalah Sertiflkai produk penggunaan
Tanda SNI yang dikeluarkan oleh Lembaga Seriiflkasi produk (LSpro) yang ditunjuk
Menieri kepada produsen yang mampu memproduksi Kloset Duduk sesuai persyJratan SNI
yang diberlaku kan secara wajib.

6, sistem Manajemen Mutu (SMlr/) adalah rangkaian kegiatan dalam rangka penerapan sistem
manajemen mutu menurui SNI lS0 900'1:2008 alau sistem manajemen mutu lain yang
setara.

7. Per.janjian Saling Pengakuan alau Mutual Recognition of Arrangenent (MRA) adalah


kesepakatan yang dilakukan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) lndonesia dengan
Badan Akreditasl negara lain untuk saling mengakui alau menerima beberapa atau
keseluruhan aspek dalam hal hasil-hasil peni{aian kesesuaian.

B. Lembaga Sertiflkasi Sistem Manajemen Mutu (LSSIVN/) adalah lembaga yang telah
diakreditasi oleh KAN atau Badan Akreditasi negara pengekspor yang telah melakukan
perjanjian saling pengakuan (Multual Recognttton of Arrangement (MRA)) dengan MN
unluk melakukan kegiatan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu.

9. Petugas Pengawas Standar Produk yang selanjutnya disebut PPSp adalah pegawai Negeri
Sipil di pusat atau daerah yang ditugaskan untuk melakukan pengawasan barang dan/atau
jasa di lokasi produksi dan dr luar lokasi kegiatan produksi yang SNlnya telah diberlakukan
secara wajrb.

10. Menteri adalah L'lenteri yang menye enggarakan urusan pemerintahan di bidang
perind ustrian.
Lampiran peraturan Direktur lenderal
Bll,4
Nomor: I 5_/B t M/?F,lt/ra
l2ar2

11 Direklorat ienderal pembina rndustri acrarah


Direktorat Jenderar Basis lndustri Manufaktur.
Kemenle' ian Per industr,an

12 Direklur Jenderar pembina rndLrstri adarah Direktur


Jenderar Basis rndustri Manufaklur,

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


Kementerian Perindustrian.

13 Direktur Pembina Industri adarah. Direktur yang


membina industri Kolset Duduk pada
Direktorat Jenderal Basis lndustri Manufaktur, kerienferian perinOustrirn

LINGKUP PEMBERLAKUAN ,ftil,,I,,, DUDUK SECARA WAjIB

1. sNl 03-0797-2006 diberrakukan-secara wajrb pada


Kroset Duduk Keramik dengan nomor
Harmonize Syslem (HS) ex. 69.10. j 0.00 00

2. Kloset Duduk Keramik sebagainrana dima,ksud pada


ayat (1) merupakan arat yang
drpergunakan unruk membuang hajat besar dengan'cara
J,jouk'obngrn iirt., i.trr, JJni
atau pusaran arr' baik monobrok maupun duobrdk yang
dipasang duduk tegak utru orJuk
g an
tu ng,

TATA cARA r.fiA?llorrrl sppT sNl


A. Jenis Sertrfikasi

untuk memperoleh sppT-sNl


,Kloset Duduk, pelaku usaha
mengajukan permohonan SppT-SNl melalui Serljfikasi
/ produsen Kolset Duduk
Sjstem 5.

B. Proses Sertifikasi

1. Pemohon SPPT-SNl terdiri dari:


a. Produsen Kolset Duduk Keramik dalam negeri, atau
b. Produsen Kolset Duduk Keramik asal impoi.

2 Produsen Kroset Duduk Keramik asal impor wajib sebagaimana


dimaksud pada angka 1
ya ng:
a. memiriki perwakiran di rndonesra wajib menunluk peruhaaan
perwakirannya untuk
menangani dan bertanggung jawab dan rnenangani permohonan
S'ppf Sf,fL
maupun cusrom crearance daram surat permohonan
sppr-sNr serta segata nai
yang ierkait dengan penerapan SN I Kolset Duduk
secara waiib: atau
Lampiran peraturan Direktur Jenderal BIM
N o nrrr r. I 5lljJ1ll)1),Ii/ t0 /2O12

b. tidak memiliki perwakilan cji lndonesia wajib menunjuk pihak


keliga yang akan
menangani dan be(anggung lawab dan menang;ni permohonan
SppT SNi
maupun clslom clearance dalam surat permohona;
sppT_sNl sena segala hai

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


yang terkait dengan penerapan SNI Kloset Duduk
secara wajib.

