Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MATA KULIAH : PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

EVOLUSI

KELOMPOK II :

NAMA DAN NIM : Desima Samosir (4191131009) No.6

Elva Damayanti Lubis (4191131023) No.7

Feri Bidiana Oktaria (4191131035) No.8

Firda Nur Hidayah (4191131005) No.9

Hanisah Hasibuan (4191131036) No.10

KELAS : KIMIA DIK A 2019

JURUSAN : KIMIA

PROGRAM : S-1 PENDIDIKAN KIMIA

TGL.PELAKSANAAN : 18 NOVEMBER 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAMUNIVERSITAS NEGERI MEDAN

0
I. JUDUL PERCOBAAN : EVOLUSI
II. TUJUAN :
1. Mengetahui rata-rata kertas yang dapat diambil oleh penyeleksi.
2. Mengetahui kemampuan adaptasi individu pada lingkungannya
melalui simulasi model seleksi alam.
3. Mengetahui keterkaitan praktikum yang menunjukkan salah satu
mekanisme seleksi alam dan teori evolusi yang telah dikemukakan
ilmuwan terdahulu.
4. Mengetahui apakah ada makhluk hidup yang berhasil lolos dari seleksi
alam dan ada yang tidak.
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses seleksi alam.

III. LANDASAN TEORI :


Evolusi merupakan ilmu yang banyak menuai kritik hingga saat
ini. Pandangan pro dan kontra mengikuti perjalanan evolusi dan
perkembangan ya. Meskipun posisi Darwin telah dianggap berjasa
dalam perkembangan ilmu mengenai asal usul kehidupan di bumi akan
tetapi penyangkalan dan pencarian bukti-bukti ilmiah akan
kedangkalan teori yang dicetuskan Darwin bermunculan dari berbagai
penjuru dunia. Akan tetapi mempelajari dan mengikuti perkembangan
pemikiran dan penemuan dalam ilmu pengetahuan adalah cara dimana
ilmu itu sesungguhnya didapatkan (Helmi, 2017).
Teori evolusi menjelaskan mengapa jutaan spesies dapat eksis.
Prinsip ini mempersatukan keseluruhan sejarah kehidupan. Secara
ringkas evolusi menyatakan bahwa keanekaragaman bentuk kehidupan
muncul sebagai hasil perubahan susunan genetikanya. Organisme-
organisme modern merupakan keturunan dari bentuk-bentuk
kehidupan sebelumnya yang mengalami modifikasi (Deviyanti, 2016).
Evolusi makhluk hidup merupakan teori yang dipelajari sejak
jaman Romawi dan Yunani kuno meskipun secara ilmiah teori ini
dikemukakan oleh Darwin pada tahun 1859. Secara garis besar teori
evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada di dunia sampai

1
dengan saat ini merupakan hasil perkembangan dari makhluk hidup
yang telah ada sebelumnya baik berikaitan dengan stuktur maupun
fungsi, secara turun temurun dari generasi ke generasi atau dengan kata
lain berlangsung dalam waktu yang amat panjang seiring evolusi alam
semesta (Saputra, 2017).
Evolusi adalah perubahan yang terjadi secara bertahap di sepanjang
masa kehidupan dari kondisi lainnya. Planet, bintang, topografi dunia,
susunan kimia dari bumi elemen kimia dan vertikal atau berubah
secara bertahap yang dikenal sebagai evolusi anorganik. Semua jenis
hewan dan tumbuhan yang ada saat ini diturunkan dari organisme lain
yang terjadi secara sederhana misalnya modifikasi secara bertahap dan
akan terakumulasi pada generasi yang berhasil ini disebut sebagai
evolusi organik. Kecenderungan utama dari kejadian evolusi tumbuhan
dan hewan menunjukkan terjadinya adaptasi terhadap kondisi
lingkungan yang ternyata sering melibatkan peningkatan spesialisasi
dan kompleksitas dari struktur dan fungsi dari makhluk hidup.
Pada tahun 1859 Charles Darwin mempublikasikan bukunya
berjudul “The Origin Of Species”. Proses evolusi makhluk hidup
berlanjut seiring dengan perubahan iklim dan pergeseran benua hasil
proses evolusi muncullah keanekaragaman makhluk hidup di zaman
keemasan reptilia tumbuhan berbunga dan mamalia terjadi pada akhir
era mesozoikum (mesozoic) dan awal era Senozoikum (cenozoic).
Walaupun Charles Robert Darwin mencetuskan evolusi sebagai
suatu teori yang menyebabkan makhluk hidup berubah dan menjadi
beraneka ragam melalui proses seleksi alam dalam waktu yang sangat
lama namun ia belum mengetahui tentang DNA dan mekanisme
pewarisan nya, namun demikian diketahui bahwa variasi yang ada
pada individu bersifat genetis teori evolusi juga menjelaskan tentang
keanekaragaman hayati di bumi yang sangat mungkin bisa terjadi
tetapi dari ke semua keragaman tersebut masih dapat ditemui suatu
persamaan ciri yang memiliki sifat universal persamaan tersebut yaitu
semua makhluk hidup tersusun atas molekul DNA. Semua makhluk

