Segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya jua lah
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan
kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga akhir
zaman. Amin…
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Metodik
Khusus Pengajaran Agama Islam II (MK PAI II) yang diasuh oleh Bpk. Ade Firdaus,
S.Pd.I, M.Pd.I. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bpk.
Ade Firdaus, S.Pd.I, M.Pd.I yang selaku dosen mata kuliah MK PAI II yang telah
memberikan arahan kepada penyusun dalam menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Penyusunan dan Pengembangan Silabus ini” ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini di kemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin...
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Silabus?
2. Bagaimana proses penyusunan silabus?
3. Bagaimana langkah-langkah pengembangan silabus?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian silabus.
2. Untuk mengetahui proses penyusunan silabus.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan silabus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rancangan pembelajaran pada suatu dan / atau kelompok Mata pelajaran /
tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, Kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber
Belajar. Sedangkan yang dimaksud rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah
penjabaran dari silabus untuk mengarahkan peserta didik Dalam upaya mencapai standar
kompetensi.
Dapat disimpulkan bahwa silabus adalah seperangkat rencana yang berisi garis besar atau
pokok-pokok pembelajaran yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan
oleh setiap satuan pendidikan.
1. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan
spiritual peserta didik.
3. Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
4. KonsistenAdanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutahir dalam kehidupan nyata dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasikan keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
8. Menyeluruh Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor) (BNSP, 2006: 14)
PENGEMBANG SILABUS
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah madrasah atau beberapa madrasah,
kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru
(PKG), dan Mapenda Kandepag Kabupaten/Kota.
a. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.
b. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan
untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang
akan digunakan oleh madrasah tersebut.
c. Di MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus
secara bersama. Di MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara
bersama oleh guru yang terkait.
d. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan madrasah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah dalam lingkup
MGMP/PKG setempat.
e. Dinas Pendidikan dan atau Mapenda Kantor Departemen Agama setempat dapat
memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari
para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.
E. KOMPONEN DALAM SILABUS
Silabus memuat sekurang-kurangnya komponen-kompenen sebagai berikut:
1. Identitas silabus
2. Standar Kompetensi
3. Kompetensi dasar
4. Materi pokok/pembelajaran
5. Kegiatan pembelajaran
6. Indikator
7. Penilaian
8. Alokasi waktu
9. Sumber belajar
Komponen-komponen diatas akan dijabarkan kedalam format silabus, dengan
melalui langkah-langkah yang akan dijelaskan dibawah ini.
Komponen Silabus
Secara umum, silabus mencakup Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD),
indikator, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran.
Berikut ini komponen-komponen yang harus ada dalam silabus.
3. Kompetensi Inti (KI), yaitu pencapaian standar kompetensi dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
4. Kompetensi Dasar (KD), berisi kemampuan spesifik dalam aspek sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
6. Materi Pokok, yaitu berisi fakta, konsep, prinsip, prosedur, yang relevan dengan kondisi
kelas dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.
9. Alokasi waktu, yaitu penentuan alokasi waktu setiap kompetensi dasar dibuat sesuai
jumlah jam minggu efektif pelajaran untuk setiap satu semester.
10. . Sumber belajar, yaitu dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar
atau sumber belajar lain yang relevan
· Tes tulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan ganda, isian, menjodohkan dan sebagainya.
· Tes lisan, berbentuk daftar pertanyaan.
· Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, dan uji petik kerja produk, uji
petik kerja prosedur, atau uji petik kerja prosedur dan produk.
· Penugasan, seperti tugas proyek atau tugas rumah.
· Observasi, menggunakan lembar observasi.
· Wawancara, menggunakan pedoman wawancara
· Portofolio, menggunakan dokumen pekerjaan, karya, dan atau prestasi siswa.
· Penilaian diri, menggunakan lembar penilaian diri
Sesudah penentuan instrumen tes telah dipandang tepat, selanjutnya instrumen tes itu
dituliskan di dalam kolom matriks silabus yang tersedia.
3. Contoh Instrumen
Setelah ditetapkan bentuk instrumennya, selanjutnya dibuat contohnya. Contoh instrumen
dapat dituliskan di dalam kolom matriks silabus yang tersedia. Namun, apabila dipandang
hal itu menyulitkan karena kolom yang tersedia tidak mencukupi, contoh instrumen penilaian
diletakkan di dalam lampiran.
h. Menentukan Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian suatu
Kompetensi Dasar tertentu, dengan memperhatikan:
· Minggu efektif per semester,
· Alokasi waktu mata pelajaran, dan
· Jumlah kompetensi per semester.
i. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan
pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronika, nara sumber,
lingkungan alam sekitar, dan sebagainya. Penentuan sumber belajar berdasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok,kegiatan pembelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Silabus dapat menjadi acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran, untuk semua kajian
mata pelajaran, atau pun pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan penilaian
hasil pembelajaran.
Ada beberapa kesimpulan yang mungkin bisa diambil dalam makalah yang kami buat
ini;
1. silabus adalah seperangkat rencana yang berisi garis besar atau pokok-pokok pembelajaran
yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan
pendidikan.
2. pada dasarnya pada tahapan penyusunan silabus, selalu berisi beberapa point yaitu
perencanaan, pelaksanaan, perbaikan, pemantapan dan penilaian silabus.
3. Secara umum proses pengembangan silabus terdiri atas sembilan langkah utama
sebagaimana tercantum dalam Buku Pedoman Umum Pengembangan Silabus (Dediknas,
2004)
B. SARAN
Tentunya penyusun menyadari bahwa apa yang ada dalam makalah ini masih
sangatlah jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penyusun berharap kepada para pembaca
dan penyimak makalah ini untuk bersedia memberikan kritik ataupun saran yang sifatnya
konstruktif untuk kemudian bisa lebih memperbaiki lagi dalam penysunan makalah serupa
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA