Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN

Ventrikel takikardi (VT) adalah disritmia jantung yang diakibatkan oleh peningkatan iritabilitas
miokard (Muttaqin, A. 2012). Takikardi Ventrikuler adalah suatu gangguan ritme jantung yang
ditandai dengan detak jantung yang teratur tapi cepat. Jantung orang dewasa biasanya berdenyut
antara 60 dan 100 kali per menit pada keadaan istirahat. Pada takikardi ventikuler, jantung umumnya
berdetak lebih dari 100 denyutan per menit karena adanya gangguan pada impuls elektrik normal
yang mengontrol detak jantung. Sinyal elektrik yang lebih cepat dari pada normal dikirim ke ruang
jantung bawah (ventrikel) yang menyebabkan ventrikel berkontraksi dengan cepat. Denyut jantung
yang cepat tidak memungkinkan ventrikel terisi dengan darah yang cukup dan berkontraksi dengan
baik untuk memompa darah secukupnya keseluruh tubuh. Jika tidak dirawat, keadaan ini dapat
memburuk dan menyebabkan terjadinya fibrilasi ventrikel, yang merupakan suatu kondisi yang
mengancam keselamatan jiwa sehingga terjadi kematian jantung mendadak.

ETIOLOGI

1. Gangguan sirkulasi koroner (iskemik miokard, infark miokard, aterosklerosis koroner, spasme
arteri koroner)

2. Kardiomiopati

3. Gangguan keseimbangan elektrolit (hiper atau hipokalemia). Ion kalium menentukan potensial
istirahat dari sel otot jantung. Jika terjadi perubahan kadar elektrolit, maka akan terjadi peningkatan
atau perlambatan permeabilitas terhadap ion kalium. Akibatnya potensial istirahat sel otot jantung
akan memendek atau memanjang dan memicu terjadinya gangguan irama jantung.

Penyebab lain dari ventrikel takikardi adalah :

1. Medikasi/ obat-obatan seperti digitalis dan obat anti aritmia, obat-obat anti aritmia bekerja
dengan mempengaruhi proses repolarisasi sel otot jantung. Dosis yang berlebih akan
mengubah repolarisasi sel otot jantung sehingga terjadi gangguan irama jantung

2. Sarcoidosis (suatu inflamasi yang mengenai kuloit dan jaringan tubuh lainnya)

3. Perubahan postur, exercise, emosional (stress) atau stimulasi vagal

4. Respon terkait gaya hidup ( kafein, alkohol nikotin, metamfetamin/kokain) Faktor resiko
ventrikel takikardi

1. Penderita dengan penyakit jantung sebelumnya

2. Arteri koroner
3. Aterosklerosi

4. Stress

MANIFESTASI KLINIS

Irama ventrikular yang dapat di ketahui dengan EKG adalah sebagai berikut (Muttaqin, A. 2012):

a. Frekuensi 150-200 denyut permenit

b. Asimtomatik

c. Simtomatik

1) Palpitasi

2) Denyut jantung keras

3) Denyut jantung berhenti

4) Pukulan di daerah dada

5) Dada bergetar

6) Denyut jantung cepat

7) Denyut jantung tidak teratur

d. Pusing hingga sinkop, dyspneu

e. Keluhan penyakit dasar seperti payah jantung yang memburuk, angina pektoris, dan lain-
lain

f. Gelombang P biasanya tenggelam dalma kompleks QRS, bila terlihat tidak selalu
mempunyai pola yang sesuai dengan QRS. Kontraksi ventrikel tidak berhubungan dengan
kontraksi atrium.

g. Kompleks QRS mempunyai konfigurasi yang sama dengan konfigurasi PVC, yaitu lebar
dan aneh, dengan gelombang T terbalik. h. Hantaran berasal dari ventrikel dengan
kemungkinan hantaran retrograde ke jaringan penyambung dan atrium.

i. Irama biasanya reguler, tetapi dapat juga terjadi takikardia ventrikel ireguler.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis dari ventrikel
takikardia adalah:

1. EKG dengan gambaran sebagai berikut:


 Site of Origin : satu atau lebih fokus ektopik di ventrikel
 Frekuensi : biasanya 140-250 bpm
 Irama : biasanya reguler
 Gelombang P : tidak ada
 Kompleks QRS : bentuk aneh dan ukuran sama, melebar atau > 0,12 detik
 Gelombang T : tidak ada
 Kejadian : tiga atau lebih PVC yang berjajar dalam satu baris , timbul mendadak
2. Enzim Jantung, yaitu :
 CKMB : dapat dideteksi 4-6 jam pasca infark, mencapai puncaknya pada 24 jam
pertama, kembali normal setelah 2-3 hari.
 Troponin T : spesifik untuk kerusakan otot jantung, dapat dideteksi 3-4 jam pasca infark
 LDH : dapat dideteksi 24-48 jam pasca infark, mencapai puncaknya setelah 3-6 hari,
normal setelah mencapai 8-14 hari.`
3. Chest x-ray : untuk menunjukan pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan
disfungsi ventrikel atau katup
4. Drug Screen : menilai adanya keracunan obat digitalis atau quinidine
a) Elektrolit : peningkatan atau penurunan kalsium kadar kalsium dan/ atau kalsium
dapat menyebabkan gangguan irama jantung.

PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI DAN NON-FARMAKOLOGI

1. Farmakologi

a. Amiodaron

Amiodaran adalah obat anti-arrhythmic yang mempengaruhi irama detak jantung.


Amiodarone digunakan untuk membantu menjaga jantung berdetak dengan normal pada
orang yang memiliki gangguan irama jantung tertentu pada bilik jantungnya (bilik jantung
yang lebih kecil yang membiarkan darah mengalir keluar jantung).

b. Epinephrine

Epinephrine adalah obat yang digunakan untuk penyuntikan pembuluh darah dalam
pengobatan hipersensitivitas akut. Aksi epinephrine menyerupai pengaruh stimulasi syaraf
adrenergic.
c. Lidocaine

Lidocaine adalah anastesi lokal jenis amide dan umumnya digunakan sebagai anti-arrhythmic
yang menggunakan pengaruhnya pada axon syaraf sodium channels, untuk mencegah
depolarisasi

2. Non farmakologi

a. RJP (resusitasi jantung paru) adalah tindakan yang di lakukan untuk mengatasi henti nafas
dan henti jantung.

b. sinkronisasi kardioversi / Defibrilasi, terapi dengan memberikan aliran listrik ke jantung


pasien dengan tujuan koordinasi listrik jantung dan mekanisme pemompaan di tunjukan
dengan membaiknya cardiak output, perfusi jaringan dan oksigenasi.

c. Intubasi endotrakeal.

3. Pencegahan

a. Menjaga tingkat elektrolit yang seimbang.

b. Perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok, menghindari konsumsi berlebihan alkohol
dan penggunaan narkoba, modifikasi diet, dan olahraga, sangat penting dalam mencegah
takikardia ventrikel pada pasien dengan risiko penyakit kardiovaskular.

c. Penggunaan tembakau merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung berkembang,
yang merupakan penyebab utama takikardia ventrikel.

Pada prinsipnya, terapi bertujuan untuk :

1. Mengembalikan irama jantung yang normal (rhythm control)

2. Menurunkan frekuensi denyut jantung (rate control) Pada pasien dengan riwayat
infark miokard akut dan penurunan fungsi ventrikel kiri (fraksi ejeksi,35 %), terdapat
VT yang dapat dicetuskan dan tidak dapat dihilangkan dengan menggunkan obat-
obatan, maka ICD (inplantable cardioverter – defibrillator) tindakan ini mirip dengan
alat pacu jantung lebih unggul dalam menurunkan mortalitas.

Untuk pencegahan sekunder kematian mendadak (pasien yang berhasil diselamatkan dari aritmia
fatal) pada pasien pasca IMA dengan penurunan fungsi ventrikel kiri, ICD telah terbukti lebih unggul
dari pada amiodaron.

KOMPLIKASI
Komplikasi akut dari Takikardi ventrikular (Ventricular Tachycardia/VT) adalah penurunan
hemodinamik yang dapat berakibat fatal yakni kematian dalam hitungan menit. VT dapat
menyebabkan terjadinya gagal jantung akut dan syok kardiogenik. Sudden cardiac death dapat terjadi
segera apabila VT tidak stabil tidak segera diterminasi.Selain itu bisa terjadi VT Storm, yakni episode
VT yang berulang yang membutuhkan terapi defibrilasi/kardioversi eksternal atau defibrilasi implan.

Della Bella P, Baratto F, Tsiachris D, Trevisi N, Vergara P, Bisceglia C, et al. Management of


Ventricular Tachycardia in the Setting of a Dedicated Unit for the Treatment of Complex Ventricular
Arrhythmias: Long Term Outcome after Ablation. Circulation [Internet]. 2013 Feb 25; Available
from: http://circ.ahajournals.org/content/early/2013/02/25/CIRCULATIONAHA.112.000872.abstract

Anda mungkin juga menyukai