2
hidup tersusun dari sel. Di dalam sel terdapat materi genetik yang
secara fisik tersimpan di dalam molekul DNA yang panjang materi
genetik diturunkan dari generasi ke generasi dan mengandung
informasi untuk membentuk dan melakukan suatu fungsi kehidupan.
Terdapat empat akar utama dalam teori evolusi yaitu:
a. Earth History – Sejarah bumi (Geologi)
b. Life's History – Ilmu tentang makhluk hidup
c. Mechanisms of Evolution – Mekanisme evolusi
d. Depelopment and Genetics – Perkembangan dan Genetika
Sampai saat ini, teori Darwin tentang evolusi yang terjadi karena
seleksi alam dianggap oleh banyak masyarakat sebagai teori terbalik
dalam menjelaskan peristiwa evolusi.
1. Bahwa kehidupan tidak tetap sama sejak awal keberadaannya
2. Kesamaan leluhur bagi semua makhluk hidup
3. Evolusi bersifat gradual (berangsur-angsur)
4. terjadi pertambahan jumlah spesies dan percabangan garis
keturunan
5. Seleksi alam merupakan mekanisme evolusi

Jean Baptiste de Lamark

Teori evolusi organik yang terdahulu dikembangkan secara logika


oleh J. B dilamar seorang filosof dan ahli biologi yang besar seperti
ahli biologi lain percaya bahwa organisme dituntun oleh gaya
(kekuatan) bawaan yang aneh membuat mereka mampu mengatasi
berbagai kesulitan dan rintangan dari lingkungannya. Ia percaya bahwa
kemampuan adaptasi ini akan diteruskan dari generasi ke generasi
yaitu bahwa karakteristik yang dimiliki akan diturunkan pada generasi
berikut. Selanjutnya lama menyatakan bahwa organ baru muncul
sebagai jawaban terhadap tuntutan lingkungan dan ukurannya
sebanding dengan masalah diperlukan atau tidak diperlukan.

Lamarck menjelaskan evolusi yang terjadi pada jerapah yang


berleher panjang, ia memperkirakan bahwa nenek moyang jerapah ini

3
mengambil makanannya dari pucuk pucuk pohon selain rumput
sehingga untuk mencapainya jerapah tersebut memanjang
memanjangkan tulang leher nya sama sehingga turunannya mewarisi
leher panjang.

Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace

Darwin telah mengemukakan berbagai kejadian secara rinci dan


meyakinkan dengan membuktikan bahwa evolusi organik itu telah
terjadi, kemudian ia melengkapinya dengan teori seleksi alami untuk
menjelaskan bagaimana tatalaksananya.

Pemikiran Darwin tentang seleksi alam baru muncul pada 1836


dan selama 20 tahun berikutnya dia mengumpulkan data dan
pengamatan dari daerah yang lebih luas sampai timbullah “ the origin
of species”.

Teori Darwin Wallace tentang seleksi alam

Penjelasan lebih jauh oleh Darwin dan Wallace tentang bagaimana


evolusi terjadi dapat diringkas sebagai berikut:

- variasi adalah ciri karakteristik setiap kelompok hewan dan


tumbuhan yang merupakan sifat penting dari makhluk hidup titik
sekarang dapat dibedakan mana variasi yang diturunkan dan mana
yang tidak diturunkan hanya variasi diturunkan yang terjadi karena
mutasi yang penting dalam evolusi.
- Kebanyakan organisme mulai tumbuh, makan, lulus hidup dan
berkembang titik jumlah individu dari tiap spesies hampir tetap
konstan pada kondisi alam yg diperkirakan sebagian besar dari
turunan dalam tiap generasi tetap hidup maka penghuni dunia ini akan
segera padat.
- karena sejumlah besar individu dilahirkan dan kemudian lulus
hidup suatu persaingan akan makanan dan ruang. Hal ini akan
menimbulkan proses saling membunuh atau terjadi perjuangan

4
tumbuhan atau hewan terhadap kekeringan, kedinginan atau kondisi
lingkungan buruk lainnya.
- Variasi-variasi yang mempersiapkan suatu organisme dengan baik
untuk lulus hidup dalam kondisi lingkungan tertentu akan memilih
daerahnya, daripada daerah lain yang belum atau sulit beradaptasi titik
pemikiran tentang perjuangan untuk lulus hidup dan perjuangan dari
yang terkuat merupakan sumbu dari teori Darwin Wallace tentang
seleksi alam.
- Individuyang lulus hidup akan menurunkan generasi berikutnya
dan dalam hal ini keberhasilan variasi akan diteruskan pada generasi
generasi selanjutnya (Sinambela, 2018).

