Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam
berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi.
Kompetensi Dasar : 2.3 Memformulasikan konsep induksi Faraday dan arus bolak- balik serta penerapannya.
Beberapa Faktor yang Dapat Mengakibatkan Perubahan Fluks Magnetik
Perubahan fluks magnet atau d dapat disebabkan tiga faktor : a. GGl induksi akibat perubahan luas bidang kumparan Jika batang yang panjangnya ℓ digerakkan ke kanan dengan laju v, maka luas daerah yang dibentuk batang dalam waktu dt adalah : dA = (v dt) ℓ Pertambahan fluks magnet : d = B dA = B ℓ (v dt) Dari hukum Faraday besar ggl induksi −dΦ −B dA −B l v dt ε= = = dt dt dt =–Bℓv Apabila B dan v membentuk sudut , maka : = – B ℓ v sin b. GGl induksi akibat perubahan induksi magnetik Untuk induksi magnetik B yang berubah terhadap waktu dan luas bidang A tetap. Besar ggl induksinya : dΦ d(B A) ε =−N =−N dt dt dB ε =−NA dt Bangkitnya ggl induksi akibat perubahan induksi magnetik B merupakan prinsip kerja transformator. c. GGl induksi akibat perubahan sudut antara B dan normal bidang n Kumparan dengan luas bidang A berputar memotong medan magnet B dengan kecepatan sudut . Sudut yang di bentuk antara medan magnet dengan normal bidang berubah setiap saat ( = t). Besar fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan adalah : = B A cos = B A cos t Dari hukum Faraday besar ggl induksi : dΦ d ( B A cos ωt ) ε =−N =−N =−NBA d ¿ ¿ dt dt = N B A sin t = max sin t max = N B A dengan : N = jumlah lilitan, = kecepatan sudut (rad s-1) dan t = waktu berputar (s) Timbulnya ggl induksi karena rotasi kumparan merupakan prinsip dasar pembuatan generator. 1. Penerapan Induksi Elektromagnetik a. Transformator Transformator (trafo) adalah sebuah alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan arus bolak-balik. Sebuah transformator terdiri atas teras besi yang biasanya terdiri dari beberapa besi yang digunakan untuk memperbesar induksi magnetiknya. Pada teras besi digulung dua lilitan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Prinsip kerja tranformator adalah sebagai berikut. 1) Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan yang hendak diubah besarnya. Karena tegangan primer tegangan bolak-balik, maka besar dan arahnya berubah-ubah. 2) Dalam teras besi timbul medan magnet yang besar dan arahnya berubah-ubah pula. Perubahan medan magnet ini menginduksi tegangan bolak-balik pada kumparan sekunder. Ada dua jenis transformator yaitu transformator step-up (penaik tegangan) dan transformator step-down (penurun tegangan). Ciri-ciri kedua jenis trafo adalah: 1) Trafo step-up a) Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih kecil dari jumlah lilitan kumparan sekunder (NP< NS) b) Tegangan primer selalu lebih kecil dari tegangan sekunder (VP < VS) c) Kuat arus primer selalu lebih besar dari kuat arus sekunder (IP> IS) 2) Trafo step-down a) Jumlah lilitan kumparan primer selalu lebih besar dari jumlah lilitan kumparan sekunder (NP> NS) b) Tegangan primer selalu lebih besar dari tegangan sekunder (VP > VS) c) Kuat arus primer selalu lebih kecil dari kuat arus sekunder (I P< IS) Pada transformator, perbandingan antara tegangan primer (VP) dengan tegangan sekunder (VS) sama dengan perbandingan antara jumlah lilitan primer (NP) dan lilitan sekunder (NS) V P NP = V S NS Untuk transformator ideal tidak ada energi yang hilang atau daya primer sama dengan daya sekunder. Kita nyatakan efisiensi transformator 100%. PP =PS VP iP = VS iS
Saat transformator digunakan besarnya daya yang dikeluarkan oleh kumparan
sekunder selalu lebih kecil daripada daya yang diterima oleh kumparan primer. Hal ini disebabkan selama transformator digunakan ada sebagian energi listrik yang berubah menjadi kalor. Perbandingan daya sekunder (PS) dan daya primer (PP) disebut efisiensi tranformator () dan biasanya dinyatakan dalam prosen. P V i η= S ×100 % atauη= S S × 100 % PP V P iP dimana : VP = tegangan pada kumparan primer (V) IP = arus pada kumparan primer (A) VS = tegangan pada kumparan sekunder (V) IS = arus pada kumparan sekunder (A) NP = jumlah lilitan pada kumparan primer PP = daya pada kumparan primer (W) NS = jumlah lilitan pada kumparan sekunder PS = daya pada kumparan sekunder (W) b. Generator Generator adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi mekanik (gerak) menjadi energi listrik. Sedangkan langkah-langkah kerja generator adalah sebagai berikut: 1) Sebuah kumparan berputar dalam medan magnet. 2) Tiap-tiap ujung kawat kumparan dihubungkan dengan sebuah “cincin geser”. 3) Cincin geser tersebut menempel sebuah sikat. 4) Bila kumparan diputar maka dalam kumparan timbul ggl induksi. Sedangkan untuk memperbesar ggl induksi generator dilakukan dengan cara : 1) memperbanyak jumlah lilitan 2) menganti magnet yang lebih kuat medan magnetnya 3) mempercepat putaran kumparan Generator dibedakan menjadi dua, yaitu generator arus AC (Alternating Current Generator = generator arus bolak-balik) juga disebut alternator dan generator arus DC (Directing Current Generator = generator arus searah) juga disebut dinamo. Perbedaannya terletak pada jumlah cincin. Pada generator AC terdapat dua buah cincin (kolektor) sedangkan pada generator DC terdapat sebuah cincin (komutator). Contoh : 1. Sebuah kawat yang panjangnya 2 m bergerak tegak lurus pada medan magnetik dengan kecepatan 12 m s-1, pada ujung-ujung kawat timbul beda potensial 1,8 V. Tentukan besarnya induksi magnetik! Penyelesaian : ε (1,8) B= = =0,075 T l v ( 2 ) (12) 2. Sebuah transformator step-down mempunyai efisiensi 90%, menurunkan tegangan dari 4.400 volt menjadi 220 volt. Daya keluaran pada kumparan sekunder 9000 watt. Jika jumlah lilitan kumparan primer 4000 lilit, tentukan jumlah lilitan pada kumparan sekunder dan kuat arus pada masing-masing kumparan! Penyelesaian : a. jumlah lilitan kumparan primer NP VP V (220) = → N P= P N S = ( 4000 )=200 lilitan NS V S VS (4.400) b. kuat arus pada masing-masing kumparan P P 9000 η= S ×100 % → P P= S × 100 %= ×100 %=10 000 W PP η 90 % PP 10000 iP = = =2,27 A V P 4400 P 9000 iS = S = =41 A V S 220