Oleh:
KHAFIDOH
2. peran Reproduktif
Peran reproduktif
Menghilangkan segala bentuk bentuk 1. Perempuan di
kekerasan terhadap kaum perempuan di anggap kaum lemah
ruang publik dan pribadi sehingga laki-laki
Mengakhiri segala bentuk diskriminasi sangat mudah
terhadap kaum perempuan di mana pun memperlakukan
Menjamin akses universal terhadap kekerasan kepada
kesehatan seksual dan reproduksi, dan perempuan baik
hak reproduksi seperti yang telah secara mental,dan
disepakati sesuai dengan Programme of seksual
Action of the International Conference
on Population and Development and the Peran social
Beijing Platform serta dokumen- Peran pemimpin di suatu
dokumen hasil reviu dari konferensi- lembaga atau politik di
konferensi tersebut percayakan kepada laki-
3. peran sosial laki
https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/re
ad/31/1439/mencapai-kesetaraan-gender-dan-
memberdayakan-kaum-perempuan
Pada table diatas menggambarkan bahwa terjadi peran ganda antara laki-laki dan perempuan.
Seperti :
1. Stereotip/Citra Baku, yaitu pelabelan terhadap salah satu jenis kelamin yang seringkali
bersifat negatif dan pada umumnya menyebabkan terjadinya ketidakadilan.Misalnya, karena
perempuan dianggap ramah, lembut, rapi, maka lebih pantas bekerja sebagai sekretaris, guru
Taman Kanak-kanak. Padahal disisi lain laki-laki pun bisa menjadi sekertaris tidak hanya
perempuan saja.
2. Subordinasi/Penomorduaan, yaitu adanya anggapan bahwa salah satu jenis kelamin dianggap
lebih rendah atau dinomorduakan posisinya dibandingkan dengan jenis kelamin
lainnya.Contoh: dari Sejak dulu, perempuan mengurus pekerjaan domestik sehingga
perempuan dianggap sebagai “orang rumah” atau “teman yang ada di belakang”.
3. Marginalisasi/Peminggiran, yaitu kondisi atau proses peminggiran terhadap salah satu jenis
kelamin dari arus/pekerjaan utama yang berakibat kemiskinan. Misalnya, perkembangan
teknologi menyebabkan apa yang semula dikerjakan secara manual oleh perempuan diambil
alih oleh mesin yang pada umumnya dikerjakan oleh laki-laki.
4. Kekerasan/Violence, yaitu suatu serangan terhadap fisik maupun psikologis
seseorang.sehingga kekerasan tersebut tidak hanya menyangkut fisik (perkosaan,
pemukulan), tetapi juga nonfisik (pelecehan seksual, ancaman, paksaan, yang bisa terjadi di
rumah tangga, tempat kerja, tempat-tempat umum.
https://dp2pa.luwuutarakab.go.id/berita/13/kesetaraan-gender.html
Berdasarkan dari kasus di atas perempuan sangat di rugikan,baik dari fisik,reproduksi, dan
HAM. Karena sangat jelas di gambarkan bahwa kaum perempuan adalah sosok yang lemah,tidak
bisa memberikan pendapat,dan di tuntut harus mengikuti kehendak laki-laki.
Sebab akibat
http://mappifhui.org/2018/11/23/ketidakadilan-gender-kekerasan-terhadap-perempuan-
vol-ii/
Kesimpulan
Gender merupakan perbedaan yang terlihat antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat
dari nilai dan tingkah laku, gender berasal dari bahasa latin GENUS yang berarti genis atau tipe.
Gender adalah sifat dan perilaku yang diletakkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk
secara social maupun budaya.Gender dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana individu yang
lahir secara biologis sebagai laki-laki dan perempuan yang kemudian memperoleh pencirian
social sebagai laki-laki dan perempuan melalului atribut maskulinitas dan feminitas yang sering
didukung oleh nilai-nilai atau system di masyarakat yang bersangkutan.
Menurut sosiologi gender adalah prilaku atau pembagian peran antara laki-laki dan
perempuan yang sudah di bentuk di masyarakat tertentu dan pada masa waktu tertentu pula.
Berdasarkan Convention on the Elimination of All Form of Discrimination Against
Women (CEDAW) mengartikan bahwa : “ Setiap pembedaan, pengucilan, atau pembatasan yang
dibuat atas dasar jenis kelamin, yang mempunyai pengaruh atau tujuan untuk mengurangi atau
menghapuskan pengakuan, penikmatan, atau penggunaan hak-hak asasi manusia dan kebebasan-
kebebasan pokok di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, sipil, atau apaun launnya oleh
wanita terlepas dari status perkawinan mereka, atas dasar persamaan antara Pria dan Wanita”
https://elearning.menlhk.go.id/pluginfile.php/854/mod_resource/content/1/analisis
%20gender/pengertian_gender.html
tujuan dari kesetaraan gender adalah agar setiap orang berhak memperoleh perlakuan yang sama
dan adil dalam masyarakat,tidak hanya dalam bidang politik,tempat kerja atau bidang yang
terkait dengan kebijakan tertentu. Hal ini sesuai dengan Tujuan 5 SDG (Sustainable
Development Goals) untuk Mencapai kesetaraan gender serta memberdayakan semua
perempuan dan anak perempuan, memiliki 5 target yaitu :