3 Produsen Kloset Duduk dalam negeri cJan produsen Kolset


Duduk Keramik lmpor
sebagarmana dimaksud pada angka 1, perusahaan perwakilan
dan pihak ke tigJ
sebagaimana dimaksud pada angka 2 selanjutnya disebut pelaru
usahapelaku usaha
yang mengajukan permohonan sppr sNr Kroset
Duduk wajib memenuhi persyaratan
administrasi, dengan menunjukkan dokumen asli dan
menyerahkan foto copy berupa:

a lzin.usaha rndustri (lur) atau surat rzin sejenis dengan ringkup


usaha industri Kroset
Duduk (dalam bah asa indonesia);

b Surat Pendaftaran alau Tanda Daftar Merek yang diterbitkan


oreh Direktorat
J.enderal Hak Kekayaan rnterektuar (HKr) Kementen:an
Hukum dan HAM untuk
Klosei Duduk; dan/atau per.ianjian Lisensi dari pemirrk merek, yang
terah drdaftarkan
pada Direktorat Jenderar Hak Kekayaan rnterektuar (HKr)
Kementerian Hukum dan
HAM sesuai ketentuan pasar 43 undang-Undang Nomor
15 Tahun 2001 tentang
Merek;

4. Dalam hal terjadi pemesanan Krosel Duduk Keramik atas permintaan


badan usaha
lainnya kepada produsen Kroset Duduk dimaksud dan menggunakan
merek mirik badan
usaha dimaksud yang dibuktrkan.dengan kontrak t<erlasaii
antara produsen dengan
badan usaha lainnya tersebut (makloon), pelaku usaha seraku pemohon
sppr-sNr pida
saat mengajukan permohonan sppr-sNr pada LSpro wajib
menunjukkan dokumen asri
dan menyerah kan foto copy :

a Perjanjian pemesanan pembuatan produk pada produsen Kroset


Duduk dari badan
usaha lain nya (Perjanjian makloon);

b. Sertifikat luerek dan/atau Tanda Daftar Merek yang diterbitkan oleh


Direkiorat
Jenderal Hak Kekayaan lnterektuar (HKl) Kementerian Hukum dan Hak
Asasi
Manusia milik peiaku usaha rainya yang akan direkatkan pada kemasan
Kroset
Duduk yang dipesan daiam perlanlian sebagarmana dimaksud pada huruf
a; atau

c Lisensi dari Pemrlik lr/erek yang dimiliki pelaku usaha lainya yang
telah didaftarkan
pada Direktorat Jenderar Hak Kekayaan lnterektuar (HKr)
kementerian Hukum dan
Hak Asasi lrlanusia yang merek dimaksud akan direkatkan pada kemasan
Kroset
Duduk Keramik yang dipesan daram perjanjian sebagarmana dimaksud pada
huruf a.
Lampiran peraturan Direktur lenderal BIM
N o m o r : I 5nI M/p1!,R/ L0 / 2 0 12

5. Memenuhi Ketentuan serlifikasi sebaqai berikut.

a. telah menerapkan Sistem Manajemen Mulu (SMM), yang dibuktikan dengan:

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


1) Surat pernyataan diri ielah menerapkan SltlM sesuai dengan Sistem
Manajemen Mutu SNI ISO 9001:2008 atau revisinya; atau

2) sertifikat Sistem lvanajemen Mutu SNr rSO 9001:2008 atau revisinya atau
sistem Manajemen Mutu yang selara yang diterbitkan oreh Lembaga sertitikasi
Sistem Manalemen Mutu (LSSMM) yang diakreditasi oleh KAN atau Badan
Akeditasi negara lain yang telah melakukan perlanjian saling pengakuan
(Mu.tual Recognition Arrangenent /MR4), dengan KAN'untuk
bioing sJrtifikasi
SMM.

b. produk harus memenuhi persyaratan SNlyang ditentukan, dengan:

1) memperoleh Sertifikaulaporan Hasir Uji (sHU/LHU) dari Laboratorium penguji


yang sudah diakreditasj KAN dan ditunjuk Menteri; alau

2) memperoleh SertifikavLaporan Hasir uji (sHU/LHU) dari Laboratorium penguji


negara asal pabrikan yang ditunjuk Menteri dengan ketentuan bahwa
Laboratorium Penguji dimaksud lerah diakreditasi oreh Lembaga Akreditasi
Negara tempat laboratorium dimaksud berada, dan Lembagi Akreditasi
dimaksud telah melakukan Mutual Recognition Anangement
lVne; Oengan
KAN serta negara asal pabrikan telah memiliki perjanjian bilateral a-tau
multilateral di bidang regulasi teknis dengan lndonesia.

c. Pelaku usaha yang mengajukan permohonan sppT sNr dan memiriki rebih dari 1
(satu) unit produksi yang berada pada lokasi yang berbeda, wajib :

1) menyatakan bahwa semua pabrik Kloset Duduk Keramik yang berbeda lokasi
diajukan untuk mendapatkan SPPT-SN l;

2) menerapkan SIMM di semua lokasi pabrik; dan

3) menerima penetapan LSPro tentang lokasi unit produksi yang akan djaudit
berdasarkan permohonan SPPT-SN L

d. Evaluasi kelengkapan dokumen dilakukan oleh LSpro, dan apabila dokumen belum
lengkap harus segera dilengkapi oleh perusahaan pemohon untuk dapat diproses
lebih lanjut.

