Pesan-pesan bisnis secara tertulis yang disusun dengan baik akan membantu penerima
pesan memahami pesan yang disampaikan, menghemat waktu, dan mempermudah
pekerjaan komunikator dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis.
Keterampilan Merevisi
Pada dasarnya, kegiatan merevisi pesan-pesan bisnis merupakan salah satu cara untuk
mencegah terjadinya suatu kesalahan atau kekeliruan baik kesalahan tulisan, tanda baca,
maupun kesalahan kesalahan fatal pada saat menyampaikan pesan pesan bisnis kepada pihak
lain. Untuk itu kegiatan merevisi pesan-pesan bisnis perlu diperhatikan dengan seksama dan
tidak boleh dianggap remeh.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam merevisi pesan-pesan bisnis, yaitu :
a. Mengedit isi dan pengorganisasiannya
Salah satu kegiatan merevisi pesan-pesan bisnis adalah melakukan cek ulang dengan
dibaca terlebih dahulu substansi suatu pesan. Dan pada saat melakukan penelaahan
ulang, yang harus di perhatikan adalah pada isi (substansi), pengorganisasian, dan alur
penulisan pesan-pesan tersebut.
Pada tahap awal pengeditan, perhatikan secaara seksama pesan-pesan awla dan akhir,
karena pesan-esan tersebut mempunyai pengruh terhadap penerima pesan.
b. Mengedit gaya (style) penulisan
Gaya penulisan pesan-pesan bisnis ini bersifat formal bisnis dengan tetap
memperhatikan tata cara penulisan yang baik sesuai dengan kaidah-kaidah kebahasaa,
namun juga tetap harus menarik perhatian bagi penerima pesan. Selain itu, agar
penerima pesan lebih mudah memahami suatu pesan, bisa dilakukan dengan berbagai
cara seperti membuat judul, subjudul, sub-sub judul, indentasi, huruf tebal, garis bawah,
huruf miring, huruf berwarna, bulet, huruf bayangan, pengeblokan, pengotakan, grafik,
table, dan gambar menjadi lebih menarik namun tidak lepas dari gaya penulisannya
yang bersifat formal.
c. Mengedit format
Diperlukan mengedit format pesan-pesan bisnis secara keseluruhan yaitu dengan
melakukan penelaahan terhadap tata Bahasa, ejaan, kesalahan-kesalahan tulis (ketik),
dan tanda baca, format penulisan juga tidak boleh diabaikan. Karena jika format
penulisannya menarik, maka penerima pesan akan tertarik untuk membacanya.
Pemilihan Kata yang Tepat
Pemilihan kata merupakan cara memilih kata-kata yang akan digunakan untuk
mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuat kalimat. Oleh karena itu, agar maksud
penyampaian pesan-pesan bisnis tersebut dapat tercapai, perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :
a. Memilih kata-kata yang sudah familiar/dikenal
Gunakan kata-kata yang dikenal umum sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
Jangan menggunakan kat-kata istilah yangjustru hanya akan membuat bingung pemang.
Karena itu, perlu dilakukan analisis pembaca terutama latar belakangnya yang akan
memberikan pengaruh yang baik bagi proses penyampaian pesan-pesan bisnis.
b. Memilih kata-kata yang singkat
Diharuskan menggunakan kata-kata yang singkat dan tepat dalam penyampaian pesan-
pesan bisnis dan harus tetap diperhatikan berbagai kaidah penulisan Bahasa yang baik
dan benar sehingga pesan-pesan tersebut mudah dipahami oleh pembaca.
c. Memilih kata-kata yang bermakna tunggal
Hindari kata-kata yang memiliki berbagai pengertian dalam penyampaian pesan-pesan
bisnis karena akan mengakibatkan terjadinya salah penafsiran atau persepsi yang
bermacam-macam. Dan untuk menghindari hal tersebut, usahakan untuk menggunakan
kata yang memiliki makna yang jelas dan tegas.
Membuat Kalimat yang Efektif
Kalimat efektif merupakan bentuk kalianyang dengan sadar dan sengaja disusun untuk
mencapai daya informasi yang tepat dan baik. Sehingga membuat kalimat efektif harus sesuai
dengan kaidah Bahasa (minimal memiliki unsur subjek dan predikat), singkat (tidak terbeit-
belit), serta enak dibaca dan sopan.
Bahkan dalam penyusunan suatu kalimat perlu diperhatikan tiga hal, yaitu kesatuan
pikiran, kesatuan susunan, dan kelogian. Untuk membuat kalimat efektif, kita harus memahami
pengelompokkan kalimat dan bagaimana mengembangkan suatu paragraf.
1. Tiga jenis kalimat
a. Kalimat sederhana
Hanya memiliki suah subjek dan predikat , dan tidak menutup kemungkinan suatu
kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tidak langsung.
b. Kalimat majemuk
Berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa dependen.
Klausa independen yaitu anak kalimat yang dapat berdiri sendiri,s edangkan
klausa dependen adalah anak kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri sehinggga
tidak memiliki pengertian yang utuh.
c. Kalimat kompleks
Berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa depende sebagai anak
kalimat. Dan dalam menyusun kalimat, gunakan jens kalimat mana yang paling
tepat dengan pemikiran atau ide yang dimiliki.
2. Cara mengembangkan paragraf
Secara umum terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengembangkan suatu paragraf yaitu induktif dan deduktif. Pendekatan induktif
dimulai dengan mengemukakan berbagai alasan terlebih dahulu, lalu baru dibuat
kesimpulan, sedangkan pendekatan deduktif dimulai dari kesimpulan kemudian baru
diikuti dengan alasan-alasannya. Dan suatu paragraf dapat dikembangkan dengan
memberikan,
Ilustrasi
Dapat digunakan ilustrasi atau contoh yang dapat memberikan gambaran
mengenai ide atau gagasan umum.
Perbandingan
mengembangkan suatu paragraf dapat dilakukan dengan cara membandingkan
persamaan dan perbedaan dari suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain.
Sebab-akibat
Fokuskan perhatian pada alasan-alasan suatu hal karena akan membantu
memeberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok terentu.
Klasifikasi
Dapat dikembangkan dengan cara melakukan pengelompokan ide-ide umum ke
dalam ide-ide yang lebih khusus sehingga topik bahsan menjadi lebih terarah
atau terfokus.
Pemecahan masalah
Cara pengembangan paragraf ini mampu memberikan latihan analisis yang
sangat diperlukan oleh seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan
penting bagi suatu organisasi sehingga memberikan arah yang sistematis.