Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR ILMU GIZI

Dosen Mata Kuliah :


1. Ranggi Rahimul Insan, S.P, M.Si
2. Dra. Asmar Yulastri, M.Pd, Ph.D
3. Dra. Lucy Fridayanti, M. Kes

Oleh
Asral Fuadi
21075053

KONSENTRASI TATA BOGA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nyalah sehingga tugas individu “MAKALAH KONSEP DASAR ILMU GIZI”
dapat saya selesaikan sesuai waktu yang ditargetkan.
Makalah ini saya susun untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai
pencak silat, serta sebagai bahan penilaian dalam menguji pemahan belajar saya.
saya menyadari dalam makalah ini terdapat kekurangan ataupu kesalahan, untuk itu saya
mohon kritik demi kesempuranaan makalah selanjutnya. Atas partisipasinya saya ucapkan
terima kasih.
Wassalamu ‘alaikum wr,wb.

Padang,20 Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………….i
Daftar isi ………………………………………………………………………………ii
BAB I : Pendahuluan………………………………………………………………….1
1.1 Latar belakang masalah ……………………………………………………………….1
1.2  Tujuan penulisan makalah ……………………………………………………………2
BAB II : Pembahasan Hasil …………………………………………………………..3
1. Perkembangan ilmu gizi ………………………………………………………………3
2. Ruang lingkup gizi ……………………………………………………………………3
3. Istilah-istilah dalam ilmu gizi …………………………………………………………4
4. Factor-faktor yang mempengaruhi gizi ………………………………………………..6
5. Klasifikasi zat gizi …………………………………………………………………….7
BAB III : Kesimpulan dan saran ………………………………………………………9
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..9
3.2 Saran ……………………………………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki ketangguhan
fisik, mental yang kuat dan kesehatan prima disamping penguasaan terhadap kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) (Jalal 1998). Salah satu upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia adalah terciptanya pembangunan kesehatan yang adil dan
merata, yang mengupayakan agar masyarakat berada dalam keadaan sehat secara optimal,
baik fisik, mental, dan sosial serta mampu menjadi generasi yang produktif (Depkes
2002).
Pembangunan kesehatan juga meliputi pembangunan berwawasan kesehatan,
pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta pelayanan kesehatan (Depkes 2002).
Berbagai masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat turut mempengaruhi upaya
pelaksanaan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, salah satunya adalah masalah gizi.
Ketidakseimbangan gizi dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia (Latief 1999).
Masalah gizi utama di Indonesia masih di dominasi oleh masalah gizi kurang yaitu
Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY) dan kurang Vitamin A (KVA). Disamping itu juga terdapat masalah gizi mikro
lainnya seperti defisiensi zink yang sampai saat ini belum terungkap karena adanya
keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi (Supariasa 2002).
Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan di dalam undang-undang
No 36 tahun 2009 bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat,
antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan
peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu
dan teknologi. Adanya anak dengan asupan gizi tidak baik dan tumbuh kembang yang
tidak normal disebabkan karena banyaknya orang tua yang kurang mengerti dan
memahami pentingnya asupan gizi.
Pada tahun 2007 Indonesia termasuk di antara 36 negara di dunia yang memberi 90
persen kontribusi masalah gizi dunia (UN-SC on Nutrition 2008). Walaupun pada tahun
2010 prevalensi gizi kurang dan pendek menurun menjadi masing-masing 17,9 persen dan
35,6 persen, tetapi masih terjadi disparitas antar provinsi yang perlu mendapat penanganan
masalah yang sifatnya spesifik di wilayah rawan (Riskesdas, 2010). Data UNICEF tahun
1999 menunjukkan 10-12 juta (50-69,7%) anak balita di Indonesia 4 juta diantaranya di