Audit kecukupan dan kebenaran dokumen sMM dalam sertifikasi sistem 5 dilakukan
oleh tim auditor dengan mengevaluasi pemenuhan persyaratan dokumen SIVM, jika
La m pira n peraturan DirekturJenderal
BIM
Nomor: 1579111r2p ER/l
C)/2a12

tidak memenuhi persyaratan, maka Lpspro meminta


kepada perusahaan pemohorr
untuk segera melakukan perbajkan sesuai
dengan persyaralan.

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


Laporan Audit serlifikasi SMM dan sertifikasi
Hasll U.ji serta dokumen lainnya dalarn
sertifikasi sistem 5 dikaji oleh tim evaluasi
serlifikasi, yaitu:
LSpro'unfu* ,en"il;;; ;ffi;.r,
1) pemberran atau perpanjangan SppT_SNl
bila memenuhj persyaratan
sertifikasi;

2) penundaan pemberian atau perpanjangan


SppT-SNr bira berum memenuhi
persyaratan, sertifikasi, namun perusahaan
pemohon Aapat metat<ul<an
tindakan perbaikan; atau

3) penorakan pemberian atau perpanjangan


sppT sNl, bira tidak memenuhr
persyaratan sertifi kasi.

g waktu yang diperlukan bagi seiiap LSpro untuk pemrosesan


dan penerbitan sppT_
sNl apabira dokumen sudah renghap dan benaradarah 41
(empat orrri ..tri r,"
kerja di tuar waktu pen.gujian dan tindakan perna,f,an,
datam Surat Keputusan Kepala Bppl No.24TBbplNZ}AB.
;;ilH;;; ilJkil,
h Dalam hal terdapat pern ohcnan SppT SNI kepada
LSpro yang ditunjuk Menleri
telah diajukan serarbat-rambatnya pada tanggai 1
Novembei
dengan tanggar 1 Januari 2013 berum dapat ii'ierbitkan
)oiirr;rr.r#pri
wajib menoeluarkan surat ke-terangan kepada pemohon ;rr-isF;
tarena atasan tet
SppT_SNl yang
menerangkan bahwa proses sertifikasj produk masih
berjalan.

i. Surat keterangan ,.qbuqlTglu dimaksud pada huruf h maksimal berlaku sampai


dengan tanggal 31 Maret 2013.

C. Ketentuan terkait SppT-SNl'

l Peninjuan urang Atas Merek yang Tercantum Daram


sppr-sNr Terkait perlanjian
Makloon

a Merek sebagaimana dimaksud pada huruf B angka 4


butir b dan c dicantumkan
dalam SppT-SNl yang dimohonkan, LSpro wajib ilelakukan
p.nin,urun ufnng p;1,
saat surveiran berdasarkan isi perlanjian sebagaimana oimaksud
p.on nulri e
angka 4 butir a terkait dengan Klosel Duduk Kerairik yang
diproduksi,
Lampiran Peraturan Direktur lenijeral BIM
Nomor: 15lll t\'1lFr'.R/I A l20l 2

b Dalam hal pemegang SppT SNi berdasarkan pelanlian


makloan sebagarrnana

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


drmaksud pada B angka 4 butir a terah tioai<
beihak memproduksi Kroset Duduk
Keramik dengan merek dari pelaku usaha lainya
dalam perlanlian makloon, LSpro
wajib menghapus merek dimaksud Oalam Sppi_Strtt
sebaqai hasil surveilan.

2 Jaminan mutu Kloset Duduk Keramik.

a hasir produksi dalam negeri sesuai dengan sNr 03-0797-2006


sebagaimana
dimaksud pada Bab llangka 1 merupakan tJnqquno
'1) produsen
ia*rtl
Kloset Duduk Keram jk: alau
2) produsen Kroset Duduk Keramik dan badan usaha
lainnya daram har terjadi
pemesanan Kroset Duduk Keramik alas permintaan badan
usaha tainnya keploa
,OimatiuJ
produsen dengan menggunakan merek milik
badan usaha lainya
(makloon).

b. asal impor.sesuai dengan SNI 03 0797 2006 merupakan


tanggung javrab produsen
dan importir Kloset Duduk Keramik dimaksucl

3 Biaya penerbitan SppT-SNl merupakan tanggung jawab perusahaan


yang
bersanqkutan.

4. LSPro memberitahukan ke perusahaan pemohon tentang


sppr sNl yang telah
diterbitkan dan menyampaikan, sali.nan sertifikal kepada
iepala Badan F.Af,rlirn
Kebijakan, lkiim dan ivutu lndusiri serta kepada birektur
Jenderal easis fidustri
Manufaktur Kementerian perindustrian.

