BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi adalah rumah (ekologi) bagi makhluk hidup. Makhluk hidup perlu melakukan
adaptasi untuk sintas di bumi ini, sehingga terjadilah interaksi. Interaksi yang terjadi meliputi
faktor biotik dan abiotik. Makhluk hidup terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan dan jasad
renik (mikroorganisme). Mikroorganisme memberikan peran penting bagi kelangsungan
hidup di bumi ini. Contohnya pada sebuah pohon, pohon tidak akan mengalami pertumbuhan
dan perkembangan yang berarti jika tidak ada mikroba di akar- akarnya yang membantu
dalam penyerapan air, perlindungan terhadap akar, dan sebagainya. Seperti yang kita ketahui
jikalau pohon salah satu penghasil oksigen di bumi, oksigen sangat penting bagi manusia dari
dulu hingga sekarang, beruntungnya oksigen tak pernah kurang untuk makhluk hidup di bumi
ini. Jadi, dapat disimpulkan mikroorganisme (jasad renik) penting untuk kehidupan di bumi
ini. Makadari itu marilah kita dalami lebih lanjut apa itu mikroorganisme dan apa perannya
terutama dalam bidang pertanian.
B. Tujuan
Untuk mengetahui peranan mikrob dalam bidang pertanian
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dari mikroorganisme ?
2. Bagaiman bentuk dan susunan pada mikroorganisme?
3. Bagaimana pertumbuhan dan cara hidup mikroorganisme?
4. Dimana saja terdapat mikroorganisme ?
5. Apa saja peran mikroorganisme di bidang pertanian ?
D. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
Kesimpulan
1. Peran mikroba tanah yang bermanfaat pada bidang pertanian melalui berbagai aktivitasnya
yaitu, meningkatkan kandungan beberapa unsur hara di dalam tanah, meningkatkan
ketersediaan unsur hara di dalam tanah, meningkatkan efisiensi penyerapan unsur hara,
menekan mikroba tular tanah patogen melalui interaksi kompetisi, memproduksi zat pengatur
tumbuh yang dapat meningkatkan perkembangan system perakaran tanaman, meningkatkan
aktivitas mikroba tanah heterotrof yang bermanfaat melalui aplikasi bahan organik.
2. Mikroba tanah juga menghasilkan metabolit yang mempunyai efek sebagai zat pengatur
tumbuh. Bakteri Azotobacter selain dapat menambat N juga menghasilkan thiamin,
riboflavin, nicotin indol acetic acid dan giberelin yang dapat mempercepat perkecambahan
bila diaplikasikan pada benih dan merangsang regenerasi bulu-bulu akar sehingga penyerapan
unsur hara melalui akar menjadi optimal.
3. Mikroba pelarut fosfat terdiri dari golongan bakteri dan Jamur. Mikroba pelarut fosfat
bersifat menguntungkan karena mengeluarkan berbagai macam asam organik seperti asam
formiat, asetat, propional, laktat, glikolat, fumarat, dan suksinat.
4. Fungsi CMA dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman adalah : sebagai fasilitator dalam
penyerapan berbagai unsur hara, pengendali hayati penyakit tular tanah, penekan stress
abiotik (kekeringan, salinitas, logam berat) dan sebagai penstabil tanah (stabilator agregat
tanah).
5. Mikroba tanah bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil suatu tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Douds D.D and Patricia D Millner. 1999. Biodiversity Of Arbuscular Mycorrhizal Fungi In
Agroecosystems. Agriculture, Ecosystems and Environment. Vol 74. Hal 77-93
Iqbal Ali, 2008. Peran Mikroorganisme Dalam Kehidupan. Penerbit Angkasa Bandung:
Bandung
Irianto, Koes. 2012. Menguak dunia mikroorganisme jilid I. Penerbit Yrama Widya.
Bandung
Lugtenberg B.J.J and Lev V Kravchenko. 1999. Tomato Seed And Root Exudate Sugars:
Composition, Utilization By Pseudomonas Biocontrol Strains And Role In Rhizosphere
Colonization. Enviromental Microbiology. Vol 1 (5). Hal 439-446. Madigan, M.T; J.M.
Jodhpur. Agrobios. India Suriawiria, Unus. 1985. Pengantar mikrobiologi umum. Penerbit
Angkasa Bandung: Bandung 18