Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing:
T.A. 2021/2022
1. Jelaskan masing – masing organisasi profesi setiap tenaga kesehatan di
Indonesia!
Jawaban: ada banyak organisasi profesi yang sengaja didirikan oleh para
anggotannya sesuai dengan bidangnya masing – masing dalam dunia
kesehatan, sebagai berikut:
1) Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) didirikan sekitar 62 tahun yang lalu,
tepatnya pada tanggal 24 Oktober 1950. IDI adalah satu-satunya organisasi
Profesi bagi dokter di seluruh wilayah Indonesia seperti yang termasuk
dalam Undang-Undang Praktek Kedokteran No.29 tahun 2004.
Organisasi kedokteran tersebut awalnya bermula dari perhimpunan
yang bernama Vereniging van lndische Artsen tahun 1911, dengan
tokohnya adalah dr. J.A.Kayadu yang menjabat sebagai ketua dari
perkumpulan ini. Perkumpulan tersebut kemudian berubah menjadi
Vereniging van lndonesische Geneeskundige atau disingkat VIG. Nama-
nama seperti dr. Wahidin, dr, Soetomo dan dr Tjipto Mangunkusumo ikut
bergerak dalam bidang sosial dan politik di sini.
Organisasi ini hadir di berbagai wilayah di Indonesia. Sampai saat
ini anggota IDI berjumlah 74.502 Dokter yang tersebar di 32 Wilayah dan
343 Cabang. IDI juga menaungi 35 Perhimpunan Dokter Spesialis (PDSp),
42 Perhimpunan Dokter Seminat (PDSm), 1 Perhimpunan Dokter
Pelayanan Kedokteran Tingkat Pertama (PDPP), 2 Perhimpunan Dokter
Penunjang Pengembangan Profesi Kedokteran (PDP3K) dan 1
Perhimpunan Dokter Se-Okupasi (PDsO).
IDI bertujuan untuk memadukan segenap potensi dokter dari
seluruh Indonesia, menjaga dan meningkatkan harkat dan martabat serta
kehormatan profesi kedokteran, mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran, serta meningkatkan kesehatan rakyat Indonesia
untuk menuju masyarakat sehat dan sejahtera.
1
Ikatan Ortodontia Indonesia (IKORTI)
Ikatan Ahli Bedah Mulut dan Masilofasial (PABMI)
Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI)
Ikatan Prostodontia Indonesia (IPROSI)
Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (IKORGI)
Ikatan Penyakit MUlut Indonesia (IPMI)
Ikatan Periodontologi Indonesia (IPERI)
Ikatan Radiologi Kedokteran Indonesia (IKARGI)
Ikatan Profesi Kesehatan Gigi dan MUlut (IPKESGIMI)
Ikatan Peminatan Odontologi Forensik Indonesia (IPOFI)
Ikatan profesi Ilmu Material dan Alat Kedokteran Gigi Indonesia
(IPAMAGI)
Ikatan Peminat Kedokteran Gigi Implan Indonesia (IPKGII)
Perhimpunan Biologi Oral Indonesia (PBOI)
Ikatan Kedokteran Gigi Estetik Indonesia (IKGEI)
Ikatan Spesialisasi Patologi Mulut dan Maksilofasial Indonesia
(ISPaMMI)
2
tercapainya kehidupan rakyat yang sehat, disatukan dalam satu wadah
organisasi profesi Nutrisionis-Dietisien yang disebut Persatuan Ahli Gizi
Indonesia atau disingkat PERSAGI, dan tidak berafiliasi kepada suatu
organisasi politik.
Tujuan dari organisasi ini yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat
melalui perbaikan gizi dalam mewujudkan cita-cita bangsa
Indonesia.Berdasarkan tujuan ini maka pada logo PERSAGI tercantum
motto “Svastha Harena”, yang artinya perbaikan kesehatan melalui
makanan/gizi.
3
di bidang dietetic. AsDI Didirikan pada tanggal 25 Januari 1996 dengan
nama semula Forum Komunikasi Dietetik Indonesia (FKDI) kemudian
disempurnakan menjadi AsDI pada tanggal 25 Januari 1998 di Jakarta
untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Pada lambang AsDI terdapat tulisan Asosiasi Dietisien Indonesia
yang berarti wujud dari persatuan dan kesatuan Dietisien seluruh
Indonesia. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) AsDI berkedudukan di ibu
kota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Dewan Pimpinan Daerah
(DPD) berkedudukan di ibukota Provinsi dan Dewan Pimpinan Cabang
(DPC) berkedudukan di ibu kota Kabupaten/Kota. Semua anggota AsDI
merupakan anggota PERSAGI.
AsDI bertujuan untuk:
1. Mengembangkan kemandirian Dietisien dalam menjalankan
profesinya.
2. Menghimpun dan mempererat hubungan antar Dietisien di seluruh
Indonesia.
3. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Dietisien dalam bidang
dietetik, asuhan gizi dan pelayanan makanan.
4. Mengadakan dan membina hubungan dnegan persatuan profesi
terkait lainnya di dalam dan luar negeri.
Untuk mencapai tujuan maka usaha yang dijalankan adalah:
1. Melaksanakan akreditasi pendidikan Dietisien dan registrasi
Dietisien (Registered Dietition) bersama PERSAGI
2. Melaksanakan sertifikasi Registered Dietition
3. Menyelenggarakan Pertemuan Ilmiah Dietetik di tingkat Nasional
(PIN) dan regional secara berkala
4. Menggiatkan keterlibatan Dietisien dalam penelitian ilmiah dan
terapan dalam bidang dietetik, asuhan gizi dan pelayanan makanan
5. Mengupayakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan di
bidang dietetik, asuhan gizi dan pelayanan makanan
6. Menerbitkan buletin/majalah ilmiah
7. Membantu usaha pemerintah dalam mewujudkan paradigma sehat
serta program – program yang berkiatan dengan dietetik, asuhan gizi
dan pelayanan makanan.
Anggota AsDI adalah sebagai berikut:
1. Anggota Biasa yaitu RD (Registered Dietitian) dan TRD (Technical
Registered Dietitian);
2. Anggota Luar Biasa yaitu Tenaga Gizi dengan dasar pendidikan D
III Gizi yang berminat terhadap dietetik; dan
3. Anggota Kehormatan yaitu Sarjana disiplin ilmu lain yang terkait
gizi dan berminat menjadi anggota.
4
4. Mengemukakan pendapat;
5. Bertanya dan mengajukan usul; dan
6. Membela diri dan mendapat bantuan perlindungan serta bantuan
pembelaan hukum dari AsDI dalam melaksanakan profesinya
sebagai Dietisien.
Misi:
Menjadi mitra pemerintah dan swasta untuk mengembangkan dan
mengaplikasikan gizi olahraga dan kebugaran di Indonesia.
5
Memberikan pelayanan gizi olahraga dan kebugaran pada berbagai
cabang olahraga di Indonesia secara tim maupun individu melalui
edukasi dan pembinaan atlet untuk mendukung tercapainya performa
atlet yang berbasis bukti ilmiah
Ikut berperan dalam penyelenggaran kegiatan olahraga nasional,
regional dan internasional.
Memberikan kontribusi terhadap pengembangan program dan
kebijakan gizi olahraga pada berbagai sektor.
Memberikan pelayanan gizi kebugaran di pusat
kebugaran, perkantoran, dan sekolah dalam program wellness.
Melakukan pengembangan riset dibidang gizi olahraga dan kebugaran
Melakukan pendidikan dan pengembangan kompetensi ahli gizi di
bidang olahraga dan kebugaran.
6
atau pekerjaan, dll atau menyelia/ mengawasi/ memantau: mampu
mengamati kegiatan sehari-hari satu unit termasuk SDM, penggunaan
sumber daya, masalah-masalah lingkungan atau mampu
mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan dan pekerjaan tim
4) Mengelola : Mampu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan
suatu organisasi.
7
23) Mengawasi rancangan menu sesuai dengan kebutuhan dan status
kesehatan klien.
24) Berpartisipasi dalam melakukan penilaian cita rasa (organoleptik)
makanan dan produk gizi.
25) Mengawasi sistem pengadaan, distribusi dan pelayanan makanan.
26) Mengelola keamanan dan sanitasi makanan.
27) Mengawasi penapisan gizi untuk individu dan kelompok.
28) Mengawasi penilaian gizi klien dengan kondisi kesehatan umum
(obesitas, hipertensi, dll).
29) Menilai status individu dengan kondisi kesehatan kompleks (ginjal, gizi
buruk, dll).
30) Merancang dan menerapkan rencana pelayanan gizi sesuai dengan
keadaan kesehatan klien.
31) Mengelola pemantauan asupan makanan dan gizi klien.
32) Memilih, menerapkan dan mengevaluasi standar makanan enteral dan
parenteral untuk memenuhi kebutuhan gizi yang dianjurkan termasuk zat
gizi makro.
33) Mengembangkan dan menerapkan rencana pemberian makanan
peralihan.
34) Mengkoordinasikan dan memodifikasi kegiatan pelayanan gizi diantara
pemberi pelayanan.
35) Melakukan komponen pelayanan gizi dalam forum diskusi tim medis
untuk tindakan dan ren cana arawat jalan pasien.
36) Melakukan program promosi kesehatan atau program pencegahan
penyakit.
37) Berpartisipasi dalam penetapan biaya praktek pelayanan kegizian.
8
Sumber:
Ditiagary, Selvananda. 2020. Profesionalisme Seorang Ahli Gizi. Fakultas
Kedokteran. Universitas Brawijaya.