Anda di halaman 1dari 10

MEDIA PEMBELAJARAN KOSA KATA

(MUFRODAT) BAHASA ARAB DENGAN MEDIA


GAMBAR BERGERAK

Putrie Ananda Rianshely


Mahasiswa PBA, Fakultas Tarbiyah, UIN Raden Intan Lampung

Abstrak: Penelitian ini Studi ini bertujuan untuk menganalisis proses


pengajaran bahasa Arab menggunakan media gambar bergerak dan tingkat
Kata Kunci: penguasaan kosakata di Madrasah Tsanawiyah. Metode penelitian ini
Gambar, Maharatul kitabah adalah kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Metode pengumpulan
Media Pembelajaran, data menggunakan tes. Metode tes ditujukan kepada siswa untuk
Teknologi mendapatkan data penguasaan kosakata. Teknik analisis data dilakukan
dengan uji T untuk mengetahui tingkat penguasaan kosa kata setelah
penggunaan media gambar bergerak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar bergerak telah
mampu meningkatkan aktivitas dan semangat belajar siswa. Semangat
belajar yang ditandai dengan konsentrasi yang tinggi selama proses
pembelajaran mendorong siswa mudah memahami pelajaran. Hal tersebut
disebabkan oleh karakteristik media gambar bergerak yang variatif dan
sesuai dengan perkembangan siswa. Keberhasilan penggunaan media
gambar bergerak didukung oleh kemampuan guru dalam pemanfaatan
media. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa penerapan media
gambar bergerak dalam pembelajaran bahasa Arab berpengaruh signifikan
terhadap penguasaan kosakata siswa.

