Disusun oleh :
Dosen pengampu :
Indriani Nisja,M.Pd.
PADANG
2020/2021
Metode pembelajaran menulis
Dalam KD ini guru dapat menggunakan metode picture and picture dan langkah-langkahnya
sebagai berikut:
Model pembelajaran merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru agar proses dan
hasil belajar siswa dalam menulis puisi dapat ditingkatkan. Pembelajaran menulis puisi dengan
metode picture and picture dengan media gambar. Yakni, metode pembelajaran yang mengajak
siswa mengamati sekumpulan gambar, misalnya, gambar taman, tempat bunga, kupu-kupu,
lingkungan alam dan lain-lain. Jadi metode picture and picture adalah metode yang dilakukan
dengan mengamati suatu gambar secara langsung. Teknik pengamatan dilaksanakan di dalam
kelas. Pada dasarnya siswa senang dengan sebuah media yang menarik dilihat oleh siswa. Oleh
karena itu, siswa akan lebih peka atau lebih termotivasi untuk mengekspresikan sesuatu yang
dilihatnya.
Metode picture and picture juga sangat bermanfaat dalam pembelajaran puisi. Hakikat menulis
puisi merupakan hasil rekaman dari peristiwa atau gambaran objek menarik yang dituangkan
melalui pemikirannya ke dalam bahasa tulis. Metode picture and picture di sini dapat membuat
siswa terangsang dalam berekspresi yang dituangkan dalam puisi, dengan cara siswa mengamati
suatu gambar yang menarik.
1) langkah persiapan,
3) tindak lanjut. Prosedur yang harus ditempuh pada langkah persiapan yaitu,
b) menentukan gambar yang akan diamati, diusahakan gambar yang diamati adalah gambar yang
menarik dan dapat menggugah minat siswa untuk menulis,
c) menentukan cara belajar siswa dalam mengamati gambar, tujuannya agar siswa dapat bekerja
dengan baik sesuai petunjuk dari guru dan dapat mengerjakan sesuai dengan yang diharapkan.
etode tersebut di atas, pada dekade akhir ini, metode-metode mutakhir, salah satunya adalah
pembelajaran menulis, antara lain:
Metode humanistik yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis dengan ciri bahwa fisik
dan psikis siswa menjadi perhatian utama metode ini. Guru dan siswa bertindak sebagai
konselor dan klien sebagaimana dalam teori ilmu jiwa pendidikan. Ada enam konsep yang dapat
menumbuhkan semangat belajar, yaitu: security, attention, agression, retention, reflection, dan
discriminition.
b. Metode Suggestopedy
Metode ini lebih mengarahkan pada pemberian sugesti kepada para siswa bahwa semua siswa
dapat membuat suatu tulisan. Dalam penciptaan sugesti ini, harus diciptakan suasana yang
menjadikan siswa merasa tenang, santai, menikmati suasana sehingga mental mereka benar-
benar siap menerima materi pelajaran (menulis) tanpa paksaan.
Metode ini lebih menitikberatkan pada pemberian kebebasan kepada siswa terutama dalam
membekali dirinya dengan keterampilan komprehensif hingga mereka betul-betul merasa siap
untuk menulis meski diakui bahwa para siswa tetap kesulitan untuk mengungkapkan pikirannya
ke dalam bentuk tulisan. Untuk membantu pembekalan ini, guru disarankan memanfaatkan
gerakan tubuh karena sebenarnya otak dan sistem saraf manusia untuk menguasai bahasa itu
sudah ada
Metode ini lebih menitikberatkan pada pemberian kebebasan untuk berekspresi sesuai dengan
kemampuan masing-masing siswa. Untuk mencapai hal ini, dapat dilakukan antara lain dengan
membiasakan siswa berlatih menulis buku harian, puisi, jadwal/agenda kegiatan, dan sebagainya.
Selama pembelajaran berlangsung, guru tidak dibenarkan berbicara kecuali pada saat
memberikan bahan/materi baru. Jadi, penanganan kelas dilakukan dengan gerkan tangan,
senyum, gelengan kepala, dan sebagainya. Cara yang mudah dilakukan adalah dengan mengajak
siswa menonton televisi atau drama. Setelah itu, mereka disuruh menuliskan isi cerita dari
tontonan yang baru mereka lihat.