Rachel Kartini - Proposal
Rachel Kartini - Proposal
PROPOSAL
Diajukan Oleh:
NIM: 201770017
NIRM: 20173366340350016
JURUSAN AKUNTANSI
TRISAKTI SCHOOL OF MANAGEMENT
JAKARTA
2021
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Proposal Penelitian ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan dalam matakuliah Seminar Penelitian atau untuk
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar referensi.
paragraf sama persis dengan karya yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain,
i
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ...................................................................................................... i
ii
2.1.8 Leverage .......................................................................................... 12
iii
3.3.2.4 Komite Audit................................................................................... 22
REFERENSI ........................................................................................................ 30
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara besar yang memiliki wilayah sangat luas dan
sumber daya melimpah yang tersebar di seluruh pulau. Dengan kekayaan alam
kegiatan yang tidak berhenti ketika salah satu proyek telah tercapai atau dalam arti
pendapatan utama negara yang berasal dari pajak. Demi kepentingan bersama
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
1
2
dalam realisasi pendapatan negara selama tahun 2019 mencapai 1,957,1 triliun
rupiah atau 90,4% dari target APBN tahun 2019. Dibandingkan dengan tahun lalu,
dari pajak yaitu sebesar 1.545,3 triliun rupiah atau 86,5% dari target APBN tahun
2019:
Tabel 1.1
3 Hibah Rp 6,8 T
Sumber: www.kemenkeu.go.id
Bagi negara, pajak adalah salah satu pendapatan terbesar negara, sedangkan
disisi lain bagi perusahaan, pajak adalah biaya yang harus dikeluarkan sehingga
Penghindaran pajak yang dilakukan secara legal dan aman bagi wajib pajak
karena dilakukan dengan cara yang tidak melanggar dan bertentangan dengan
(Pohan, 2016 dalam Permata et al., 2018). Tidak hanya penghindaran pajak, usaha
pengurangan pajak dapat dilakukan juga misalnya penggelapan pajak dan juga
perencanaan pajak. Misalnya seperti PT. Adora Energy Tbk yang melakukan akal-
dengan menjual batu bara ke anak perusahaan dengan harga rendah, lalu dapat
dijual ke negara lain dengan harga tinggi. Sehingga pendapatan yang dikenakan
2017’.
variabel independen yaitu ukuran perusahaan yang mengacu pada penelitian (Ayu
pada penelitian ini periode 2017-2019. Persamaan penelitian ini dengan penelitian
Objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini sama dengan penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih
pajak?
pajak?
penghindaran pajak.
penghindaran pajak.
pajak.
pajak.
pajak.
bermanfaat bagi:
Indonesia.
2. Perusahaan
3. Peneliti selanjutnya
sebagai referensi bagi peneliti yang akan datang dengan topik dan
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
Bab ini menjelaskan mengenai teori dan konsep yang menjadi dasar
Bab ini menguraikan bentuk penelitian, objek penelitian yang akan digunakan
data yang akan digunakan, serta metode yang digunakan untuk menganalisis
data penelitian.
BAB II
Meckling, 1976 dalam Felicya dan Sutrisno, 2020). Teori agensi menyatakan
adanya asimetri informasi antara manajer perusahaan (agen) dan pemegang saham
perusahaan dimasa yang akan datang dibandingkan dengan pemegang saham dan
stakeholder lainnya (Kurniasih dan Sari, 2013 dalam Tebiono dan Sukadana,
2019).
Menurut (Tebiono dan Sukadana, 2019) perbedaan yang sering terjadi antara
pihak prinsipal dan agen dapat mempengaruhi berbagai hal yang menyangkut
kinerja perusahaan, salah satunya adalah kebijakan perusahaan dalam segi pajak.
Pihak prinsipal adalah pemerintah dan pihak agen adalah perusahaan manufaktur
(Wajib Pajak). Dimana karena ada perbedaan kepentingan dan sistem perpajakan
menghitung dan melaporkan pajak sendiri, hal tersebut dapat memunculkan upaya
pengurangan pajak yaitu dengan tax planning dengan strategi penghindaran pajak.