Alamat Email:
Putrieananda73@gmail.co
m
A. PENDAHULUAN

Salah satu pembeda utama antara manusia dan binatang adalah kemampuan bahasa diri
manusia. Dengan kemampuan bahasa manusia dapat berpikir dan mengkomunikasikan piirannya,
manusia berinteraksi dengan sesamanya juga menggunakan bahasa. Tanpa bahasa pula manusia
sulit berkembang dan tanpa bahasa pula interaksi dan komunikasi antar manusia pun terbatas
Kata belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Dalam bahasa sederhana kata
belajar dimaknai sebagai menuju ke arah yang lebih baik dengan cara sistematis.1
Pengajaran bahasa Arab pada siswa Madrasah Tsanawiyah dihadapkan pada berbagai tantangan dan
kesulitan dan problem yang berujung tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang di inginkan terutama
pada aspek penguasaan kosakata. Beberapa kesulitan yang dialami siswa pada aspek penguasaan kosakata
di antaranya adalah siswa tidak menguasai kosakata yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari, siswa
sulit menggunakan kosakata dalam struktur kalimat dan siswa tidak memahami makna kosakata di dalam
struktur baca. Kesulitan-kesulitan ini bersumber pada media belajar yang tidak relevan dan sarana
prasarana yang tidak memadai yang menjadikan pembelajaran monoton dan membosankan. Nurmadiah
menjelaskan di antara kesulitan belajar yang dialami siswa dalam menerima materi pelajaran adalah
karena proses pembelajaran tidak didukung oleh media yang menyenangkan dan relevan dengan materi.
Hal ini disebabkan karena peran media dalam pembelajaran adalah meningkatkan kecepatan belajar,
mengurangi beban guru dalam menyiapkan informasi dan membuat aktivitas guru lebih terarah untuk
meningkatkan semangat dan prestasi belajar.1 Hal ini juga dijelaskan Tafonao bahwa hasil belajar tidak
bisa dicapai tanpa peran media dalam proses pembelajaran. Tanpa penggunaan media, guru akan
mengalami kesulitan-kesulitan dalam menjelaskan materi, selain itu siswa akan mengalami kesulitan
dalam menerima materi. Hal ini disebabkan karena media berperan untuk memotivasi siswa agar dapat
berinteraksi satu sama lain dari berbagai sumber belajar yang sudah ada.2 Dalam metodologi pengajaran
terdapat dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu
mengajar. Dari bermacam-macam alat bantu dalam berbagai ragam dan bentuk, ternyata alat bantu yang
berupa gambar merupakan alat bantu yang paling efektif dan efisien untuk mengajarkan kosakata dalam
bahasa Arab. Adapun sisi menarik dari penggunaan media gambar ini adalah tercapainya iklim belajar
yang menyenangkan dan lebih menarik perhatian peserta didik. Karena hanya dalam keadaan riang
gembira dan senang peserta didik akan mudah mengaktualisasikan seluruh potensi yang terpendam.
Demikian pula pendapat dari Lukmanul Hakim yang mengatakan bahwa media pembelajaranlah yang
menjadi unsur utama dalam pembelajaran dan salah satu alat paling penting bagi dosen. Media
1
SHOLIHAH SHOLIHAH, ‘Penggunaan Media Gambar  Dalam Pembelajaran Mufrodat’, Tarling : Journal of
Language Education, 1.1 (2018), 62–76 <https://doi.org/10.24090/tarling.v1i1.1122>.
2
Mariyatul Qibtiyah and Walfajri Walfajri, ‘Pengajaran Bahasa Arab Menggunakan Media Gambar Bergerak Untuk
Meningkatkan Penguasaan Kosakata’, <i>An Nabighoh: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Bahasa Arab</i>,
22.01 (2020), 71 <https://doi.org/10.32332/an-nabighoh.v22i01.2076>.
pembelajaran banyak tergantung kepada kemampuan guru mengembangkannya, karena tugas guru
berkaitan dengan melaksanakan pembelajaran mata pelajaran yang menjadi tanggungjawabnya. Ini berarti
belajar bukan hanya berorientasi pada hasil belajar saja, namun juga pada proses belajar. Proses belajar
merupakan inti dari pembelajaran. Sebab dalam proses belajar tersebut peserta didik tidak hanya dituntut
untuk menerima ilmu pengetahuan saja, namun peserta didik dituntut untuk mencari dan menemukan
sendiri materi pelajaran. Untuk itu dosen dituntut untuk dapat mengembangkan berbagai media dan
metode dalam proses pembelajaran khususnya kosakata (mufradāt) Arab. 3 Menurut Yusuf Hadi Miarso
dalam salah satu artikelnya memberikan batasan media pendidikan tersebut sebagai sesuatu yang dapat
digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada siswa. Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa, media merupakan alat yang digunakan untuk memberikan informasi, ide, dan bagian
yang tidak dapat terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada
umumnya dan tujuan pembelajaran di pergguruan tinggi/di sekolah pada khususnya. Sedangkan gambar
adalah hasil dari pelahiran perasaan serta fantasi dalam bentuk goresan. Gambar dapat berupa tiruan
barang, orang, binatang, tumbuhan dan sebagainya. Maka yang disebut dengan media gambar adalah
perantara atau pengantar pesan dalam bentuk goresan atau dapat juga berupa tiruan barang, orang,
binatang, tumbuhan dan sebagainya dari pengirim pesan ke penerima. Nilai gambar dalam pendidikan ada
beberapa alasan dipilihnya gambar sebagai media yang paling efektif dan efisien dalam pengajaran,
khususnya pengajaran kosakata bahasa Arab ini adalah sebagai berikut; (1) gambar bersifat konkrit, (2)
gambar mengatasi ruang dan waktu, (3) gambar mengatasi kekurangan daya maupun panca indra manusia,
(4) dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu masalah, karena itu bernilai terhadap semua pelajaran di
sekolah, (5) gambargambar mudah didapat dan murah, (6) mudah digunakan, baik untuk perorangan
maupun untuk kelompok.4 .
B. PEMBELAJARAN MUFRODAT
1. Pengertian Mufrodat
Syaiful Mustofa (2011:6) dalam bukunya Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, kosakata atau
dalam bahasa Arab disebut mufrodat, dalam bahasa Inggrisnya Vocabulary adalah himpunan kata atau
khazanah kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain yang merupakan bagian dari suatu bahasa
tertentu. Kosakata ada yang mendefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh
orang tersebut dan kemungkinan akan digunakannya untuk menyusun kalimat baru. Kosakata merupakan
salah satu dari tiga unsur bahasa yang sangat penting dikuasai, kosakata ini digunakan dalam bahasa lisan
maupun bahasa tulis dan merupakan salah satu alat untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Arab
seseorang. Adapun pentingnya mufrodat sebagaimana yang dijelaskan oleh Radliyah Zaenudin dkk (2005:
89) bahwa kosakata merupakan bagian paling pokok dalam mempelajari bahasa karena hakikat bahasa

