Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 1

Dimas Aji D.P. 19210022


Putri Ayu F. 19210030
Uswah Zahra S. 19210035
Erlangga Febyansyah 19210038
Equeena Tasya M.W. 20211034

PENGERTIAN AUDIT AKTIVA TETAP


Audit adalah proses sistematis yang ditujukan untuk memperoleh sekaligus mengevaluasi
bukti yang ada dengan objektif mengenai aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam
operasi perusahaan yang memiliki tujuan untuk menetapkan kesesuaian antara asersi
dengan kriteria yang sudah ditetapkan serta penyampaian hasil kepada pihak yang
bersangkutan.

TUJUAN AUDITING AKTIVA TETAP


1. Mengecek penarikan aktiva tetap apakah sudah dilakukan pencatatan yang baik
dan benar
2. Melakukan pemerikasaan depresiasi atau penyusutan apakah sudah sesuai dengan
PABU pada aktiva tetap
3. Dilakukannya investigasi dengan melakukan pembuktian apakah aktiva tetap
tersebut benar ada keberadaannya
4. Melihat internal control yang dilakukan perusahaan apakah sudah baik atau
belum
5. Mengecek apabila terdapat aktiva tetap yang digunakan sebagai jaminan
6. Melakukan pengecekan terhadap adanya penambahan aktiva tetap dalam periode
tahun berjalan apakah merupakan capital expenditure yang telah mendapatkan
otorisasi dari pejabat yang berwenang 
7. Melihat penyajian aktiva tetap yang ada pada pelaporan keuangan perusahaan
apakah sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah
ditetapkan sebelumnya.

PROSEDUR PENGUJIAN PENGENDALIAN


1. Otorisasi , yaitu verifikasi dan validasi oleh pihak yang berwenang
bahwa aktifitas atau transaksi sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan.
Setiap pemutakhiran data yang dicatat dalam kartu aktiva tetap dilakukan
oleh sub bagian pembukuan dan unit pengolahan data yang didasarkan pada
dokumen, sumber yang di otorisasi oleh pejabat yang berwenang serta dilampiri
dokumen pendukung yang sah.

2. Pemisahan Fungsi
Misalnya :
 Pengendalian fisik terhadap aktiva tetap digudang dilakukan oleh sub
bagian gudang
 Pengendalian fisik terhadap pemeliharaan aktiva tetap dilaksanakan
oleh bagian pemeliharaan
 Pengendalian fisik terhadap pencatatan dilaksanakan oleh sub
bagian pembukuan dan pengolah data melalui pencocokan aktiva tetap
secara fisik dengan kartu aktiva tetap.

PROSEDUR PENGUJIAN SUBSTANTIF


1. Prosedur audit awal
Auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi aktiva tetap yang dicantumkan
di neraca dengan catatan akuntansi pendukungnya. Auditor melakukan 6
prosedur audit sebagai berikut yang akan diuji lebih lanjut: 
a. Usut saldo aktiva tetap yang tercantum di dalam neraca ke saldo akun
aktiva tetap bersangkutan di buku besar
b. Hitung kembali saldo aktiva tetap di buku besar
c. Lakukan reviw terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam aktiva tetap serta hitung akumulasi penyusutan aktiva tetap
tersebut
d. Usut saldo akun aktiva tetap ke kertas kerja tahun lalu
e. Usut posting perdebetan dan pengkreditan ke dalam jurnal yang
bersangkutan
f. Lakukan rekonsiliasi akun kontrol terhadap aktiva tetap dalam buku
besar ke buku pembantu aktiva tetap.

2. Prosedur analitik
Prosedur analitik antara lain:
a. Hitung rasio:
 Tingkat perputaran aktiva tetap
 Laba bersih dengan aktiva tetap
 Aktiva tetap ke modal saham
 Biaya reparasi dan pemeliharaan dengan aktiva tetap
b. Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan di dasarkan pada
data masa lalu baik data anggaran data realisasi.

3. Prosedur pengujian terhadap transaksi rinci 


a) Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen yang mendukung timbulnya
transaksi tersebut; 
b) Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang mendukung
timbulnya transaksi tersebut; 
c) Lakukan cut ofF transaksi aktiva tetap
d) Lakukan review terhadap akun biasa maintenance maupun biaya
reparasi. 

4. Prosedur pengujian terhadap saldo akun rinci 


a) Lakukan inspeksi atau peninjauan terhadap tambahan aktiva tetap dalam
tahun yang diaudit;
b) Periksa dokumen kontrak dan dokumen hak kepemilikan klien atas
aktiva tetap; 
c) Lakukan review terhadap penyusutan aktiva tetap. 

5. Prosedur verifikasi penyajian dan pengungkapan 


Periksa klasifikasi aktiva tetap di neraca, aktiva tetap harus disajikan dalam
neraca pada kelompok aktiva tidak lancar pada kosnya dikurangi dengan
depresiasi akumulasi;
Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tetap,
klien berkewajiban mencantumkan pengungkapan yang memadai
mengenai metode depresiasi yang dipakainya. 
TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SALDO AKTIVA TETAP
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang dengan aktiva
tetap; 
2. Membuktikan keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang berkaitan
dengan aktiva tetap yang dicantumkan di neraca; 
3. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tetap yang dicantumkan di
neraca; 
4. Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tetap yang dicantumkan di neraca; 
5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tetap dineraca.

PERBEDAAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP AKTIVA TETAP


DENGAN AKTIVA LANCAR
1. Frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap relatif sedikit dibandingkan
dengan aktiva lancar; 
2. Ketepatan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap
sedikit pengaruhnya terhadap perhitungan laba rugi
3. Pengujian substantif terhadap aktiva tetap dititik beratkan pada verifikasi
mutasi aktiva tetap yang terjadi dalam tahun yang di audit; 
4. Verifikasi saldo aktiva tetap pada tanggal neraca tidak mendapat perhatian
auditor karena aktiva tetap disajikan pada cost-nya bukan nilai pada tanggal
neraca seperti halnya dengan aktiva lancar. 

Anda mungkin juga menyukai