Anda di halaman 1dari 39

KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya. Kami juga bersyukur karena Modul Plantae Berbasis Small
Research Project untuk siswa kelas X SMA/MA telah selesai ditulis dan disusun.
Modul plantae berbasis Small Research Project siswa kelas X SMA/MA ini
sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Biologi
Kurikulum 2013.Modul ini terdiri atas dua bab, yaitu Ciri-Ciri Kingdom Plantae
dan Klasifikasi Kingdom Plantae.
Modul ini disusun untuk membantu guru memilih alternatif bahan ajar
yang tepat dalam rangka mendukung siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Penyajian modul ini berbasis metode pembelajaran Small Research Project.
Metode Small Research Project mengarahkan siswa untuk*memecahkan
masalah,*menggali ide, mendesain*penelitian,*dan menganalisis data. Dengan
metode seperti itu, modul ini dapat menjadi pedoman siswa untuk menunjang
proses pemahaman materi serta memunculkan sikap ilmiah dalam pembelajaran
biologi.
Dengan menggunakan modul ini, anda akan menyadari bahwa biologi
adalah pelajaran yang menyenangkan. Praktikum biologi tidak hanya dapat
dilakukan di laboratorium, tetapi dapat dikerjakan dengan bahan-bahan yang
tersedia dalam kehidupan sehari-hari.
Akhirnya, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan modul ini. Semoga modul ini dapat
bermanfaat bagi semua dan dapat dijadikan panduan dalam mempelajari konsep
plantae.

Madiun, 15 Juli 2020

Penulis

Modul Plantae Berbasis Small Research Project Kelas X SMA/MA 2


PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul ini disusun berdasarkan Kurikulum 2013. Materi dalam modul ini
disajikan secara terpadu. Isi modul disusun dengan format yang menarik. Selain
itu terdapat gambar dan ilustrasi yang akan membantu anda dalam memahami isi
materi pelajaran. Bahasa yang digunakan disusun secara sederhana agar anda
mudah memahami isi modul ini. Berdasarkan petunjuk penggunaan ini, anda
diharapkan lebih mudah memahami isi modul. Bagian-bagian dalam modul ini
dapat diuraikan sebagai berikut:

1. ANALISIS KURIKULUM, berisi tentang Kompetensi Inti, Kompetensi


Dasar, dan Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai.
2. PETA KONSEP, peta konsep merupakan alur berpikir yang disajikan
dalam bentuk diagram atau bagan untuk membantu mempelajari dan
menjelaskan materi yang diuraikan.
3. REVIEW, merupakan aktivitas pemahaman konsep dengan menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
4. MY PROJECT, berupa kegiatan praktikum, tantangan maupun proyek
bersama yang merupakan aktivitas penerapan konsep atau materi dalam
rangka menumbuhkan sikap ilmiah siswa.
5. REFLEKSI, berupa pertanyaan terkait pengembangan nilai-nilai sikap
ilmiah siswa melalui pembelajaran yang telah dipelajari.
6. RANGKUMAN, rangkuman merupakan intisari dari materi yang telah
dipelajari.
7. UJI KOMPETENSI, uji kompetensi berisi soal-soal yang berkaitan
dengan materi yang telah dibahas. Uji kompetensi berupa soal pilihan
ganda dan uraian yang dijawab siswa dengan menggunakan kalimat
sendiri.
8. GLOSARIUM, berupa daftar istilah-istilah asing atau tidak umum
ditemukan yangdisajikan beserta definisinya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
ANALISIS KURIKULUM......................................................................................1
PETA KONSEP.......................................................................................................2
KINGDOM PLANTAE...........................................................................................3
A. CIRI-CIRI KINGDOM PLANTAE.............................................................3
B. KLASIFIKASI KINGDOM PLANTAE......................................................5
1. Bryophyta...............................................................................................5
2. Pteridophyta.........................................................................................12
3. Spermatophyta......................................................................................18
RANGKUMAN.....................................................................................................28
UJI KOMPETENSI................................................................................................29
KUNCI JAWABAN...............................................................................................32
GLOSARIUM........................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35

iii
ANALISIS KURIKULUM

Kompetensi Inti

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memcahkan masalah.

Kompetensi Dasar

Mengelompokkan tumbuhan kedalam Divisio berdasarkan ciri-ciri umum serta


mengaitkan peranannya dalam kehidupan.

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat memahami ciri-ciri Kingdom Plantae


2. Siswa dapat mengklasifikasikan tumbuhan kedalam Divisio
berdasarkan ciri-umum yang dimilikinya
3. Siswa dapat memahami peranan Kingdom Plantae dalam kehidupan

Modul Plantae Berbasis Small Research Project Kelas X SMA/MA 1


PETA KONSEP

Agar lebih mudah memahami bab ini, pelajari terlebih dahulu peta konsep berikut!

TUMBUHAN

(PLANTAE)

mencakup

Tumbuhan tak berpembuluh Tumbuhan berpembuluh

meliputi meliputi

Bryophyta Pteridophyta Spermatophyta


(lumut) (paku) (berbiji)

Hepaticae Psilophyta Pterophyta


(lumut hati) (paku purba) (paku sejati)

Musci Lycophyta
(lumut daun) (paku kawat) Gymnosperma
e
(berbiji
Anthocerophyt
a Angiospermae
(berbiji
tertutup)
KINGDOM PLANTAE

A. Ciri-Ciri Kingdom Plantae

Kingdom Plantae disebut juga Dunia Tumbuhan karena beranggotakan


berbagai jenis tumbuhan. Plantae adalah golongan makhluk hidup bersel banyak
dan berinti sejati. Semua anggotanya mempunyai kloroplas, berdinding sel yang
terbuat dari selulosa, dan dapat melakukan fotosintesis sehingga mampu
memenuhi kebutuhan makanannya atau disebut juga organisme autotrof.

Hal penting!

