Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Jalan Napas I.

01011

Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan napas.

Tindakan
Observasi
- Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering) Monitor
sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika trauma
servikal)
- Posisikan semi-fowler atau fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.

Referensi
Burns, S. M, (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing (3th ed.). New York: McGraw-
Hill Education.
Chulay, M., & Seckel, M. (2011). Suctioning: Endotracheal tube or tracheostomy tube. Dalam
D.J.Lynn-McHale (Ed.), AACN Procedure Manual for Critical Care (6 th ed.).
Philadelphia: Saunders Elsevier.
Gosselink, R., Bott, J., Johnson, M., et al (2008). Physiotherapy for adult patients with critical
illness: recommendations of the European respiratory society and European society
of critical care medicine task force on physiotherapy for critically ill patients. Intensive
Care Medicine, 34(7), 1188-1199.
Siela, D. (2010). Evaluation standards for management of artificial airways. Critical Care
Nurse, 30(4), 76-78.
Wong, M., & Elliott, M. (2009). The use of medical orders in acute care oxygen therapy.
British Journal of Nursing, 18(8), 462-464.

Anda mungkin juga menyukai