3. Barr Body yaitu orang yang kelebihan kromosom X yang dapat hidup karena menurut teori
Lyon, hanya satu kromosom X yang aktif sedangkan kromosom X selebihnya pasif dan
berkondensasi berupa butir pada dinding nucleus.
4. Dik: seorang wanita buta warna menikah dengan suami yang normal matanya.
Melahirkan anak yang menderita Klinefelter syndrome dan buta warna.
Dit: pada orang tua mana terjadi nondisjunction??
Jawab:
Pada ayah, karena pada waktu pembelahan, kromosom ayah mengalami gagal
pemisahan, sehingga hormon XY pada ayah yang seharusnya terpisah menjadi tidak
terpisah dan bersatu dengan hormon X pada ibu yang menderita buta warna
sehingga sang anak laki-laki tersebut mengalami Klinefelter syndrome dan buta
warna.
5. Dik: seorang wanita normal heterozigot terhadp buta warna
dan suaminya bermata normal, melahirkan anak yang menderita
Klinefelter syndrome dan buta warna.
Jawab:
XⁿX >< XY
XⁿX
Karena terjadi nondisjunction pada wanita dan buta warna pada laki-laki dipengaruhi
kromosom X sehingga terjadi kromosom XXY.
6. Jenis spermatozoa abnormanl bagaimana yang membuahi ovum normal, sehingga
terbentuk anak XYY ?
= anak dengan kromosom XYY lahir dari spermatozoa yang kelebihan 1 kromosom Y.
Kelebihan kromosom Y tersebut disebabkan gagal berpisah pada meiosis II, sehingga
terbentuk spermatozoa XY (diploid).
7. Pada mozaik XX dan XO memperlihatkan fenotip yang bervariasi dari Turner syndrome yang
sempurna ke fenotip perempuan normal. Sama halnya dengan mosaik XO/XY fenotip
bervariasi dari Turner syndrome yang sempurna ke fenotip laki-laki normal (meskipun
infertil). Jelaskan bagaimana variasi ini terjadi ?
= Sindrom turner adalah kelainan genetika yang terjadi pada wanita akibat kehilangan
1 kromosom X (44A + XO). Fenotip penderita sindrom turner pada umumnya adalah
wanita, namun terjadi kelainan pada pertumbuhan sekunder akibat hilangnya
informasi-informasi genetic yang tersimpan dalam kromosom X.
Fenotip perempuan abnormal terjadi akibat monosomi parsial atau total lengan
pendek kromosom X, terjadi karena adanya non – disjunction pada saat meiosis,
yang mencerminkan bahwa pasangan kromosom gagal untul memisah. Apabila non
– disjunction terjadi pada wanita normal, maka ke2 kromosom X mungkin tetap
berada dalam ovum. Sebaliknya, dapat juga ke2 kromosom menuju badan kutub
(polar body) sehingga menyebabkan satu sel telur tanpa kromosm X. Juga bisa
disebabkan karena hilangnya sebuah kromosom kelamin salama mitosis setelah
zigot XX atau XY terbentuk.
Sekarang banyak dijumpai kasus fenotip turner somatic tanpa disertai kombinasi
kromosom 45,X. kebanyakan dari penderita memiliki sebuah kromosom X normal, &
sebuah potongan dari kromosom X yang diferensiasi ovarium secara normal.
Individu yang hanya memiliki lengan panjang dr kromosom X yg ke2, mempunyai
tubuh pendek & menunjukkn tanda – tanda lain dari sindroma turner. Sedangkan
yang hanya memiliki lengan pendek dari kromosom X yg ke2, mempunyai tubuh
normal & tidak menunjukkan banyak tanda – tanda sindroma turner.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa fenotip turner diawasi oleh gen - gen
yang terdapat dalam lengan pendek dari kromosom X yang hilang tersebut.
= Genetic block adalah penghalangan genetic, artinya DNA tidak mampu mengatur
pertumbuhan dan diferensiasi suatu individu sehingga dihasilkan suatu fenotip
tertentu yang tidak normal.
Contohnya pada penderita alkaptunoria, yaitu kondisi di mana urin yang dikeluarkan
oleh seseorang berwarna gelap ketika bersentuhan dengan udara. Pada kasus ini,
gen DNA yang memproduksi enzim HA-Oxidase tidak mampu bekerja. Akibatnya,
tidak ada yang menguraikan HA, sehingga HA terakumulasi dan tubuh
membuangnya melalui urin.
