Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER MANAJEMEN MUTU

Nama : Agus Supriatna

NIM : 11192006

Unit kerja : Unit Cathlab

S1 KEPERAWATAN NON REGULER PERTAMEDIKA


MAYAPADA HOSPITAL JAKARTA SELATAN
2020
1. Sejauh yang anda pahami,
a. Apakah yang dimaksud Seven Quality Tools
Jawaban :

Seven quality tools atau 7 alat pengendalian mutu adalah 7 macam alat
dan teknik yang berbentuk grafik untuk mengidentifikasi dan
menganalisa persoalan / permasalahan yang berkaitan dengan mutu.
7 alat pengendalian kualitas terdiri dari :
1. Check Sheet
2. Flow Chart
3. Control Chart
4. Histogram
5. Scatter Diagram
6. Fishbone Diagram
7. Pareto Charts

b. Pilihlah satu dari Seven Quality Tools, dengan mana anda dapat
mengidentifikasi potensi penyebab atau akar masalah di institusi tempat
anda bekerja dan dengan tool tersebut anda dapat menyelesaikan
masalah dan menyampaikan perbaikan.
FISH BONE DIAGRAM CAUSE EFFECT

Material Metoda
Tidak ada informasi dari pihak apotik tentang
Jumlah obat pasien yang diresepkan perharinya

Kelengkapan peralatan hanya tersedia buku


yang mudah hilang/tercecer

Belum mempunyai format Tilak ada SOP penghitungan obat


pencatatan yang baku

Prosedur yang masih


Format pencatatan dengan sistem yang baru Manual

BAHAYA KEHILANGAN
JUMLAH OBAT PASIEN
YANG TIDAK TERCATAT
DENGAN BAIK

Machine/tools
2. Sejauh yang anda pahami,
a. Apa yang dimaksud dengan Evidence Based Practice (EBP) ?
EBP adalah penggunaan bukti untuk mendukung pengambilan keputusan
di pelayanan kesehatan (Greenberg & pyle, 2006 )
EBP adalah sebuah proses agar mampu uptodate atau cara untuk
memperoleh informasi terbaru yang dapat menjadi bahan untuk membuat
keputusan klinis yang efektif dan efisien sehingga dapat memberikan
perawatan terbaik kepada pasien ( macnee, 2011 )
EBP adalah strategi untuk memperoleh pengetahuan dan skill
untuk bisa meningkatkan tingkah laku yang positif sehingga bisa
menerapkan EBP didalam praktik
b. Ada 3 komponen pokok dalam EBP. Jelaskan secara ringkas
komponen-komponen nya dan berikan contoh yang relevan dari ketiga
komponen dimaksud di tempat kerja anda
1) CLINICAL EVIDENCE
Keterampilan untuk mengidentifikasi kondisi pasien dan
menentukan diagnosis secara cepat dan tepat, termasuk
mengidentifikasi faktor-faktor resiko yang menyertai serta
memperkirakan kemungkinan manfaat dan resiko dari intervensi
yang akan diberikan
Contoh : Seorang pasien yang datang ke UGD berdasarkan dari
hasil pengkajian dan penilaian klinis mengeluh nyeri dada kirihingga
ke punggung belakang, berdasarkan pemeriksaan ECG ditemukan
gambaran ECG ST Elevasi dilead II, lead II dan lead AVF yang
mengindikasikan pasien teresbut didiagnosa serangan jantung acute
diarea inferior dan pemeriksaan laboratorium ada peningkatan enzim
jantung CPK dan CKM yang signifikan dan pasien tersebut cito tindakan
Primari PCI di ruang Cathlab.
2) BEST RESEARCH EVIDENCE
Bukti-bukti ilmiah hasil riset dari studi-studi yang dilakukan
dengan metodologi yang sangat terpercaya, dilakukan secara benar
dan menggunakan variabel-variabel penelitian yang dapat diukur
dan dinilai secara obyektif
Contoh : Pasien dilakukan rontgen paru dan pemeriksaan rapit test
covid 19 dan PCR untuk menunjang hasil pengkajian pasien,
sebelum tindakan kateterisasi jantung dari hasil yang ada data pasien
didiskusikan pada satgas covid 19 untuk selanjutnya diputuskan
Ruang perawatan pasien yang tepat berdasarkan data yang didapat
untuk tindakan selanjutnya.
3) PATIENT VALUE AND PREFERENCE
Nilai-nilai yang unik dan preferensi pasien tentang status kesehatan
dan penyakitnya juga mempunyai harapan-harapan atas upaya
penanganan dan pengobatan yang diterimanya. Pelayanan
kesehatan yang dilakukan, selain dapat diterima dan didasarkan
pada bukti-bukti ilmiah, juga mempertimbangkan nilai-nilai
subyektif yang dimiliki oleh pasien.
Contoh : Bila hasil penunjang rontgen paru, hasil lab dalam batas
normal pasien boleh dilakukan perawatan diruang biasa dan
tindakan kateterisasi jantung dapat dilakukan, bila hasil penunjang
menunjukan Positif covid 19 pasien akan dirawat diruang isolasi
khusus pasien covid 19 dan tindakan kateterisasi jantung tetap
dapat dilakukan dengan menggunakan APD lengkap Level 3 untuk
operator dan perawat cathlab dan penanganan pembersihan ruangan
sesuai SPO pembersihan ruangan covid 19 atau rujuk ke RS khusus
penangaan / rujukan covid 19. Diagnosa yang tepat mempengaruhi
pengobatan sehingga berdampak pada proses penyembuhan pasien
dan mempercepat hari rawat, sehingga biaya yang dikeluarkan
pasien tidak banyak.

