Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TEORI GRAPH

SHORTEST PATH
(Studi Kasus: Jasa Pengiriman Barang PT. JNE Medan di Jalan Bridgen Katamso
Menuju Haveltia)

Disusun Oleh:
Kelompok 6
Anggota:

1. Akbar Indarjo (190312617694)


2. Dwi Wulandari (190312617622)
3. Hernowo Widhi W (190312617704)

JURURSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
NOVEMBER 2021
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 4
1.4 Manfaat ..................................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................... 5
2.1 Graf ........................................................................................................................... 5
2.2 Algoritma Bellman–Ford ......................................................................................... 5
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................... 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 8
BAB V PENUTUP............................................................................................................ 11
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 11

1
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi, produk atau jasa pengiriman paket yang bersaing dalam satu
pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Hal ini juga
mengharuskan setiap perusahaan menyusun kembali strategi. Sehingga terjadilah
persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta
memberikan kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya
tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan rasa puas pada pelanggan. Salah
satu tindakan untuk memuaskan konsumen adalah dengan cara memberikan
pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.
Jasa pengiriman barang merupakan salah satu bidang jasa yang paling banyak
digunakan khususnya dalam menghemat waktu maupun biaya (cost). Jasa pengiriman
sangat membantu mengirimkan barang kepada seseorang. JNE (Jalur Nugraha
Ekakurir) merupakan perusahaan kurir dan logistik terbesar yang yang didukung
secara Online yang tersebar luas di Indonesia, melayani pengiriman Express di
Indonesia merupakan layanan regular mencapai kota dan kabupaten tujuan di seluruh
Indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari selalu dilakukan perjalanan dari suatu titik atau
lokasi ke lokasi lainya dengan mempertimbangkan efisiensi jarak atau biaya (cost),
sehingga dalam pengiriman barang sering terjadi keterlambatan disaat pengantaran
barang terhadap konsumen. Maka diperlukan penentuan lintasan terpendek yang
merupakan suatu permasalahan untuk menemukan sebuah lintasan antara dua node
dengan jumlah bobot minimal, maka diperlukan ketetapan dalam menentukan
lintasan tercepat antara titik atau lokasi yang akan ditempuh. Proses pengantaran
barang dari Kantor PT. JNE Medan ke penerima menggunakan mobil agar dapat
mempermudah sampainya barang ke penerima tanpa harus takut dengan kendala
cuaca. Hasil penentuan jalur terpendek nantinya akan menjadi pertimbangan dalam

2
pengambilan keputusan untuk menunjukkan lintasan yang akan ditempuh sehingga
meminimalisasikan waktu dalam perjalanan. Karena dalam pengantaran barang
kepada konsumen sering terjadi keterlambatan dan tidak sampai di tujuan. Hal
tersebut terjadi karena sangat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan. Misalnya
seorang kurir tidak memahami lokasi dalam pengantaran barang, sehingga barang
yang di kirim kepada konsumen tidak tepat waktu sampai maka digunakan rute atau
lintasan terpendek.
Algoritma merupakan kumpulan perintah-perintah untuk menyelesaikan suatu
masalah tertentu. Algoritma yang dapat digunakan untuk menentukan lintasan
terpendek dalam graph dapat dilakukan dengan beberapa algoritma, salah satunya
adalah Algoritma Bellman-Ford. Algoritma Bellman-Ford, digunakan untuk
menetukan lintasan terpendek dalam suatu perjalanan. Algoritma Bellman-Ford
adalah salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk melakukan proses pencarian
Bellman-Ford dapat mencari jalur serta menghitung jalur dengan cara paralel, dalam
arti masing-masing simpul dapat melakukan setiap prosesnya secara bersamaan
dalam satu waktu (multiproses). Pencarian lintasan terpendek dapat dimodelkan
dalam bentuk graph. Dalam pencarian lintasan terpendek pada suatu masalah terdapat
banyak algoritma yang dapat digunakan. Pemilihan algoritma yang optimum selalu
menjadi permasalahan dalam pencarian lintasan terpendek, dimana masing-masing
algoritma memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri.

1.2 Rumusan Masalah


Dari pemaparan latar belakang diatas, maka disusun rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana menentukan lintasan terpendek untuk PT JNE Medan di Jalan Bridgen
Katamso menuju Helvetia sehingga meminimalisasikan waktu dalam perjalanan?

3
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui lintasan terpendek dari perjalanan PT JNE Medan di Jalan
Bridgen Katamso menuju Helvetia sehingga meminimalisasikan waktu dalam
perjalanan.

1.4 Manfaat
Dengan adanya studi kasus PT JNE Medan dalam perjalanan pengiriman barang yang
menggunakan algoritma Bellman-Ford diharapkan dapat membantu PT. JNE Medan
yang berada di Jalan Bridgen Katamso menuju Helvetia dalam menentukan lintasan
terpendek. Sehingga dengan begitu waktu pengiriman barang menjadi lebih singkat
dan optimal.

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Graf
Sebuah graf G = (V, E) terdiri dari himpunan (V1, V2, V3….) yang elemen
elemennya disebut simpul dan himpunan E = (e1, e2, e3,….) yang elemennya disebut
bujur. Sedemikian sehingga setiap bujur e yang dinyatakan sebagai pasangan simpul
(V1, V2) (Deo Narsingh, 1989). Simpul simpul V1 dan V2 yang diasosiasikan
dengan simpul simpul akhir dari e .