9. Penambahan satu base dan pengurangan (delesi) satu base pada suatu rantai mRNA yang
menspesifkasi protein lisosom dari bakteriophag T4, menyebabkan protein tersebut dari
komposisi normal :
Pertanyaan :
a. Pecahkan sandi urutan kodon pada segmen mRNA yang menghasilkan protein
normal dan urutan kodon pada segmen mRNA yang mengalami mutasi.
b. Sebut base mana yang ditambah dan base mana di delesi !
a. Urutan kodon mRNA normal :
b.
Normal
AAA UCG CCU UCA UUA AAU GCU GCU AAA
4
1 2 3
Mutasi
AAA GUC CAU CAU UUA AUG GCU GCU AAA
Ket :
= Hal ini disebabkan karena gen struktural hanya berperan sebagai cetakan atau
penyandi asam amino suatu polipeptida. Sehingga sifat-sifat dari gen struktural
tidak tampak . Yang muncul adalah sifat-sifat dari kodon/asam amino yang dicetak
gen structural. Sifat dari gen structural akan muncul jika terjadi mutasi gen yang
menyebabkan perubahan urutan basa nitrogen gen structural sehingga terjadi
kesalahan pencetakan asam amino.
1. Suatu populasi berfrekuensi genotif: 0,20 AA: 0,70Aa : 0,10aa jika kemudian terjadi
perkawinan secara random, carilah frekuensi genotif pada generasi berikutnya. Apakah
sudah seimbang menurut Hukum Hardy Weinberg.
2. Suatu populasi berfrekuensi genotif : 0,25AA: 0,50Aa: 0,25aa (gen A dominan dan gen a
resesif). Berapa generasi diperlukan untuk mengembalikan keseimbangan menurut hokum
Handy Weinberg, dan sebut frekuensi genotip dan fenotipnya, jika semua individu yang
bergenotip aa bermigrasi keluar dari populasi?
0,25 AA : 0,50 Aa : 0,25aa
p2 = 0,25
q2 = 0,25
2pq = 0,5
Jika genotip aa berimigrasi keluar dari populasi, maka:
p+q=1
0,5 + x = 1 → x = 0,5 ; x = y + z → y + z = 0,5
Ada dua kemungkinan, yaitu y = 0,1 dan z = 0,4 atau y = 0,2 dan z = 0,3, namun x dan y
tersebut masing-masing dikali 2 → y = 0,2, z = 0,8 ; y = 0,4, z = 0,6
3. Pada golongan darah sistem MN, gen L N. suatu sampel dari 208 orang Beduin di padang pasir
Syria terdapat 119 golongan darah M, 76 golongan darah MN dan 13 golongan darah N.
Hitunglah frekuensi gen LM dan LN dari orang Beduin ini.
Sistem MN
LM kodominan dengan LN
M = 119
MN = 76
N = 13
total = 208
119
p2 = =0,57 → p=√ 0,57=0,75
208
L M =0,75
13
q 2= =0,06 → q= √0,06=0,25
208
L M =0,25
4. Bila PTC (Phenyl tio Carbamide) dicicipi, ada orang merasa pahit (disebut perasa) dan orang
yang tidak merasa apa-apa (non perasa). Gen T dominan menyebabkan perasa, jika 24% dari
populasi homozigot perasa dari 40% heterozigot perasa, berapa frekuensi gen T?
Rasa = T
TT = Homozigot perasa = 0,24
Tt = Heterozigot perasa = 0,4
Frekuensi gen T → T = √ 0,24 = 0,49
5. Andaikan perbedaan pigmentasi kulit antara ras I dan ras II disebutkan oleh 3 pasang gen
alel yang saling memberikan efek kumulatif, berapa banyak jenis pigmenrasi diharapkan
pada generasi I dan II hasil perkawinan antar kedua ras tersebut?
Misalkan p = merah ; q = kuning ; r = biru
(p+q+r)2 = p2 + q2 + r2 + 2pq + 2qr + 2pr
Maka ada 6 jenis pigmenrasi:
- p2 = merah
- q2 = kuning
- r2 = biru
- 2pq = orange
- 2qr = hijau
- 2pr = ungu