3. Jelaskan secara ringkas apa yang dimaksud dengan intervensi masalah-


masalah mutu
Jawab :
Tindakan yang sistematis dan logis yang dilakukan oleh orang per orang,
kelompok maupun institusi untuk mempromosikan atau meningkatkan mutu
produk, jasa untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Salah satu strategi intervensi masalah mutu adalah Team Improvement
Process; Berikan contoh Team Improvement Process yang ada di lingkungan
institusi/rumah sakit di mana anda bekerja atau di tempat lain yang anda
ketahui.
Contoh : Pasien tindakan kateterisasi jantung yang menggunakan asuransi
ketika pulang rawat membutuhkan waktu 4 – 5 jam untuk proses
administrasinya, sehingga banyak pasien mengeluh dan complain, untuk
memperbaiki mutu telah didiskusikan bersama saat ini system kepulangan
pasien sudah direncanakan dokter satu hari sebelumnya obat obat yang
dilanjutkan dirumah sdh disiapkan satu hari sebelumnya, proses administrasi
disiapkan sejak pagi hari sehingga setelah dokter visite pasien sudah bisa
mengurus administrasinya tanpa menunggu lama

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Patient Centered Care dan apa peran
anda dalam implementasi Patient Centered Care di rumah sakit atau institusi
tempat anda bekerja?
Jawab :
Patient Centered Care adalah inovasi pendekatan dalam perencanaan,
pelayanan, dan evalusasi perawatan kesehatan yang berdasarkan pada
kemitraan yang saling menguntungkan antara penyedia pelayanan kesehatan,
pasien, dan keluarga ( Keene, n.d.)
Patient Centered Care adalah Pelayanan yang berpusat pada pasien dan
keluarga adalah suatu pendekatan dalam perencanaan, pemberian dan
evaluasi pelayanan kesehatan yang berbasis pada kemitraan yang saling
memberikan manfaat antara penyedia pelayanan, pasien, dan keluarga (
Institute for Patient-Family Centered Care, 2012)
Patient Centered Care adalah Suatu pendekatan inovatif terhadap
perencanaan, pemberian, dan evaluasi atas pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada kemitraan yang saling menguntungkan antara pemberi
layanan kesehatan, pasien dan keluarga (Commission on Safety and Quality
in Health care ACSQHC)
Apa peran dalam implementasi Patient Centered Care di rumah sakit atau
institusi tempat anda bekerja?
Pasien dibebaskan untuk memilih dengan dokter siapa pasien akan
dirawat, bukan lagi ditentukan berdasarkan jadwal jaga dokter, Pasien
bisa mendapatkan informasi yang uptodate tentang hasil hasil
pemeriksaan dan rencana pengobatannya kapanpun dengan dokter yang
merawat, dokter jaga atau perawat
5. Jelaskan secara singkat pengertian dan tujuan dari Patient Safety.
Keselamatan Pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. (Menurut
Depkes RI 2008 )
Tujuan keselamatan pasien
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD di rumah sakit
4. Telaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
KTD
Pilihlah satu di antara sasaran-sasaran Patient Safety dan berikan
contoh penerapannya di tempat anda bekerja saat ini
Sasaran pertama yaitu ketepatan identifikasi pasien
Semua pasien yang masuk rumah sakit akan menggunakan gelang identitas
pasien berwarna putih untuk pasien dewasa atau pun pasien anak, baik pasien
laki-laki maupun perempuan, yang berisi identitas nama, nomor rekam
medis(No.MR) dan tanggal lahir.
Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan kateterisasi jantung dilakukan
time out sebelum insersi atau insisi area functure, perawat sirkuler meminta
pasien menyebutkan nama dan tanggal lahir dan perawat mencocokan dengan
gelang identitas pasien. Gelang pasien akan dilepas saat pasien pulang dan
sudah menyelesaikan proses administrasi.

6. Jelaskan secara singkat kaitan antara keberhasilan penerapan Patient Safety


dengan Manajemen Mutu di rumah sakit atau institusi di mana anda bekerja
saat ini
Jawab :
Patient safety di RS sudah terlaksana dengan baik, setiap perawat dan petugas
lainnya memahami prinsip 6 keselamatan pasien , setiap petugas melakukan
identifikasi pasien, melakukan komunikasi efektif antar petugas dan pasien,
double cross check obat – obat high alert, melakukan site marking pada
lokasi operasi sblm tindakan, pencegahan kejadian infeksi dan melakukan
pencegahan pasien jatuh dengan pengkajian menggunakan skala resiko jatuh,
dengan demikian kejadian KTD menurun jauh, pasien puas akan pelayanan
yang diberikan dan mutu RS menjadi meningkat

Anda mungkin juga menyukai