Anda di halaman 1dari 11

A.

Bentuk Pangkat
Jika 𝑎 bilangan real dan 𝑛 bilangan bulat positif lebih
dari 1, maka 𝑎𝑛 adalah hasil perkalian 𝑛 buah faktor
yang setiap faktornya sama.
𝑎𝑛 = 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 × 𝑎 × … × 𝑎

sebanyak 𝑛 factor

Rumus-Rumus Bentuk Pangkat


a. 𝑎0 = 1
1 1
b. 𝑎−𝑛 = 𝑎𝑛 atau = 𝑎𝑛
𝑎−𝑛

c. 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛
𝑎𝑚
d. = 𝑎𝑚−𝑛
𝑎𝑛

e. (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚×𝑛
f. (𝑎 × 𝑏)𝑚 = 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛
𝑎 𝑚 𝑎𝑚
g. (𝑏 ) = 𝑎𝑚
𝑚 𝑚
𝑛 𝑛
h. 𝑎 𝑛 = √𝑎𝑚 = ( √𝑎)
B. Bentuk Akar
Rumus-Rumus Bentuk Akar
a. 𝑏√𝑎 + 𝑐√𝑎 = (𝑏 + 𝑐 )√𝑎
b. 𝑏√𝑎 − 𝑐√𝑎 = (𝑏 − 𝑐 )√𝑎
c. √𝑎𝑏 = √𝑎 × 𝑏 = √𝑎 × √𝑏
𝑎 √𝑎
d. √ =
𝑏 √𝑏

e. √𝑎 × √𝑎 = 𝑎

Merasionalkan Penyebut Pecahan Bentuk Akar


Merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar
adalah dengan mengalikan pembilang dan
penyebut dengan sekawan dari penyebut. Bilangan
(𝑎 + √𝑏) merupakan bentuk sekawan dari penyebut

(𝑎 − √𝑏), sedangkan (√𝑎 + √𝑏) merupakan bentuk

sekawan dari (√𝑎 − √𝑏).

𝐚
a. Bentuk
√𝐛

Bentuk rasional penyebutnya:


𝑎 𝑎 √𝑏 𝑎
= × = √𝑏
√𝑏 √𝑏 √𝑏 𝑏
𝐚
b. Bentuk
𝐛+√𝐜

Bentuk rasional penyebutnya:


𝑎 𝑎 𝑏 − √𝑐 𝑎𝑏 − 𝑎√𝑐
= × =
𝑏 + √𝑐 𝑏 + √𝑐 𝑏 − √𝑐 𝑏2 − 𝑐

𝐚
c. Bentuk
𝐛−√𝐜

Bentuk rasional penyebutnya:


𝑎 𝑎 𝑏 + √𝑐 𝑎𝑏 + 𝑎√𝑐
= × =
𝑏 − √𝑐 𝑏 − √𝑐 𝑏 + √𝑐 𝑏2 − 𝑐

𝐚
d. Bentuk
√𝐛+√𝐜

Bentuk rasional penyebutnya:


𝑎 𝑎 √𝑏 − √𝑐 𝑎√𝑏 − 𝑎√𝑐
= × =
√𝑏 + √𝑐 √𝑏 + √𝑐 √𝑏 − √𝑐 𝑏−𝑐

C. Logaritma
𝒂
𝐥𝐨𝐠 𝒃 = 𝒄 ⇔ 𝒃 = 𝒂𝒄

Syarat: 𝑎 > 0, 𝑎 ≠ 1, dan 𝑏 > 0. Bilangan 𝑎 disebut


bilangan pokok dan 𝑏 disebut numerous.
Rumus-Rumus Logaritma
𝑎
a. log 𝑏 + 𝑎 log 𝑐 = 𝑎 log 𝑏𝑐
𝑎 𝑏
b. log 𝑏 − 𝑎 log 𝑐 = 𝑎 log 𝑐
𝑎
c. log 𝑏𝑛 = 𝑛. 𝑎 log 𝑏
𝑎 𝑎𝑛
d. log 𝑏 = log 𝑏𝑛
𝑎𝑛 𝑚
e. log 𝑏𝑚 = . 𝑎 log 𝑏
𝑛
𝑎
f. log 𝑏 . 𝑏 log 𝑐 = 𝑎 log 𝑐
𝑎 1
g. log 𝑏 = 𝑏log 𝑎