3
Sitti Hasnah, ‘Pembelajaran Kosakata (Mufrodat) Bahasa Arab Melalui Media Gambar Untuk Meningkatkan Minat
Belajar Mahasiswa Pada Jurusan PAI FAkultas Tarbiyah IAIN Palu’, Penelitian Ilmiah, 3.1 (2015), 197–225.
4
Hasnah.
adalah sekelompok kosakata. Adapun menurut menyatakan bahwa kosakata merupakan salah satu unsur
bahasa yang Ahmad Fuad Effendi (2005) dalam bukunya yang berjudul Metodologi Pembelajaran Bahasa
Arab harus dikuasai oleh pembelajar bahasa asing untuk dapat memperoleh kemahiran berkomunikasi
dengan bahasa tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kosakata atau mufrodat memiliki peranan yang
sangat penting dalam pembelajaran bahasa Arab dan merupakan kumpulan kata-kata yang membentuk
bahasa yang diketahui seseorang dan kumpulan kata tersebut akan digunakan dalam menyusun kalimat
atau berkomunikasi dengan masyarakat. Mufrodat adalah lafadz yang menu jukkan makna mufrod baik
isim, fi’il, maupun huruf yang dapat membantu manusia menyampaikan maksud mereka kepadda yang
lain.5
2. Konseptual Pengajaran Kosakata
Secara tradisional, kebanyakan kosakata hanya bersifat insidental, maksudnya dilakukan hanya pada
waktu tertentu saja, tidak secara tetap atau rutin dan terbatas untuk mempresentasikan item baru ketika
membaca teks, atau kadang-kadang ketika mendengarkan suatu berita atau bacaan lainnya dan pengajaran
kosakata ini tidak langsung mengklaim bahwa perluasan kosakata akan terjadi melalui latihan
keterampilan bahasa lain, yang sudah terbukti tidak hanya dengan perluasan kosakata saja. 4 Pengajaran
kosakata mungkin bermasalah karena banyak guru tidak yakin tentang praktek yang baik dalam
pengajaran kosakata dan terkadang para guru tidak mengetahui bagian mana penekanan instruksional
pembelajaran harus diberikan dan para guru setuju bahwa hampir tidak mungkin untuk belajar bahasa
tanpa menguasai kata-kata bahkan komunikasi antar manusia didasarkan pada kosakata dan dalam belajar
bahasa para siswa menyetujui tentang hal tersebut dan kosakata merupakan faktor utama dalam
pembelajaran.5 Dalam kamus besar bahasa Indonesia kosakata diberi nama perbendaharaan kata, yang
berarti semua kata terdapat dalam satu bahasa. 6 Dengan paparan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
kosakata adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa, yang dimiliki seseorang ataupun juga
seorang pembicara dan kosakata juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam keterampilan berbahasa
dan semakin banyak kosakata yang dimiliki maka semakin terampil pula dalam berbahasa. Pengajaran
kosakata pada umumnya dilakukan melalui pengajaran kosakata dan maknanya melalui penggunaannya
dalam konteks, suatu proses analisis terhadap kosakata ketika makna bagian kata diajarkan, pengajaran
langsung terhadap makna kata dari daftar kata. Teknik pengajaran kosakata yaitu: Guru mengucapkan
kosakata dan siswa menirukan kembali, dengan menggunakan tanda baca yang lengkap guru menulis
kosakata di papan tulis, kemudian memberikan arti kata kepada siswa dengan tidak menggunakan
terjemah, dan supaya lebih jelas guru membuat satu kalimat atau lebih dari kosakata tersebut, guru
meminta siswa untuk mengulang salah satu kalimat, setelah itu memperhatikan cara siswa menulis kata,
guru menulis arti kata di papan, guru meminta siswa untuk membaca kosakata baru yang ada di papan