Jenis-Jenis Graf

1. Graf tidak berarah dan berbobot (undirected graph)

2. Graf berarah dan berbobot (directed graph)

3. Graf tidak berarah dan tidak bebobot 4. Graf berarah dan tidak berbobot

2.2 Algoritma Bellman–Ford


Algoritma Bellman–Ford adalah nama lain dari Algoritma Label-Correcting yang
ditemukan oleh L.R Ford pada tahun 1956 dan R.E Bellman pada tahun 1958. Secara
umum Label-Correcting Algoritma adalah berdasar pada pengoptimalan lintasan
terpendek (shortest path). Lintasan terpendek berada pada kondisi optimal jika dan
hanya jika jarak pada lintasan terpendek tersebut memenuhi d(j)  d(i) + Cij untuk
semua (i,j)  E(D). Algoritma ini juga dapat digunakan untuk digraph yang
mempunyai bobot sisi negatif. Berikut adalah algoritma Bellman-Ford atau Label-
Correcting Algorithm secara umum.

Masukan: sebuah digraph D berbobot tersambung dengan bobot positif

Keluaran: L(z), panjang lintasan dari a sampai z.

5
1. Melabeli titik a dengan 0 dan titik yang lainnya dengan . T adalah himpunan
semua titik yang panjang terpendeknya dari a.

2. Untuk setiap (i,j)  E(D)

• jika d(j) > d(i) + Cij maka perulangan salah dengan d(j) = d(i) + Cij

• jika j  dari titik yang dipilih maka tambahkan j ke titik tersebut.

Algoritma ini adalah algoritma yang digunakan untuk menyelesaikan masalah


lintasan terpendek pada digraph yang mungkin bermuatan negatif. Langkah pertama
adalah menginisialisasi titik awal dengan 0 dan semua titik lainnya dengan .
Kemudian melalui n-1 titik ( n adalah banyaknya titik) dari semua sisi kemudian
menghitung jarak yang dimaksud dari masing-masing titik. Yang terakhir memeriksa
setiap sisi untuk mengetahui apakah ada sisi yang bermuatan negatif .

6
BAB III METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, digunakan metode perancangan algoritma. Pada tahap awal
akan dilakukan perancangan algoritma pencarian jarak terpendek dengan algoritma
Exhaustive Search. Metode yang dilakukan ada sebagai berikut :

1. Mencari lintasan terpendek dari Jalan Bridgen Katamso (S) menuju Helvetia (D)
2. Melabeli titik awal (S) yaitu jalan Bridgen Katamso dengan 0 dan semua titik
lainnya ∞
3. Proses iterasi terhadap semua titik untuk menentukan jarak dari semua titik yang
berhubungan dengan titik asal dengan cara:
Untuk setiap (i,j)  E(D), jika d(j) > d(i) + Cij maka perulangan salah dengan
d(j) = d(i) + Cij
4. Memilih lintasan terpendek dari Jalan Bridgen Katamso (S) menuju Helvetia (D)

7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PT. JNE Medan berada pada jalan Bridgen Katamso ingin menuju Helvetia,
tetapi jarak yang dapat ditempuh belum diketahui sehingga dicari lintasan terpendek
menuju tempat tersebut.
1. Mencari lintasan terpendek dari Jalan Bridgen Katamso (S) menuju Helvetia (D)
2. Melabeli titik awal (S) yaitu jalan Bridgen Katamso dengan 0 dan semua titik
lainnya ∞

∞ ∞
2

2 A C

0
1 3
S

6 D
B

1
∞ ∞

3. Proses iterasi terhadap semua titik untuk menentukan jarak dari semua titik yang
berhubungan dengan titik asal dengan cara:
Untuk setiap (i,j)  E(D), jika d(j) > d(i) + Cij maka perulangan salah dengan d(j) = d(i) + Cij

8
 Iterasi I: melabeli titik a dan b berturut-turut dengan 2 dan 6 kemudian
memilih titik (a,b)

2 ∞
2

2 A C

0
1 3
S

6 D
B

1 ∞
6

 Iterasi II: untuk titik a bergerak menuju titik c dan d. Kemudian melabeli titik
c dan d berturut-turut dengan 4 dan 3 maka diperoleh titik (c,d)

2 4
2

2 A C

0
1 3
S

6 D
B

6 1 3

 Iterasi III: untuk titik b, bergerak menuju d, maka label titik d adalah 7

9
2 4
2

2 A C

0
1 3
S

6 D
B

6 1 7

4. Memilih lintasan terpendek dari Jalan Bridgen Katamso (S) menuju Helvetia (D)
Pada proses iterasi diperoleh hasil lintasan terpendek pada iterasi II yaitu S-A-
D=2+1=3 (dalam km)

A
2

S 1

10
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
 Untuk menghitung lintasan terpendek dengan menggunakan Algoritma Bellman-Ford
terdapat 2 rute, jika dari titik S melalui titik B untuk menuju titik D maka label titik
D adalah 7. Sedangkan jika dari titik S melalui titik A untuk menuju titik D maka
label titik D adalah 3.
 Karena Algoritma Bellman-Ford digunakan untuk mencari lintasan terpendek dari PT
JNE Medan yang berada di Jalan Bridgen Katamso ingin menuju Helvetia, maka
lintasan yang dipilih adalah melabeli titik D dengan 3

11

Anda mungkin juga menyukai