Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

KIMIA PERAIRAN
GARAM

DISUSUN OLEH
Nama : Kevin Tegar M Tassi
Nim :2113020036
Prodi/Kelas : MSP/B

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PRODI MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
2021/2022

1
A. Pengertian Garam

Garam adalah bahan/bumbu masakan yang ditemukan hampir di semua


peradaban. Diperkirakan awal munculnya adalah sejak jaman neolitikum. Reay
Tannahill dalam bukunya Food in History menyebutkan bahwa produksi garam
sudah dilakukan manusia pada zaman neolitikum yaitu fase atau tingkat
kebudayaan pada zaman prasejarah yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur
kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap,
peternakan, dan pembuatan tembikar. Tapi penggunaan rasa asin pada makanan
sudah dilakukan manusia seribu abad sebelum manusia memproduksinya pada
jaman neolitikum tersebut. Sebelum ditemukan cara memproduksi garam,
manusia memberikan rasa asin pada makanannya dengan cara diantaranya dengan
menggunakan air laut, akan tetapi rasa tersebut akan segera hilang saat selesai
dimasak (dibakar).

B. Karakteristik Garam NaCl

Garam NaCl adalah padatan berwarna putih berbentuk kristal yang merupakan
kumpulan senyawa dengan bagian terbesar natrium klorida (>80%) serta senyawa
lainnya seperti magnesium klorida, magnesium sulfat, kalsium klorida, dan lain-
lain. NaCl memiliki ikatan ionik; sifat higroskopis yang berarti mudah menyerap
air, bulk density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9; titik lebur pada tingkat suhu
8010C, massa molar 58,44 g/mol; densitas 2,16 g/cm3; titik didih 1465oC kelarutan
dalam air 35,9 g/100mL (25oC); 35,6 g/100 mL (0oC) 39,1 g/100mL (100oC); larut
dalam gliserin, ethylene, glycol; dan tidak berbau.

C. Bahan Baku dan Sumber Garam

Bahan Baku garam di alam berasal dari :


1. Air laut, air danau asin (3% NaCl)

2. Deposit dalam tanah, tambang garam (95-99% NaCl)

3. Sumber air dalam tanah

2
4. Larutan garam alamiah (20-25% NaCl)

D. Proses Produksi Garam

Ada beberapa cara yang umum dilakukan untuk memproduksi garam. Proses
produksi garam tergantung dari bahan baku yang digunakan, diantaranya dengan
cara solar evaporation, open pan, multiple effect evaporation dan pembuatan
garam dari batuan garam.
1. Penguapan Air Laut (Solar Evaporation)
Langkah–langkah yang dibutuhkan dalam pembuatan garam melalui solar
evaporation yakni:
a. Pengeringan Lahan

b. Pengolahan Air Peminihan/Waduk

c. Pengolahan Air dan Tanah

d. Proses Pencucian
.

2. Proses Open Pan

Gambar Flow sheet Pembuatan Garam dengan Proses Open Pan

Pembuatan garam dengan proses open pan ini menggunakan bahan baku brine
yang berasal dari proses pemanasan air laut. Proses ini disebut juga proses
“Grainer”, dimana air laut dijenuhkan dengan cara memanaskan pada heater pada
suhu 230oF (110oC). Larutan brine panas kemudian diumpankan pada graveller
yang berfungsi untuk memisahkan  calcium sulfate pada larutan brine. Larutan
brine kemudian didinginkan pada flasher dengan suhu yang dijaga agar garam

3
(NaCl) masih dalam kondisi larut dalam air. Larutan brine  dingin kemudian
diumpankan ke open pan yang berfungsi untuk menguapkan air dengan  suhu
205oF (96oC) sehingga dihasilkan kristal garam yang kemudian dipisahkan dari 
mother liquor pada sentrifuge. Mother liquor kemudian direcycle kembali pada
open pan, sedangkan kristal garam yang terpisah kemudian ditambahkan kalium
iodat untuk penambahan kandungan yodium pada garam sehingga dihasilkan
sodium chloride.

