KELOMPOK 2
Syahroni 2023012009
Dosen Pengampu:
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
manusia terutama dibidang pendidikan. Kita sebagai manusia yang berakal harus
sebagai jawaban dari manusia. Seperti teori yang diungkapkan oleh para penganut
keluar dan dianggap cukup ideal dan teruji ketangguhannya. Filsafat pendidikan
kebenaran esensialis ada pada kebudayaan klasik dengan Great Booknya, maka
yaitu berawal dari krisis kebudayaan modern. Kedua aliran tersebut memandang
demikian, prinsip yang dimiliki aliran ini,tidaklah sama dengan prinsip yang
sependapat dengan cara dan jalan pemecahan yang ditempuh oleh aliran
kensensus yang paling luas dan mungkin tentang tujuan utama dan teringgi dalam
kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERENIALISME
1. Pengertian Perenialisme
Perenialisme berasal dari kata dasar perenial yang berarti abadi atau kekal yang
sepanjang zaman merupakan sebagai pengulangan dari apa yang telah ada
aliran ini yaitu menerapkan nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat kekal dan
abadi yang selalu seperti itu sepanjang sejarah manusia. Perenialisme sering
dianggap sebagai suatu aliran yang ingin kembali atau mundur kepada nilai-nilai
Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi dan solusi terhadap pendidikan progresif
dan atas terjadinya keadaan yang mereka sebut sebagai krisis kebudayaan dalam
kehidupan manusia modern. Untuk mengatasi hal tersebut aliran ini menggunakan
kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum tyang telah menjadi pandangan hidup
troughout the whole year atau lasting for a very long time, yang bermakna abadi
Pendiri dari aliran ini adalah Aristoteles yang kemudian didukung dan dilanjutkan
St. Thomas Aquinas pada abad ke – 13. Munculnya aliran ini adalah sebagai alat
atau cara untuk menghadapi krisis yang dihadapi manusia saat ini. Perenialisme
menganggap kenyataan dalam kebudayaan manusia saat ini mengalami krisis. Oleh
karena itu perenialisme memberikan suatu pemecahan dengan jalan “kembali pada
keadaan manusia sekarang seperti dalam kebudayaan ideal yang dimaksud adalah
mengarahkan pusat perhatiannya kepada kebudayaan ideal yang telah teruji dan
tangguh.
3. Tokoh-Tokoh Perenialisme
Perenialisme sudah ada sejak zaman filosof abad kuno dan pertengahan. Seperti
Aristoteles sebagai bapak realisme klasik, dan filsafat Thomas Aquinas yang
Menurut Plato, manusia secara kodrati memiliki tiga potensi, yaitu nafsu, kemauan
dan pikiran. Pendidikan harusnya berorientasi pada tiga potensi tersebut dan juga
kepada masyarakat, sehingga kebutuhan yang ada pada masyarakat dapat terpenuhi.
Dengan pertimbangan ketiga potensi tersebut tidak sama pada setiap individu.
Manusia yang besar potensi rasionya, inilah manusia kelas pemimpin atau kelas
manusia kelas prajurit atau menenggah. Manusia yang dominan potensi nafsunya,
b. Aristoteles
pembinaan kesadaran disiplin atau moral, harus melalui proses permulaan dengan
kebiasaan di waktu muda. Secara ontologis, ia menyatakan bahwa sifat atau watak
anak lebih banyak potensialitas sedang guru lebih banyak mempunyai aktualitas.
c. Thomas Aquinas
Seperti halnya Plato dan Aristoteles tujuan pendidikan yang diinginkan oleh
Thomas Aquinas adalah sebagai usaha mewujudkan kapasitas yang ada dalam
individu agar menjadi aktualitas, aktif dan nyata. Tingkat aktif dan nyata yang
individu.
4. Ciri-Ciri Aliran Perenialisme
a. Perenialisme mengambil jalan regresif, yaitu kembali kepada nilai dan prinsip
dasar yang menjiwai pendidikan pada masa yunani kuno dan abad pertengahan.
ontologisnya, bahwa batang tubuh pengetahuan yang berlangsung dalam ruang dan
waktu ini mestilah terbentuk melalui dasar-dasar pendidikan yang diterima manusia
abadi, karena memang kebenarannya mengandung sifat universal dan tetap. Aliran
Belajar adalah upaya keras untuk memperoleh suatu ilmu pengetahuan melalui
dari belajar merupakan belajar untuk berfikir. Dengan berfikir subjek didik akan
memiliki senjata ampuh dalam menghadapi berbagai rintangan yang dapat
keragu-raguan.
