Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERTEMUAN 2:
PAJAK PENGHASILAN SECARA UMUM
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian dan pajak penghasilan
secara umum, Anda harus mampu:
1.1 Menjelaskan definisi pajak penghasilan dan dasar hukumnya
1.2 Memahami subjek dan obyek pajak penghasilan dan pengecualian subjek
dan obyek pajak penghasilan
1.3 Menjelaskan pengurangan penghasilan, tarif pajak penghasilan dan
penghasilan kena pajak
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Menjelaskan Definisi pajak penghasilan dan Dasar Hukum
Dasar Hukum
Peraturan Perundangan yang mengatur pajak penghasilan di Indonesia
adalah UU Nomor 7 Tahun 1983 yang telah disempurnakan dengan UU
Nomor 7 tahun 1991, UU Nomor 10 tahun 1994, UU Nomor 17 tahun
2000, UU Nomor 36 Tahun 2008, Peraturan Pemerintah, Keputusan
Presiden, Keputusan Menteri Keuangan, Keputusan Direktur Jenderal
Pajak, dan surat edaran direktur jenderal pajak.
Subjek Pajak
Sedangkan badan yang termasuk kelompok subjek pajak badan luar negeri
adalah badan yang tidak didirikan di Indonesia dan tidak berkedudukan di
Indonesia.
Subjek pajak luar negeri (baik orang pribadi maupun badan) dapat
memperoleh penghasilan dari Indonesia dengan cara: (1) menjalankan
usaha atau melakukan kegiatan bisnis melalui BUT (permanent
establishment); atau (2) tidak melalui BUT (biasanya penghasilan yang
bersifat pasive income seperti bunga, dividen, royalti maupun sewa).
a. Penghasilan dari usaha atau kegiatan bentuk usaha tetap tersebut dan
dari harta yang dimiliki atau dikuasai
b. Penghasilan kantor pusat dari usaha atau kegiatan, penjualan barang,
atau pemberiaan jasa di Indonesia yang sejenis dengan yang dijalankan
atau dilakukan oleh bentuk usaha tetap di Indonesia
c. Penghasilan sebagaimana tersebt dalam psal 26 yang diterima atau
diperoleh kantor pusat.
A. Biaya Jabatan, Biaya Pensiun, dan Iuran Pensiun/Jaminan Hari Tua Bagi
Pegawai Tetap
2. Iuran pensiun, yaitu iuran yang terkait dengan gaji yang dibayarkan
oleh pegawai kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan
3. Iuran Jaminan Hari Tua, yaitu iuran yang terkait dengan gaji yang
dibayarkan oleh pegawai kepada badan penyelenggara Tabungan Hari
Tua atau Jaminan Hari Tua yang dipersamakan dengan dana pensiun
yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
4. Biaya pensiun, yaitu biaya untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara uang pensiun sebesar 5% dari penghasilan bruto berupa
uang pensiun dengan jumlah maksimum yang diperkenankan
sejumlah Rp 2.400.000,00 setahun atau Rp 300.000,00 sebulan.
Besaran PTKP
Catatan:
3. Wajib Pajak Kawin, istri memiliki penghasilan dan digabung dengan suami
Uraian Status PTKP 2015 PTKP 2016 PERBEDAAN
WP Kawin K/I/0 75.000.000,- 112.500.000,- 37.500.000,-
Kawin Anak 1 K/I/1 78.000.000,- 117.000.000,- 39.000.000,-
Kawin Anak 2 K/I/2 81.000.000,- 121.500.000,- 40.500.000,-
Kawin Anak 3 K/I/3 84.000.000,- 126.000.000,- 42.000.000,-
Tanggungan yang dimaksud dalam tabel diatas adalah tambahan untuk setiap
anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus, serta
anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga)
orang. Contoh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus adalah anak
kandung dan orang tua kandung. Untuk keluarga semenda dalam garis
keturunan lurus, contohnya adalah mertua dan anak tiri.
Tarif Pajak
Tarif PPh 21 dijelaskan pada Pasal 17 ayat (1) huruf a Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015. Tarif PPh 21 berikut ini berlaku pada
Wajib Pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP):
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
D. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Siti Resmi. 2016. Buku 1: Edisi 9. Perpajakan: Teori dan Kasus. Jakarta:
Salemba Empat.