Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN INTENSITAS MENGAKSES ONLINE SHOP DAN

TINGKAT KEPERCAYAAN REKOMENDASI PEER GROUP DENGAN


PEMBELIAN IMPULSIF SECARA ONLINE

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan


Pendidikan Strata 1
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro

Penyusun :
Nama : Dania Mentari Danuza
NIM : 14030113120027

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
ABSTRAK

Judul Skripsi : Hubungan Intensitas Mengakses Online Shop dan Tingkat


Kepercayaan Rekomendasi Peer Group dengan Pembelian Impulsif
Secara Online
Nama : Dania Mentari Danuza
NIM : 14030113120027
Jurusan : Ilmu Komunikasi

Pembelian impulsif merupakan fenomena yang terjadi di masyarakat. Seiring dengan


menjamurnya online shop, pembelian impulsif tidak hanya terjadi di toko saja tetapi juga
terjadi dalam belanja online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas
mengakses online shop dan tingkat kepercayaan rekomendasi peer group dengan pembelian
impulsif secara online, dengan menggunakan teknik non-probability sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 100 orang responden warga kota Semarang dengan ketentuan rutin
mengakses online shop dan memiliki peer group.

Hasil penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara variabel intensitas mengakses online shop
dengan variabel pembelian impulsif online dengan menggunakan The Strong Theory of
Advertising dapat dibuktikan melalui analisis korelasi Kendall’s Tau menghasilkan angka
signifikansi sebesar 0,000 atau dinyatakan sangat signifikan dan nilai koefisien korelasi
sebesar 0,550 Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada hubungan antara itu pada
hubungan variabel tingkat kepercayaan rekomendasi peer group dan pembelian impulsif
online. Hubungan dua variabel ini menggunakan konsep kelompok referensi, dengan analisis
korelasi Kendall’s Tau menghasilkan angka signifikansi sebesar 0,412 atau tidak signifikan
dan koefisien korelasi sebesar 0,074 yang artinya tidak ada hubungan antar variabel terserbut.

Kata kunci : akses online shop, peer group, pembelian impulsif online
ABSTRACT

Title : The Relation of Online Shop Browsing and Trustworthiness Level of


Peer Group Recomendation with Online Impulse Buying
Name : Dania Mentari Danuza
Student No. : 14030113120027
Department : Ilmu Komunikasi

Impulsive buying is a phenomenon happens in the society. Along with the appeareance of
enormous number of online shop, impulsive buying happens not only in a store but also in
online shopping. This research is to know the relation of online shop browsing and
trustworthiness level of peer group recomendation with online impulse buying, using non-
probabilty sampling techniques with population sample taken as many as 100 respondent,
domiciled in Semarang with provision having a online shop browsing routine and having a
peer group.

The result is there’s a relation between the intensity of online shop browsing variable with
online impulsive buying, using The Strong Theory of Advertising can be proven by the
analysis of Kendall’s Tau Correlation, the number of significance is 0,000 or highly
significance and the correlation value is 0,550. This research is also known that there is no
relation between trustworthiness level of peer group recomendation and online impulsive
buying. The relation of these two variables is using the concept reference group. By the
analysis of Kendall’s Tau correlation, the number of significance is 0,412 or not significance
and the correlations value is 0,074 which means that the second hypotesis is not proven.

Key words : online shop browsing, peer group, online impulse buying
PENDAHULUAN terencana.

Konsumen Indonesia memiliki Fenomena pembelian impulsif

sepuluh karakter unik, yaitu berpikir jangka terjadi pada semua lapisan masyarakat,

pendek, tidak terencana, suka berkumpul, meskipun dengan kadar yang berbeda-beda.
gagap teknologi, berorientasi pada konteks, Penelitian Wood dalam Henrietta (2012 : 2)

suka merek luar negeri, religius, gengsi, kuat menemukan bahwa pembelian impulsif

di subkultur, dan kurang peduli juga dipengaruhi oleh karakteristik

lingkungan(Sumber: www.marketing.co.id) . personal, yaitu usia. Wood menemukan

Konsumen Indonesia memiliki karakter bahwa pembelian impulsif meningkat pada

tidak terencana, jika berbelanja, mereka usia 18 hingga 39 tahun dan menurun

sering menjadi impulse buyer. Dari setelahnya.Wood (1998) dalam

karakteristik tidak terencana tersebut online penelitiannya menemukan bahwa

shop dapat mengeluarkan strategi pemasaran pembelian impulsif juga dipengaruhi oleh

yang dapat menambah omzetnya dari karakteristik personal, yaitu usia. Wood

pembelian yang tidak direncanakan. Impulse (1998) menemukan bahwa pembelian

buyer adalah seseorang yang melakukan impulsif meningkat pada usia 18 hingga 39

impulse buying atau biasa disebut juga tahun dan menurun setelahnya. Rentang

unplanned purchase, adalah perilaku orang usia 18-39 tahun adalah rentang usia yang

dimana orang tersebut tidak merencanakan termasuk dalam tahap perkembangan.

sesuatu dalam berbelanja. Konsumen yang Kehidupan remaja sekarang tak terpisahkan

melakukan impulse buying tidak berpikir dari dinamika masyarakat mutakhir yang

untuk membeli produk atau merek secara keseluruhan ditandai oleh kapitalisme
global dengan pola hidup konsumtif.
tertentu.Mereka langsung melakukan
pembelian karena ketertarikan pada merek
atau produk saat itu juga. Menurut Stern
RUMUSAN MASALAH
dalam Huang (2015 : 2) mendefinisikan Pembelian impulsif adalah

pemebelian impulsif sebagai transaksi yang pembelian yang tidak direncakan

konsumen tidak terencakan sebelumnya. sebelumnya. Fenomena pembelian impulsif

Rook dalam Lo (2016:760) menjelaskan terjadi di seluruh lapisan masyarakat.

dimana situasi konsumen membeli produk Remaja juga merupakan pelaku pembelian

secara tiba-tiba, dengan kuat dan tak impulsif. Remaja mudah terpersuasi dari
iklan-iklan online shop di internet. Karena peer groups dengan pembelian impulsif
remaja hampir setiap saat tidak bisa lepas secara online”.
dari internet. Masif nya barang yang
diiklankan dan dijual di online shop KERANGKA TEORITIS
membuat remaja semakin ingin
1. The Strong Theory of Advertising
membelidan menimbulkan kemungkinan
Saat seseorang mengakses online
terarah ke pembelian impulsif, yaitu
shop atau browsing, sebenarnya yang ia
pembelian yang cenderung konsumtif.
akses juga merupakan iklan. Seperti display
Terdapat beberapa faktor yang
produk serta penjelasan produk. The
menyebabkan pembelian impulsif.
Strong Theory of Advertising dapat
Diantaranya yang cukup kuat adalah
menjelaskan hubungan dari kedua variabel
intensitas mengakses online shop. Di dalam
ini. Jones (1990:4) menyebutkan
online shop terdapat iklan-iklan yang dapat
rangkuman implikasi The Strong Theory of
mempersuasi remaja. Remaja yang sering
Advertising sebagai berikut :
mengakses online shop dan mendapat
 Iklan dapat mempengaruhi
terpaan iklan-iklan online membuat mereka
perubahan pengetahuan, sikap,
menerima banyak informasi. Hal ini dapat
kepercayaan dan perilaku dari target
berpengaruh ke perilaku pembelian
audiens Teori ini percaya bahwa
impulsif.
iklan dapat mempersuasi seseorang
Disamping itu rekomendasi teman
untuk membeli barang yang belum
sebaya juga cukup kuat dalam
pernah ia beli sebelumnya. Lebih
mempengaruhi remaja dalam pembelian
jauh, transaksi yang terus menerus
impulsif. Hal ini terjadi karena peer group
juga dapat terjadi
menjadi kelompok panutan untuk remaja.
 Iklan sering memanipulasi
Pengalaman belanja onlineseorang teman
konsumen dengan teknik psikologis
sebaya yang dipercaya dan kemudian
dan menghancurkan pertahanan
direkomendasikan dapat membuat seorang
konsumen
remaja yang tadinya tidak berencana
 Secara umum, konsumen apatis dan
membeli akhirnya membeli karena
cenderung bodoh
rekomendasi tersebut.
Sehingga dari uraian tersebut maka
Bird (2004:79) menambahkan bahwa
penulis merumuskan permasalahan
the strong theory of advertising dipercaya
“Apakah ada hubungan intensitas
dapat meningkatkan penjualan dalam level
mengakses online shop dan rekomendasi
merek dan produk. Pergeseran ke atas ini mengakses online shop dan tingkat
dicapai melalui penggunaan teknik kepercayaan rekomendasi peer group
manipulatif dan psikologis yang dikerahkan dengan pembelian impulsif secara online.
kepada konsumen yang pasif, kemungkinan
apatis dan tidak dapat memproses informasi POPULASI DAN SAMPEL
dengan baik. Populasi dari penelitian ini adalah
remaja usia 17 - 24 yang bertempat tinggal
2. Konsep Kelompok Acuan Engel, di kota Semarang yang mengakses online
Blackwell dan Minard shop dan memiliki peer group. Penelitian
Sesuai dengan konsep pengaruh ini menggunakan sebanyak 100 sampel.
kelompok acuan oleh Engel, Blackwell dan Teknik sampling yang digunakan dalam
Minard, kepercayaan, sikap dan perilaku penelitian ini adalah nonrandom sampling
konsumen dipengaruhi ketika orang lain dengan purposive sampling.
digunakan sebagai kelompok acuan. Selain
pengaruh norma dan nilai, Engel, SUMBER DATA
Blackwell dan Miniard menjelaskan
Data yang digunakan dalam
mengenai pengaruh informasi dengan cara
penelitian ini merupakan data primer yang
memberikan opini dari kelompok referensi
diperoleh secara langsung dari responden
dan memberikan bukti yang dapat
penelitian yaitu kuesioner.
dipercaya dan dibutuhkan mengenai
realitas, sangat nyata ketika seorang
HIPOTESIS
konsumen sulit untuk menilai karakter
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
merek atau produk melalui obeservasi. Saat