7
8
Penghindaran pajak adalah usaha untuk mengurangi utang pajak yang bersifat
perpajakan yang berlaku (Xynas, 2011 dalam Tebiono dan Sukadana, 2019).
penghindaran pajak ini akan mempengaruhi penerimaan negara dari sektor pajak
Menurut (Kurniasih dan Sari 2013, dalam Hidayat 2018) menyatakan bahwa
bukan sebagai pelanggaran pajak karena usaha wajib pajak untuk mengurangi,
Dalam penelitian (Budiman, 2012 dalam Dewi dan Jati, 2014) penghindaran
pajak yang dilakukan perusahaan tentu saja melalui kebijakan yang diambil oleh
yang berbeda-beda.
lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang.
Pertumbuhan penjualan perusahaan juga dapat dilihat dari peluang bisnis yang
penjualan yang dilakukan oleh perusahaan harus didukung dengan harta atau aset,
bila penjualan ditingkatkan maka aset pun harus ditambah. Perusahaan pun dapat
sebelumnya (Weston dan Brigham, 1991 dalam Dewinta dan Setiawan, 2016).
Maka dari itu praktik penghindaran pajak cenderung dilakukan karena laba
besar yang diperoleh perusahaan akan memunculkan beban pajak yang besar.
yang dimiliki oleh institusi atau lembaga tertentu seperti perusahaan asuransi,
Pihak institusional yang menguasai saham lebih besar daripada pemegang saham
besar juga sehingga manajemen akan menghindari perilaku yang merugikan para
yang tertanam dalam bentuk aktiva tetap dan persediaan yang dimiliki
dari penurunan aktiva tetap atau peningkatan aktiva tetap (Puspita dan Febrianti,
2017).
11
Menurut (Rodiguez dan Arias 2012 dalam Putra dan Merkusiwati 2016)
perusahaan untuk memotong pajak akibat depresiasi dari aktiva tetap setiap
tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan tingkat aktiva tetap
yang tinggi memiliki beban pajak yang lebih rendah dibandingkan perusahaan
Komite audit terdiri dari sekurangnya tiga orang, yang diketuai oleh komisaris
menguasai dan memiliki latar belakang akuntansi dan keuangan (Hanum, 2013
dalam Subagiastra et al., 2016). Komite audit memiliki peran penting sebagai
salah satu organ perusahaan yang mutlak harus ada dalam penerapan good
corporate governance (Sandy dan Lukviarman, 2015 dalam Honggo dan Marlinah,
2019).
Menurut penelitian (Honggo dan Marlinah, 2019) pada umumnya, komite ini
internal, karena BEI mengharuskan semua emiten untuk membentuk dan memiliki
2.1.7 Profitabilitas
kekayaan perusahaan yang ditujukan oleh laba yang dihasilkan (Sudarmadji dan
periode tertentu pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Salah satu
jumlah pajak yang harus dibayar juga semakin tinggi. Sehingga, semakin tinggi
matang, sehingga menghasilkan nilai pajak yang optimal yang seringkali diikuti
2.1.8 Leverage
antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset perusahaan (Putra dan
Putri, 2017 dalam Ayu dan Kartika, 2019). Leverage juga merupakan penambahan
jumlah utang yang mengakibatkan timbulnya pos biaya tambahan berupa bunga
atau interest dan pengurangan beban pajak penghasilan Wajib Pajak Badan
Perusahaan yang memiliki leverage tinggi menjadi perhatian khusus bagi para
direksi. Leverage yang terlalu tinggi dalam suatu perusahaan akan menjadi beban
tambahan bagi direksi. Oleh karena itu, direksi akan memilih perusahaan yang
13
memiliki leverage rendah (Lindrianasari dan Hartono, 2012 dalam Utami et al.,
2019).
sejalan dengan penelitian (Nabila dan Fikri, 2018) yang mengatakan bahwa
besar volume penjualan, maka akan semakin tinggi laba yang akan diperoleh
perusahaan.
penghindaran pajak.
Semakin besarnya ukuran perusahaan akan semakin membuat total aset di dalam
14
perusahaan semakin besar pula. Keadaan ini akan membuat perusahaan sulit
berperan penting dalam mengawasi kinerja manajemen yang lebih optimal karena
dianggap mampu memonitor setiap keputusan yang diambil oleh para manajer.
pajak. Hal ini sejalan dengan penelitian (Dwiyanti dan Jati, 2019).
berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak, karena asset tetap yang dimiliki
oleh perusahaan dapat disusutkan dan penyusutan asset dapat dibebankan sebagai
pengurang laba bagi perusahaan sehingga akan mengurangi beban pajak yang
dibayarkan.