Karakteristik pada
tumbuhan:

Eukariotik

Multiseluler

Autotrof

Selulosa

Gambar 1.Struktur sel tumbuhan Fotosintesis


Sumber:
http://www.smpn6bandarlampung.sch.id/ Terestrial

Aquatik

Untuk lebih mudah


mengingat dapat disingkat
menjadi “EMAS
Dengan adanya proses fotosintesis tersebut, tumbuhan FOTA”
dapat memproduksi
makanan dari berbagai bahan dapat menyimpannya di beberapa tempat, misalnya
pada buah. Kelompok yang termasuk dalam kingdom ini adalah Bryophyta
(tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta
(tumbuhan berbiji). Umumnya tumbuhan menyimpan cadangan makanannya
dalam bentuk tepung atau pati. Terdapat 2 jenis tumbuhan yakni tumbuhan darat
(terestrial) dan tumbuhan air (aquatik).

Gambar 2. Tanaman Aquatik Gambar 3. Tanaman Terestrial


(Water lettuce) (Cyperus rotundus)
Sumber: https://gerava.com/ Sumber: https://pxhere.com/id.photo

Short Question!
Apakah perbedaan diantara tumbuhan
aquatik dengan tumbuhan terestrial?

Untuk menjamin kelangsungan hidup dan melestarikan jenisnya,


tumbuhan berkembang biak atau bereproduksi. Tumbuhan tertentu melakukan
reproduksi secara generatif. Tumbuhan ini dapat menghasilkan sel kelamin jantan
(sperma) dan sel kelamin betina (sel telur dan ovum). Jika sperma bergabung
dengan ovum maka akan terjadi pembuahan dan menghasilkan individu baru.
jenis reproduksi ini ditemukan pada tumbuhan berbiji, yang merupakan bagian
terbesar dari kingdom plantae. Pada tumbuhan seperti pakis dan lumut daunn,
spora dan sel kelamin dihasilkan secara bergantian dengan pergiliran keturunan.
Selain bereproduksi secara generatif, tumbuhan juga melakukan reproduksi secara
vegetatif (buatan). Proses ini melibatkan pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan baru dari berbagai bagian tumbuhan asal, seperti geragih, umbi lapis,
dan umbi daun.
B. Klasifikasi Kingdom Plantae

Kingdom Plantae merupakan kelompok yang besar. Terdapat ratusan jenis


anggotanya. Bagaimana cara mudah untuk mengklasifikasikannya? Apa yang
menjadi ciri khas setiap kelompok? bagaimana pula cara reproduksi masing-
masing kelompok tersebut?

Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh


(Atracheophyta) dan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Tumbuhan tidak
berpembuluh adalah kelompok lumut, sedangkan tumbuhan berpembuluh adalah
kelompok paku-pakuan dan tumbuhan berbiji.

1. Bryophyta (lumut)
Coba kamu perhatikan dinding, genteng, tanah, atau batu ditempat yang
teduh atau lembab. Jika kamu menemukan adanya hamparan seperti beludru
berwarna hijau, itulah salah satu jenis lumut. Berikut ini ciri-ciri, reproduksi,
klasifikasi, dan peranan lumut dalam kehidupan manusia.

a. Ciri-Ciri Bryophyta
Manusia sering keliru menyebut lumut untuk alga hijau yang
hidup di air tawar. Lumut dimasukkan kedalam divisi Bryophyta.
Divisi ini merupakan golongan tumbuhan tingkat rendah yang lebih
tinggi daripada alga. Berbeda dengan alga, lumut sudah membentuk
embrio, berspora, tetapi belum memiliki akar, batang, dan daun
sejati. Lumut memiliki bagian-bagian yang menyerupai batang
(cauloid), daun (filoid), dan akar (rizoid). Batang, pada golongan
lumut hati (Hepaticae) tidak ditemukan, sedangkan pada lumut
daun ditemukan batang silindris. Daun lumut kecil, terdiri atas
selapis sel, kloroplas berbentuk jala. Didalam daun terdapat sel
besar dan mati sebagai tempat menyimpan air. Akar, terdiri dari
selapis sel yang bersekat dan tidak mempunyai berkas pengangkut
(fasis) berfungsi sebagai alat untuk menempel dan menyerap air
serta garam mineral dari substratnya. Habitat lumut adalah didarat
yang lembab atau basah. Hidup dengan melekat (epifit) dan ada
pula yang epifil.

Gambar 3. Struktur tubuh lumut


Sumber: https;//m.utakatikotak.com/

b. Reproduksi dan Daur Hidup Bryophyta


Lumut mengalami metagenesis, yaitu pergiliran keturunan antara
generasi gametofit (pembentukan gamet) dengan generasi sporofit
(pembentuk spora). Dalam daur hidup Bryophyta terdapat dua fase,
yaitu fase haploid dan fase diploid. Fase haploid merupakan generasi
seksual atau generasi gametofit sedangkan fase diploid merupakan
generasi aseksual atau generasi sporofit.

Gambar 4. Skema metagenesis tumbuhan lumut


Sumber: https://idschool.net/
Perkembangbiakan vegetatifnya terjadi dengan menghasilkan spora
oleh sporofit. Spora yang berkecambah akan tumbuh menjadi protonema
kemudian protonema ini tumbuh menjadi tumbuhan lumut (sebagai
generasi gametofit).
Perkembangbiakan generatifnya terjadi melalui peleburan sel sperma
dan sel telur yang dihasilkan tumbuhan lumut. Alat perkembangbiakan
generatif lumut berupa arkegonium (alat kelamin betina) dan
anteridium (alat kelamin jantan). Sel telur yang telah dibuahi oleh sel
sperma atau spermatozoid kemudian tumbuh menjadi sporogonium
(badan penghasil spora), yang merupakan generasi sporofit.

c. Klasifikasi Bryophyta
Beberapa ahli mengelompokkan tumbuhan lumut menjadi dua kelas,
yaitu Hepaticae (lumut hati) dan Musci (lumut daun).
1) Hepaticae (Lumut Hati)
Lumut ini hanya dapat dibedakan atas bagian dorsal dan ventral.
Tubuhnya menyerupai hati yang tepinya terbelah. Habitatnya
menempel diatas permukaan tanah, pohon, atau tebing. Akarnya
masih berbentuk rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap
zat-zat makanan. Tidak memiliki batang dan daun.
Reproduksi secara vegetatif membentuk gemma (kuncup),
secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina.
Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan
disebut elatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka,
sehingga membantu memencarkan spora. Lumut ini juga dapat
melakukan reproduksi secara aseksual dengan sel yang disebut
gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok
dipermukaan gametofit. Contoh lumut hati adalah Marchantia
polymorpha, Monocela forsterii, Sphaerocarpus texanum, Pellia
endivifolia, Spacapania nemorsa,Jungermania sp, Riccardia
chamaedryfolia, dan Ricciocarpus nattans.

Gambar 5. Metagenesis lumut hati


Sumber: https://learniseasy.com/

2) Musci (Lumut Daun)

Gam
bar 6.Marchantia polymorpha
Sumber: https://www.majutani.com/

Gambar 7. Bryum capillare


Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/

Gambar diatas adalah salah satu contoh lumut daun. Lumut ini
mempunyai susunan dan struktur tubuh gametofit dan sporofit yang
lebih kompleks dibanding lumut hati. Lumut daun telah memiliki
batang semu yang tegak dan lembaran daun yang tersusun spiral.
Batang maupun daun tersebut belum memiliki jaringan pengangkut.
Akar masih berupa rizoid yang berupa benang halus. Lumut ini
disebut juga sebagai lumut sejati, karena bentuk tubuhnya seperti
tumbuhan kecil. Lumut ini merupakan kelompok lumut terbanyak
dibandingkan lumut lainnya. Habitatnya sangat luas, dapat tumbuh
diatas tanah-tanah gundul dan secara periodik mengalami masa
kekeringan, bahkan dapat tumbuh diatas pasir yang bergerak.

Gambar 8. Bagian-bagian tubuh lumut daun


Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.od/

Pada lumut daun, alat-alat kelaminnya (anteridium atau


arkegonium) terkumpul pada ujung-ujung batang atau cabang, dan
dikelilingi daun daun yang terletak diatasnya. Berdasarkan letak
anteridium dan arkegonium ini, lumut daun dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu:

a) Lumut berumah satu, apabila letak anteridium dan arkegonium


terdapat dalam satu individu.
b) Lumut berumah dua, apabila letak anteridium dan arkegonium
terdapat pada individu yang berbeda.
Arkegonium mengandung satu sel telur dan setelah dibuahi
menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi embrio dan
berkembang menjadi sporofit. Sporofit terdiri atas seta (tangkai
sporofit) dan tudung (kaliptra). Bagian atas sporofit membesar
membentuk kapsul atau sporogonium. Pada puncak kapsul terdapat
sebuah penutup yang disebut operkulum. Dibawah operkulum
terdapat gigi peristom yang melekat pada anulus. Didalam sel induk
spora yang akan tumbuh menjadi spora telah mengalami pembelahan
meiosis. Setelah spora matang, spora akan menyebar karena
membuka operkulum dan perubahan letak gigi peristom. Contoh
spesies lumut daun adalah Andreaea petrophila, Funaria
hygometrica, Spagnum fimbriatum, Polytrichum commune, dan
Hypnodendron reinwardtii.

3) Anthocerophyta (Lumut Tanduk)


Divisi Anthocerophyta memiliki struktur tubuh mirip dengan
tanduk. Sehingga dinamakan lumut tanduk. Anthocerophyta hanya
memiliki satu kloroplas didalam tiap selnya.
Oleh karena itu, Anthocerophyta dianggap sebagai lumut primitif.
Siklus hidupnya menyerupai divisi Hepaticae dan Muscii. Fase
gametofitnya lebih dominan dari sporofitnya. Contoh
Anthocerophyta adalah Anthoceros sp.

Gambar 9. Anthoceros sp.


Sumber: https://www.majutani.com

d. Peranan Bryophyta dalam Kehidupan Manusia


Secara ekonomis, sedikit sekali manfaat lumut dalam kehidupan
manusia. Spagnum (lumut gambut) berperan untuk menggemburkan
medium pada tanaman pot, sebagai pengganti kapas, dan sebagai bahan
bakar. Marchantia polymorpha (lumut hati) bermanfaat untuk
menyembuhkan radang hati (hepatitis).
Didalam ekosistem hutan, lumut berperan sangat besar yakni sebagai
vegetasi perintis. Selain itu, lumut dapat menyerap air hujan yang dapat
dimanfaatkan tumbuhan lain sebagai sumber air.

Review
1. Mengapa tumbuhan lumut dikatakan sebagai tumbuhan peralihan
antara Thallophyta dan Kormophyta?
2. Bryophyta dapat dibedakan menjadi dua kelas. Dengan menggunakan
bahasa sendiri, jelaskan ciri-ciri yang membedakan kedua kelas
tersebut!

My Project

Ciri-Ciri Lumut dan Klasifikasinya

Tujuan: Mengetahui ciri-ciri lumut dan klasifikasinya

Alat dan Bahan:

1. Botol
2. Lup
3. Macam tumbuhan lumut

Cara kerja:

1. Carilah lumut yang berupa hamparan seperti daun atau beludru pada
tanah atau dinding di rumah atau lingkungan sekolah.
2. Ambil sekumpulan lumut tersebut beserta sedikit tanah dan masukkan
dalam botol. Hati-hati jangan sampai rusak.
3. Rancang penelitian apa yang akan kamu lakukan dengan tumbuhan
lumut tersebut seperti mengamati bagian-bagian tubuhnya, ciri khas
antara lumut satu dengan yang lainnya, dan lain lain. Dapatkan
informasi sebanyak-banyaknya melalui pengamatan yang kamu
lakukan.
4. Analisislah data apa saja yang telah kamu dapatkan.
5. catat informasi yang telah kamu dapatkan melalui pengamatan
tersebut.
6. Sampaikan hasil pengamatanmu di depan kelas.
2. Pteridophyta (paku)

Gambar 10. Tumbuhan paku


Sumber: https:/www.rumah.com/

Pernahkah kamu melihat tanaman diatas? Tahukah kamu tumbuhan


tersebut termasuk dalam divisi tumbuhan paku?

Tumbuhan paku sering disebut tumbuhan kromofita berspora karena


berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati serta melakukan reproduksi
secara aseksual dengan spora.

a. Ciri-Ciri Pteridophyta
Tumbuhan paku termasuk tumbuhan berkormus, artinya tubuhnya
telah dapat dibedakan antara akar, batang, dan daunnya. Akar tumbuhan
paku berupa akar serabut. Akar dan batangnya telah memiliki sistem
pembukuh atau jaringan pembuluh berupa xilem dan floem. Tumbuhan
paku sering di masukkan kedalam Tracheophyta (tumbuhan
berpembuluh) karena memiliki jaringan pengangkut walaupun masih
sederhana.
Berdasarkan ukurannnya, daun tumbuhan paku dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu daun yang berukuran kecil (mikrofil) dan daun yang
berukuran besar (makrofil).

Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi


dua, yaitu:
1) Sporofil, yaitu daun yang berfungsi menghasilkan spora. Pada
sporofil terdapat banyak sekali sporangium atau kotak spora.
Sejumlah sporangium mengelompok membentuk sorus. Sorus yang
masih muda dilindungi oleh selaput pelindung yang disebut
indusium. Pada sporangium terdapat sejumlah sel penutup
berdinding tebal yang disebut anulus.
2) Tropofil, yaitu daun yang berfungsi untuk fotosintesis.

Daerah penyebaran tumbuhan paku sangat luas, antara daerah tropis


sampai ke kutub. Tumbuhan paku hidup pada tempat yang lembab baik
di dataran rendah maupun pegunungan. Di hutan, tumbuhan paku
seringkali ditemukan sebagai epifit, yaitu menempel pada tumbuhan lain
yang lebih besar.

b. Reproduksi Dan Daur Hidup Pteridophyta


Cara reproduksi rumbuhan paku menggunakan spora dan tunas
batang dalam tanah atau rhizoma. Seperti tumbuhan lumut, dalam siklus
hidupnya, tumbuhan paku mengalami metagenesis, yaitu pergiliran
keturunan antara generasi gametofit dan generasi sporofit.
Berdasarkan spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
1) Paku homospora, menghasilkan spora yang mempunyai bentuk dan
ukuran yang sama atau satu macam spora saja. Contoh: Lycopodium
cernuum (paku kawat).
Gambar 11. Lycopodium cernuum
Sumber: https://materiipa.com/

2) Paku heterospora, menghasilkan dua macam spora yang ukurannya


berbeda. Spora kecil disebut mikrospora yang akan tumbuh menjadi
protalium jantan dan spora besar disebut makrospora yang akan
tumbuh menjadi protalium betina. Contoh: Selaginella sp. (paku rane)

Gambar 12. Selaninella sp.


Sumber: https://id.wikipedia.org/

3) Paku peralihan, menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya


sama tetapi jenis kelaminnya berbeda. Contoh: Equisetum debile
(paku ekor kuda).
Gambar 13. Equisetum debile
Sumber: https:// id.wikipedia.org/
Metagenesis tumbuhan paku heterospora berbeda dengan
metagenesis paku homospora.

Gambar 13. Skema metagenesis tumbuhan paku heterospora dan


homospora
Sumber: https://dpengertian.blogspot.com/

c. Klasifikasi Pteridophyta
Divisi pteridophyta dibagi menjadi empat subdivisi, yaitu
Psilopsida, Lycopsida, Sphenopsida, dan Pteropsida.
1) Subdivisi Psilopsida
Psilopsida merupakan tanaman paku primitif karena tidak
mempunyai akar, batang, dan daun. Tubuhnya terdiri atas batang
yang mendatar didalam tanah dan batang tegak diatas permukaan
tanah. Batang tegak berfungsi untuk fotosintesis dan menghasilkan
spora. Pengambilan zat-zat didalam tanah dilakukan oleh batang
yang mendatar didalam tanah. Sporofit terdiri dari cabang-cabang
yang bersifat dikotom (bercabang dua) dan tidak mempunyai daun
atau berdaun kecil. Psilopsida merupakan jenis tumbuhan paku
tertua. Sebagian besar jenis paku ini telah punah. Contohnya:
Psiloctum nudum.
2) Subdivisi Lycopsida
Kelompok ini sering disebut tanaman lumut (lumut gada) karena
sepintas menyerupai tumbuhan lumut (tumbuhan dekat tanah dan
berdaun kecil). Akan tetapi, Lycopsida mempunyai jaringan
pengangkut xilem dan floem. Lycopsida sering disebut juga paku
kawat karena daunnya seperti kawat kecil yang menghiasi
batangnya. Diantara jenisnya banyak yang telah menjadi fosil,
sedangkan yang masih hidup antara lain Lycopodium sp., Selaginella
sp., dan Isotes sp.
3) Subdivisi Sphenopsida
Tumbuhan ini sering disebut paku ekor kuda karena sporofilnya
tersusun dalam suatu badan berbentuk gada atau kerucut pada ujung
batang yang menyerupai ekor kuda. Jenis yang masih hidup sampai
sekarang ini umumnya berupa herba yang hidup ditempat-tempat
yang lembab dalam jumlah besar dan dominan dalam komunitas
tertentu. Contohnya Equisetum debile.
4) Subdivisi Pteropsida
Tumbuhan paku yang termasuk dalam subdivisi ini memiliki
daun yang relatif lebih besar dan tulang daunnya sering bercabang-
cabang. Anggota dari subdivisi ini dikenal sebagai tumbuhan paku
sejati. Pteropsida termasuk tumbuhan paku homospora.
Sebagian besar Pteropsida ditemukan di daerah tropik.
Beberapa jenis dapat tumbuh mencapai ketinggian 13 meter atau
lebih. Pola percabangan yang rumit pada daun paku menyebabkan
daun-daun itu sangat indah dan digemari untuk hiasan. Contoh
Pteropsida antara lain Dryopteris filixmas, Salvia natans (paku
sampan), Marsilea crenata (semanggi), dan Ophioglossum
vulgatum.

d. Peran Pteridophyta dalam kehidupan manusia


Beberapa jenis tumbuhan paku bermanfaat bagi kehidupan
manusia, antara lain:
1) Marsilea crenata (semanggi) untuk sayuran
2) Dryopteris filixmas untuk obat-obatan
3) Azolla pinnata (paku air), sering bersimbiosis dengan alga biru
Anabaena azollae yang dapat mengikat nitrogen dari udara. Oleh
karena itu, apabila dikeringkan dapat digunakan untuk pupuk.
4) Adiantum cuneatum (suplir), Platycerium bifurcatum (paku tanduk
rusa), dan Alsophyla glauca (paku tiang) dapat digunakan sebagai
tanaman hias.

My Project 2

TANTANGAN!

Carilah
Carilah berbagai
berbagai macam
macam tumbuhan
tumbuhan paku paku yang
yang ada
ada dilingkungan
dilingkungan sekitarmu!
sekitarmu! coba
coba
amatilah
amatilah tumbuhan
tumbuhan paku paku yang
yang telah
telah kamu
kamu dapatkan
dapatkan seperti
seperti bagian-bagian
bagian-bagian tubuhnya,
tubuhnya,
maupun
maupun ciri
ciri khas
khas yang
yang dimiliki
dimiliki dari
dari masing-masing
masing-masing jenis
jenis yang
yang kamu
kamu temukan!
temukan! Tahukah
Tahukah
kamu
kamu apaapa nama
nama ilmiah
ilmiah dan
dan klasifikasinya?
klasifikasinya? Carilah
Carilah informasi
informasi sebanyak-banyaknya
sebanyak-banyaknya
mengenai
mengenai namanama ilmiah
ilmiah dan
dan klasifikasinya
klasifikasinya melalui
melalui buku
buku maupun
maupun situs
situs biologi
biologi di
di
internet.
internet. Jelaskan
Jelaskan pula
pula apa
apa peranan
peranan tumbuhan
tumbuhan tersebut
tersebut dalam
dalam ekosistem
ekosistem sehingga
sehingga
kamu
kamu dapat
dapat melestarikannya!
melestarikannya! Analisislah
Analisislah data
data tersebut
tersebut dan
dan catat
catat informasi
informasi yang
yang telah
telah
kamu
kamu dapatkan
dapatkan didi buku
buku tulis.
tulis.
3. Spermatophyta (berbiji)
Tanaman padi, kelapa, mangga, pepaya, tentu bukan tanaman yang asing
bagi kamu bukan? Bagaimanakah cara perkembangbiakan tanaman-tanaman
tersebut?
Spermatophyta adalah golongan tumbuhan yang menghasilkan biji sebagai
alat perkembangbiakan generatifnya. Spermatophyta disebut juga dengan
Anthophyta (tumbuhan berbunga) karena mempunyai bunga. Bunga
merupakan alat kelamin tumbuhan berbiji. Bunga tersebut tampak dari luar
sehingga tumbuhan biji disebut juga dengan Phanerogamae. Tumbuhan
berbiji mempunyai lembaga dan perkawinannya melalui suatu saluran atau
pembuluh sehingga tumbuhan ini disebut juga Embriophyta siphonagamae.

a. Ciri-Ciri Spermatophyta
Kamu tentu mudah sekali untuk menemukan tumbuhan berbiji
dilingkungan sekitarmu. Tumbuhan tersebut beraneka ragam, tetapi pada
dasarnya mempunyai ciri khas, yaitu sebagai berikut:
1) Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan oleh
bunga. Setiap biji mengandung embrio (tumbuhan kecil) yang
terbentuk melalui reproduksi seksual.
2) Sperma (sel kelamin jantan) menuju ke sel telur melalui saluran yang
disebut buluh serbuk sari.
3) Tumbuhan berbiji memiliki jaringan pembuluh yang rumit.
4) Pada hakikatnya, semua tumbuhan berbiji memiliki klorofil sehingga
dapat melakukan fotosintesis untuk menyusun zat makanan.

b. Klasifikasi Spermatophyta
Spermatophyta dapat dibedakan menjadi dua subdivisi, yaitu
Gymnospermae (berbiji terbuka) dan Angiospermae (berbiji tertutup).
1) Gymnospermae (Berbiji Terbuka)
Ciri utama kelompok Gymnospermae adalah bijinya yang
telanjang, tidak terbungkus daging buah, serta biji tumbuh pada
permukaan dari makrosporofil (daun buah). Akarnya berupa sistem
akar tunggang, batang tumbuh tegak lurus dan bercabang-cabang.
Daun tumbuhan ini jarang berdaun lebar dan jarang bersifat daun
majemuk. Bunga sesungguhnya belum ada, sporofil terpisah-pisah
atau membentuk strobilus (runjung) dan tidak mempunyai perhiasan
bunga. Kelompok ini meliputi tumbuhan yang berupa semak dan
pohon yang batangnya berkayu. Tumbuhan ini memiliki jaringan
pembulih xilem dan floem. Diantara xilem dan floem terdapat
kambium menyebabkan terjadinya pembuluh sekunder.
Daur hidup tumbuhan gymnospermae mirip dengan tumbuhan
paku heterospora. Tumbuhan berbiji terbuka menghasilkan
mikrosporofil yang menghasilkan serbuk sari (mikrospora) dan
makrosporofil yang menghasilkan makrospora. Serbuk sari akan
menghasilkan spermatozoid, sedangkan makrospora menghasilkan sel
telur. Sel telur yang dibuahi oleh spermatozoid akan menghasilkan zigot,
kemudian tumbuh menjadi embrio. Lama-kelamaan embrio tumbuh dan
berkembang menjadi tumbuhan biji. Pembuahan pada tumbuhan biji ini
hanya terjadi satu kali sehingga disebut pembuahan tunggal.

Gambar 14. Siklus Gymnospermae


Sumber: https://masbidin.net/
Gymnospermae dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu sebagai
berikut:

a) Kelas Cycadinae
Tumbuhan ini menyerupai palma, berkayu, dan tidak atau
sedikit bercabang. Daun tersusun dalam roset batang, bertulang
daun menyrip, dan bagian daun yang masih muda tergulung
seperti tumbuhan paku. Sporofil tersusun dalam runjung
(strobilus) yang terletak di ujung batang dan berumah dua.
Contoh: Cycas rumphii (pakis haji)

Gambar 15. Cycas rumphii


Sumber: https://commons.m.wikimedia.org/

b) Kelas Coniferae
Tumbuhan ini menyerupai semak, perdu, atau pohon
dengan tajuk menyerupai kerucut. Daun berbentuk jarum.
Batangnya menghasilkan getah yang disebut resin. Umumnya
berumah dua, tetapi ada juga yang berumah satu. Makrosporofil
dan mikrosporofil mempunyai struktur yang bermacam-macam.
Contoh: Pinus mercusii (pinus) dan Agathis alba (damar).

Gambar 16. Pinus mercusii


Sumber: https://www.infoagribisnis.com/
c) Kelas Gnetinae
Gnetinae merupakan tumbuhan berkayu dengan batang
bercabang-cabang. Daun tunggal terletak berhadapan dengan
tulang daun menyirip. Bunga berkelamin tunggal, tersusun
majemuk, dan terdapat dalam ketiak daun yang lebar. Contoh:
Gnetum gnemon (melinjo).