1. Terdapat hubungan antara intensitas
seorang konsumen mendapat opini dan
mengakses online shop dengan
rekomendasi dari kelompok referensinya
pembelian impulsif secara online
maka hal ini dapat merubah perilaku
2. Tedapat hubungan antara
konsumen tersebut.
rekomendasi peer group dengan
pembelian impulsif secara online
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode ANALISIS DATA
eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif, Analisis yang digunakan dalam
yaitu untuk menjelaskan dan menganalisis penelitian ini adalah analisis
apakah terdapat hubungan antara intensitas kuantitatif.Analisis kuantitatif merupakan
metode analisis data yang diperoleh dari begitupun sebaliknya apabila intensitas
hasil penelitian dengan metode statistik mengakses online shop rendah maka
untuk mengukur besarnya antara variabe- pembelian impulsif online akan rendah.
variabel yang diteliti. Pengujian hipotesis Hasil korelasi intensitas mengakses online
dalam penelitian ini menggunakan shop dengan pembelian impulsif secara
perhitungan statistik dengan bantuan SPSS. online sejalan dengan The Strong Theory
Analisis kuantitatif yang digunakan adalah of Advertising yang dikembangkan oleh
rumus korelasi Kendall’s Tau_b. Rumus Jones (1990:4) yang menjelaskan bahwa
korelasi Kendall’s Tau_b digunakan untuk iklan memiliki pengaruh yang kuat
mengukur hubungan variable X1 dengan Y, terhadap perilaku. Iklan dapat
dan X2 dengan Y. mempengaruhi perubahan pengetahuan,
sikap, kepercayaan dan perilaku dari target
PEMBAHASAN audiens. Sehingga dalam H1 atau hipotesis
satu membuktikan adanya hubungan
1. Analisis Hubungan Antara
antara intensitas mengakses online shop
Intensitas Mengakses Online
dengan pembelian impulsif secara
Shop (X1) dengan Pembelian
online..
impulsif Secara Online (Y)
2. Analisis Hubungan Tingkat
Bedasarkan hasil signifikansi uji
kepercayaan rekomendasi peer
korelasi Kendall’s Tau menunjukkan
group (X2) dengan Pembelian
bahwa variabel intensitas mengakses online
impulsif secara online (Y)
shop (X1) memiliki hubungan dengan
Berdasarkan hasil dari uji hipotesis
variabel pembelian impulsif online (Y),
dari hubungan antara variabel tingkat
dengan sifat hubungan yang kuat, hal
kepercayaan rekomendasi peer group
tersebut terlihat dari koefisien nilai yang
dengan pembelian impulsif secara online
dihasilkan sebesar 0,550 dan nilai
diperoleh hasil uji korelasi sebesar 0,074
signifikansi sebesar 0,000
dengan nilai signifikansi sebesar 0,412 hal
Hubungan antara variabel intensitas
tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat
mengakses online shop dengan variabel
hubungan antara tingkat kepercayaan
pembelian impulsif secara online tersebut
rekomendasi peer group dengan pembelian
menunjukkan bahwa semakin sering
impulsif secara online.
intensitas mengakses online shop maka
Pada konsep kelompok referensi
akan semakin tinggi pula perilaku untuk
yang dikemukakan oleh Engel, Blackwell
melakukan pembelian impulsif online,
dan Minard (1994). Konsep kelompok rekomendasi peer group dengan
referensi tidak dapat terbukti dalam pembelian impulisif secara online.
penelitian ini. Konsep tersebut terdapat
KESIMPULAN
pengaruh informatif dimana konsumen
 Hasil penelitian menunjukkan
kerap menerima opini orang lain sewaktu
bahwa terdapat hubungan antara
memberikan bukti yang dapat dipercaya.
intensitas mengakses online shop
Mereka kemudian akan merasa pemakaian
(X1) dengan pembelian impulsif
atau rekomendasi oleh orang lain sebagai
secara online (Y), ini dilihat dari
hal yang bijaksana dan absah.
nilai signifikansi sebesar 0,000 (<
Walaupun tingkat kepercayaan
0,01) dan koefisien korelasi yang
dapat menggambarkan keyakinan terhadap
bernilai 0,550. Artinya, semakin
rekomendasi yang diberikan, namun setelah
tinggi intensitas mengakses online
dilakukan analisis pada sejumlah
shop, semakin tinggi pula
responden, hasilnya pembelian impulsif
pembelian impulsif secara online.
secara online tidak dipengaruhi oleh tingkat
kepercayaan rekomendasi peer group.  Hasil penelitian menunjukkan tidak
Grup referensi seringkali terdapat hubungan yang signifikan
mendesakkan pengaruh kuat kepada pada variabel tingkat kepercayaan
perilaku dan sikap yang sudah disugestikan rekomendasi peer group (X2) dengan
(Thio, 1989 : 105). Kelompok teman pembelian impulsif secara online (Y)
sebaya dan grup referensi memang nilai signifikansi sebesar 0,412 jauh
mempengaruhi perilaku seseorang secara diatas 0,05. Hal itu menunjukkan

