disusun oleh :
SEKOLAH VOKASI
2021
A. URAIAN SKEMA
Dikutip dari laman bisnis.com, Skema Pertama; BI membeli surat berharga negara (SBN)
khusus untuk pendanaan APBN public goods, UMKM, dan korporasi dengan total
Rp574,59 triliun. Skenario pembelian SBN khusus untuk public goods, UMKM, dan
korporasi. Mekanisme burden sharing beban pemerintah 0% untuk public goods dan
diskon 1% atas SBN Khusus untuk UMKM dan Korporasi. Namun tidak ada pembelian
SBN di tahun 2021 dan 2022.
Skema Kedua; BI membeli SBN Khusus untuk pendanaan APBN Public Goods dengan
total Rp397,56 triliun. Skenarionya, BI membeli SBN khusus 2020 sebesar Rp 397,56
triliun saja dengan kupon SBN Khusus sama dengan BI reverse repo rate, tenor 3 bulan.
Mekanisme burden sharing tetap berdasarkan total SBN Rp574,56 triliun dengan rincian
beban pemerintah 0%, semua beban BI untuk SBN khusus public goods sebesar Rp
397,56 triliun. Sementara itu BI juga menawarkan skenario diskon 4,06% (55%*Kupon
SBN Pasar), beban pemerintah 3,30% untuk UMKM Rp123,46 triliun dan korporasi Rp
53,57 triliun.
Skema Ketiga; Sementara itu BI juga menawarkan skenario diskon 4,06% (55%*Kupon
SBN Pasar), beban pemerintah 3,30% untuk UMKM Rp123,46 triliun dan korporasi Rp
53,57 triliun. Zero coupon bonds adalah suatu obligasi yang tidak memberikan
pembayaran bunga secara berkala atau tanpa kupon sebagaimana obligasi pada umumnya
yang diperjualkan dengan bond price. Skenario zero coupon bonds untuk public goods
dilakukan dengan BI membeli SBN Khusus 2020 sebesar Rp 397,56 triliun saja dengan
kupon SBN Khusus sebesar 0% (Zero Coupon Bonds), tenor 5 tahun.
Mekanisme burden sharing tetap berdasar total SBN Rp 574,56 triliun dengan rincian
beban pemerintah 0%, semua beban BI untuk SBN khusus public goods sebesar Rp
397,56 triliun. Diskon 4,06% (55%*Kupon SBN Pasar), Beban Pemerintah 3,30% untuk
UMKM Rp123,46 triliun dan Korporasi Rp53,57 triliun serta tidak ada pembelian SBN
di tahun 2021 dan 2022.
B. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) telah menyepakati skema teknis pembagian
beban atau burden sharing atas biaya penanganan dampak pandemi Covid-19 dan
pemulihan ekonomi nasional (PEN). Tidak hanya di Indonesia saja yang melakukan aksi
burden sharing untuk penanganan Covid-19. Banyak negara yang bank sentralnya juga
ikut turun tangan membeli obligasi pemerintah yang merupakan hal wajar dalam kondisi
resesi, karena kombinasi kebijakan fiskal dan moneter yang ekspansif dibutuhkan untuk
dorong pertumbuhan ekonomi. Skema tersebut dinilai dapat membantu pemerintah untuk
memenuhi target pembiayaan anggaran. Selain itu, injeksi uang ke perekonomian
pembelian SBN oleh BI diharapkan juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Setidaknya ada beberapa dampak negatif yang harus dihadapi pemerintah terhadap
pelaksanaan mekanisme burden sharing. Pertama, kebijakan skema burden sharing yang
berlangsung lama akan membuat kebijakan fiskal pemerintah tidak prudent. Berbagai
data empiris membuktikan bahwa perekonomian negara akan hancur bila fiskal tidak
dikelola dengan baik dan penuh kehati-hatian (prudent).
Kedua, dengan melakukan burden sharing, maka bisa berdampak buruk bagi kepercayaan
investor. Para investor melihat utang pemerintah melalui BI merupakan tindakan yang
berisiko tinggi karena dapat menyebabkan gangguan terhadap arus modal dan pelemahan
nilai tukar. Investor asing pun melihat bahwa pembelian SBN rupiah oleh BI akan
menyebabkan minat mereka menjadi berkurang. Jika pasar sudah kehilangan
kepercayaan, maka kondisi ini sangat berbahaya.
Ketiga, ancaman inflasi. Meskipun di masa pandemi ini angka inflasi terjaga di kisaran 1
persen, namun pemerintah tidak boleh lupa bahwa burden sharing yang dilakukan BI ini
di masa depan bisa mengancam inflasi karena adanya kenaikan peredaran uang di saat
permintaan sedang rendah. Kondisi ini bisa meningkatkan inflasi di atas 3 persen.
Berdasarkan simulasi saja, diperoleh bahwa pembelian SBN oleh BI untuk public goods
sebesar Rp 397,6 triliun pada 2020 ternyata bisa meningkatkan inflasi pada 2021 sekitar
4,88% hingga 6,69%.
Kebijakan burden sharing yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama dengan BI akan
memberikan dampak yang lebih buruk apabila tidak dianalisis lebih lanjut dan
disalahgunakan penerapannya. Oleh karena itu, pemerintah perlu mempertimbangkan
berbagai hal dalam melaksanakan penerapan kebijakan tersebut dalam menutupi defisit
anggaran.
C. TINDAKAN PEMERINTAH
Langkah terbaik yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam penanganan risiko
kerugian (akibat negatif) atas skema burden sharing yang sudah dijelaskan sebelumnya
adalah manajemen risiko. Manajemen risiko adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman;
suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi
untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah
memindahkan risiko kepada pihak lain (transfer risk), menghindari risiko (avoid risk),
mengurangi efek negatif risiko (mitigate risk), dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu (accept risk). Dalam kasus ini, manajemen risiko yang bisa
dilakukan adalah Manajemen risiko keuangan. Manajemen risiko keuangan adalah
manajemen yang berfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan
instrumen-instrumen keuangan.
Ade Wiharso. (2020). Mempertimbangkan Dampak Perpanjangan Burden Sharing. Diakses pada
https://news.detik.com/kolom/d-5190935/mempertimbangkan-dampak-perpanjangan-bur
den-sharing
Jurnal Entrepreneur. (2019). Manfaat Manajemen Risiko & Langkah yang Harus Anda Ambil
jurnal.id/id/blog/2018-manfaat-manajemen-resiko-dan-tips-cerdas-melakukannya/
antara Pemerintah dan Bank Sentral. Diakses pada 13 Maret 2021 pada
www.kemenkeu.go.id/publikasi/siaran-pers/siaran-pers-burden-sharing-pembiayaan-pena
nganan-pandemi-covid-19-antara-pemerintah-dan-bank-sentral/
Suryanto, Venny. (2020). Kata Ekonom IKS Perihal Kesepakatan Burden Sharing Pemerintah
Suwiknyo, Edi. 2020. Akhirnya Bank Indonesia Paparkan Tiga Skema Burden Sharing, Ini
ekonomi.bisnis.com/read/20200706/9/1262042/akhirnya-bank-indonesia-paparkan-tiga-s
kema-burden-sharing-ini-rinciannya