Penggunaan sistem produksi secara terus-menerus atau berkelanjutan,
tentu dilatarbelakangi oleh adanya kelebihan dari sistem tersebut, di antaranya:
1. Jika produk dan volume yang dihasilkan cukup besar serta
telah distandarisasi maka tingkat biaya produksi per unit dapat rendah. 2. Penggunaan sistem pemindahan bahan menggunakan mesin canggih memungkinkan dapat dikuranginya pemborosan penggunaan tenaga kerja manusia. 3. Jumlah tenaga kerja yang sedikit serta tenaga kerja berkemampuan tinggi yang tidak terlalu dibutuhkan dalam pengoperasian mesin menyebabkan biaya tenaga kerja yang harus dibayarkan menjadi rendah atau sedikit. 4. Pemindahan bahan dalam pabrik tidak membutuhkan biaya yang besar akibat dari penggunaan tenaga mesin untuk pemindahan bahan yang berjarak pendek. 5. Dapat menghindari kesalahan produksi karena kecerobohan tangan manusia ketika produksi berlanjut. 6. Sifatnya lebih efisien karena menghemat waktu dan tenaga. Kekurangan Produksi Terus Menerus Ternyata selain memiliki kelebihan, produksi secara terus-menerus juga memiliki kekurangan dibandingkan dengan produksi secara terputus-putus atau musiman, di antaranya:
1. Jika permintaan produk yang dilakukan oleh konsumen atau
pelanggan mengalami perubahan produk, maka akan sangat sukar melakukan pergantian mesin. Hal ini dikarenakan continuous process telah dirancang untuk menghasilkan produk yang sama dan kira-kira permintaannya cukup stabil dengan gaya produk yang tidak terlalu mengalami perubahan besar. 2. Penggunaan sistem urutan dalam pengerjaan produk menyebabkan apabila salah satu tahap mengalami kemacetan maka tahap yang lainnya juga akan terhenti, baik di awal, akhir, maupun di tengah-tengah. 3. Sifatnya sangat kaku karena tingkat produksi telah ditentukan sebelumnya, sehingga akan mengalami kesulitan jika terjadi perubahan terhadap tingkat permintaan pelanggan. 4. Biasanya produksi dilakukan secara besar-besaran, sehingga sangat sulit diterapkan untuk industri kecil.