5. LSPro bertanggung jawab terhadap SppT SNI yang diierbitkan


dan wajib melaporkan
kepada Direktur Pembina rndustri Keramik dan Ke-para Badan pengkajian
xeurlakan,
lklim, dan Mutu lndustri

6. Pelaku usaha pemegang sppT sNr Koset Duduk wajib untuk


menyampaikan laporan
realisasi produksi dan / atau impor Kroset Duduk kepada Direktur
Jenberar Basis rndustri
Manufaktur setiap 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya sppr-sNr
Kroset Duduk.

BAB IV
PENGAI\4BILAN CONTOH

1. Jenis dckumen yang walib dipersiapkan dalam pengambilan


contoh, antara lain:
a. Surat tugas pengambil contoh;
b Rencana pengambrlan contoh;
c. Berita Acara pengambtlan contoh,
Lampiran peraturan Direktur Jenderal BIM
Nomor: I5l3J Mr&TtRn O /2012

d. Label Contoh Uji;


e. Surat jalan pengiriman contoh;
f. SNI yang terkait.

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


2. Pengambilan c0ntoh dilakukan dalam ranoka.

a. Sertjfikasi awal SppT-SN l,

b. Sertifikasi ulang SppT-SNl;

c. Surveilan;

d. Pengawasan penerapan SNI di lokasi produksi oleh ppSp;


dan

e. Pengawasan SpPT-SNldi luar lokasi produksi oleh ppSp.

3. Jumlah contoh yang diambir dan tata cara/peraksanaan pengambrran


contoh daram rangka
permohonan sPPT sNr, Surveiran dan pengawasan pun.ruip.n
SNrdi rokasi produksi Jreh
PPSP mengacu pada Metode pengambilan contoh (roset Duduk
Keramik sebagaimana
dimaksud pada Lampiran I petunjuk Teknis jni.

4. Pengambilan contoh daram rangka pengawasan penerapan sNr


di luar rokasi produksi:
a. pengambilan contoh di luar lokasi produksi minimal dirakukan
oleh 2 (dua) orang ppsp
yang dapat bekerjasama dengan ppC,

b. pengambilan contoh dilaksanakan dengan pembelian Kloset


Duduk Keramik bertanda
sNl pada kemasan dari penjuar atau distributor yang dibuktikan dengan tanda bukti
pembelian asli dari penjual.

'1) Tanda bukti pembe an minimal wajib memuat informasi:


a) namatoko/distributor;
b) alamattoko/distributor;
c) jenis barang yang dibeli;
d) tanggal pembelian;

2) contoh uji yang terah diambil wajib diberi seger dan raber oreh ppsp, dengan
ketentuan jumlah 3 Kloset Duduk Keramjk untuli masing_masing jenis.

3) Pengambilan contoh dan pemberian raber uji wajib dibuat daram Berita Acara
dengan masing-masing rangkap 2 (dua).

4) Berita Acara dan raber uji sebagaimana dimaksud pada butir 3) wajib
ditand atang an i oleh ppSp;
Lampiran Peraturan Direktur.JencJeral BIM
Nomor: I 5/Bl rilPl tl./l a,/2012

Kedua rangkap Berita Acara pengambilan contoh dan pemberian


label uji
sebagaimana dimaksud pada buiir 3) masing_masing
diUerit<an tepaOa;
lembar pertama untuk Laboraiorium elnguli; jan
3]
b)

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


lembar kedua untuk ppSp;

6) Contoh uji dikemas oleh ppSp deng,an identitas yang jelas


tentang barang yang
diambil contohnya, tanggal pengambiian contoh, nur,
,i.n ,rurut toko/distributor.

TATA cARTFJNANDAAN

1. Produsen Kloset Duduk Keramik yang terah memperoreh


sppT sNr wajib mencantumkan
tanda 'SNl pada Kemasan berisi Kroset Duduk yang
memenuhi syarar mutu sNl 03-0797_
2006 dengan mengacu pada pedoman KAN Nomor 4103
2011 tetang penilaian Kesesuaian
Ketentuan Umum Penggunaan Tanda Kesesuaian Berbasis
sNrdan/itau Reguiasi rer<nil.

Gambar Tanda SNI sebagaimana dimaksud pada angka 1 yaitu:

Tanda SNI
IEEI*'

5Nl
EE
No. SNI
Kode lembaga sertifikasi produk

3 Tanda SNI pada kemasan sebagaimana dimaksud pada angka


1 di tempat yang mudah
dibaca.

4. Pencantuman tanda "sNl" Kroset-Duduk Keramik pada kemasan


sebagaimana dimaksud
pada angka 1 dengan cara Celaklprintinglstamping.