Beberapa konsep baru tentang evolusi yaitu teori netral, evolusi


netral, dan mutasi netral. Teori netral adalah teori yang menerangkan
bahwa pada level molekul, seleksi alam tidak selalu bekerja. Bagian
DNA atau protein yang bebas dan tekanan seleksi alam akan
mengalami evolusi netral. Evolusi netral adalah evolusi yang
menghasilkan keanekargaman tanpa fungsi tertentu. Misalnya
keanekaragaman isozim. Mutasi netral adalah mutasi melahirkan sifat
baru tanpa dibebani seleksi alam (Aryulina, 2006).

5
IV. ALAT DAN BAHAN
A. ALAT

No. Nama Alat Jumlah


1. Tali rafia Secukupnya
2. Gunting 1 buah
3. Pelubang kertas 1 buah
4. Stopwatch 1 buah

B. Bahan
No
Nama Bahan Jumlah
.
1. Kertas bufallo warna-warni 300 bulatan

V. PROSEDUR KERJA :

No. Prosedur Kerja

Membuat bulatan.bulatan kecil kertas dengan menggunakan pelubang kertas, yaitu


warna biru 100 bulatan, warna orange 100 bulatan, dan warna hijau 100 bulatan
1.
sehingga seluruhnya 300 bulatan. Kemudian memasukkan bulatan-bulatan ke dalam
satu kantong plastik, lalu dikocok hingga tercampur.

Mendatangi tempat terbuka (lapangan) dan menentukan plot ukuran 2 m × 2 m,


2.
kemudian menandai tiap pojoknya.

3. Menaburkan potongan kertas dengan merata di atas plot 2 m × 2 m.

Setelah menyebar potongan, meminta salah satu teman untuk memunguti kembali
4. kertas yang telah disebar selama 2 menit. Teman tersebut bertindak sebagai predator
dan bulatan kertas sebagai mangsa.

6
Menghitung jumlah kertas yang tersisa di plot menurut warna masing-masing, lalu
5.
memasukkan hasilnya dalam tabel.

Melakukan kembali oleh anggota yang lain dengan cara kerja yang sama
6.
sebelumnya.

VI. PEMBAHASAN :

A. Table Hasil Percobaan

Maha Warna
No Biru Orange Hijau
siswa Awal Ambil Sisa Awal Ambil Sisa Awal Ambil sisa
Hanisah
1. 100 17 83 100 10 90 100 7 93
Hsb
Elva
2. 83 19 64 90 59 59 93 32 58
Damayanti
Firda
3. Nurhidaya 64 25 39 59 18 41 58 15 43
h
Feri
4. 39 28 11 41 21 21 43 22 21
Bidiana
Desima
5. 11 10 1 20 19 1 21 21 -
Samosir
Total 297 99 198 310 99 211 315 100 215
Rata-rata 59,4 19,8 39,6 62 19,8 42,2 63 20 43

B. Pembahasan Tabel
1. Selisih hasil pungutan awal dan pungutan selanjutnya tidak sama.
2. Kondisi lingkungan mempengaruhi proses terjadinya seleksi alam.
3. Percobaan yang kami lakukan menunjukkan salah satu proses seleksi alam.
4. Dalam percobaan tersebut berkaitan dengan kamuflase. Kamuflase adalah
perubahan bentuk, rupa, sikap, dan warna menjadi lain agar tidak dikenali.

7
Dari data diatas menunjukkan selisih pungutan kertas yang diambil adalah
1. Kertas yang paling banyak terambil pertama adalah kertas warna hijau (20)
2. Kertas yang paling banyak terambil terakhir adalah kertas warna biru dan
orange (19, 8)

Faktor yang mempengaruhi warna kertas paling banyak atau paling sedikit
terambil adalah

1. Faktor adaptasi lingkungan, warna kertas yang mirip dengan lingkungannnya


tidak mudah untuk ditemukan oleh predator dan sebaliknya. Pada percobaan
ini warna hijau banyak terambil karena warna hijau adalah warna yang
mencolok akan paling jelas terlihat pada daerah persebarannya, sedangkan
warna biru dan orange tidak terlalu mencolok jika dibandingkan dengan
warna hijau.
2. Faktor persebaran, potongan kertas yang persebarannya tidak merata dapat
memudahkan predator untuk menemukannya dan sebaliknya.
3. Faktor predator, kejelian predator saat mencari mengambil potongan kertas
juga dapat mempengaruhi.