Hal ini sejalan dengan penelitian (Hapsari, 2019) menunjukkan intensitas modal
positif terhadap penghindaran pajak. Hal ini dikarenakan komite audit adalah
penghindaran pajak. Hal ini sejalan dengan penelitian (Yohan dan Pradipta, 2019).
penghindaran pajak. Hal ini didukung oleh hasil penelitian (Oktamawati, 2017),
perusahaan yang memiliki ROA tinggi akan wajib untuk membayar pajak lebih
pajak.
perusahaan tinggi maka tingkat penghindaran pajaknya semakin rendah. Hal ini
investasinya.
penghindaran pajak. Semakin tinggi nilai leverage maka akan semakin tinggi pula
penghindaran pajak.
17
terhadap penghindaran pajak. Hal ini didukung oleh penelitian (Hapsari, 2019)
Kepemilikan
Institusional
Intensitas Modal
Penghindaran
Pajak
Komite Audit
Profitabilitas
Leverage
Gambar 2.1
Model Penelitian
18
METODE PENELITIAN
terhadap variabel lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meguji
Indonesia (BEI).
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini
adalah 3 (tiga) tahun, yaitu tahun 2017 – 2019. Metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Metode teknik
purposive sampling adalah pengambilan sampel secara tidak acak sesuai dengan
19
20
pajak.
penelitian.
tujuannya untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan dengan tetap
menggunakan perhitungan Cash Effective Tax Rate yang mengacu pada penelitian
(Titisari dan Mahanani, 2017 dalam Ayu dan Kartika, 2019). Cash Effective Tax
Oleh karena itu, suatu perkembangan bisa meningkat atau menurun. Pertumbuhan
rasio yang diukur dengan membandingkan nilai buku jumlah aset tetap bersih
seperti peralatan, mesin, dan berbagai properti lain dengan nilai total aset
pengertian komite audit adalah suatu badan yang berada di bawah komisaris yang
sekurang-kurangnya minimal satu orang anggota komisaris, dan dua orang ahli
yang bukan merupakan pegawai BUMN yang bersangkutan yang bersifat mandiri
langsung kepada komisaris atau dewan pengawas. Komite audit diukur dengan
cara:
3.3.2.5 Profitabilitas
baik dalam bentuk laba perusahaan maupun nilai ekonomis atau penjualan, aset
3.3.2.6 Leverage
Menurut (Putra dan Putri, 2017 dalam Ayu dan Kartika, 2019) leverage adalah
cara:
total hutang
DER =
total modal
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan
(BEI) selama periode 2017 – 2019, data dapat diperoleh pada situs resmi Bursa
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standard deviasi, varian, maksimum, minimum,
sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2018: 19).
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Sebaran data dapat
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal, yaitu
menggunakan analisis grafik dan uji statistik. Uji statistik dalam pengujian
1. Bila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal.
2. Bila nilai Asymp. Sig (2-tailed) ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
Menurut (Ghozali, 2018: 40) outlier adalah kasus atau data yang memiliki
keunikan yang terlihat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul
25
dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau kombinasi.
Pengujian ini berguna untuk mendeteksi adanya data outlier. Ada empat penyebab
anggota populasi yang diambil sebagai sampel, dan outlier berasal dari populasi
yang diambil sebagai sampel, tetapi distribusi dari variabel dalam populasi
tersebut memiliki nilai ekstrim dan tidak berdistribusi normal. Pengujian outiler
dilakukan dengan menentukan nilai batas yang akan dikategorikan sebagai data
outlier dengan cara mengkonversi nilai data kedalam skor standardized atau z-
score. Untuk sampel besar standar skor dinyatakan outlier jika nilai kisaran 3
sampai 4.
adnaya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya
dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) (Ghozali, 2018: 107).
1. Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka tidak terjadi
multikolinearitas.
2. Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas.
26
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dar residuak satu pengamatan
ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi
dengan kriteria:
heteroskedastisitas.
2. Jika nilai prob. pada baris Obs*Squared ≥ 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
apakah model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada
autokorelasi adalah jika nilai Durbin Watson berada diantara du dan 4-du maka
Persamaan linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
SG = Pertumbuhan Penjualan
KI = Kepemilikan Institusional
CI = Intensitas Modal
KA = Komite Audit
ROA = Profitabilitas
DER = Leverage
e = error
hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak membedakan
menunjukkan arah hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan
28
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
3.5.4.3 Uji F
Uji ini digunakan untuk menentukan apakah ada hubungan yang signifikan
699). Uji F juga dapat digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen
berikut:
1. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka model tidak fit digunakan dalam
penelitian.