5 selain Tanda sNr pada kemasan Kroset Duduk Keramik wajib dicantumkan
buran dan tahun
produksi dengan cara stamping di tempat yano mudah dibaia.
Lampiran peraturan Direktur lenderal BIM
Nomor: I 5 iBr t.r/pFt1/l O /2OI2

prnrrH,r siftZXi! rrxNr rs

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


1. Surat Perlimbangan Teknis merupakan rekomendasi dari Direktorat Jenderal
Basis lndustri
Manufaktur yang menjelaskan suatu jenis Kloset Dududuk Keramik impor
dengan nomor
Pos Tarif sebagaimana drmaksud dalam BAB ll angka 1 tidak diberlakukan ketJniuan
SNI
Kloset Dududuk Keramik secara wajib, dengan ketentuan apabila digunakan:

a. sebagai contoh uji untuk program penelitian dan pengembang an (Research and
Development),

b. sebagai contoh uji dalam rangka penerbitan SppT SNI; atau

c. sebagai barang contoh dalam pameran.

2. surat Pertimbangan Teknis sebagaimana dimaksud pada angka 1 dapat ciiberikan kepaca:

a. Produsen; atau

b. lmporiir;

3 Surat Pertimbangan Teknis sebagaimana dimaksud pada angka I hanya berlaku 1 (satu) kali
pada saat importasi Kloset Dududuk Keramik.

4. Permohonan Pertimbangan Teknis Kloset Dududuk Keramik dilakukan dengan mengajukan


permohonandanmelampirkandokumenyangdipersyaratkansebagaiberikut

a. Produsen
1) copy lzin Usaha lndustri/Tanda daftar lndustri Kloset Dududuk Keramik atau lzin
sejenis dalam bahasa lndonesia bagi produsen luar negeri;

2) Copy Tanda Daftar Perusahaan atau Surat sejenis dari lembaga yang berwenang
mengeluarkan di negara tempat perusahaan pemohon berada bagi produsen luai
negeri (dalam bahasa Indonesia);

3) Menyampaikan hal-hal terkaii dengan produksi, yaitu:


a) Kapasitas Produksi terpasang;
b) Rencana Prod uksi;
c) Reliasasi produksi per tahun selama 3 (tiga) tahun berturut turut;

4) Surat Pernyataan bermeterai cukup yang menyatakan bahwa Kloset Dududuk


Keramrk yang diimpor akan digunakan untuk:
Progarm penelitian dan pengembangan (research and developnent).,

9
Lampiran peraturan Direktur Jenderal BIM
Nomor; I5Ei r!4r..&/ Ia/2al2

a) Contoh ujr dalam rangka penerbitan SppT_SNl; dan/atau


b) Barang contoh dalam pameran;

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


wajib disertar dengan bukti yang dapat dipertanggung jawabkan
seperti:
a) Surat Keterangan dari LSpro y.ng mrn.r-rngiin bahwa produk
yang akan
diimpor merupakan contoh uji dalam rangka penerbitan "
SppT_SNl;
b) Rencana pengembangan produk (bagr produk yang digunakan
uniuk R and
D);atau
c) Surat undangan atau surat keikutsertaan dalam sebuah pameran.

Dokumen rencana impor yang memuat informasi:


a) Jenis dan spesifikasi Kloset Duduk Keramik;
b) lt/erek;
c) Nama produsen;
d) Negara asal produk;
e) Jumlah yang akan diimpor.

6) Pada saat pengajuan permohonan, pemohon wajib membavra


dan menunjukan
dokumen asli:
a) Copy lzin Usaha lndustrr/Tanda daftar lndustri atau Izrn sejenis
dalam bahasa
lndonesia bagi produsen luar negeri,

b) Copy Tanda Daftar perusahaan atau Surat sejenis dari lembaga yang
berwenang mengeruarkan di negara lempat perusahaan pemohon
be;da't;gl
produsen luar negeri (dalam bahasa lndonesia);

b. lmportir
1) Copy Surat lzin Usaha perdagangan;
2) Angka pengenal importir;
3) Tanda Daftar Perusahaan (TDp)
4) copy kontrak permohonan impor dari produsen atau rembaga yang berisi ketentuan
yang menyatakan produk yang akan diimpor akan digunakan
untuk:
a) Program penelitian dan pengembangan (research and devetopment).,
b) Contoh uji dalam rangka penerbitan SppT_SNl, dan/atau
c) Barang contoh dalam pameran.
wajib disertai dengan bukti yang dapat dipertanggung jawabkan seperii:
a) surat Keterangan dari LSpro yang menerangkan bahwa pioduk yang akan
drimpor merupakan contoh uji dalam rangka penerbitan SppT-SNl,
b) Rencana pengembangan produk;
c) Surat undangan atau surat kerkutsertaan dalam sebuah pameran.

