Anda di halaman 1dari 3

eritrosit yang sudah tua masuk kedalam jaringan limpa untuk kemudian terikat pada

b-globulin (menjadi transferin) dan kemudian ikut aliran darah ke sum-sum tulang
untuk digunakan eritoblas membentuk hemoglobin.Hemoglobin berfungsi sebagai
pengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh,oleh karena itu apabila terjadi
kekurangan hemoglobin mengakibatkan anemi sehingga aktivitas tubuh terutama daya
berpikir akan menurun
Proses metabolisme Fe digunakan untuk biosintesa hemoglobin,dimana Fe
digunakan secara terus-menerus.Sebagian besar Fe yang bebas dalam tubuh akan
dimanfaatkan kembali dan hanya kecil sekali yang diekskresikan melalui air
kemih,feses dan keringat.Fe yang telah dibebaskan dari endosom akan masuk
kedalam mitokondria untuk diproses menjadi hem setelah bergabung dengan
protoporfirin,sisanya tersimpan dalam bentuk feritin.Sejalan dengan maturasi eritrosit
baik reseptor transferin maupun feritin akan dilepas kedalam peredaran darah.Feritin
segera di fagositosis makrofag di sumsum tulang dan setelah proses hemoglobinisasi
selesai akan memasuki eritrosit.
Penyerapan Besi
Penyerapan besi diatur oleh sel mukosa usus halus bagian proksimal.Regulasi
mokusal dari absopsi terjadi melalui satu atau lebih lengkah berikut ini yaitu :
1.Mukosa mengambil besi yang melewati vili dan membrane
2.Retensi besi dalam mukosa
3.Pemindahan besi dari sel mukosa ke plasma
Secara umum mekanisme absorbsi besi melalui sel mukosa ini mampu memenuhi
kebutuhan cadangan besi dan tingkat erittropoesis meningkat.Sekitar 3.5 mg Fe/hari
diabsorbsi dari diet dengan bioavalabilitas yang cukup dan terdapat faktor yang
meningkatkan absorbsi besi.
Diet besi yang berasal dari makanan diserap dalam usus,melalui 3 fase yaitu fase
luminal,fase mucosal dan fase sistemik atau korporeal.Pada fase luminal ikatan besi
dari bahan makanan dilepaskan dari ikatannya atau dirubah menjadi bentuk terlarut
dalam terionisasi.Kemudian besi dalam bentuk feri direduksi menjadi bentuk fero
sehingga siap diserap usus.Dalam proses ini getah lambung dan asam lambung
memegang peranan penting.Penyerapan paling baik terjadi pada duodenum dan
jejunum proksimal.Hal ini dihubungkan dengan jumlah reseptor pada permukaan usus
dan pH usus.Didalam usus,besi akan dibedakan menjadi besi non haem dan besi
haem.Kedua jenis besi ini mempunyai sifat sangat berbeda.Besi haem diserap secara
langsung,tidak dipengaruhi oleh bahan penghambat atau pemacu dan presentase
absorbsinya besar yaitu 4 kali dari besi non haem.Sedangkan absorbsi beso non haem
sangat dipengaruhi oleh zat pengikat (ligand) yang dapat menghambat ataupun
memacu penyerapan.
Senyawa besi haem terdapat dalam daging,ikan dan hati.Besi haem ini diserap
secara utuh dan setelah berada dalam epitel usus (eritrosit) akan dilepaskan dari rantai
porfirin oleh enzim haemoxygenase,kemudian ditransfer kedalam plasma atau
disimpan dalam ferritin.Persentase besi yang diserap sangat tinggi yaitu 10-
25%.Penyerapan besi non haem sangat dipengaruhi oleh adanya zat-zat yang
mempertahankan besi bebas tetap dalam keadaan terlarut.Bahan ini disebut zat
pemacu atau promoter atau enhancer.Sedangkan zat penghambat atau inhibitor adalah
zat yang membentuk kompleks yang mengalami presispitasi sehingga besi sulit
diserap.Bahan-bahan yang bekerja sebagai pemacu utama ialah daging,ikan dan
hati,asam askorbat atau vitamin C.Beberapa bahan yang terdapat dalam daging yang
dikenal sebagai meat factor seperti asam amino,cysteine dan glutathion pada
keseimbangan besi tubuh menigkatkan absorbsi besi melalui pembentukan soluble
chelate yang mencegah polimerisasi dan presipitasi besi.
Vitamin C atau asam askorbat merupakan bahan pemacu penyerapan zat besi
yang sangat kuat,bila dikonsumsi pada waktu bersamaan karena vitamin C berfungsi
sebagai reduktor yang dapat mengubah zat besi dari bentuk feri menjadi bentuk fero
yang lebih mudah diserap.Selain itu vitamin C dapat mempertahankan pH usus tetap
rendah sehingga mencegah presipitasi feri dan bersifat sebagai monomeric chelator
yang membentuk gugus zat besi askorbat yang tetap larut pada pH lebih tinggi di
dalam duodenum,sehingga labih mudah diserap.Zat penghambat absorbsi besi
sebagian besar terdapat dalam makanan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.Penghambat paling kuat ialah senyawa polifenol seperti tannin dalam
teh.Teh dapat menurunkan absorbsi sampai 80% sebagai akibat terbentuknya
kompleks besi-tanat.Kopi juga mengandung polipenol tetapi dalam jumlah yang lebih
sedikit dibandingkan dengan teh.Bahan penghambat ialah
pyhtate,bekatul,kalsium,posfat,oksalat dan serat yang dapat membentuk kompleks
polemer besar.
Fase penyerapan yang kedua adalah fase mucosal.Penyerapan besi pada fase
mucosal terjadi melalui reseptor,terutama melalui mukosa duodenum dan jejunum
proksimal.Penyerapan terjadi secara aktif,dengan proses yang sangat
kompleks.Dikenal adanya mucosal block (mekanisme yang dapat mengatur
penyerapan besi melalui mukosa usus).Jika dosis terlalu besar,besi akan masuk secara
difusi pasif.Dalam sel eritrosit besi akan diikat oleh suatu karier protein spesifik dan
ditransfer melalui sel ke kapiler atau disimpan dalam bentuk feritin dan
enterosit,kemudian dibuang bersamaan dengan deskuamasi epitel usus.Susunan karier
protein ini belum diketahui dengan pasti.Ada yang menduga sebagai suatutransferin
like protein
Fase yang ketiga adalah fase sistematik meliputi proses transportasi besi dalam
sirkulasi,utilitasi besi oleh sel-sel yang memerlukan,serta penyimpanan besi (storage)
oleh tubuh.Besi setelah diserap oleh eritrosit,melewati bagian basal epitel
usus,memasuki kapiler usus,kemudian masuk ke plasma diikat oleh apotransferin
menjadi transferin dan diedarkan keseluruh tubuh,terutama ke sel erittroblast dalam
sumsum tulang.Semua sel mempunyai reseptor transferin pada
permukaannya.Transferin ditangkap oleh reseptor ini dan kemudian melalui proses
pinositosis masuk dalam vesikel dalam sel.Akibat penurunan pH,besi,transferin dan
reseptor akan terlepas dari ikatannya.Besi akan dipakai oleh sel sedangkan reseptor
dan tranferin dikeluarkan dan dipakai ulang.Besar kecilnya penyerapan besi oleh usus
ditentukan oleh faktor intraluminal dan faktor regulasi eksternal.Faktor intraluminal
ditentukan oleh jumlah besi dalam makna,kualitas besi (besi haem atau non haem)

Anda mungkin juga menyukai