berdasarkan pada nilai-nilai luhur, norma dan agama. Dapat juga dikatakan bahwa
dan agama pada masa lalu. Pendidikan harus melahirkan orang-orang yang
mematuhi norma dan tawujud di jalan kebenaran. Dengan tidak menaati norma
berarti membawa kepada kematian. Pendidikan juga harus menitik beratkan pada
nilai agung dalam hal terpusat pada guru. Pendidikan harus dipusatkan pada guru,
karena guru memiliki kemampuan serta norma-norma dan nilai yang luhur seperti:
dengan ilmu pengetahuanlah seseorang dapat berpikir secara induktif yang bersifat
analisa. Jadi dengan berpikir maka kebenaran itu akan dapat dihasilkan melalui akal
pengolahan tenaga logika pada pikiran manusia. Apabila pikiran itu bermula dalam
tentang pengertian dari kebenaran yang sesuai dengan realita hakiki, yang
dibuktikan dengan kebenaran yang ada pada diri sendiri dengan menggunakan
tenaga pada logika melalui hukum berpikir metode deduksi, yang merupakan
bahan penerangan yang cukup, orang akan mampu mengenal faktor-faktor dengan
b. Tujuan Pendidikan
Brameld, perenialisme pada dasarnya adalah sudut pandang dimana sasaran uang
kenyataan, kebenaran, dan nilai yang abadi, tak terikat waktu dan ruang”. Aliran ini
c. Prinsip-Prinsip Pendidikan
Prinsip merupakan asas, atau aturan pokok. Jadi dalam hal ini yang dimaksud
prinsip pendidikan adalah asas atau aturan pokok mengenai pendidikan dalam
a) Konsep pendidikan bersifat abadi, karena hakikat manusia tak pernah berubah.
kemampuan berfikir.
c) Tujuan belajar ialah mengenal kebenaran abadi dan universal.
B. ALIRAN REKONSTRUKSIONISME
tata susunan lama ke tata susunan kehidupan yang lebih modern. Aliran
berawal dari krisis kebudayaan modern. Meskipun demikian prinsip yang dimiliki
oleh kedua aliran ini tidaklah sama dengan prinsip yang dipegang oleh aliran
paranialisme. Keduanya mempunyai visi dan cara yang berbeda dalam pemecahan
dunia merupakan tugas semua umat manusia. karenanya pembinaaan kembali daya
intelektual dan spiritual yang sehat melalui pendidikan yang tepat akan membina
kembali manusia dengan nilai dan norma yang benar pula demi generasi sekarang
dan generasi yang akan datang sehingga terbentuk dunia baru dalam
kemanusian yang saat ini sudah luntur, intinya adalah untuk lebih memanusiakan
kesepakatan antar sesama manusia agar dapat mengatur tata kehidupan manusia
dalam suatu tatanan dan seluruh lingkungan nya. maka proses dan lembaga
tujuan pokok yang akan menata umat manusia dalam tatanan budaya dunia. Teori
itu sendiri yang harus secara pribadi menemukan dan menerapkan informasi
membantu menyiapkan warga dalam hal ini generasi muda untuk merespon
ke masa depan yang memiliki lebih dari satu konfigurasi. Sehingga filsafat
menyenangkan melalui pendidikan. Dan juga aliran ini memandang bahwa sebuah
Negara dijalankan dan diperintah oleh rakyat secara demokratis sehingga dapat
tercipta kemakmuran kesajahteraan tanpa ada nya unsure pembedaan baik itu
menurut ras, suku dan agama. Berdasarkan kedua model aliran itulah filsafat
di sekitarnya.
pada tahun 1930. Pandangan Count mengajak para pendidik untuk membuang
berjuang membentuk sebuah tatanan sosial baru yang didasarkan pada sistem
tradisional sekolah sebagai pengalih budaya yang bersifat pasif menuju agen
dan Harrold Rugg di Universitas Columbia. Ide-gagasan para tokoh tersebut secara
luas mencakup aspek-aspek sosial dari pemikiran progresif John Dewey. Pada
dari segi tatananan hidup yang lama ke tatanan hidup yang lebih modern lagi.
Rekonstrusionisme di pelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun
1930 yang ingin membangun masyarakat baru, masyrakat yang pantas dan adil.
lahir didasari atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan
melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada pada saat sekarang
ini. Selain itu, mazhab ini juga berpandangan bahwa pendidikan hendaknya
masyarakat agar menjadi lebih baik. Karena itu pendidikan harus mengembangkan
ada pada saat sekarang ini. Dalam aliran rekonstruksionisme berusaha menciptakan
didasarkan pada keyakinan bahwa pendidikan harus terpusat pada anak bukannya
masalah yang dihadapi manusia untuk diselesaikan, sehingga anak didik memiliki
a. Pandangan Ontologi
Sebuah realita untuk dapat dimengerti kita tidak hanya selalu melihat segala sesuatu
yang konkret tetapi sesuatu yang khusus karena sebuah realita yang ada tidak
pernah terlepas dari sistem, selain substansi yang dipunyai dari tiap sesuatu
tersebut. Sebagai substansi sebuah realita akan terus bergerak dari potensialitas
menju ke aktualitas ini dilakukan guna mencapai tujuan yang terarah dengan cara
Bakry (1986:51),aliran ini berpendirian bahwa alam nyata ini mengandung dua
macam hakikat sebagai sumber, yakni hakikat materi dan hakikat rohani. Kedua
macam hakikat ini memiliki ciri yang bebas dan berdiri sendiri dan abadi dan
umumnya manusia tidak sulit menerima prinsip dualism ini yang menunjukan
bahwa kenyataan lahir dapat segera ditangkap oleh panca indera manusia sementara
kenyataan batin segera diakui dengan adanya akal dan perasaan hidup. Seorang
tokoh utama scholastic, alselpus menyatakan bahwa secara kritis realita semesta
dapat dipahami dan tidak ada sesuatu dialam ini nyata diluar kekuasaan
Thomas Aquinas untuk mengetahui realita yang ada harus berdasarkan iman,
sementara perkembangan rasional hanya dapat dijawab dan mesti diikuti dengan
iman.