10
Lampiran peraturirn Direktur Jenderal BiM
Nomor. I 5,,/j-,r t4/p l,,u/ tA/21 12

5) Dokumen rencana impor yang ntemuai rnformast.


a) Jenis dan spesiftkasi Kloset Dududuk Keramik;
b) Merek;
c) Nama produsen,

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


d) Negara asal produk;
e) Jumlah produk yang akan diimpor
6) Pada saat pengajuan permohonan, pemohon walib membawa
dan menunjukan
dokumen asli
a) copy lzin Usaha lndustri/Tanda daftar lndustri atau lzin sejenis
dalam bahasa
Indonesia bagi produsen luar negeri;

b) Copy Tanda Daftar perusahaan atau Surat sejenrs dari


lembaga yang
benruenang mengelua.rkan dr.negara lempat perrrahrun puroi
on O.l-Jr,Orgi
produsen luar negeri (dalam bahasa Indonesia);

c) kontrak permohonan- impor dari produsen atau lembaga


sebagaimana
dimaksud pada Huruf B angka 4.

5. Surat Pertimbangan Teknis diberjkan jrka berdasarkan penelitian


beriku ini terdapat hal terkait
kesesuaian antara kepentingan impor dengan:
a. perizinan;

b, jenis dan spesi{ikasi;

c. penggunaan Kioset Dududuk Keramik, dan

d. jumlah kebutuhan Kloset Dududuk Keramik yang


akan diimpor.

6 Berdasarkan hasil peneritian atas kebenaran, kesesuaian dan kelengkapan


dokumen dengan
kebutuhan Kloset Dududuk Keramik sebenarnya, Direktur Jenderal
Basls lndustri rvanufaitur
menerbitkan atau menolak untuk menerbitkan pertimbangan Teknis
selamballambatnya 5
(lima) hari kerja sejak diterima kelengkapan dokumen p.rm-ohonrn periimbangan
Teknis.

7. Perusahaan. atau rembaga pemohon perlimbangan Teknis, wajib


untuk menyampaikan
laporan realisasi impor dan penggunaannya kepada Direktorat pembina
lndusiri selambat_
iambatnya 1 (satu) bulan sejak realisasi impor.

8 Perusahaan atau lembaga pemohon p_erlimbangan Teknis apabira


tidak merakukan kewajiban
sebagaimana dimaksud pada angka 7
perusahaan atau lembaga pemohon pertimbangan
Teknis dimaksud tidak dapat memperoreh Surar perlimbangan ieknrs pada
pengalian
berikutnya sampai dengan dipenuhinya kewajiban dimaksud.

9. Direktorat Pembina Industri merakukan evaiuasi dan pengecekan atas


kebenaran raporan
realisasi impor tersebut di atas.

11
Lampiran Peraturan Direktur lenderal BIM
No mo r: I 5
/Brrq t'r,R/ IA / 2 U. 2

pETvBTNAAN BtR,
Hl*oo*oro*

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


1. Pembinaan terhadap induski ciaram rangka pemberrakuan
sNr Kroset Duduk secara wajib
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal BaJis Industri
Manufattur.

2. Pembinaan dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan


industri daram menerapkan SN I
secara wajib melalui:

a sosialisasi atas pemberrakuan sNr secara wajib


dan atau terhadap perubahannya; dan

b. Pembinaan teknis dan konsultasi dalam penerapan


SNl.

3. D,alam pengawasan sNl secara wajib, Direktorat Jenderal Basis lnduslri


,melaksanakan
Manufaktur dapat menugaskan petugas pengawas stanour
croJrt (ppsp) untuk mut.rr,.rn
pemerikaan perusahaan dan uji petik.

4. Direkiorat Jenderar Basis lndustri Manufaktur dapat


merakukan kerja sama dengan rembaga
terkait untuk mendukung ppSp dalam melaksanakan p.ngu*riun
SNlr..ur, *J1in
5, Direktorat Jenderar Basis rndustri Manufaktur membuat petunjuk
penerapan sN I secara wajib sebagai pedoman
renis pengawasan
ppsp dan instansi terkait oatam pela"ksanaan
pengawasan peneiapan standar produk

,K?Y,l!
Petunjuk reknis penerapan sNI Kroset Duduk secara wajib
ini merupakan sarah satu pedoman
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan
sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
untuk dapat oitaksanata; d;6;;

1,2
LAIUPiRAN PETUNJUK TEKNiS PELAKSANAAN PE''IBERLAKUAN
DAN PENGAWASAN
PENERAPAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
KLOSET DUDUK
SECARA WAJIB

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


METODE PENGAMBILAN CONTOH

KLOSET DUDUK KERAMIK

A. Tujuan

Metode Pengambiran contoh ini menjeraskan tata cara pengambiran


contoh Kroset Duduk Keramik
yang diperrukan untuk mendukung penerapan pemberrakuan
sNI 103-0797-2006 Kroset Duduk
Keramik secara wajib berdasarkan peraturan Menter perindustrian
No. 46/M-rND rpERr3r2012
tentang Pemberrakuan standar Nasionar lndonesia (sNr)
Kroset Duduk ubin Keramik dan Kloset
Duduk Keramik secara wajib. Metode pengambiran contoh
ini disusun agar pelugas pengambir
contoh (PPC) memiriki pedoman daram meraksanakan pengambiran
contoh kroser duduk.

