Anda di halaman 1dari 16

TEORI DAN PENDOKUMENTASIAN KONTRASEPSI HORMONAL

SUNTIKAN

Disusun oleh :

Efrilia Kurnia Ningsih P00340218014

Dosen pengampu

Wenny Indah PES, SST. M.Keb

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

PRODI DIII KEBIDANAN CURUP

TAHUN AJARAN 2020/2021


TEORI KONTRASEPSI SUNTIK HORMONAL

A. TINJAUAN TENTANG KONTRASEPSI

1. Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’ dan


konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah
menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel
telur yang matang dengan sel sperma tersebut. Ada dua pembagian cara
kontrasepsi, yaitu cara kontrasepsi sederhana dan cara kontrasepsi moderen
(metode efektif).

2. Manfaat penggunaan KB
a. Aman artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat bila di gunakan.
b. Berdaya guna, artinya bila digunakan sesuai aturan akan dapat mencegah
kehamilan.
c. Dapat diterima bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan
budaya masyarakat.
d. Terjangkau.
e. Bila metode tersebut dihentikan penggunaanya, klien akan segera kembali
kesuburanya, kecuali kontap.

3. Faktor- faktor yang harus dipertimbangkan dalam pelayanan KB


a. Status kesehatan
b. Efek samping potensial
c. Konsekuensi kegagalan
d. Besar keluarga yang direncanakan
e. Persetujuan pasangan
f. Norma budaya lingkungan dan orang tua.
B. TINJAUAN TENTANG KONTRASEPSI SUNTIK
1. Pengertian Kontrasepsi Suntik

Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan


dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di
Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya
yang praktis, harganya relatif murah dan aman. Sebelum disuntik, kesehatan ibu
harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat
ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai
persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh
memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal
5 tahun.

Kontrasepsi suntikan adalah suatu metode yang bekerja secara efektif, praktis
dan harganya lebih murah dan aman. Kontrasepsi suntikan suatu cairan berisi zat
hormon buatan yang terdiri dari kombinasi esterogen dan progesteron atau yang
terdiri dari progesteron saja. Suntikan ini dapat mencegah kehamilan, yang
diberikan selama jangka waktu tertentu, ada yang satu bulan sekali ada juga yang
tiga bulan sekali.

2. Jenis KB Suntik

Jenis-jenis KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:

KB suntik 3 bulan

Merupakan jenis KB suntik yang mengandung  Depo Medroxyprogesterone


Acetate (DMPA) yang merupakan hormon progestron. KB suntik ini bekerja
secara efektif mencegah kehamilan dalam waktu 13 minggu, oleh karena itu
KB suntik ini diberikan setiap 3 bulan atau 12 Minggu sekali

KB suntik 1 bulan 

Merupakan jenis KB suntik yang mengandung kombinasi


Medroxyprogesterone Acetate yang merupakan hormon progesteron dan
Estradiol Cypionate yang merupakan hormon estrogen. KB suntik ini bekerja
secara efektif mencegah kehamilan selama 30 hari, oleh karena itu KB suntik
ini diberikan setiap 1 bulan sekali

Baik KB suntik 3 bulan, maupun 1 bulan cara suntik KB dilakukan secara


intramuskular (ke dalam otot) biasanya disuntikkan pada otot gluteus maximus
(otot bokong) atau otot deltoideus (otot bahu).

Suntikan KB yang pertama diberikan pada saat 7 hari pertama haid atau
setelah selesai masa nifas sekitar 6 minggu setelah persalinan. Jika menggunakan
suntik KB 1 Bulan, maka kembali suntik lagi setiap 28 hari. Namun jika
menggunakan suntik KB 3 bulan, maka kembali suntik lagi setiap (28x3)= 82
hari.

