Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KRIMINOLOGI

Nama : Siska Eva Nora


Nim : 190200412
Kelas :A

1. Coba sdr jelaskan sebab akibat timbulnya kejahatan?

Jawab :

Dari kasus yang saya baca sebab timbulnya suatu kejahatan adalah berawal dari
terjadinya cekcok antara korban Siti Saidah alias Nindy alias Desi Wulandari. Kejahatan
pembunuhan bermula saat Kholil dan istrinya, Siti Saidah cekcok di rumah kontrakan mereka di
Dusun Sukamulya, RT 005 RW 002, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur,
Karawang, Senin (4/1/2021). Dari cekcok tersebut, disini pelaku kemudian menghabisi nyawa
korban dengan memukul leher korban. Akibatnya korban jatuh dan membentur lantai sampai
meninggal.

2. Jelaskan faktor penyebab terjadinya tindak pidana tersebut. Dan apa motif yang
melatar belakangi terjadinya kejahatan tersebut?

Jawab :

Menurut Separovic (Weda, 19967:76) ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya
kejahatan yaitu (1) faktor biologis dan psikologis, (2) faktor situasional. Faktor situasional
mencakup hal-hal seperti konflik, faktor tempat dan waktu.

Melihat dari faktor diatas, bisa kita ambil faktor penyebab terjadinya tindak pidana dari
kasus ini termasuk ke faktor situasional yang mencakup konflik yang terjadi antara Kholil sang
suami sakit hati karena percekcok an yang terjadi antara ia dan istrinya.

Motif yang terjadi adalah motif interpersonal, pelaku membuat penilaian tersendiri
terhadap tingkat permasalahan yang dihadapinya, termasuk soal solusi penyelesaiannya. Motif
ini berlaku apabila terjadi permasalahan komunikasi antara pelaku dengan korban, tampak bahwa
karena adanya pertengkaran sebelum terjadi nya pembunuhan. Dan menurut saya motif yang
melatar belakangi terjadinya kejahatan tersebut, yaitu karena sakit hati dengan korban dari
percekcokan sebelumnya yang menimbulkan kesalahpahaman antara suami istri tersebut. Karena
kesalahpahaman tadi menimbulkan kemarahan Kholil tersangka sehingga menghabiskan nyawa
Siti Saidah istrinya. Lalu, untuk menghilangkan jejak tindak pidana tersebut Kholil memutilasi
korban dan membuang jasad korban di lain tempat serta membakar badan korban bersamaan
dengan barang bukti lainnya.

3. Ilmu bantu kriminologi apakah yang dapat dipakai dalam kasus ini?
Jawab :

Ilmu bantu kriminologi yang dapat di pakai dalam kasus ini adalah Antropologi Kriminel
yaitu ilmu pengetahuan tentang manusia yang jahat. Ilmu ini akan memberi jawaban atas
pertanyaan mengenai mengapa orang itu menjadi jahat sehingga dapat dilihat hubungannya
dengan tanda-tanda yang ada pada orang tersebut.

4. Metode pendekatan apa yang bisa diterpakan dalam menggungkap suatu kejahatan
tersebut.

Jawab :

Metode Pendekatan yang bisa diterapkan dalam menggungkap suatu kejahatan dalam
kasus ini adalah Pendekatan Kausal. Pendekatan ini merupakan suatu interprestasi tentang fakta-
fakta yang dapat digunakan untuk mencari sebab musabab kejahatan, baik dalam kasus kasus
yang bersifat umum maupun dalam kasus-kasus individu. Pendekatan ini disebut juga dengan
Etiologi Kriminil.

5. Berikan legal opinion sdr terhadap kasus tersebut?

Jawab :

Berdasarkan kasus, dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa tindak pidana pembunuhan
dengan cara mutilasi, tidak selalu diputuskan dengan menggunakan implementasi Pasal 340
KUHP, tetapi tindak pidana pmbunuhan dengan cara mutilasi dapat diputuskan dengan
implementasi Pasal 338 KUHP. Untuk menentukan dan memutus apakah tindak pidana
pembunuhan dengan cara mutilasi tersebut memenuhi unsur-unsur yang terdapat dalam Pasal
340 KUHP sebagai pembunuhan berencana atau memenuhi unsur-unsur dalam Pasal 338 KUHP
sebagai pembunuhan biasa, memperlukan kecermatan hakim dalam menggali fakta-fakta dalam
persidangan.

Jadi ada dua kemungkinan pemidanaan, yaitu dengan Pasal 340 KUHP dan Pasal 338
KUHP. Pemidanaan dengan Pasal 340 KUHP, terdapat dalam tindak pidana pembunuhan dengan
cara mutilasi yang dilakukan tersangka Kholil yang memutilasi korban dan membuang potongan
tubuh korban dan membakar jasad korban. Pasal 340 KUHP : “ Barangsiapa sengaja dan dengan
rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana
(moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu,
paling lama dua puluh tahun.” Unsur-unsur yang terdapat dalam pasal 340 KUHP tentang
pembunuhan berencana tersebut adalah : Barangsiapa, adalah subyek hukum dimana subyek
hukum yang dapat dimintai pertanggungjawaban menurut hukum pidana adalah Naturlijk person,
yaitu manusia. Penerapan Pasal 340 KUHP dalam kasus ini telah memenuhi unsur-unsur sebagai
berikut barang siapa, dengan sengaja, direncanakan terlebih dahulu, dan menghilangkan nyawa
orang lain, dengan pidana mati sudah tepat.

Anda mungkin juga menyukai