Chapter II
Chapter II
TINJAUAN PUSTAKA
disebut dengan soil transmitted helminth (STH)9 yang disebut juga dengan
Trichostrongylus.9
cacing betina dapat bertelur sebanyak 100 000 sampai 200 000 butir sehari.9
thick hyaline shell yang membuat ia dapat bertahan hidup karena partikel
tanah akan melekat pada dinding telur yang dapat melindunginya dari
dan terlindung dari matahari) telur yang dibuahi berkembang menjadi bentuk
menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limfe,
pada faring, pasien akan terbatuk akibat rangsangan ini. Selanjutnya larva
akan tertelan ke dalam esophagus dan mencapai usus halus dimana larva
akan berubah menjadi cacing dewasa. Diperlukan waktu sekitar dua bulan
sampai 10 000 telur per hari. Telur berbentuk seperti tempayan dengan
semacam penonjolan yang jernih pada kedua kutub. Kulit telur bagian luar
waktu 3 sampai 6 minggu pada lingkungan yang sesuai, yaitu pada tanah
larva akan keluar melalui dinding telur dan masuk ke usus halus, setelah
menjadi dewasa turun ke usus bagian distal dan masuk ke daerah kolon,
terutama sekum (cacing ini tidak mempunyai siklus di paru). Waktu yang
paling sering terjadi di daerah tropis dan subtropis dari negara-negara yang
kurang.13 Prevalensi infeksi STH di Sumatera Utara pada tahun 1995 adalah
Sumatera Utara 46% sampai 75% untuk ascariasis, 65% untuk trichuriasis,
orang pernah terinfeksi cacing ini, tidak jarang dijumpai infeksi campuran
daerah tropis dijumpai pada kelompok usia 3 sampai 8 tahun.11 Usia yang
imun spesifik yang berbeda pula. Infeksi cacing biasanya kronis dan
aktivasi sel Th2. Cacing merangsang subset Th2 sel CD4+ yang melepas
IL-4 dan IL-5, IL-4 selanjutnya merangsang produksi IgE dan IL-5
mengandung granul yang lebih toksik dibanding enzim proteolitik dan ROI
Cacing dan ekstrak cacing dapat merangsang produksi IgE yang nonspesifik.
spasme
PMN
Sel mast/ Eosinofil
makrofag
Basofil
IgA/IgG
IgE
IgA/IgG
cacing
cacing melalui IgG/IgA dan melepaskan protein kationik, MBP (myelin basic
protein) dan neurotoksin. PMN dan makrofag menempel melalui IgA/IgG dan
dan respons yang paling efektif tergantung jenis parasit dan stadium
infeksi.20
di jaringan yang terlalu besar untuk difagositosis, dan reaksi sel mast yang
fungsi antiparasit. IgE pada infeksi cacing bisa menimbulkan efek berat pada
infeksi.11
kadar IgE yang meningkat, eosinofilia, dan peningkatan produksi sitokin Th2
Infeksi kronis memiliki efek regulasi yang kuat pada respons inflamasi
penyakit imun bagi pejamu.21 Ketahanan hidup STH pada infeksi kronis
baik pada derajat infeksi yang baru terjadi maupun pada intensitas infeksi
ulangan.25 Regulasi imunitas pejamu oleh infeksi kronis STH tidak hanya
eksogenus lainnya seperti antigen vaksin dan alergen udara, efek tersebut
asma, dan diabetes tipe 1) di daerah dimana paparan pada cacing jarang
ikatan IgE spesifik antigen pada sel mast, dan mencegah degranulasi sel
spesific IgE, sensitisasi kulit dengan alergen yang sama, dan gejala klinis
pada kulit (eksim/dermatitis atopi), pada saluran nafas bagian atas (rinitis
alergi atau respons dari efektor alergi. Temuan dari penelitian terbaru telah
berdasarkan peningkatan kadar IgE poliklonal atau IgE spesifik alergen pada
pada awal masa anak-anak menurunkan risiko reaktifitas uji alergi kulit pada
komponen efektor dari hipersensitifitas tipe segera dan respons fase lambat,
yang dicapai melalui inhibisi aktifasi sel mast dan inhibisi terhadap
bagi respons Th2 dan diketahui bahwa penyakit alergi termasuk asma,
eksim, dan rinitis berkaitan dengan inflamasi yang ditimbulkan oleh Th2.13
infeksi parasit memberikan efek proteksi terhadap asma dan bahwa infeksi
dan infeksi STH dengan hasil yang berbeda seperti ditulis oleh Cooper dkk.
gejala asma dan infeksi STH yang diketahui dari pemeriksaan tinja,
asma bisa berbeda pada individu yang terinfeksi STH, menyebabkan asma
yang lebih ringan pada daerah dengan endemisitas yang tinggi, meskipun di
Adanya kadar IgE dan eosinofil yang tinggi pada individu dengan
Eksim merupakan penyakit inflamasi kulit kronis yang ditandai dengan lesi
kronis yang gatal. Terdapat dua jenis eksim: 70% sampai 80% pasien eksim
menunjukkan bentuk atopi, dengan kadar IgE serum yang meningkat dan
non-atopi dengan kadar IgE serum yang normal dan sensitisasi pada sedikit
dermatitis atopi tidak berkaitan dengan infeksi STH. Suatu penelitian cross-
sectional pada anak usia sekolah di Ecuador menunjukkan tidak ada bukti
hubungan antara dermatitis atopi dan infeksi STH. Suatu penelitian intervensi
di Uganda menunjukkan bahwa bayi dari ibu dengan infeksi STH pada saat
melahirkan mempunyai risiko yang lebih rendah untuk menderita eksim jika
dan 39%).10
pekerjaan, dan prestasi belajar di sekolah terutama pada anak.33 Cooper dkk
Ascaris.10
Status nutrisi
Infeksi STH - Berat badan
- Tinggi badan
IL-4 IL-5