beserta artinya. Hakikat pengajaran kosakata menjadi penelitian kosakata yang tepat, khususnya dalam
rangka penyusunan materi pelajaran, merupakan faktor yang sangat dipertimbangkan kesahihannya.
Sehubungan dengan itu, teks pelajaran bahasa yang disusun berdasarkan frekuensi kosakata untuk lebih
5
SHOLIHAH.
bisa membina kekayaan kosakata yang diharapkan akan memberikan kemungkinan pembelajaran bahasa
yang cepat, lebih mudah, dengan penguasaan kosakata yang lebih sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai. Dengan adanya penguasaan bahasa yang memiliki peran sebagai alat komunikasi dan
berinteraksi dengan terampil, maka seorang yang belajar bahasa harus benar-benar menguasai kosakata
karena hal tersebut akan sangat membantu siswa belajar bahasa Arab.
3. Media Gambar Bergerak
Secara umum media merupakan perantara/ pengantar dari pengirim kepada penerima pesanan, dalam
sebuah proses belajar mengajar adanya media sangat penting digunakan untuk menyampaikan materi
pembelajaran. Media merupakan alat yang digunakan sebagai penyampaian isi materi pengajaran, dalam
hal ini buku/ modul, tape recorder, kaset, video recorder, kamera video, televisi, radio, film, slide, foto,
gambar bergerak dan komputer merupakan media pembelajaran dan bentuk dari komunikasi baik itu yang
tercetak maupun audio visual dengan peralatannya, di antara media pembelajaran media gambar bergerak
juga yang paling umum dipakai, apalagi jika gambar dibuat tersusun dan disajikan dengan baik, hal itu
akan lebih menambah semangat siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Ketika media ini
dikaitkan dengan pembelajaran bahasa Arab, maka ia bermakna segala bentuk komunikasi beserta
peralatan yang digunakan oleh guru bahasa Arab di tengah-tengah kegiatan pembelajaran bahasa Arab
untuk memudahkan mencapai tujuan pembelajaran. Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara
visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Gambar bergerak atau animasi
termasuk ke dalam media motion-visual, yakni media yang berupa gambar objek bergerak tetapi tidak
dengan suara, seperti film bisu yang bergerak. Penggunaan media gambar bergerak dalam pembelajaran
sangat membantu dalam meningkatkan proses pengajaran khususnya bahasa Arab dan selain itu
penggunaan media pembelajaran berupa gambar bergerak dapat meningkatkan daya pikat , serta motivasi
siswa dalam belajar bahasa Arab.6
4. Tujuan Pembelajaran Mufrodat
Tujuan merupakan komponen utama yang terlebih dahulu harus dirumuskan oleh guru dalam proses
belajar mengajar. Tujuan mempunyai peran yang sangat penting karena akan sangat menentukan arah
proses belajar mengajar baik berupa pemilihan bahkan pelajaran, metode pembelajaran dan alat
pembelajaran. Dalam setiap proses pembelajaran dilembaga manapun tujuan merupakan satu hal pokok
yaang semestinya ada. Dengan adanya tujuan berarti proses pembelajaran tersebut memiliki arah dan
terget yang jelas akan apa yang dicapai. Umtuk mencapai tujuan tersebut tentunya harus terjalin hubungan
yang harmonis dan harus ada interaksi aktif diantara komponen-komponen yang terlihat dalam proses
pembelajaran tersebut, seperti tujuan, siswa, guru, metode dan media pembelajaran. Syaiful Mustofa
(2011: 63) menjelaskan tujuan pembelajaran mufrodat bahasa Arab adalah sebagai berikut:
a. Memperkenalkan kosakata baru kepada siswa.
b. Melatih siswa untuk dapat melafalkan kosakata dengan baik dan benar.

