Anda di halaman 1dari 4

TUGAS FARMAKOEKONOMI

“COST UTILITY ANALYSIS”

Dosen : Elvina Triana Putri, M.Farm. Apt

Disusun Oleh:
Maulidia Gustiananda (21340129)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2021
ASSIGNMENT FARMAKOEKONOMI

1. Jelaskan Batasan dan parameter yang digunakan untuk mengukur cost utility analyze ?
Jawab :
Biaya pada CUA diukur dalam unit moneter (mata uang), tetapi hasil pengobatan (outcome)
dinyatakan dalam unit utilitas, misalnya QALY. Karena hasil pengobatannya tidak bergantung
secara langsung pada keadaan penyakit (disease state), secara teoretis CUA dapat digunakan
untuk membandingkan dua area pengobatan yang berbeda, misalnya biaya per QALY operasi
jantung koroner versus biaya per QALY erythropoietin pada penyakit ginjal.
1) Utilitas (utility)
Analisis utilitas-biaya (CUA) menyatakan hasil dari intervensi sebagai utilitas atau
tingkat kepuasan yang diperoleh pasien setelah mengkonsumsi suatu pelayanan
kesehatan, misalnya setelah mendapatkan pengobatan kanker atau penyakit jantung.
Unit utilitas yang digunakan dalam Kajian Farmakoekonomi biasanya adalah quality-
adjusted life years (QALY).
2) Kualitas hidup (quality of life, QOL)
Kualitas hidup dalam CUA diukur dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitas
(duration of life) dan pendekatan kualitas (quality of life). (Bootman et al., 1996).
Kualitas hidup merupakan sebuah konsep umum yang mencerminkan keadaan yang
terkait dengan modifikasi dan peningkatan aspek-aspek kehidupan, yaitu fisik, politik,
moral dan lingkungan sosial.
3. QALY (quality-adjusted life years)
Quality-adjusted life years (QALY) adalah suatu hasil yang diharapkan dari suatu
intervensi kesehatan yang terkait erat dengan besaran kualitas hidup. Unit utilitas,
termasuk QALY, merupakan sintesis dari berbagai hasil (outcome) fisik yang dibobot
menurut preference terhadap masing-masing hasil pengobatan tersebut.

2) Uraikan perbedaan CUA dengan studi farmakoekonomi lainnya !


Jawab :
a. Cost Utility Analysis (CUA)
Biaya dinyatakan dalam nilai moneter (rupiah). Efek dari salah satu pengobatan atau
program kesehatan lebih tinggi dibandingkan dengan pengobatan atau program kesehatan
lainnya. Efek pengobatan dinyatakan dalam quality adjusted life years (QALY).
 Kelebihan
Satu-satunya metode farmakoekonomi yang memperhatikan kualitas hidup dalam
metode analisanya.
 Kekurangan
Tidak adanya standarisasi, memicu inkonsistensian pada penyajian data
b. Cost Benefit Analysis (CBA)
Biaya dinyatakan dalam nilai moneter (rupiah). Efek dari salah satu pengobatan atau
program kesehatan lebih tinggi dibandingkan dengan pengobatan atau program kesehatan
lainnya. Efek pengobatan dinyatakan dalam rupiah.
 Kelebihan
Dapat digunakan untuk membandingkan pengobatan yang tidak saling
berhubungan dan outcome berbeda.
 Kekurangan
 Sulitnya mengkonversi manfaat dari suatu pengobatan dalam nilai moneter
 Sulitnya mengkuantifikasi nilai kesehatan dan hidup manusia maka metode
ini memicu kontroversi sehingga metode ini jarang dilakukan
c. Cost Effectiveness Analysis (CEA)
Biaya dinyatakan dalam nilai moneter (rupiah). Efek dari salah sau pengobatan atau
program kesehatan lebih tinggi dibandingkan dengan pengobatan atau program kesehatan
lainnya. Efek dari pengobatan dinyatakan dalam unit ilmiah atau indikator kesehatan
lainnya.

 Kelebihan
Efek pengobatan tidak dinyatakan dalam nilai moneter.
 Kekurangan
 Pengobatan atau program kesehatan yang dibandingkan harus memiliki hasil
yang sama atau berkaitan
 Pengobatan atau program kesehatan yang dibandingkan dapat diukur dengan
unit kesehatan yang sama
d. Cost Minimization Analysis (CMA)
Biaya dinyatakan dalam nilai moneter (rupiah), efek dari pengobatan atau program
kesehatan yang dibandingkan sama atau dianggap sama.
 Kelebihan
Metode farmakoekonomi paling sederhana.
 Kekurangan
 Jika outcome yang diasumsikan sama ternyata memiliki outcome yang
berbeda dapat menyebabkan hasil analisis tidak akurat dan tidak bernilai
 Kenaikan harga obat, penurunan daya beli pasien dan diskon tidak
diperhitungkan

3) Jelaskan langkah-langkah dalam perhitungan QALY !


Jawab :
Hasil akhir CUA adalah nilai ICER, dengan nominator adalah selisih nilai biaya intervensi
(obat) baru dengan intervensi lama, sedangkan denominatornya adalah selisih antara nilai
efektivitas/ luaran) intervensi (obat) baru dan intervensi lama, dalam bentuk QoL.
Hasil ICER adalah cost/QALY gained (biaya untuk memperoleh tambahan satu tahun
hidup berkualitas) yang kemudian dibandingkan dengan threshold untuk memutuskan apakah
memiliki “value for money“ (dalam hal ini diestimasi apakah cost-effective, nilai berada di
atas/di bawah nilai ambang yang ditetapkan negara atau threshold).

Tahapan dalam menghitung QALY:


1) Buatlah deskripsi dari tiap disease state
2) Pilih metode apa yang digunakan untuk menilai utilitas (untuk PTK ditetapkan
menggunakan EQ-5D)
3) Pilih subyek yang akan dinilai utilitasnya dan ukur utilitasnya untuk status kesehatan
dari tiap tahap kondisi penyakitnya
4) Nilai utilitas dikalikan dengan lama (harapan) hidup dari tiap opsi untuk mendapatkan
QALY

4) Uraikan keterkaitan CUA dengan studi kualitas hidup !


Jawab :
Cost Utility Analysis (CUA) merupakan efek pengobatan dinyatakan dalam quality
adjusted life years (QALY). QALY didasarkan pada keyakinan bahwa intervensi kesehatan
dapat meningkatkan survival (kuantitas hidup) ataupun kemampuan untuk menikmati hidup
(kualitas hidup). Pada penghitungan besaran utilitas yang paling banyak dipakai ini, dilakukan
pembobotan kualitas terhadap setiap tahun pertambahan kuantitas hidup yang dihasilkan suatu
intervensi kesehatan. Dengan demikian, CUA sangat berkaitan dengan studi kualitas hidup
karena dapat memberikan manfaat dalam penerapan farmakoekonomi, antara lain :
a. Memberikan pelayanan maksimal dengan biaya terjangkau
b. Angka kesembuhan meningkat
c. Menghindari tuntutan dari pihak pasien dan asuransi terhadap dokter dan rumah sakit
karena pengobatan yang mahal.

Anda mungkin juga menyukai