1
bawah satu tahun berstatus gizi sangat buruk dan mengakibatkan kematian, malnutrisi
berkelanjutan meningkatkan angka kematian anak. Setiap tahun diperkirakan 7% anak
balita Indonesia (sekitar 300.000 jiwa) meninggal, ini berarti setiap 2 menit terjadi
kematian satu anak balita dan 170.000 anak (60%) diantaranya akibat gizi buruk. Dari
seluruh anak usia 4-24 bulan yang berjumlah 4,9 juta di Indonesia, sekitar seperempatnya
sekarang berada dalam kondisi kurang gizi (Asta Qauliyah, 2008). Demikian pula data
yang diperoleh dari Jawa Timur menunjukkan bahwa sebanyak 5000 balita dinyatakan
mengalami masalah gizi yang disebabkan karena masih tingginya jumlah penduduk
miskin di Provinsi Jawa Timur (Siswono,2008).

1.2. Tujuan Penulisan Makalah


a. Mahasiswa mampu memahami tentang perkembangan ilmu gizi.
b. Mahasiswa mampu memahami tentang ruang lingkup gizi.
c. Mahasiswa mampu memahami tentang istilah-istilah dalam ilmu gizi.
d. Mahasiswa mampu memahami tentang faktor-faktor yang mempengaruhi gizi.
e. Mahasiswa mampu memahami tentang klasifikasi zat gizi.
BAB II
PEMBAHASAN
2 HASIL

1. Perkembangan Ilmu Gizi


Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor
ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman purba, makanan
penting untuk kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM
ada teori Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas yang
dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh makan. Beberapa penelitian yang
menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu, diantaranya yaitu : Penemuan
Mineral – Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808
ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat
esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi
elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam
natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup.

2. Ruang Lingkup Gizi


Ruang lingkup ilmu gizi cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan,
perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan,
konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit).
Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi,
biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran. Informasi gizi yang diberikan pada
masyarakat, yang meliputi gizi individu, keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan
gizi olahraga.
Perkembangan gizi klinis adalah sebagai berikut:
 Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien.
 Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi.
 Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terhadap gangguannya.
 Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien.
 Suplementasi oral, enteral dan parenteral.
 Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan.
 Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-
bahan kontaminan).

3
Konsep baru yang dikemukakan dewasa ini berkaitan dengan ruang lingkup
ilmu gizi sebagai sains adalah sebagai berikut:
 Hubungan keturunan dengan kebutuhan gizi.
 Hubungan gizi dengan perkembangan otak dan perilaku .
 Hubungan gizi dengan kemampuan bekerja dan produktivitas kerja.
 Hubungan gizi dengan daya tahan tubuh (karena penyakit infeksi).
 Faktor-faktor gizi yang berperan dalam pencegahan dan pengobatan
terhadap penyakit degeneratif ( jantung, diabetes melitus, hati dan
kanker).

3. Istilah-Istilah Dalam Ilmu Gizi


a. Gizi.
Gizi (nutrisi) adalah keseluruhan dari berbagia proses dalam tubuh mahluk
hidup untuk menerima bahan - bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan
bahan bahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktifitas penting dalam
tubuhnya sediri. Bahan - bahan tersebut dikenal dengan istilah Nutrien (unsur
gizi).

b. Nutrien (unsur gizi).


Nutrien (unsur gizi) adalah istilah yang digunakan secara umum pada
setiap zat yang dicerna, diserap, dan digunakan untuk mendorong kelangsungan
faal tubuh, nutrien dapat di bedakan menjadi protein, lemak, hidratarang, mineral,
vitamin dan air.

c. Nutrien essensial.
Nutrien essensial diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dan tidak
dapat disintesis sendiri oleh tubuh sehingga harus diperoleh dari makanan.

d. Diet.
Diet adalah pilihan makanan yang lazim dimakan seseorang atau suatu
populasi penduduk.

e. Makanan.
Makanan adalah bahan yang jika dimakan, dicerna, dan diserap akan
menghasilkan paling tidak satu macam nutrisi.

f. Diet seimbang
Diet seimbang adalah diet yang memberikan semua nutrisi dalam jumlah
4
yang memadai- tidak telampau banyak dan tidak pula terlalu sedikit.

g. Malnutrisi
Malnutrisi akan terjadi jikalau diet mengandung satu atau lebih nutrien
dalam jumlah yang tidak tepat.

h. Status gizi.
Status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan
antara kebutuhan dan masukan nutrien.

i. Penilaian status gizi (nutrional assessment)


Penilaian status gizi (nutrional assessment) adalah pengukuran yang
didasarkan pada data antropometrik serta biokimiawi dan riwayat diet.

j. Dietitian (ahli diet).