Gambar 17. Gnetum gnemon


Sumber: https://tropical.theferns.info/
2) Angiospermae (Berbiji Tertutup)
Tumbuhan Angiospermae memiliki cir khas yaitu bijinya yang
terlindungi oleh daun buah serta memiliki alat perkembangbiakan
berupa bunga yang sesungguhnya. Bunga dapat dibedakan menjadi
bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Dikatakan bunga lengkap
apabila memiliki bagian-bagian bunga seperti kelopak bunga, mahkota
bunga, benang sari, dan putik. Perhatikan gambar berikut untuk lebih
jelasnya.

Gambar 18. Bagian-bagian bunga


Sumber:https://materibelajar.co.id
Angiospermae meliputi tumbuhan berkayu dan tumbuhan
berbatang basah. Jaringan pengangkut telah mengalami diferensiasi
lebih lanjut, yaitu memiliki trakea (buluh kayu) pada xilem dan sel-sel
pengiring pada floem. Sistem perakarannya serabut atau tunggang.
Pada beberapa jenis, akar berfungsi sebgaai tempat menyimpan
cadangan makanan.
Penyerbukan pada tumbuhan berbiji tertutup terjadi dengan
berbagai cara, baik dengan perantara atau tanpa perantara. Ada
bermacam-macam perantara penyerbukan tumbuhan biji tertutup
antara lain angin, air, dan hewan seperti serangga, burung, kelelawar,
dan siput.
Pembuahan pada angiospermae disebut pembuahan ganda. Hal
ini dikarenakan terjadi dua kali pembuahan, yaitu antara inti sel
sperma dengan inti sel telur berkembang menjadi embrio dan antara
inti sel sperma dengan inti kandung lembaga sekunder menghasilkan
cadangan makanan (endosperm).

Gambar 19. Siklus hidup angiospermae


Sumber: https://google.com/

Angiospermae dibedakan menjadi dua kelas, yaitu kelas


Dicotyledoneae (dikotil) dan Monocotyledoneae (monokotil). Apa
perbedaannya? Perhatikan tabel berikut:
Tabel 1. Perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil
Ciri-ciri Tumbuhan dikotil Tumbuhan monokotil
Perakaran Tunggang Serabut
Batang Makin ke ujung ukuran Batang dari pangkal
batang makin kecil sampai ujung hampir
membentuk seperti sama besarnya, tidak
kerucut. Kambium pada bercabang-cabang, dan
batang terletak diantara ruas-ruas batang tampak
xilem dan floem sehingga jelas. Pada batang yang
terjadi pertambahan masih muda memiliki
diameter. Tipe ikatan kambium yang terletak
pembuluh kolateral pada ruas-ruas batang
terbuka. Ikatan pembuluh yang disebut kambium
terletak teratur didaerah interkalar, yang
stele. menyebabkan
pertumbuhan memanjang.
Tipe ikatan pembuluh
kolateral tertutup. Ikatan
pembuluh terletak
menyebar.
Daun Umumnya lebar daun dan Umumnya berbentuk
panjang daun hampir memanjang, dengan
sama, dengan pertulangan tulang daun yang sejajar
daun menyirip atau atau melengkung.
menjari.
Bunga Bagian-bagian bunga Bagian-bagian bunga
(kelopak dan mahkota) (kelopak dan mahkota)
umumnya berjumlah 4 umumnya berjumlah 3
atau 5 atau kelipatannya. atau kelipatannya.
Biji Jumlah daun biji Jumlah daun biji
(kotiledon) 2. (kotiledon) 1.
Agar kamu lebih memahami perbedaan tumbuhan dikotil dan
monokotil, perhatikan gambar 21. Amati jumlah kotiledon, jumlah
mahkota bunga, pertulangan, dan ikatan pembuluh.

Gambar 20. Perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil


Sumber: https://google.com/
Kelas dikotil terdiri atas bebrapa famili. Perhatikan tabel berikut:

Tabel 2. Beberapa famili dari kelas dikotil dan contohnya.


Famili/Suka Contoh
1. Annonaceae Annona muricata (sirsak)
Annona squamosa (srikaya)
Canangium odoratum (kenanga)
2. Mimosaceae Mimosa pudica (putri malu)
Albizziz chinensis (sengon)
Parkia speciosa (petai)
Leucaena glauca (lamtoro)
3. Myrtaceae Eugenia cumini (duwet)
Eugenia malaccensis (jambu bol)
Eugenia aromatica (cengkih)
Eugenia aquea (jambu air)
Psidium guajava( jambu biji)
4. Papilionaceae Crotalaria striata (orok-orok)
Arachis hypogaea (kacang tanah)
Soya max (kacang kedelai)
Sesbania grandiflora (turi)
5. Caesalpinniaceae Caesalpinnia pulcherrima (bunga
merak)
Tamarindus indica (asam)
6. Malvaceae Gossypium acuminatum (kapas)
Hibiscus tiliaceus (waru)
Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu)
7. Rutaceae Citrus sinensis (jeruk manis)
Citrus nobilis (jeruk keprok)
Citrus maxima (jeruk bali)
Citrus aurantifolia (jeruk nipis)
8. Solanaceae Datura metel (kecubung)
Nicotina tobacum (tembakau)
Solanum mammosum (terong susu)
Solanum tuberosum (kentang)
Solanum lycopersicum (tomat)
9. Rubiaceae Coffea canephora (kopi)
10. Cucurbitaceae Citrullus vulgaris (semangka)
Cucurbita moschata (waluh)
Cucumis sativus (ketimun)

Kelas monokotil terdiri atas beberapa famili/suku. Berikut ini


hanya akan ditulis beberapa famili saja. Adakah anggota famili-famili
terebut disekitar kamu?