langsung, namun dalam pembelian impulsif bahwa hubungan antara variabel

terdapat faktor-faktor lain yang tingkat kepercayaan rekomendasi

mempengaruhi, salah satunya adalah peer group (X2) dengan pembelian


impulsif secara online (Y) tidak
karakteristik konsumen. Loudon dan Bitta
signifikan. Sehingga hipotesis kedua
dalam Qibtiah (2015 : 5) mengungkapkan
yang menyatakan bahwa terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi
hubungan antara tingkat kepercayaan
pembelian impulsif adalah produk,
rekomendasi peer group dengan
pemasaran dan karakteristik konsumen.
pembelian impulsif secara online
Dengan demikian hipotesis kedua tidak
tidak dapat diterima atau ditolak.
dapat diterima yaitu dengan
dibuktikannya bahwa tidak terdapat
hubungan antara tingkat kepercayaan
SARAN Psikologi Universitas Sanata Dharma

 Intensitas mengakses online shop Yogyakarta: (1-6)

berpengaruh dengan pembelian


impulsif online, oleh karena itu Huang, Li-Ting. 2015. Flow and Social

konsumen sebaiknya lebih teliti dan Capital Theory in Online Impulse Buying,

lebih mempertimbangkan saat Journal of Business Research: (1-7)

berbelanja online, serta membeli


sesuai dengan kebutuhannya. Jones, John P. 1990. Advertising: Strong
Force or Weak Force? A Dilemma for
 Untuk peneliti berikutnya d apat Higher Education. Issue 1 Syracuse Scholar
memperluas variabel penelitian tidak 1990 Volume 10 : (45-56)
hanya meneliti tentang peer group
dengan pembelian impulisif. Karena
Lo, Louis Yi-Shih., Sheng-Wei Lin., Li-Yi
banyak faktor yang mempengaruhi
Hsu. 2016. Motivation for Online Impulse
pembelian impulsif seperti
Buying: A Two-Factor Theory Perspective,
karakteristik konsumen dan promosi.
International Journal of Information
Management: (759-773)
 Untuk penelitian selanjutnya dapat
mempersempit lingkupnya dengan
Qibtiyah, Mariatul. 2015. Pengaruh
melakukan penelitian pengaruh
Loneliness Terhadap Impulsive Buying
iklan produk atau merek tertentu
Produk Fashion pada Mahasiswi Konsumen
dengan pembelian impulsif online.
Online Shop. Jurnal Psikologi Universitas
Serta iklan dari situs belanja online
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
tertentu dengan pembelian impulsif
Malang
online.

Thio, Alex. 1989. Sociology an


Introduction. New York : Harper & Row
DAFTAR PUSTAKA
Publisher, Inc.
Bird, Steve dkk. 2005. Marketing
Communication. Lansdowne : Juta and Co, Irawan D, Handi. ” 10 Karakter Unik
Ltd Konsumen Indonesia”. 21 Januari 2012
http://www.marketing.co.id/10-karakter-
Henrietta. 2012. Impulse Buying pada unik-konsumen-indonesia/ diakses pada 26
Dewasa Awal di Jogjakarta. Jurnal Fakultas Februari 2017 pukul 23.00

Anda mungkin juga menyukai