SUNTIKAN
Disusun oleh :
Dosen pengampu
1. Pengertian Kontrasepsi
2. Manfaat penggunaan KB
a. Aman artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat bila di gunakan.
b. Berdaya guna, artinya bila digunakan sesuai aturan akan dapat mencegah
kehamilan.
c. Dapat diterima bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan
budaya masyarakat.
d. Terjangkau.
e. Bila metode tersebut dihentikan penggunaanya, klien akan segera kembali
kesuburanya, kecuali kontap.
Kontrasepsi suntikan adalah suatu metode yang bekerja secara efektif, praktis
dan harganya lebih murah dan aman. Kontrasepsi suntikan suatu cairan berisi zat
hormon buatan yang terdiri dari kombinasi esterogen dan progesteron atau yang
terdiri dari progesteron saja. Suntikan ini dapat mencegah kehamilan, yang
diberikan selama jangka waktu tertentu, ada yang satu bulan sekali ada juga yang
tiga bulan sekali.
2. Jenis KB Suntik
KB suntik 3 bulan
KB suntik 1 bulan
Suntikan KB yang pertama diberikan pada saat 7 hari pertama haid atau
setelah selesai masa nifas sekitar 6 minggu setelah persalinan. Jika menggunakan
suntik KB 1 Bulan, maka kembali suntik lagi setiap 28 hari. Namun jika
menggunakan suntik KB 3 bulan, maka kembali suntik lagi setiap (28x3)= 82
hari.
3. Efektifitas
Menggunakan KB suntik adalah cara yang sangat efektif dan aman untuk
mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. KB dalam bentuk suntik
mengandung hormon yang mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
Ada dalam bentuk depo selama tiga bulan sekaligus. Hormon dalam
suntikan ini adalah progestin. Serta suntik tiap bulannya. Fungsinya untuk
mencegah ovulasi dan meningkatkan penumpukan lendir di sekitar
pembukaan pintu rahim. Sebaiknya disuntik tepat 1 bulan / 3 bulan agar
menjamin efektivitas mendekati 100% dalam mencegah kehamilan. Suntik
KB tidak mencegah penularan penyakit menular seksual. Sebaiknya tetap
menggunakan kontrasepsi jenis barrier seperti kondom. Penyebab dari efek
sampingnya karena ada peningkatan kadar hormon dalam tubuh yang
sengaja diubah. Dibandingkan metode pil KB, suntikan memiliki hormon
yang lebih tinggi dan efek sampingnya bisa lebih berat. Jika anda
menghentikan penggunaan KB suntik siklus normal tidak langsung
kembali begitu juga tingkat kesuburannya belum langsung kembali. Dan
anda tidak bisa langsung hamil setelah menghentikan penggunaannya
terutama untuk suntik yang 3 bulan.
4. Manfaat / keuntungan
a. Keuntungan menggunakan KB Suntik
5. Komposisi
a. Suntikan / bulan, contoh : cyclofem
Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama
jangka waktu tertentu (antara 1 – 3 bulan). Cairan tersebut merupakan hormon
sistesis progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu
golongan progestin seperti Depo-provera, Depo-geston, Depo Progestin, dan
Noristat, dan golongan kedua yaitu campuran progestin dan estrogen propionat,
misalnya Cyclo Provera. Hormon ini akan membuat lendir rahim menjadi kental,
sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke rahim. Zat ini juga mencegah keluarnya
sel telur (ovulasi) dan membuat uterus (dinding rahim) tidak siap menerima hasil
pembuahan
Pada mekanisme sekunder, lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga
merupakan barier terhadap spermatozoa. Mekanisme sekunder ini juga membuat
endometium kurang layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi.
Mekanisme ini mungkin juga mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam
tuba fallopii.
7. Indikasi
8. Kontra Indikasi
a. Kehamilan.
b. Perdarahan melalui vagina tanpa diketahui penyebabnya.
c. Karsinoma payudara.
d. Karsinoma traktus genitalia.
e. Penyakit jantung, hati, hipertensi dan penyakit paru-paru.
9. Efek Samping
a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang
banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
g. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan
jerawat.
Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi karena pengaruh
hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut
berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim
untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah
perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya
adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan
menurunnya gairah seksual.
1. Pengkajian
Identitas
Nama Ibu : Ny. E Nama Suami : Tn. B
Umur : 25 tahun Umur : 27 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Talang benih Alamat : Talang benih
Data Subjektif
1. Ibu mengatakan ingin memakai alat kontrasepsi untuk menunda
kehamilannya
2. Ibu ingin menggunakan KB suntik 3 bulan.
3. Ibu telah membicarakan kepada suami dan keluarga untuk keinginannya
menggunakan KB suntik.
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD : 110/80 mmhg
T : 36,6oC
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
BB : 60 kg
TB : 155 cm
Pemeriksaan Fisik
Kepala dan Rambut : Warna Hitam, Kebersihan Bersih, Distribusi Lebat
Benjolan tidak ada.
Wajah : Odema tidak ada, Bentuk simetris,Warna tidak
pucat.
Mata : Konjungtiva An-anemis, Sclera An-ikterik
Telinga : Kebersihan bersih, Serumen tidak ada, Bentuk
simetris
Hidung : Kebersihan bersih, Polip Tidak ada, Bentuk
Simetris , Secret tidak ada.
Mulut : Kebersihan bersih, Kelembaban lembab, Warna
tidak pucat , Bentuk siemtris.
Gigi : Caries tidak ada, Gusi tidak bengkak.
Leher : Kelenjar thyroid tidak ada pembengkakan,
Kelenjar lymfe tidak ada pembengkakan, Vena
jugularis tidak ada pembengkakan
Dada : Auskultasi jantung normal, Auskultasi paru normal
Bentuk simetris
Payudara :Bentuk dan ukuran simetris, Keadaan putting
menonjol, Pengeluaran tidak ada, Benjolan tidak
ada, Hyeprpigmentasi tidak ada.
Abdomen :Bentuk simetris,Pembesaran uterus tidak ada
Pembesaran hati tidak ada pembesaran, Kelainan
tidak ada kelainan, Bekas luka operasi tidak ada.
Ekstremitas atas dan bawah : Odema tidak ada, Kuku jari tidak pucat, Varises
tidak ada, Reflek patella +/+.
Analisa
Penatalaksanaan
4. Melakukan teknik suntikan yang baik dan benar sesuai standar yang
berlaku.
a. Persiapan alat
- Obat / suntikan KB Progestin
- Handscoon (sebagai proteksi diri)
- Korentang
- Spuit 3cc
- Kapas alkohol dan kapas DTT
- Bengkok
- Tensi meter, Stetoskop
- Timbangan berat badan
- Buku catatan dan register KB
- Informed consent
- Larutan klorin 0,5%
b. Persiapan lingkungan
- Tutup sampiran, atur pencahayaan
- Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
c. Tindakan
1. Melakukan konseling awal
2. Melakukan informed consent
3. Menganjurkan pasien menimbang berat badan
4. Mengukur tekanan darah pasien
5. Menganjurkan pasien tidur di tempat tidur
6. Melakukan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan
7. Mendekatkan alat-alat
8. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
9. Memakai handscoon
10. Memeriksa tanggal kadarluasa obat suntik dalam botol dosis tunggal
11. Mengatur posisi klien sesuai kebutuhan
12. Mengocok botol/ vial dengan baik sehingga menjadi homogen,ingat
hindari terjadinya gelembung-gelembung udara
13. Buka dan buang tutup logam atau plastik vial yang menutupi karet (jangan
sampai tersentuh, namun apabila tersentuh hapus karet bagian atas di
bagian atas vial dengan kapas alkohol dan biarkan kering)
14. Buka kemasan spuit sekali pakai, kencangkan jarum dengan memegang
pangkal jarum dalam keadaan tutup jarum masih terpasang
15. Tusukan jarum suntik kedalam vial melalui penutup karet, putar vial
hingga terbalik dengan mulut vial kebawah, masukan cairan suntik dalam
spuit, jaga agar ujung jarum tetap dalam cairan, jangan memasukan udara
ke dalam alat suntik
16. Untuk mengeluarkan gelembung udara, biarkan jarum dalam vial dan
pegang alat suntik, dalam posisi tegak, ketuk tabung alat suntik kemudian
secara perlahan-lahan tekan pendorong ketanda batas dosis, cabut jarum
dari vial
17. Gunakan jarum yang sama untuk menghisap dan menyuntikan pada klien
(dengan tehnik pengambilan yang benar, tidak akan mengurangi ketajaman
jarum)
18. Membebaskan daerah yang akan di suntik (musculus gluteus kuadran luar)
dari pakaian dan menentukan lokasi penyuntikan (temukan SIAS dan os
coccygeus tarik garis lurus dan tentukan 1/3 bagian atas SIAS sebagai
tempat penyuntikan
19. Bersihkan kulit daerah suntikan dengan kapas yang dicelupkan dengan air
DTT dengan melingkar kearah luar, biarkan kering
20. Menusukan jarum hingga pangkal jarum suntik secara IM
21. Melakukan aspirasi dengan menarik penghisap spuit
22. Jika tidak terlihat darah terhisap, suntikan obat secara perlahan-lahan
hingga habis dan cabut jarum
23. Tekan sebentar daerah bekas suntikan dengan kapas DTT yang baru agar
obat suntikan tidak keluar dari bekas suntikan (bukan memasase)
24. Jangan memasase / memijat daerah suntikan , jelaskan pada pasien bahwa
dengan tindakan tersebut dapat mempercepat pelepasan obat dari tempat
suntikan dengan akibat masa efektif kontrasepsinya menjadi lebih pendek
25. Sedot larutan klorin kedalam spuit untuk membilas spuit dan jarum
26. kemudian buang spuit tanpa ditutup kedalam tempat sampah khusus(jarum
tidak mudah tembus)
27. Merapikan pasien
28. Membereskan alat
29. Melepas sarung tangan dalam keadaan terbalik kemudian rendam dalam
larutan klorin
30. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
31. Mendokumentasikan hasil tindakan
https://www.sehatq.com/forum/penggunaan-kb-suntik
http://ardilla-org.over-blog.com/2014/11/kontrasepsi-suntik.html
http://repository.ump.ac.id/4310/3/YAYU%20AFRIANI%20BAB%20II.pdf
https://www.honestdocs.id/kb-suntik-jenis-jadwal-efek-samping
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3177/1/full.pdf
http://d4keb.fikes.uui.ac.id/upload/e-pnl-daftar_tilik_pkk_tk_2_sm_3.pdf