Metode Pengambilan Contoh ini diterapkan untuk:

l Pengambilan contoh uji di pabrik daiam rangka sertifikasi awat,


surveilan dan reseriifikasi
SPPT SNI oleh LSpro, serta dalam rangka pengawasan standar
di pabrik oleh ppSp
2 Pengambilan contoh uji di pasar daram rangka surveiran atau pengawasan
sppr sNr

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup metode pengambilan contoh mencakup standar


acuan, ketentuan-ketentuan,
peralatan, jumlah contoh yang diambir, peraksanaan pengambiran
contoh, pengemasan contoh uji,
pengiriman contoh uji dan dokumen terkait. Metode ini beriaku
untuk pengambiran contoh Kloset
Duduk KeramikKeramik.

Standar Acuan

Acuan yang digunakan dalam penyusunan dokumen ini adalah sNl


03-0797-2006 Kloset duduk.

ldari 5
D. Ketentu a n-ketentu a n Terkait ppC dan ppSp

1. Pengambilan contoh dilakukan oleh petugas pengambil conroh (ppc) dan/atau petugas
Pengawas Standar barang/lasa di pabrik (ppsp) yang kompeten, berserlifrkat
dan memiriki

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


surat tugas dari Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) dan atau Laboratorium
Uji atau instansi
terkait lainnya.

2. PPC danlalau PPSP harus membuat rencana pengambilan conto h (sampling plan).

3. Berita Acara Pengambilan contoh dan Label contoh uji harus ditandatangani oleh ppc
dan/atau PPSP serta wakil dari produsen atau yang bertanggung jawab.

E. Peralatan

1. Alat tulis

2. Peralatan segel

3. Media Pengemas.

4. Label Contoh Uji

F. Jumlah Contoh Yang Diambit

1. Dalam Rangka sertiflkasi, surveilan dan Resertillkasi sppr sNl oleh LSpro serta
pengawasan standar di pabrik oleh ppSp

contoh uji mewakili dari jenis sistem jatuh sekat (washdown sysfem) dan pusaran air
(siphonic system) yang mencakup tipe:

a. Kloset Duduk Keramik monoblok

b. Kloset Duduk Keramik duoblok

c. Kloset Duduk Keramik duoblok terpisah

d. Kloset Duduk Keramik tegak

e. Kloset Duduk Keramik gantung

Jumlah contoh uji diambil sebanyak 3 buah untuk masing-masing tipe

catatan: arsip contoh uji sebanyak 3 buah untuk masing-masing tipe disimpan oleh produsen

Iika terjadi pengujian ulang) sampai terbitnya SppT-SNl

Produk Kloset Duduk Keramik yang akan ciiperiksa harus dikelompokkan sedemikian rupa

sehingga mudah diidentiflkasi. Pada saat seriiflkasi awal dan resertifikasi, contoh uji yang

diambil mencakup semua lenis dan tipe yang diajukan sedifikasinya. sedangkan unluk
surveilan, contoh uji yang diambil harus dapat mewakilr semua trpe yang disertifikasl dalam

satu periode sertifikasi.

I drr i
2. Dalam Rangka Surveilan atau pengawasan SppT SNI di
Luar Lokasi produksi

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


Petugas Pengambil Contoh yang ditugaskan oleh Lembaga Serti{lkasi produk
atau instansi
terkait daram rangka surveiran sertifrkasi produk penggunaan tanda
sNr dan pengawasan
produk di pasar, pengambiran contoh dirakukan pada 1 (satu)
atau beberapa rokasi yang terah
ditetapkan sesuai dengan kebutuhan.

contoh uji mewakrri dari jenis sistem jatuh sekat (washdown system)
dan pusaran air
(siphonic systen) yang mencakup tipe:

a. Kloset Duduk Keramik monoblok


b. Kloset Duduk Keramik duoblok
c. Kloset Duduk Keramik duoblok terpisah

d. Kloset Duduk Keramik tegak


e. Kloset Duduk Keramik gantung
Jumlah contoh ujidiambil sebanyak 3 buah untuk masing-masing tipe.