6
Qibtiyah and Walfajri.
c. Memahami kosakata baik berdiri sendiri maupun ketika digunakan dalam konteks kalimat.
d. Mampu mengapresiasikan dan memfungsikan mufrodat baik secara lisan maupun tulisan sesuai
dengan konteksnya yang benar.7

C. METODE PEMBELAJARAN
Media pembelajaran merupakan wahana penyalur atau wahana pesan pembelajaran. Media
pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Disamping dapat
menarik perhatian siswa, media pembelajaran juga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan
dalam setiap mata pelajaran. Dalam penerapan pembelajaran disekolah, guru dapat menciptakan suasana
belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan
variatif sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses dan berorientasi pada
prestasi belajar. Guru yang telah berpengalaman mengajar akan menerapakan teknik yang sekiranya
tepat dan sesuai dalam pengajarannya yang disesuaikan dengan tingkat berpikir dan perkembangan
siswa. Berkaitan dengan penggunaan media gambar dalam pembelajaran mufrodat ini, ada beberapa cara
yang bisa dilakukan oleh guru, diantaranya: (Sri Utari Subyakto, 2006: 62)
1. Pemberian konteks. Guru memberikan arti atau makna dari mufrodat dengan gambar yang
disajikan.
2. Pengulangan Kata. Siswa harus mengulang melafalkan mufrodat tanpa konteks sampai mereka
melafalkan dengan baik.
3. Pengecekan Arti Kata. Yaitu dengan memberikan pertanyaan mengenai kata itu.
4. Penggunaan Kata Dalam Konteks Situasi. (gambar yang bermacam-macam) Media pembelajaran
merupakan wahana penyalur atau wahana pesan pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai peranan
yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.
Disamping dapat menarik perhatian siswa, media pembelajaran juga dapat menyampaikan pesan
yang ingin disampaikan dalam setiap mata pelajaran. Dalam penerapan pembelajaran disekolah, guru
dapat menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media pembelajaran
yang kreatif, inovatif dan variatif sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan
proses dan berorientasi pada prestasi belajar. Guru yang telah berpengalaman mengajar akan
menerapakan teknik yang sekiranya tepat dan sesuai dalam pengajarannya yang disesuaikan dengan
tingkat berpikir dan perkembangan siswa. Berkaitan dengan penggunaan media gambar dalam
pembelajaran mufrodat ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru, diantaranya: (Sri Utari
Subyakto, 2006: 62)
1. Pemberian konteks. Guru memberikan arti atau makna dari mufrodat dengan gambar yang
disajikan.
2. Pengulangan Kata. Siswa harus mengulang melafalkan mufrodat tanpa konteks sampai mereka
7
SHOLIHAH.
melafalkan dengan baik.
3. Pengecekan Arti Kata. Yaitu dengan memberikan pertanyaan mengenai kata itu.
4. Penggunaan Kata Dalam Konteks Situasi. (gambar yang bermacam-macam)
5. Pemberian Kalimat Contoh atau Model. Guru mmemberi kalimat contoh yang mengingatkan para
siswa bagaimana menggunakan mufrodat dalam kalimat dalam konteks yang benar.
Menurut Al-fauzan (2003) sebagaimana yang dikutip oleh abdul hamid dkk (2008: 171)
menjelaskan bahwa ditinjau dari segi penggunaa media dikaitkan dengan indera yang digunakan manusia
untuk memperoleh pengetahuan media diklasifikasikan menjadi tiga macam, salah satunya yaitu media
pandang (visual/basyariyah). Media pandang dapat berupa alat pandang, yaitu benda-benda alamiah, orang
dan kejadian. Benda-benda alamiah yang dihadirkan dengan mudah ke sekolah atau dapat ditunjuk
langsung merupakan media yang cukup efektif digunakan, misalnya alat-alat sekolah, alat olahraga, dan
benda-benda disekitar sekolah. Jika benda alamiah tidak mungkin dihadirkan maka dapat diganti dengan
tiruannya yang sekarang ini cukup mudah digunakan, misalnya: buah-buahan dari plastik, mobil-mobilan
dan sebagainya. Jika benda tiruan itupun tidak ada, maka dapat diganti dengan gambar.
Menurut sudjana (2001:11) tentang bagaimana siswa belajar melalui gambar-gambar adalah sebagai
berikut:
a. Ilustrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat ditafsirkan berdasarkan
pengalaman dimasa lau, melalui penafsiran katakata.
b. Ilustrasi gambar merupakan pengajaran yang menarik minat belajar siswa secara afektif.
c. Ilustrasi gambar membantu para siswa membaca buku pelajaran terutama dalam penafsiran dan
mengingat-ingat materi teks yang menyertainya.8

D. PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media gambar bergerak dapat meningkatkan
penguasaan kosakata bahasa Arab. Media gambar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
merupakan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini lebih mengkhususkan
penelitian terhadap pengaruh tingkat penguasaan kosakata siswa menggunakan media gambar bergerak.
peneliti juga menggunakan referensi yang terdapat di dalam penelitian terdahulu. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang diperoleh dan peningkatan aktivitas siswa dan guru pada setiap
pertemuan mengalami peningkatan dalam pembelajaran. Proses belajar yang paling meningkat adalah
siswa aktif dalam kerja kelompok. Hal ini disebabkan karena siswa menyukai media gambar bergerak dan
lebih mudah memahami materi yang diajarkan, siswa terbiasa hadir tepat waktu, memperhatikan ketika
mengikuti pelajaran, mampu bersosialisasi dengan teman-temannya. Dengan penerapan media gambar
bergerak siswa bisa langsung bertanya kepada guru karena dengan adanya media tersebut siswa bisa
8
SHOLIHAH.
menemukan masalah yang diperoleh dan bisa bertanya kepada guru, termotivasi untuk belajar bekerja
sama guna menyelesaikan suatu masalah. Hasil pelaksanaan pembelajaran kemampuan penguasaan
kosakata di atas meningkat dikarenakan media yang telah digunakan. Pelaksanaan pembelajaran
menggunakan media gambar bergerak dilakukan guru dengan mensinergikan lingkungan kelas serta
mengorganisir siswa dalam belajar. Dalam menggunakan media gambar bergerak guru mempersiapkan
penyajian media gambar bergerak berupa film bisu atau animasi, dengan memanfaatkan sarana dan
prasarana yang ada dan menugaskan siswa menyiapkan peralatan yang digunakan dalam proses belajar
mengajar. Guru menampilkan animasi menggunakan LCD dan proyektor, sehingga dapat dilihat jelas oleh
semua siswa. Setelah ditampilkan, guru meminta para siswa untuk memberi komentar tentang animasi
yang sudah dilihat. Kemudian siswa yang lainnya memberi tanggapan terhadap komentar tersebut. Setelah
guru memaparkan materi pelajaran dengan perantara ‘media kemudian guru meminta dengan cepat kepada
siswa untuk menyebutkan 5 kosakata yang ada pada gambar animasi tersebut. Dengan seperti itu siswa
akan cepat menanggapi pertanyaan dari guru. Setelah dilihat bahwa siswa sudah mampu mengetahui
kosakata tersebut guru menganggap media ini sangat membantu siswa dalam pembelajaran. Tahap yang
terakhir, guru menyampaikan kesimpulan materi pelajaran dan dilanjutkan dengan memberikan tugas
hafalan kosakata kepada siswa untuk ‘memperkaya penguasaan kosakata bahasa Arab. Guru memberikan
motivasi belajar baik di awal pembelajaran maupun saat berlangsung pembelajaran. Pemberian motivasi
berupa reinforcement seperti sering mengucapkan kata-kata pintar, bagus, cemerlang untuk merespons
jawaban siswa yang tepat. Guru juga memberikan hadiah-hadiah kecil bagi siswa yang mendapat
perolehan nilai tinggi. Memberikan motivasi sederhana dan bentuk perhatian yang cukup terhadap siswa
dengan segala potensi yang dimilikinya, karena banyak siswa yang kurangnya perhatian hal itu juga
menyebabkan tidak adanya motivasi belajar. Oleh sebab itu guru mengajak untuk berpartisipasi aktif untuk
lebih bergairah dan memperkaya proses interaksi antar potensi siswa dalam belajar. Selain itu, sebelum
masuk pada materi pelajaran, guru sudah mempersiapkan aktivitas awal yang tidak membosankan bagi
siswa, seperti bernyanyi, serta melakukan aktivitasaktivitas ‘lain yang lebih menarik. Kegiatan terakhir
dalam mengembangkan motivasi siswa adalah membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan. Dari kesimpulan ini akan dapat diketahui keefektifan siswa selama berlatih
mengembangkan motivasi belajar. Instrumen evaluasi merupakan langkah untuk mengukur kemampuan
pemahaman siswa dalam penguasaan kosakata setelah menggunakan media gambar bergerak. Penguasaan
kosakata tersebut yang nanti akan membuat siswa mampu melakukan komunikasi dengan bahasa.
Semakin banyak kosakata yang dikuasai maka lebih memudahkan siswa menerima atau menyampaikan
informasi yang lebih luas. Maka dari itu perlu diadakannya evaluasi pembelajaran guna mengetahui
kemampuan penguasaan kosakata yang diperoleh siswa. Di antaranya dengan melakukan tes kosakata
yaitu dengan menggunakan soal berbentuk objek pilihan ganda, dan ada pula yang berbentuk isian. Bentuk
teks kosakata antara lain sinonim, antonim, memperagakan, definisi, melengkapi kalimat dan gambar.
Untuk tes kosakata menggunakan kata-kata yang mudah dipahami, semua alternatif jawaban memiliki
tingkat kesukaran berbeda. Pada langkah ini guru memberikan soal, yang muncul dari gambar tersebut,
yaitu gambar animasi yang ditunjukkan oleh guru melalui proyektor. Setelah dilakukan tes dan guru sudah
mengetahui hasil dari masing-masing siswa maka diketahui bahwa media sangat berperan, dan membantu
dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Arab. Keberhasilan pengajaran bahasa Arab dengan
menggunakan media gambar bergerak tentu akan sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran
dengan baik demi tercapainya tujuan pembelajaran pada tingkat kemampuan dalam menguasai kosakata
yang dimiliki oleh siswa, dan juga didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana. Dalam
pelaksanaan pembelajaran dengan media gambar bergerak, sarana dan prasarana menggunakan gambar
animasi, komputer, LCD, yang terdapat pada setiap kelas dan laboratorium. Agar keberhasilan dari
kegiatan pembelajaran terlaksana dengan baik, maka harus diberi perlakukan pembelajaran dengan baik.
Begitu juga pengajaran bahasa Arab dengan menggunakan media gambar bergerak tidak akan berhasil
tanpa didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana. Dapat dipahami bahwa pentingnya sarana dan
prasarana dalam pembelajaran merupakan bagian dari upaya mencapai tujuan pembelajaran secara umum
dan tujuan secara khusus berlangsung dengan efektif. Pada proses pembelajaran keberadaan sarana dan
prasarana sangat dibutuhkan dan akan mengalami kesulitan jika tanpa adanya sarana dan prasarana.9