Sodium chloride kemudian dikeringkan pada dryer dan kemudian disaring untuk
mendapatkan ukuran yang seragam. Sodium chloride kemudian siap dikemas dan
dipasarkan. Yields yang dihasilkan pada proses ini adalah 99,9%.

3. Penambangan Batuan Garam (Rock Salt)


Di zaman kuno, sumber utama garam adalah batuan garam, batu kristal yang
ditambang sama seperti batu bara, dan endapan garam kering yang ditemukan di
area dekat laut, seperti rawa-rawa. Batuan garam umum ditemukan di berbagai
lokasi di dunia. Namun, tambang garam tertua di dunia tampaknya yang ada di
Lembah Araxes di Azerbaijan. Dikenal dengan nama area endapan garam
Duzdagi, area ini ditemukan oleh para arkeolog pada tahun 1970-an, sebagai
peninggalan milenium kedua sebelum masehi.

a. Sedimen garam bawah tanah biasanya ditemukan oleh prospectors dengan


mencari air atau minyak.
b. Ketika sebuah area telah dipilih untuk mulai pertambangan, lubang digali
hingga ke tengah sedimen atau deposit garam. Kemudian mesin bergergaji
digunakan untuk memotong slot dengan tinggi sekitar 6,0 inci (15 cm), lebar
sekitar 66 kaki (20 m), dan kedalaman sekitar 10 kaki (3 m) hingga ke dasar
lapisan.
c. Potongan-potongan batuan garam yang telah hancur lalu diangkut ke area
penghancuran bawah tanah dan melewati kisi yang dikenal sebagai grizzly.
Grizzly akan mengumpulkan potongan-potongan kecil berukuran sekitar 9
inci (23 cm). Potongan yang lebih besar hancur dalam silinder berputar di
antara rahang dengan logam berduri.

4. Multiple Effect Evaporation

4
Gambar Flow Sheet Pembuatan garam dengan multiple effect evaporator

Pada proses ini biasanya digunakan saturated brine (leburan garam jenuh) alami,
yang  terkandung  di dalam  tanah  atau  danau.  Saturated  brine  dapat  juga
diperoleh dari hasil samping produksi natrium karbonat dengan proses Solvey.

Pertama-tama saturated brine (leburan garam) dari air dalam tanah dengan kadar
H2S  yang  terlarut dalam garam NaCl maksimum 0.015%. Perlakuan
pendahuluan dari bahan baku brine adalah dengan aerasi untuk menghilangkan
kandungan hidrogen sulfida.  Penambahan sedikit klorin dimaksudkan untuk
mempercepat penghilangan H2S dalam   brine. Brine setelah proses aerasi,
kemudian diumpankan dalam tangki pengendap untuk mengendapkan lumpur atau
solid yang tidak diinginkan seperti kalsium, magnesium dan ion besi.
Pengendapan dibantu dengan penambahan campuran caustic soda, soda ash dan
brine sehingga didapat larutan garam. Setelah  proses  pengendapan, kemudian
larutan garam dipekatkan pada evaporator multi efek. Larutan garam pekat
kemudian dicuci dengan brine untuk memurnikan garam. Larutan garam
kemudian difiltrasi pada filter untuk proses pemisahan garam dan larutan brine.
Garam yang terpisah kemudian ditambahkan kalium  iodat  untuk  penambahan
kandungan  yodium  pada  garam sehingga dihasilkan sodium chloride. Sodium
chloride kemudian dikeringkan pada dryer dan kemudian disaring untuk
mendapatkan ukuran yang seragam. Sodium chloride kemudian siap dikemas dan
dipasarkan. Yields yang dihasilkan pada proses ini adalah 99,8%.
Proses dengan multiple effect evaporation merupakan proses yang paling klasik
untuk produksi garam. Jumlah evaporator yang diterapkan bervariasi antara 2, 6,
mungkin 7. Langkah-langkah prosesnya  adalah sebagai berikut :
a. Umpan yang berupa larutan NaCl 26% dipanaskan terlebih dahulu di
preheater.
b. Larutan NaCl yang sudah dipanaskan dimasukkan ke dalam evaporator 5
tahap. Evaporator divakumkam sehingga dari satu evaporator ke evaporator

