HUKUM DAGANG
1. Mengapa hukum bisnis dapat ditempatkan dalam lingkup yang sama dengan
Jawab :
Perusahaan. Hukum Bisnis sebagai suatu perangkat kaidah hukum yang mengatur
tentang tata cara pelaksanaan urusan kegiatan dagang, industri, atau keuangan yang
dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan
uang dalam resiko tertentu dengan usaha tertentu. Kemudian istilah hukum Dagang
merupakan istilah dengan cakupan yang sangat tradisional dan sempit. Pada
prinsipnya kedua istilah tersebut melingkupi topik - topik yang terdapat dalam
privat seperti asuransi, surat berharga. Hukum Bisnis, Hukum Dagang, dan Hukum
Perusahaan ini mengatur hal - hal yang berhubungan dengan dimensi privat (tetap ada
2. Jelaskan kesamaan materi yang terdapat dalam Buku III KUH Perdata
berikan contoh ?
Jawab :
Hukum Dagang adalah bagian dari Hukum Perdata pada umumnya, yakni
yang mengatur masalah perjanjian dan perikatan - perikatan yang diatur pada Buku
III KUH Perdata. Hubungan Hukum Dagang dengan Perikatan itu saling
berhubungan, karena sama - sama mengatur hubungan antara satu pihak dan pihak
lainnya dalam melakukan kegiatan Perdata. Hukum Dagang merupakan bagian dari
Hukum Perdata, atau dengan kata lain Hukum Dagang merupakan perluasan dari
Hukum Perdata.
Untuk itu berlangsung asas Lex Specialis dan Lex Generalis, yang artinya
ketentuan atau hukum khusus dapat mengesampingkan ketentuan atau hukum umum.
KUHPerdata (KUHS) dapat juga dipergunakan dalam hal yang diatur dalam
boleh dilakukan secara lisan/tertulis. Pada KUHD membahas lebih khusus mengenai
pada perjanjian polis asuransi, perjanjian polis asuransi wajib dibuat secara tertulis
dan Perjanjian Bernama (Nominaat) yang pengaturanya ada pada Perdata dan KUHD.
Jawab :
berjalannya ketentuan pada Pasal 1633 KUHPerdata, yang dimana pada Pasal 1621
Jawab :
berikut :
Para sekutu pasif sebagai pemberi uang/barang hanya berdiri dibelakang
layar, tetapi akan turut memperoleh bagian dari keuntungan yang diperoleh
persekutuan dan turut pula memikul kerugian yang diderita perseroan seperti para
persero biasa, akan tetapi tanggung jawabnya hanya sebatas modal yang disetorkan
ke dalam persekutuan.
komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang ia setor. Kemudian pada Pasal
20 ayat (2) KUHD ditentukan pula bahwa sekutu komanditer tidak boleh ikut serta
larangan tersebut dilanggar oleh sekutu komanditer, maka Pasal 21 KUHD memberi
sanksi kepada sekutu komanditer tersebut dalam bentuk harus bertanggung jawab
secara pribadi untuk keseluruhan terhadap semua utang atau perikatan yang dibuat
persekutuan.
Sesuai dengan penjelasan di atas bahwa pada pasal 20 ayat (3) KUHD,
tanggung jawab sekutu komanditer hanya sebatas perjanjian akan uang yang di
ketentuan pada Pasal 21 tentang Pasal 20 ayat (1) dan (2) maka akan berlaku
ketentuan sesuai dengan Pasal 18 KUHD, yang berbunyi “Dalam perseroan firma tiap
persero bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk seluruhnya atas perikatan-
perikatan perseroannya”.
sekutu komplamenter.
b. inbreng
Jawab :
sama yang dilakukan berulang - ulang sehingga menjadi kebiasaan dan masyarakat
2) Dilakukan untuk jangka waktu yang relative cukup panjang, yaitu sesuatu
yang dilakukan berulang - ulang itu dilakukan dalam jangka waktu yang panjang
– ulang dalam waktu yang sama diterima oleh masyarakat dan dianggap sebagai
hukum kebiasaan.
b. Inbreng adalah istilah dari Bahasa Belanda yang berarti penyetoran modal yang
dilakukan tidak dalam bentuk uang tunai, melainkan dalam bentuk barang atau harta.
Yang dimana modal dalam bentuk benda dalam pengertian inbreng adalah dapat
berupa aktiva tanah sebagai lahan untuk mendirikan bangunan perseroan, barang