29
penelitian.
didapat dari uji F nilai signifikansinya akan sama dengan nilai signifikansi uji t.
Hal ini disebabkan karena yang diukur hanya pengaruh dari satu variabel
Ariawan, I Made Agus Riko dan Putu Ery Setiawan. 2017. Pengaruh Dewan
Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, Profitabilitas dan
Leverge Terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
Vol. 18.3: 1831-1859.
Ayu, Sarah Anggreani Dibah dan Andi Kartika. 2019. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Tax Avoidance Pada Perusahaan Manufaktur (Studi Kasus
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2017). Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Vol.
8, No. 01: 64-78.
Dewi, Ni Nyoman Kristiana dan I Ketut Jati. 2014. Pengaruh Karakter Eksekutif,
Karakteristik Perusahaan, dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Pada Tax Avoidance di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, Vol. 6, No. 2: 249-260.
Dewinta, Ida Ayu Rosa dan Putu Ery Setiawan. 2016. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Pertumbuhan
30
Penjualan Terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, Vol. 14.3: 1584-1613.
Dharma, Nyoman Budhi Setya dan Naniek Noviari. 2017. Pengaruh Corporate
Social Responsibility dan Capital Intensity Terhadap Tax Avoidance. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 18.1: 529-556.
Dwiyanti, Ida Ayu dan I Ketut Jati. 2019. Pengaruh Profitabilitas, Capital
Intensity, dan Inventory Intensity pada Penghindaran Pajak. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 27.3: 2293-2321.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
25 edisi 9. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Honggo, Kevin dan Aan Marlinah. 2019. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur
Perusahaan, Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Sales Growth,
dan Leverage Terhadap Penghindaran Pajak. Jurnal Bisnis dan Akuntansi,
Vol. 21, No. 1a-1: 9 - 26.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4612708/mengenal-soal-
penghindaran-pajak-yang-dituduhkan-ke-adaro (7 Februari 2021, 16:05)
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ini-realisasi-penerimaan-negara-di-
penghujung-2019/ (6 Februari 2021, 22:47)
Mulyani, Sri, Anita Wijayanti dan Endang Masitoh. 2018. Pengaruh Corporate
Governance Terhadap Tax Avoidance (Perusahaan Pertambangan yang
terdaftar di BEI). Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Airlangga, Vol. 3, No.
1: 322-340.
Nabilla, Salsa Safirra dan Imam Zul Fikri. 2018. Pengaruh Risiko Perusahaan,
Leverage (Debt To Equity Ratio) dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap
Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur Subsektor Makanan & Minuman yang Terdaftar di BEI Tahun
2014-2017). Seminar Nasional Cendekiawan ke 4 Tahun 2018: 2540-7589.
Permata, Dhinari Amanda, Siti Nurlaela dan Endang Masitoh. 2018. Pengaruh
Size, Age, Profitability, Leverage dan Sales Growth Terhadap Tax
Avoidance. Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(01), 10-20.
Pratomo, Dudi dan Risa Aulia Rana. 2021. Pengaruh Kepemilikan Institusional,
Komisaris Independen dan Komite Audit Terhadap Penghindaran Pajak.
Jurnal Akuntansi, Vol. 8, No. 1.
Putra, I Gusti L.N.D.C dan Ni Ketut Lely Aryani Merkusiwati. 2016. Pengaruh
Komisaris Independen, Leverage, Size dan Capital Intensity Ratio Pada Tax
Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 17, No. 1: 690-
714.
Tebiono, Juan Nathanael dan Ida Bagus Nyoman Sukadana. 2019. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Tax Avoidance Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 21, No. 1a-2: 121-130.
Utami, Evy Rahman, Etik Kresnawati dan Eka Dwiyanti Putje. 2019. Pengaruh
Kompensasi, Leverage, Ukuran Perusahaan , dan Dividen Terhadap
Turnover: Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia. Jurnal
Bisnis dan Akuntansi, Vol. 21, No. 2: 129-140.
Yohan dan Arya Pradipta. 2019. Pengaruh ROA, Leverage, Komite Audit, Size,
Sales Growth Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.
21, No. 1a-1: 1-8.