5
berikutnya, titik didihnya semakin menurun. Di evaporator larutan garam
dipanaskan dengan steam.
c. Uap yang dihasilkan pada proses sebelumnya digunakan lagi untuk proses
penguapan di evaporator berikutnya.
d. Dari evaporator dihasilkan slurry garam yang selanjutnya dialirkan ke alat
sentrifugasi.
e.    Di alat sentrifugasi kristal garam terpisahkan dari air namun masih basah.
f.    Garam yang basah tersebut dikeringkan lalu dipak dan siap didistribusikan.

E. Manfaat garam
Dari Segi Kesehatan Natrium adalah salah satu primer elektrolit di dalam badan.
Ketiga-tiga elektrolit (natrium, kalium dan kalsium) terdapat di dalam garam yang
belum disaring, seperti yang lain yang juga penting untuk badan untuk
menjalankan proses pada kadar yang optimum.

1. Minuman kesehatan
Produk minuman kesehatan terutama dirancang sebagai produk minuman untuk
mengembalikan kesegaran tubuh dan mengganti mineral-mineral yang keluar
bersama keringat dari tubuh selama proses metabolisme atau aktivitas olah raga
yang berat.
2. Garam mandi
Garam mandi didefinisikan sebagai bahan aditif (tambahan) untuk keperluan
mandi yang terdiri dari campuran garam NaCl dengan bahan kimia anorganik lain
yang mudah larut, kemudian diberi bahan pewangi (essentials oil), pewarna, dan
mungkin juga senyawa enzim.
3. Garam konsumsi
Garam dapur merupakan media yang telah lama digunakan untuk pemberantasan
gangguan akibat kekurangan iodium (gaki), yaitu dengan proses fortifikasi
(penambahan) garam menggunakan garam iodida atau iodat seperti KIO3, KI, NaI,
dan lainnya.
4. Cairan Infus
Dikenal beberapa jenis cairan infus yaitu cairan infus glukosa 5%, cairan infus
NaCl 0,9 % + KCl 0,3% atau KCl 0,6%, cairan infus natrium karbonat dan cairan
infus natrium laktat.
5. Sabun dan sampo

6
Sabun dan sampo merupakan bahan kosmetik yang digunakan untuk keperluan
mandi dan mencuci rambut, garam NaCl merupakan satu bahan kimia di antara
beberapa komposisi bahan dalam pembuatan sabun dan sampo.
6. Cairan dialisat
Cairan dialisat merupakan cairan yang pekat dengan bahan utama elektrolit
(antara lain garam NaCl) dan glukosa grade farmasi yang membantu dalam proses
cuci darah bagi penderita gagal ginjal.
7. Pengawetan
Garam NaCl merupakan ingredient yang paling banyak digunakan di industri
pengolahan daging untuk proses pengawetan.

Beberapa penggunaan lain dari garam yaitu :


1. Garam sebagai bahan poles

2. Pembersih

3. Garam sebagai pembersih pipa saluran

4. Membebaskan jendela kaca dan kaca mobil dari embun

5. Menggosok periuk dan panci

6. Menghilangkan noda teh dan noda kopi

7. Mensterilkan spons

8. Penakluk serangga

9. Cara paling bersahabat untuk membasmi gulma

10. Papan potong yang berbau tidak sedap

11. Pemadam kebakaran

12. Pembersih setrika

7
13. Mencegah terbentuknya noda pada cerobong

F. Bahaya Garam
1. Tanpa garam masakan terasa hambar. Akan tetapi dibalik kegurihan garam,
kita harus berhati-hati. Kenikmatan makanan dengan garam juga bisa
menimbulkan beragam penyakit. Kandungan garam normal di dalam tubuh
sebesar adalah 500 gram.

Anda mungkin juga menyukai