𝑝
𝑎 log 𝑏
h. log 𝑏 = 𝑝
log 𝑎
𝑎
i. 𝑎 log 𝑏
=𝑏
𝑎
j. log 𝑎 = 1
𝑎
k. log 1 = 0
A. Komposisi Fungsi
Jika diketahui rumus fungsi 𝑓 (𝑥 ) dan rumus fungsi
𝑔(𝑥 ), maka komposisi dari fungsi 𝑓 dan 𝑔
ditentukan oleh rumus fungsi komposisi:
(𝑔  𝑓 )(𝑥 ) = 𝑔(𝑓(𝑥 ))

Sifat-Sifat Fungsi Komposisi


a. (𝑓  𝑔)(𝑥 ) ≠ (𝑔  𝑓 )(𝑥 ) , artinya tidak bersifat
komutatif
b. (𝑓  (𝑔  ℎ))(𝑥 ) = ((𝑓  𝑔)  ℎ)(𝑥 ) , artinya bersifat
asosiatif
c. Terdapat fungsi identitas 𝐼 (𝑥 ) = 𝑥 dan bersifat
(𝑓  𝐼 )(𝑥 ) = (𝐼  𝑓 )(𝑥 ) = 𝑓 (𝑥 )

B. Invers Fungsi
Suatu fungsi 𝑓: 𝐴 → 𝐵 memiliki fungsi invers jika semua

anggota 𝐴 dan 𝐵 berkorespodensi satu-satu. Sehingga


berlaku:
𝑓 (𝑥 ) = 𝑦 dan 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥
Fungsi Invers Dari Fungsi Komposisi
a. (𝑓  𝑔)−1 (𝑥 ) = 𝑔−1 (𝑥 )  𝑓 −1 (𝑥 )
b. (𝑔  𝑓 )−1 (𝑥 ) = 𝑓 −1 (𝑥 )  𝑔−1 (𝑥 )

Fungsi Invers Dari Fungsi Tertentu


Fungsi Inversnya
𝑥−𝑏
𝑓(𝑥 ) = 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑓 −1 (𝑥 ) =
𝑎
𝑎𝑥 + 𝑏 −𝑑𝑥 + 𝑏
𝑓 (𝑥 ) = 𝑓 −1 (𝑥 ) =
𝑐𝑥 + 𝑑 𝑐𝑥 − 𝑎
−1 (
𝑥𝑛 − 𝑏
𝑓 (𝑥 ) = √𝑎𝑥 + 𝑏 𝑓 𝑥) =
𝑎
𝑓 (𝑥 ) = 𝑎 𝑥 𝑓 −1 (𝑥 ) = 𝑎 log 𝑥
𝑓 (𝑥 ) = 𝑎log 𝑥 𝑓 −1 (𝑥 ) = 𝑎𝑥
A. Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat adalah persamaan yang
berbentuk:
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0
dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐 bilangan real, 𝑎 ≠ 0.

Cara Menyelesaikan Persamaan Kuadrat


a. Pemfaktoran
 𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 → (𝑥 + 𝑝)(𝑥 + 𝑞) = 0

Dengan (𝑝 + 𝑞) = 𝑏 dan (𝑝𝑞) = 𝑐


1
 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 → (𝑎𝑥 + 𝑝)(𝑎𝑥 + 𝑞) = 0
𝑎

Dengan (𝑝 + 𝑞) = 𝑏 dan (𝑝𝑞) = 𝑎𝑐


b. Melengkapkan Kuadrat Sempurna

2
𝑏 2 𝐷
𝑎𝑥 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 → (𝑥 + ) = 2
2𝑎 4𝑎
c. Rumus ABC atau Rumus Kuadrat
Jika 𝑥1 dan 𝑥2 adalah akar-akar dari persamaan
kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, maka:

−𝑏 ± √𝑏2 − 4𝑎𝑐
𝑥1,2 =
2𝑎
Jenis-Jenis Akar Persamaan Kuadrat
Dari persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, dapat
ditentukan diskriminan (D) persamaan kuadrat
dengan rumus:
𝐷 = 𝑏2 − 4𝑎𝑐
a. Jika D > 0, maka persamaan kuadrat memiliki
dua akar real yang berlainan.
b. Jika D = 0, maka persamaan kuadrat memiliki
dua akar real yang sama.
c. Jika D < 0, maka persamaan kuadrat memiliki
akar imajiner.
Karakteristik Akar-Akar Persamaan Kuadrat
Jika 𝑥1 dan 𝑥2 adalah akar-akar dari persamaan
kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, maka dapat ditentukan:
𝑏
a. 𝑥1 + 𝑥2 = − 𝑎
𝑐
b. 𝑥1 . 𝑥2 = 𝑎
√𝐷
c. 𝑥1 − 𝑥2 = dengan 𝑥1 > 𝑥2
𝑎
Menyusun Persamaan Kuadrat Baru
Jika 𝑥1 dan 𝑥2 adalah akar-akar dari persamaan
kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0, maka dapat dibentuk
persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya 𝛼 dan 𝛽
dengan rumus:
(𝑥 − 𝛼 )(𝑥 − 𝛽) = 0
Atau
𝑥 2 − (𝛼 + 𝛽)𝑥 + 𝛼. 𝛽 = 0

B. Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat adalah fungsi yang berbentuk:
𝑦 = 𝑓 (𝑥 ) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐 bilangan real, 𝑎 ≠ 0.

Langkah-Langkah Menggambar Sketsa Grafik Fungsi


Kuadrat
a. Menentukan titik potong terhadap sumbu 𝑥.
Syarat: 𝑦 = 0
b. Menentukan titik potong terhadap sumbu 𝑦.
Syarat: 𝑥 = 0
c. Menentukan sumbu simetri:
𝑏
𝑥𝑝 = −
2𝑎
d. Menentukan titik puncak 𝑃 (titik maksimum atau
minimum):
𝑏 𝐷
𝑃 (− ,− )
2𝑎 4𝑎

Arti Grafis Dari Fungsi Kuadrat 𝑦 = 𝑓 (𝑥 ) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐


N Sketsa Hubungan dengan
Nilai
o Grafik sumbu 𝒙
Grafik terbuka ke
atas dan memotong
1. 𝑎 > 0, 𝐷 > 0
sumbu 𝑥 di dua titik
berlainan.
Grafik terbuka ke
atas dan
2. 𝑎 > 0, 𝐷 = 0
menyinggung sumbu
𝑥 di satu titik.
Grafik terbuka ke
𝑎 > 0, 𝐷 < 0 atas dan tidak
3. (definit memotong maupun
positif) menyinggung sumbu
𝑥.
Grafik terbuka ke
bawah dan
4. 𝑎 < 0, 𝐷 > 0
memotong sumbu 𝑥
di dua titik berlainan.
Grafik terbuka ke
bawah dan
5. 𝑎 < 0, 𝐷 = 0
menyinggung sumbu
𝑥 di satu titik.
Grafik terbuka ke
𝑎 < 0, 𝐷 < 0 bawah dan tidak
6. (definit memotong maupun
positif) menyinggung sumbu
𝑥.

Membentuk Fungsi Kuadrat


Untuk membentuk fungsi kuadrat, dapat
menggunakan rumus-rumus berikut:
a. Jika diketahui tiga titik sembarang 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ),
𝐵(𝑥2 , 𝑦2 ), dan 𝐶 (𝑥3 , 𝑦3 )
𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
b. Jika diketahui dua titik yang memotong sumbu
𝑥 dan satu titik sembarang (𝑥, 𝑦)
𝑦 = 𝑎(𝑥 − 𝑥1 )(𝑥 − 𝑥2 )
c. Jika diketahui titik puncak 𝑃(𝑥𝑝 , 𝑦𝑝 ) dan satu titik
sembarang (𝑥, 𝑦)
2
𝑦 − 𝑦𝑝 = 𝑎(𝑥 − 𝑥𝑝 )

Anda mungkin juga menyukai