b. Pandangan Epistemologis
hubungan realita terdahulu melalui ilmu pengetahua.karena nya baik indra maupun
pancaindera menjadi pengetahuan yang sesungguh nya. Aliran ini juga berpendapat
bahwa dasar dari suatu kebenaran dapat dibuktikan dengan self-evidence yakni
bukti yang ada pada diri sendiri realita dan eksistensinya. Dengan kata lain
pengetahuan yang benar buktinya ada di dalam pengetahuan ilmu itu sendiri.
Sebagai ilustrasi adanya tuhan tidak perlu dibuktikan dengan bukti-bukti lain atas
eksistensi tuhan. Pedoman aliran ini berasal dari ajaran aristoteles yang
membicarakan dua hal pokok yakni pikiran dan bukti yang menggunakan jalan
c. Pandangan Aksiologi
Di dalam proses interaksi sesama manusia diperlukan nilai-nilai. Begitu juga dalam
dengan sikap netral. Dalam hal ini, manusia sadar ataupun tidak sadar telah
secara umum ruang lingkup pengertian ”nilai” itu tidak terbatas. Menurut Imam
potensial yang berasal dari tuhan. Atas dasar pandangan inilah tinjauan tentang
kebenaran dan keburukan dapat diketahui. Kemudian, manusia sebagai subjek telah
memiliki potensi-potensi kebaikan dan keburukan sesuai kodrat nya kebaikan itu
akan tetap tinggal nilainya bila tidak dikuasai oleh hawa nafsu disinilah akal
politik sebagai cabang dari filsafat praktis yang berhubungan dengan prinsip-
prinsip moral, kreasi estetika dan organisasi politik. Karena nya dalam arti teologis
manusia perlu mencapai kebaikan tertinggi yakni bersatu dengan tuhan kemudian
khusus atau pancaran dari unsur universal yang abadi yakni tuhan.
Pendidikan
berupaya merombak tata susunan kebudayaan lama dan membangun tata susunan
hidup kebudayaan yang bercorak modern, serta brupay untuk membuat kesepakatan
hanya mentransfer ilmu tapi juga mengajarkan nilai nilai dalam kehidupan dan
sehingga timbullah cara berpikir yang lebih efektif dan cara kerja yang lebih efektif
sekarang, dan membuat siswanya terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang ada
signifikan.
Ada lima tujuan untuk pendidkan dalam aliran filsafat rekonstruksionisme menurut
pengetahuan kepada muridnya, guru hanya memberikan pelajaran dan murid hanya
perlu mendengarkan dan memahami materi dan terus begitu saja. Tapi ini
berlawanan dengan aliran rekonstruksionisme yaitu murid dan guru terbuka akan
berbagai pembahasan diskusi, masalah sosial dan budaya, guru serta siswa turut
Guru hendaknya berperan selain sebagai pengajar juga sebagai pemimpin yang
Kurikulum juga harus membahas tentang masalah masalah social yang di hadapi
oleh umat manusia sekarang termasuk masalah peserta didik itu sendiri dan juga
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perenialisme berasal dari kata dasar perenial yang berarti abadi atau kekal yang
sepanjang zaman merupakan sebagai pengulangan dari apa yang telah ada
aliran ini yaitu menerapkan nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat kekal dan
abadi yang selalu seperti itu sepanjang sejarah manusia. Perenialisme sering
dianggap sebagai suatu aliran yang ingin kembali atau mundur kepada nilai-nilai
Aliran rekontruksionisme adalah aliran memperbaiki dari segi tatananan hidup yang
lama ke tatanan hidup yang lebih modern lagi.dengan cara berkerja sama antar
B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penyusun tentunya mengalami banyak
kekeliruan. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, dikarenakan kami
masih dalam tarap pembelajaran. Maka dari itu kami selaku penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga kami lebih baik di masa
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
RajaGrafindo Persada.
Media.
Pendidikan.Jakarta:
Alfabeta.
Volume V, No 2.
PT RajaGrafindo Persada.
Rineka Cipta.
Wangsa, Teguh Gadhi. 2011. Filsafat Pendidikan: Manzab-Manzab