A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau
disingkat UUD 1945 atau UUD ‘45, adalah hukum dasar tertulis (basic law),
konstitusi pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini. UUD 1945 disahkan
sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali
perubahan (amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam
sistem ketata negaraan Republik Indonesia dan ditetapkan dalam Sidang Umum
dan Sidang Tahunan MPR:
Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 → Perubahan Pertama
UUD ‘45
Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 → Perubahan Kedua
UUD ‘45
Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 → Perubahan Ketiga
UUD ‘45
Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 → Perubahan Keempat
UUD ‘45
Sebelum dilakukan Perubahan, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh
(16 bab, 37 pasal, 65 ayat (16 ayat berasal dari 16 pasal yang hanya terdiri dari 1
ayat dan 49 ayat berasal dari 21 pasal yang terdiri dari 2 ayat atau lebih), 4 pasal
Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan), serta Penjelasan.
Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 20 bab, 37 pasal, 194
ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan. Dalam Risalah
Sidang Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah, Sebagai Naskah Perbantuan
dan Kompilasi Tanpa Ada Opini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II PEMBAHASAN
UUD 1945 adalah hukum dasar yang menetapkan struktur dan prosedur
organisasi yang harus diikuti oleh otoritas publik agar keputusan-keputusan yang
dibuat mengikat komunitas politik.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia belum memiliki UUD. Lalu pada
tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
mengadakan sidang pertama yang salah satu keputusannya adalah mengesahkan
UUD 1945. Lembaga tertinggi dan lembaga-lembaga tinggi negara menurut UUD
1945 (sebelum amandemen) adalah:
Perubahan pertama dilakukan dalam Sidang Umum MPR Tahun 1999. Arah
perubahan pertama UUD 1945 adalah membatasi kekuasaan Presiden dan
memperkuat kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga
legislative.
2
2. 27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950 (Konstitusi RIS 1949)
Perubahan bentuk negara membuat UUD harus diganti, dan disusunlah naskah
UUD RIS yang dibuat oleh delegasi RI dan delegasi BFO pada KMB.
Sistem pemerintahan pada masa Konstitusi RIS adalah sistem parlementer dan
kepala pemerintahan dijabat oleh Perdana Menteri. Lembaga negara menurut
Konstitusi RIS adalah :
a) Presiden
b) Menteri-Menteri
c) Senat
d) Dewan Perwakilan Rakyat
e) Mahkamah Agung
f) Dewan Pengawas Keuangan
Pada tanggal 19 Mei 1950, RIS akhirnya kembali ke bentuk negara kesatuan.
Kemudian tanggal 17 Agustus 1950 Konstitusi RIS 1949 diganti dengan UUDS
1950 denagn terbentuknya kembali NKRI.
Sistem pemerintahan pada masa UUDS 1950 adalah parlementer. Lembaga-
lembaga Negara menurut UUDS 1950 adalah :
3
4. 5 Juli 1959 - 19 Oktober 1999 (UUD 1945)
Pada tanggal 22 April 1959 Presiden Soekarno menyampaikan amanat yang berisi
anjuran untuk kembali ke UUD 1945. Kemudian pada tanggal 5 Juli 1959
Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang isinya adalah:
1) Menetapkan pembubaran Konsituante
2) Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi
UUDS 1950
3) Pembentukan MPRS dan DPAS
a) Presiden
b) Majelis Permusyawaratan Rakyat
c) Dewan Perwakilan Rakyat
d) Dewan Perwakilan Daerah
e) Badan Pemeriksa Keuangan
f) Mahkamah Agung
g) Mahkamah Konstitusi
h) Komisi Yudisial
Isi Perubahan :
4
Perubahan Kedua. Perubahan kedua ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 2000,
meliputi 27 pasal yang tersebar dalam 7 Bab.
Isi Perubahan :
1. Pemerintahan Daerah
2. Dewan Perwakilan Daerah
3. Wilayah Negara
4. Warga Negara dan Penduduk
5. Hak Asasi Manusia
6. Pertahanan dan Keamanan
7. Bendera, Bahasa, Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan
Isi Perubahan :
E. Tujuan Perubahan
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan
dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan,
eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai
dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945
dengan kesepakatan di antaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap
mempertahankan susunan kenegaraan (staat structuur) kesatuan atau selanjutnya
5
lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta
mempertegas sistem pemerintahan presidensiil
F. Alenia dan makna UUD 1945
Alenia Pertama Berbuyi :
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”
Bermakna:
- Pada Alenia Pertama Mengungkap dalil obyektif dimana penjajahan
bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, maka penjajahan
di harus di tentang dan di hapuskan agar semua bangsa di dunia mendapat
hak publik absolutnnya(merdeka)
- Pada Alenia Pertama Mengandung pernyataan subyektif tentang aspirasi
bangsa Indonesia dalam membebaskan diri dari belenggu penjajahan
Bunyi Alenia Ke Dua :
“Dan perjuangan kemerdekaan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan
negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.”
Bermakna :
- Kemerdekaan Indonesia di peroleh berdasarkan perjuangan bangsa
Indonesia sendiri dan bukan merupakan hadiah dari penjajah
- Menunjukkan nilai-nilai yang dikehendaki dan diharapkan para “pengantar”
kemerdekaan ialah merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Kemudian Alenia Ke Tiga Berbunyi :
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan
oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka
rakyat indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”
Dan yang terakhir alenia ke Empat :
“Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesian dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada :
o Ketuhanan Yang Maha Esa
o kemanusiaan yang adil dan beradab
o persatuan Indonesia
o kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
o serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan nya yaitu UUD 1945 merupakan hukum dasar yang
menetapkan struktur dan prosedur organisasi yang harus diikuti oleh otoritas
publik agar keputusan-keputusan yang dibuat mengikat komunitas politik. Dalam
sejarah UUD 1945 jga mengalami 4 kali amandemen sejak tahun 1999-2002.
Dan kesimpulan Secara umum dalam penyusunan makalah Pancasila ini adalah
mengajak kepada mahasiswa untuk memahami betapa pentingnya Pendidikan
Kewarganegaraan/pancasila perlu untuk dipelajari oleh setiap generasi bangsa
indonesia.
Pendidikan Pancasila menjadi sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan
program studi dalam mengantarkan mahasiswa untuk mengembangkan
kepribadian menjadi warga negara Indonesia yang baik, karena kalau bukan kita
sendiri yang merubahnya siapa lagi.
B. Saran
Pendidikan kewarganegaraan perlu dipertahankan penerapannya pada semua
tingkat dari jenjang pendidikan karena pendidikan kewarganegaraan dapat
memberikan kontribusi yang sangat besar dalam membentuk kepribadian warga
Negara untuk menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai karakter bangsa
Indonesia.
7
DAFTAR PUSTAKA