Tabel 3. Beberapa familii dari monokotil dan contohnya


Famili/Suku Contoh
1. Liliaceae Lillium longiflorum (lilia gereja)
Alium cepa (bawang merah)
Gloriosa superba (kembang sungsang)
2. Poaceae/Gramineae Oryza sativa (padi)
Tritucum sativum (gandum)
Zea mays (jagung)
Sacharum officinarum (tebu)
Imperata cylindrica (alang-alang)
3. Cyperaceae Cyperus rotundus (suket teki)
4. Zingiberaceae Zingiber officinale (jahe)
Curcuma domestica (kunyit)
Alpinia galanga (laos)
Kaempferia galanga (kencur)
5. Musaceae Musa paradisiaca (pisang)
6. Bromeliaceae Ananas sativus (nanas)
7. Arecaceae (palmae) Cocos nucifera (kelapa)
Arenga pinnata (aren)
Salacca edulis (salak)
8. Pandanaceae Pandanus tectorius (pandan)
9. Aracaceae Colocasia esculenta (talas)
Xarthosoma violaceum (keladi)
10. Orchidaceae Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan)

c. Peran Spermatophyta Dalam Kehidupan Manusia


Manfaat Spermatophyta antara lain sebagai berikut:
1) Sumber bahan makanan pokok, buah-buahan, dan sayur-sayuran
2) Sumber tanaman obat
3) Sumber bahan bangunan
4) Sumber bahan tekstil
5) Sumber tanaman hias

My Project 3

Herbarium

Buat kelompok dengan teman kamu sebanyak 3-4 orang.

Buatlah herbarium dari berbagai tumbuhan berbiji tertutup yang


ada di lingkungan sekitarmu.

Carilah informasi mengenai cara melakukan herbarium melalui


buku ataupun situs biologi di internet.
REFLEKSI

Setelah mempelajari materi ini, sekarang kamu telah mampu memahami ciri-
ciri, reproduksi, dan peranan plantae dalam kehidupan manusia. Kamu juga
memahamami bahwa Kingdom Plantae meliputi tumbuhan lumut (Bryophyta),
tumbuhan paku (Pteridophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta).

1. Apakah rasa ingin tahu kamu terhadap dunia tumbuhan semakin meningkat?
2. Bagaimana cara kamu disiplin dalam mengelola waktu untuk mengerjakan
kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran dengan modul ini?
3. Apakah setiap kegiatan dapat kamu lakukan secara mandiri dan penuh dengan
rasa tanggung jawab?
4. Serta apakah kamu jujur dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan dalam
pembelajaran dengan modul ini?

RANGKUMAN

1. Kingdom Plantae terdiri atas tiga divisio yaitu Bryophyta (lumut),


Pteridophyta (paku), dan Spermatophyta (berbiji).
2. Lumut merupkan peralihan antara tumbuhan bertalus dan tumbuhan
berkormus. Lumut merupakan tumbuhan eukariotik, bersel banyak,
berklorofil, tetapi belum memiliki akar, batang, dan daun sejati.Lumut
diklasifikasikan menjadi dua kelas, yaitu lumut hati (Hepaticae) dan lumut
daun (Musci).
3. Dalam daur hidupnya, lumut mengalami metagenesis, yaitu pergiliran
keturunan antara fase generatif dan fase vegetatif.
4. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus, yaitu tubuhnya dapat
dibedakan antara akar, batang, dan daun. Pada akar dan batang telah
memiliki sistem pembuluh yang berupa xilem dan floem.Tumbuhan paku
dikelompokkan menjadi empat subdivisi, yaitu Psilopsida, Lycopsida,
Sphenopsida, dan Pteropsida.
5. Spermatophyta adalah tumbuhan yang menghasilkan biji sebagai alat
perkembangbiakan generatif.
6. Spermatophyta dikelompokkan menjadi dua subdivisi, yaitu
Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan
berbiji tertutup). Angiospermae dibagi menjadi dua kelas yaitu
Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae.
7. Monocotyledoneae mempunyai ciri-ciri akar serabut, batang tidak
bercabang, ruas batang tampak jelas, pertulangan daun sejajar atau
melengkung, bunga memiliki bagian sejumlah 3 atau kelipatannya, dan
biji berkeping satu.
8. Dicotyledoneae mempunyai ciri-ciri akar tunggang, batang bercabang,
ruas batang tidak jelas, pertulangan daun menyirip atau menjari, bagian
bunga 5 atau kelipatannya. Biji berkeping dua.

UJI KOMPETENSI

A. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang paling benar


dengan jujur dan mandiri.
1. Yang termasuk tanaman Tracheophyta adalah....
a. Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta
b. Pteridophyta, Angiospermae, dan Dicotyledoneae
c. Monocotyledoneae, Thallophyta, dan Kormophyta
d. Angiospermae, Thallophyta, dan Gymnospermae
e. Monocotyledoneae, Dicotyledoneae, dan Thallophyta
2. Lumut yang dimanfaatkan sebagai obat hepatitis adalah....
a. Antrhoceros laevis
b. Polytricum commune
c. Plagiochila asplenoides
d. Marchantia polymorpha
e. Spagnum squamosum
3. Berikut ini merupakan ciri-ciri tumbuhan lumut, kecuali....
a. Hidup ditempat lembab
b. Memiliki akar
c. Memiliki klorofil
d. Berumah satu atau berumah dua
e. Sporogonium menghasilkan spora
4. Penyebaran lumut dikatakan kosmopolit, artinya....
a. Hidup hanya di tempat lembab
b. Mudah berkembangbiak
c. Banyak sekali jenisnya
d. Selalu bergerombol
e. Penyebarannya sangat luas
5. Tumbuhan paku yang termasuk dalam paku peralihan yaitu....
a. Platycerium bifurcatum
b. Sellaginela weldenowii
c. Marsilea crenata
d. Equisetum debile
e. Azolla pinnata
6. Manfaat tumbuhan paku secara ekonomis antara lain dapat dipakai
sebagai....
a. Ramuan obat-obatan dan bahan kertas
b. Tanaman hias dan sayur-sayuran
c. Bahan kertas dan bahan bangunan
d. Kayu rel kereta api dan bahan makanan
e. Bahan kertas dan tanaman hias
7. Beberapa ciri kormofita yaitu:
1) Berklorofil
2) Bentuk daun muda menggulung
3) Jenis akar serabut
4) Reproduksi secara vegetatif
5) Memiliki pembuluh angkut

Ciri khusus yang membedakan antara paku dengan lumut adalah...