E. KESIMPULAN
Bahasa Arab adalah bahasa orang-orang Arab dan bahasa umat Islam. Dan bahasa yang pertama
kali menjaga dan mengembangkan sains dan teknologi. Karena itulah, tidaklah berlebihan jika bahasa
Arab merupakan peletak dasar pertumbuhan ilmu pengetahuan modern yang berkembang sekarang.
Mempelajari bahasa Arab berarti harus memahami media pembelajaran bahasa Arab. Media memiliki
peranan yang sangat penting dalam hal kesuksesan penerapan materi yang disajikan. Penggunaan media
yang kurang tepat akan mengaburkan tujuan yang hendak dicapai pada akhir proses pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dengan penggunaan media gambar diharapkan dapat memberikan
pengalaman belajar yang lebih konkrit kepada siswa dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran kosakata. Penggunaan media gambar juga mempunyai peranan positif bagi guru sebagai alat
bantu pengajaran yang dapat menghidupkan suasana di kelas. Dengan media gambar itulah sisw a dapat
ditumbuhkan kreatifitas dan imajinasi berfikirnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hasnah, Sitti, ‘Pembelajaran Kosakata (Mufrodat) Bahasa Arab Melalui Media Gambar Untuk Meningkatkan Minat
Belajar Mahasiswa Pada Jurusan PAI FAkultas Tarbiyah IAIN Palu’, Penelitian Ilmiah, 3.1 (2015), 197–225

9
Qibtiyah and Walfajri.
Qibtiyah, Mariyatul, and Walfajri Walfajri, ‘Pengajaran Bahasa Arab Menggunakan Media Gambar Bergerak Untuk
Meningkatkan Penguasaan Kosakata’, An Nabighoh: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Bahasa Arab,
22.01 (2020), 71 <https://doi.org/10.32332/an-nabighoh.v22i01.2076>

SHOLIHAH, SHOLIHAH, ‘Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Mufrodat’, Tarling : Journal of
Language Education, 1.1 (2018), 62–76 <https://doi.org/10.24090/tarling.v1i1.1122>

Anda mungkin juga menyukai