Dietitian (ahli diet) adalah orang yang menerapkan ilmu gizi pada
pelaksanaan pemberian makanan untuk perorangan maupun kelompok, baik
dalam keadaan sehat maupun sakit.

k. Metabolisme.
Metabolisme merupakan istilah untuk menjelaskan semua perubahan yang
terjadi terus-menerus di dalam tubuh sebagia hasil aktifitas jaringan tubuh. Kata
metabolisme sendiri berarti perubahan. Dalam proses metabolisme, nutrien
mengambil bagian pada banyak reaksi transpormasi yang menghasilkan
pembebasan energi, pembentukan jaringan, dan stimulasi serta pengaturan
berbagai faal tubuh yang dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan.

Terdapat dua jenis atau tipe metabolisme yaitu :.


 Anabolisme adalah proses sintesis molekul-molekul kompleks menjadi
molekul-molekul sederhana- proses ini memerlukan energi.
 Katabolisme adalah proses pemecahan molekul-molekul kompleks menjadi
molekul-molekul sederhana. Di dalam proses ini dilepaskan energi.
Tipe metabolisme yang terjadi pada pertumbuhan adalah anabolisme.
Katabolisme terjadi pada saat kelaparan dan dalam keadaan sakit di mana
5
masukan energi tidak memadai. 

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi


a. Faktor primer yaitu :
Susunan hidangan yang salah dalam kuantitas dan kualitas penyebabnya :
 Kurangnya penyediaan pangan
 Kurang baiknya distribusi pangan
 Kemiskinan
 Ketidaktahuan
 Kebiasaan makan salah
b. Faktor sekunder yaitu :
Gangguan saluran pencernaan :
 Gigi geligi yang tidak baik
 Kelainan struktur saluran pencernaan dan kekurangan enzi

c. Faktor Sosial Ekonomi


Faktor sosial ekonomi dibedakan berdasarkan :
1) Data sosial Data sosial ini meliputi keadaan penduduk di suatu
masyarakat, keadaan keluarga, pendidikan, perumahan, penyimpanan
makanan, air dan kakus.
2) Data ekonomi Data ekonomi meliputi pekerjaan, pendapatan keluarga,
kekayaan yang terlihat seperti tanah, jumlah ternak, perahu, mesin jahit,
kendaraan dan sebagainya serta harga makanan yang tergantung pada
pasar dan variasi musim. Di Indonesia yang jumlah pendapatan penduduk
sebagian besar adalah golongan rendah dan menengah akan berdampak
pada pemenuhan bahan makanan terutama makanan yang bergizi (Almatsier,
2009).
d. Pola Asuh Keluarga

e. Produksi Pangan
Data yang relevan untuk produksi pangan adalah penyediaan makanan keluarga,
6
sistem pertanian, tanah, peternakan dan perikanan serta keuangan.

f. Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan


Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health
promotion behaviour). Misalnya makan makanan yang bergizi, olah raga dan
sebagainya termasuk juga perilaku pencegahan penyakit (health prevention
behavior) yang merupakan respon untuk melakukan pencegahan penyakit
(Almatsier, 2009).

5. Klasifikasi Zat Gizi


1. Zat gizi makro
a. Karbohidrat, memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber
energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua
karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan.
b. Lipida, istilah lipida meliputi senyawa senyawa heterogen, termasuk lemak dan
minyak yang umum di kenal dalam makanan, malam, posfolipida, sterol, daan
ikatan lain yang sejenis terdapat dalam makanan dan tubuh manusia.
c. Protein, istilah protein berasal dari bahasa yunani Proteos, yang berarti yang
utama atau yang di dahulukan.
2. Zat Mikro
1) Vitamin, funk dalam bukunya the etiology of deficiency disease yang
diterbitkan pada tahun 1912 mengusulkan nama vitamine untuk fakto-faktor zat
aktif tersebut. Vita berarti esensial untuk kehidupan, sedangkan faktor anti beri
yang di duga berperang tersebut adalah suatu ikatan amine.
a. Vitamin larut lemak
 Vitamin A, adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara
luas, vitamin A merupakan nama ginerik yang menyataka semua retinoid
dan prekursour/provitamin A karotenoid yang mempunyai aktifitas
biologis sebagai retinol.
 Vitamin D, yaitu mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit
dimana tulang tidak mampu melakukan klasifikasi.
 Vitamin E, yaitu berbagi biji bijan merupakan sumber kaya vitamin E.
 Vitamin K, yaitu sumber utama vitamin K adalah Hati, sayuran daun
berwarna hijau, kacang buncis, kacang polong, kol dan brokoli.
7
b.Vitamin larut Air
 Vitamin C, pada umumnya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur
dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, pepaya,
gandaria, dan tomat, Vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran,
daun-daun nan dan jenis kol.
 Vitamin B, sumber utama vitamin B adalah beras dan serealia.
2) Air dan Cairan Tubuh
Tubuh bertahan selama berminggu minggu tanpa makanan, tapi hanya
beberapa hari tanpa air.
3) Mineral
Merupakan bagian dari tubuh dan memegang peran penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun
fungsi tubuh secara keseluruhan.
3. Makanan Adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi atau unsur-unsur
ikatan kimia yang dapat di ubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila di
masukan ke dalam tubuh.
4. Pangan Merupakan istilah umum untuk semua bahan yang dapat di jadikan makan.
Sistem pangan dan gizi mempunyai tujuan meningkatkan dan mempertahankan
status gizi masyarakat dalam keadaan optimal. Sistem pangan dan gizi mempunya
4 komponen yaitu :
 Penyediaan pangan
 Distribusi pangan
 Komsumsi makanan dan
 Utilisasi makanan
5. Bahan makanan merupakan makanan dalam keadaan mentah. Bahan makanan
sering juga disebut bahan pangan, dan dalam perdagangan disebut komoditi
pangan, iyalah apa yang kita produksi atau perdagangkan, misalnya daging, sayur,
buah dan sebagainya. Dalam susunan hidangan Indonesia, berbagai jenis bahan
makanan dapat di kelompokkan ke dalam :
 Bahan makanan pokok
 Bahan makanan lauk pauk
 Bahan makanan sayur dan bahan makanan buah.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
8

3.1 Kesimpulan
Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak
dulu, diantaranya yaitu : Penemuan Mineral – Sejak lama mineral telah
diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun
1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885)
dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit
tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam
natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup.
Ruang lingkup ilmu gizi cukup luas, dimulai dari cara produksi
pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan
pangan, konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang
sehat dan sakit).

3.2 Saran
1. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis, hendaknya dapat
mengungkapkan pengaruh faktor primer,sekunder,sosial ekonomi,dan
lain-lain.
2. Perlu penelitian lebih lanjut untuk perkembangan gizi klinis dan konsep
baru yang dikemukakan dewasa ini berkaitan dengan ruang lingkup ilmu
gizi sebagai sains.
DAFTAR PUSTAKA

9
https://docplayer.info/56591536-Konsep-dasar-ilmu-gizi.html
https://pdfslide.tips/documents/makalah-konsep-dasar-ilmu-gizi.html
https://www.ilmucerdasku.com/2018/12/ilmu-gizi-istilah-istilah-dalam-ilmu.html

Anda mungkin juga menyukai