a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 2 dan 5
e. 3 dan 4
8. Pada Equisetum, beberapa sporofil yang mengandung sporangia
membentuk struktur seperti kerucut yang disebut....
a. Strobilus
b. Tropofil
c. Sorus
d. Sporofit
e. Indusium
9. Pada tumbuhan angiospermae terjadi pembuahan ganda dengan adanya
celah antara inti generatif dengan sel telur dan inti generatif dengan....
a. Inti sinergid
b. Inti kandung lembaga sekunder
c. Inti lembaga
d. Inti antipoda
e. Inti kandung lembaga primer
10. Berdasarkan letak bakal biji, tumbuhan biji diklasifikasikan menjadi....
a. Dikotil dan monokotil
b. Monokotil dan angiospermae
c. Angiospermae dan dikotil
d. Angiospermaee dan gymnospermae
e. Angiospermae, dikotil, dan gymnospermae

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat


1. Apa yang dimaksud dengan metagenesis?
Jawab:

2. Apa manfaat Bryophyta bagi kehidupan?


Jawab:

3. Apa perbedaan tropofil dan sporofil pada tumbuhan paku?


Jawab:

4. Sebutkan 3 ciri yang membedakan tumbuhan lumut dan tumbuhan paku!


Jawab:

5. Sebutkan beberapa manfaat tumbuhan biji tertutup bagi kehidupan!


Jawab:

KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda

1. A 6. A
2. D 7. D
3. B 8. A
4. E 9. B
5. D 10. A

B. Uraian

1. Pergiliran generasi antara reproduksi seksual dan aseksual atau


pergiliran keturunan antara generasi gametofit (pembentuk gamet)
dan generasi sporofit (pembentuk spora).
2. Spagnum (lumut gambut) berperan untuk menggemburkan medium
pada tanaman pot, sebagai pengganti kapas, dan sebagai bahan
bakar. Marchantia polymorpha (lumut hati) bermanfaat untuk
menyembuhkan radang hati (hepatitis). Didalam ekosistem hutan,
lumut berperan sangat besar yakni sebagai vegetasi perintis.
3. Sporofil, yaitu daun yang berfungsi menghasilkan spora. Sedangkan
Tropofil, yaitu daun yang berfungsi untuk fotosintesis.
4. Tumbuhan lumut Tumbuhan paku
Tidak memiliki jaringan Telah memiliki jaringan
pengangkut pengangkut
Daun dan batang menjadi satu Dapat dibedakan akar, batang, dan
daun
Spora tumbuh menjadi protonema Spora tumbuh menjadi protalium
5. Sumber bahan makanan pokok, buah-buahan, dan sayur-sayuran,
Sumber tanaman obat, Sumber bahan bangunan, Sumber bahan
tekstil, Sumber tanaman hias.

GLOSARIUM

Anteridium. Alat kelamin jantan pada tumbuhan lumut.

Arkegonium. Alat kelamin betina pada tumbuhan lumut.

Atracheophyta. Tumbuhan tidak berpembuluh.

Bryophyta (lumut). Tumbuhan darat yang tubuhnya tidak dapat dibedakan antara
akar, batang, dan daun.
Cauloid. Bagian tubuh lumut yang menyerupai batang.

Dikotomi. Ciri berpasangan yang digunakan untuk mengidentifikasi makhluk


hidup.

Embriophyta siphonagamae. Tumbuhan berbiji yang mempunyai lembaga dan


perkawinannya melalui suatu saluran atau pembuluh.

Filoid. Bagian tubuh lumut yang menyerupai daun.

Gametofit. Bentuk kehidupan yang berfungsi melakukan reproduksi seksual atau


generatif.

Generatif. Perkembangbiakan tumbuhan secara seksual atau dengan kawin.

Heterospora. Tumbuhan paku yang menghasilkan dua macam spora yang


ukurannya berbeda.

Homospora. Tumbuhan paku yang menghasilkan spora dalam bentuk dan ukuran
yang sama atau satu macam spora saja.

Kingdom. Dunia/kerajaan, biasa digunakan untuk klasifikasi taksonomi


organisme dengan persamaan umum paling besar.

Kormophyta. Tumbuhan berkormus telah dapat dibedakan antara akar batang


dan daun.

Metagenesis. Pergilira keturunan antara generasi gametofit dengan generasi


sporofit.

Pembuahan ganda. Terjadi dua kali pembuahan yaitu antara inti sel sperma
dengan inti sel telur berkembang menjadi embrio dan antara inti sel sperma
dengan inti kandug lembaga sekunder menghasilkan cadangan makanan
atau endosperm.

Phanerogamae. Tumbuhan yang memiliki alat kelamin yang tampak diluar.


Pteridophyta (paku). Tumbuhan berkormus atau tubuhnya dapat dibedakan
antara akar, batang, dan daun.

Rhizoid. Struktur mirip rambut yang terdiri atas satu atau beberapa sel yang
berfungsi sebagai akar.

Sorus. Kumpulan sporangium yang terletak dipermukaan bawah daun paku,


biasanya berwarna kecoklatan.

Spermatophyta (berbiji). Tumbuhan yang menghasilkan biji sebagai alat


perkembangbiakan generatif.

Sporofil. Daun tumbuhan paku yang menghasilkan spora.

Sporofit. Bentuk kehidupan yang berfungsi melakukan reproduksi aseksual atau


vegetatif.

Sporogonium.Badan penghasil spora yang merupakan generasi sporofit.

Tropofil. Daun tumbuhan paku yang berfungsi untuk fotosisntesis.

Vegetatif. Perkembangbiakan tumbuhan secara aseksual atau tidak kawin.

Zigot. Sel telur yang telah dibuahi oleh spermatozoid.

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah, dkk. Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X. Penerbit ESIS.
Jakarta: 2007. Tim Studi Guru SMA. Soal-Soal Uji Kompetensi Biologi
SMA Kelas X, XI dan XII. Bandung: Pustaka Setia.

Burnie, David. 2000. Jendela Iptek Seri 11: Kehidupan. Jakarta: PT Balai
Pustaka.

Campbell, Neil. A. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: PT Erlangga.

Campbell, Reece dan Mitchell. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.


Gembong Tjitrosoepomo. 1981. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.

Junquiera, L. Histologi Dasar Edisi 8. Jakarta: EGC. Kimball

Kimball, John. 1999. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.

Oman, karmana. 2007. Biologi Kelas X Semester 2. Bandung : Grafindo Media


Pratama.

Anda mungkin juga menyukai