Dari data percobaan diatas diperoleh hasil sebagai berikut : Hanisah


Hasibuan sebagai penyeleksi pertama mengumpulkan kertas biru 17 potongan,
orange 10 potongan, dan hijau 7 potongan dari 100 masing-masing potongan
ketiga warna tersebut. Sedangkan penyeleksi kedua hingga keempat
mengumpulkan potongan yang jumlahnya lebih banyak dari penyeleksi pertama,
sedangkan penyeleksi kelima mengumpulkan lebih sedikit potongan kertas.
Selisih perbedaan hasil pungutan penyeleksi pertama dengan penyeleksi terakhir
(Desima Samosir) sangat mencolok. Penyeleksi pertama mengumpulkan kertas
dengan rata-rata 11,3 dan penyeleksi terakhir mengumpukan kertas dengan rata-
rata 16,6. Sedangkan ketiga penyeleksi yang lain mengumpulkan kertas dengan
hasil Elva Damaynti (36,6), Firda Nurhidayah (19,3), dan Feri Bidiana (23,6).

Jadi, penyeleksi kedua adalah penyeleksi yang paling maksimal saat memungut
kertas (mangsa), karena kertas yang disebar masih nampak dan terlihat jelas
sehingga penyeleksi (predator) mampu menemukan dan memungutnya secara

8
cepat dibandingkan dengan penyeleksi kedua,. Hal ini dikarenakan adanya
instruksi dari asistan laboratorium saat pemungutan pertama untuk menutup
mata saat pemungutan kertas. Dan penyeleksi terakhir memperoleh hasil yang
minimum, dikarenakan persebaran kertas tidak merata dan jumlah kertas
berkurang karena telah dipungut oleh beberapa penyeleksi lainnya.

VII. KESIMPULAN :

Dari percobaan dan data diatas dapat kami simpulkan bahwa :

1. Kertas bufallo yang banyak terambil adalah kertas warna biru (19,8), warna
hijau (20) dan warna orange (19,8).
2. Seleksi alam yang terjadi pada setiap individu berbeda. Seperti halnya kertas,
semakin mencolok warna kertas maka lebih dominan dan akan mudah
terseleksi oleh alam, dan semakin sama warna kertas dengan lingkungannya
maka akan mudah lolos dari seleksi alam.
3. Berdasarkan teori yang telah dikemukakan oleh Darwin, makhluk hidup
yang mampu mempertahankan hidupnya melalui proses seleksi alam akan
tetap hidup.
4. Makhluk hidup yang dapat berkamuflase dan beradaptasi adalah makhluk
hidup yang dapat lolos dari seleksi alam.
5. Bahwa proses terjadinya seleksi alam dapat di pengaruhi dari beberapa hal,
seperti warna spesies, tempat melakukan percobaan, dan faktor lingkungan
yang lain. Spesies yang lolos dari proses seleksi alam dapat melangsungkan
hidup setelah adanya seleksi alam, sedangkan spesies yang tidak lolos
oleh seleksi alam akan mati atau punah.

VIII. DAFTAR PUSTAKA :

1. Aryulina, Diah., dkk. 2006. Biologi. Jakarta : Penerbit Erlangga.

2. Deviyanti, Siska dan Hasruddin. 2016. Analisis Pengetahuan dan


Sikap Siswa Terhadap Teori Evolusi pada Siswa Kelas XII IPA

9
SMA Negeri 16 Medan. Jurnal Pelita Pendidikan. Vol.4, No.3 :
141-145.

3. Helmi. 2017. Evolusi Antar Species (Leluhur Sama Dalam


Perspektif Para Penentang). Jurnal Ilmiah Multi Sciences. Vol. IX,
No. 2 : 83 – 93.

4. Saputra, Alaninda. 2017. Persepsi Mahasiswa Calon Guru Biologi


tentang Pembelajaran Materi Evolusi di SMA : Studi Kasus
Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Bioeducation Journal. Vol.2, No.1 : 1-9.

5. Sinambela, M., dkk. 2018. Biologi Umum. Medan : Unimed Press.

ASISTEN LAB PRAKTIKAN

10

Anda mungkin juga menyukai