G. Pelaksanaan Pengambilan Contoh

1. Dokumen yang harus dipersiapkan

a. Surat tugas pengambilan conioh

b. Rencana pengambilan contoh (sanpling plan).

c. Berita acara pengambilan contoh.

d. Labet Contoh Uji

e. SNl03-0797-2006

2. Pengambilan contoh Dalam Rangka Sertjfikasi, surveilan dan Resertiflkasi Sppr


sNl oleh
LSPro serta pengawasan standar dr pabrik oleh ppSp:

a. Pengambiran contoh oreh petugas pengambir contoh atau ppSp


dirakukan pada ariran
produksi dan atau gudang produsen sesuai sampring pran.
Ketua tim audrtor atau ketua
tim PPSP turut menyaksikan saat pengambilan conioh uji;

b. Petugas Pengambir c'ntoh atau ppsp diberikan kebebasan oreh produsen untuk
melakukan pengambilan contoh;

c. Pengambilan contoh dilakukan secara acak;

d Pengambilan contoh selesai apabila jumrah c.ntch sesuai dengan yang di perrukan;

i dan 5
e. Masukkan cont.h tersebut ke daram kemasan kemudian
diberi raber contoh u1i dan
disegel sesuai peruntukannya, yaitu satu bagian untuk
dikirim ke Iaboratorium uii dan
satu bagian lagj untuk arsip perusahaan,

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


f. Buat berita acara pengambilan contoh dan label contoh
uji masing_masing dibuat
rangkap empat;

s Berita Acara Pengambiran conioh dan Label contoh Uji


tersebut ditandatangani oreh
PPC atau PPSP dan wakil dari perusahaan atau yang
bertanggung jawab;
h Berita Acara Pengambilan Contoh dan Label Contoh
Uji di cap/stempet perusahaan;
i Berita Acara Pengambilan Conioh dan Label Contoh
Uji diberikan untuk Lspro,
perusahaan, laboratorium penguji, dan ppC;

Berita Acara pengambilan Contoh oleh ppSp diberikan


kepada perusahaan,
laboratorium penguji dan Djrektorat Jenderal pembina

Dalam Rangka surveiran atau penganasan sppr sNr di Luar Lokasi produksi oreh:
a. LSPror

'1) LSPro menentukan rokasi pengambiran contoh uji seterah


berkoordinasi dengan
perusahaan atau importir untuk menjamin produk yang
akan diambil contoh ujiiya
tersedia;

2) Pelaksanaan pengambilan contoh uji dilakukan sesuai dengan rencana


pengambilan contoh;

3) Diambil 3 (tiga) buah contoh uji untuk masing - masing tipe


dan diseger serta diberi
label;

4) Pengambiran contoh diraksanakan dengan pemberian ubin Keramik


daram kemasan
ber
.sNr dari penjuar atau distributor dengan dibuktikan merarui tanda bukti
pembelian asli dari penjual;

5) Tanda bukti pembelian minimal wajib memuat informasi nama


tokoidiskibutor,
alamat toko/distributor; jenis barang yang dibeli; tanggal pembelian.

o) 9_e11q
acara dan raber uji tersebut ditandatangani oreh petugas pengambir
contoh
(PPC) dan saksi dari petugas pasar;

7) Berita acara dan label uji tersebut di cap/stempel kantor penngelola


pasar;

8) B-erita acara pengambilan contoh dan label uji masing_masing


rangkap empat
diserahkan kepada LSpro, perusahaan, jaboratorium uji, dan ppc

l dun i
b. PPSP

1) PPSP menentukan rokasi pengambiran contoh uji untuk


menjamin produk yang akan
diambil contoh ujinya tersedia;

"Copy Peraturan ini di buat untuk penayangan di website http://bpkimi.kemenperin.go.id/pusat/ "


2) Pelaksanaan pengambilan contoh uji dilakukan sesuai dengan rencana
pengambilan contoh,

3) Drambir 3 (tiga) buah conloh uli untuk masing - masing


tipe dan diseger serta diberi
label,

4) Pengambiran contoh dilaksanakan dengan pemberian Ubin


Keramik daram kemasan
ber
.sNr dari
penjuar atau distributor dengan dibuktikan
merarui tanda bukti
pembelian asli dari penjual.

5) Tanda bukti pembelian minimal wajib memuat informasi nama


toko/distributor;
alamattoko/distributor;jenisbarangyangdibeli,tanggalpembellan

6) Beriia acara dan raber uji iersebut ditandatangani oreh ppSp/petugas pengambir
Contoh (PPC) dan saksi dari petugas pasar;

7) Berita acara dan label uii tersebut di cap/stempel kantor penngelola pasar;

8) Berita acara pengambilan conioh dan label uji masing_masing


rangkap 2 (dua)
diserahkan kepada laboratorium uji, dan ppSp.

H. Pengemasan Contoh Uji

contoh uji diberikan identjtas yang jeras tentang barang yang diambir
contohnya, tanggar
pengambilan contoh, jumlah contoh, tipe dan jenis contoh, nomor
SNl, nama produsen, importir
atau toko dan disegel.

Pengiriman Contoh Uji

contoh uji dikirim ke laboratorium uji oleh produsen dengan melampirkan berita
acara dan surat
tugas.

DIREKTUR JENDERAL

BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR

PANGGAH SUSANTO

-s dari 5

Anda mungkin juga menyukai