3. Efektifitas

Menggunakan KB suntik adalah cara yang sangat efektif dan aman untuk
mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. KB dalam bentuk suntik
mengandung hormon yang mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
Ada dalam bentuk depo selama tiga bulan sekaligus. Hormon dalam
suntikan ini adalah progestin. Serta suntik tiap bulannya. Fungsinya untuk
mencegah ovulasi dan meningkatkan penumpukan lendir di sekitar
pembukaan pintu rahim. Sebaiknya disuntik tepat 1 bulan / 3 bulan agar
menjamin efektivitas mendekati 100% dalam mencegah kehamilan. Suntik
KB tidak mencegah penularan penyakit menular seksual. Sebaiknya tetap
menggunakan kontrasepsi jenis barrier seperti kondom. Penyebab dari efek
sampingnya karena ada peningkatan kadar hormon dalam tubuh yang
sengaja diubah. Dibandingkan metode pil KB, suntikan memiliki hormon
yang lebih tinggi dan efek sampingnya bisa lebih berat. Jika anda
menghentikan penggunaan KB suntik siklus normal tidak langsung
kembali begitu juga tingkat kesuburannya belum langsung kembali. Dan
anda tidak bisa langsung hamil setelah menghentikan penggunaannya
terutama untuk suntik yang 3 bulan.
4. Manfaat / keuntungan
a. Keuntungan menggunakan KB Suntik

Sebagai metode kontrasepsi, KB suntik memiliki beberapa keuntungan


dibanding metode kontrasepsi lain yaitu :

 Mempunyai tingkat efektifitas yang tinggi sekitar 99,7 % dengan tingkat


kehamilan 0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama
 Keefektifan cepat dalam waktu kurang dari 24 jam jika dimulai pada hari
ke 7 dari siklus haid
 Mempunyai manfaat pencegahan kehamilan jangka menengah dalam
waktu 1 sampai 3 bulan
 Tidak harus mengingat - ingat minum pil setiap hari
 Tidak memerlukan prosedur medis termasuk pemeriksaan panggul
 Tidak berpengaruh pada "hubungan" suami isteri
 Tidak berpengaruh terhadap kualitas dan volume Air Susu Ibu
 Dapat membantu mencegah kanker rahim
 Dapat membantu mencegah kehamilan ektopik
 Dapat membantu mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
 Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai
mendekati menopause
 Dapat memperoleh kehamilan kembali, setelah menghentikan penggunaan
KB Suntik
b. Kekurangan menggunakan KB Suntik

Selain mempunyai banyak kelebihan KB suntik juga memiliki beberapa


kekurangan antara lain :

 Harus kembali ke sarana pelayanan kesehatan sesuai dengan jadwal


suntikan yang telah ditentukan
 Tidak dapat dihentikan sewaktu - waktu sebelum sampai waktu suntikan
berikutnya
 Tidak dapat mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS)
 Kesuburan dapat kembali terlambat setelah menghentikan penggunaan KB
suntik

5. Komposisi
a. Suntikan / bulan, contoh : cyclofem

Suntikan KB ini mengandung kombinasi hormon Medroxyprogesterone


Acetate (hormon progestin) dan Estradiol Cypionate (hormon estrogen).
Komposisi hormon dan cara kerja Suntikan KB 1 Bulan mirip dengan Pil
KB Kombinasi. Suntikan pertama diberikan 7 hari pertama periode
menstruasi Anda, atau 6 minggu setelah melahirkan bila Anda tidak
menyusui.

b. Suntikan / 3 bulan, contoh : Depoprovera, Depogeston.

Suntikan KB ini mengandung hormon Depo Medroxyprogesterone Acetate


(hormon progestin) 150 mg. Sesuai dengan namanya, suntikan ini
diberikan setiap 3 bulan (12 Minggu). Suntikan pertama biasanya
diberikan 7 hari pertama periode menstruasi Anda, atau 6 minggu setelah
melahirkan. Suntikan KB 3 Bulanan ada yang dikemas dalam cairan 3ml
atau 1ml.

6. Cara Kerja KB Suntik


a. Menghalangi ovulasi (masa subur)
b. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
c. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
d. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
e. Mengubah kecepatan transportasi sel telur.

Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama
jangka waktu tertentu (antara 1 – 3 bulan). Cairan tersebut merupakan hormon
sistesis progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu
golongan progestin seperti Depo-provera, Depo-geston, Depo Progestin, dan
Noristat, dan golongan kedua yaitu campuran progestin dan estrogen propionat,
misalnya Cyclo Provera. Hormon ini akan membuat lendir rahim menjadi kental,
sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke rahim. Zat ini juga mencegah keluarnya
sel telur (ovulasi) dan membuat uterus (dinding rahim) tidak siap menerima hasil
pembuahan

Hanafi Hartanto (2015) menjelaskan mekanisme kerja kontrasepsi suntik


dalam dua bagian, yaitu primer dan sekunder. Mekanisme primer adalah
mencegah ovulasi. Pada mekanisme ini, kadar FSH dan LH menurun dan tidak
terjadi sentakan LH. Respons kelenjar hipofise terhadap gonadotropin-releasing
hormon eksogenous tidak berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di
hipotalamus dari pada di hipofise. Ini berbeda dengan pil oral kombinasi (POK),
yang tampaknya menghambat ovulasi melalui efek langsung pada kelenjar
hipofise. Penggunaan kontrasepsi suntikan tidak menyebabkan keadaan hipo-
estrogenik.

Pada pemakaian KB Suntik Depoprovera, endometrium menjadi dangkal dan


atrofis dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Sering stroma menjadi
oedematous. Dengan pemakaian jangka lama, endometrium dapat menjadi
sedemikian sedikitnya, sehingga tidak didapatkan atau hanya terdapat sedikit
sekali jaringan bila dilakukan biopsi. Tetapi, perubahan-perubahan tersebut akan
kembali menjadi normal dalam waktu 90 hari setelah suntikan berakhir.

Pada mekanisme sekunder, lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga
merupakan barier terhadap spermatozoa. Mekanisme sekunder ini juga membuat
endometium kurang layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi.
Mekanisme ini mungkin juga mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam
tuba fallopii.

Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks


sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga
mencegah pelepasan sel telur yang dikeluarkan tubuh wanita. Tanpa pelepasan sel
telur, seorang wanita tidak akan mungkin hamil. Selain itu pada penggunaan Depo
Provera, endometrium menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas
kelenjar. Sedangkan hormon progestin dengan sedikit hormon estrogen akan
merangsang timbulnya haid setiap bulan.

7. Indikasi

Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki


pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup
anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok
untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi
setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan kontra
indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang
mendekati masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga
cocok menggunakan kontrasepsi suntik.

8. Kontra Indikasi

WHO menganjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi suntikan pada

a. Kehamilan.
b. Perdarahan melalui vagina tanpa diketahui penyebabnya.
c. Karsinoma payudara.
d. Karsinoma traktus genitalia.
e. Penyakit jantung, hati, hipertensi dan penyakit paru-paru.

9. Efek Samping
a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang
banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
g. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan
jerawat.

Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi karena pengaruh
hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut
berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim
untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah
perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya
adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan
menurunnya gairah seksual.

Beberapa efek samping yang biasa ditemui pada penggunaan Suntikan KB 3


Bulan adalah:

a. Timbul pendarahan ringan (bercak) pada awal pemakaian


b. Rasa pusing, mual, sakit di bagian bawah perut juga sering dilaporkan
pada awal penggunaan
c. Kemungkinan kenaikan berat badan 1 – 2 kg. Namun hal ini dapat diatasi
dengan diet dan olahraga yang tepat
d. Berhenti haid (biasanya setelah 1 tahun penggunaan – namun bisa lebih
cepat). Namun, tidak semua wanita yang menggunakan metode ini terhenti
haid nya
e. Kesuburan biasanya lebih lambat kembali. Hal ini terjadi karena tingkat
hormon yang tinggi dalam suntikan 3 bulan, sehingga butuh waktu untuk
dapat kembali normal (biasanya sampai 4 bulan).

Untuk Suntikan KB 1 Bulan, efek samping yang terjadi mirip dengan efek


samping yang ditimbulkan pada penggunaan Pil KB.. Berbeda dengan
Suntikan KB 3 Bulan, pengguna Suntikan KB 1 Bulan dilaporkan tetap
mendapatkan haid-nya secara teratur. Kesuburan pun lebih cepat kembali
setelah penghentian metode ini dibandingkan dengan Suntikan KB 3
Bulan.
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA NY. E UMUR
25 TAHUN DENGAN CALON AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN

Hari/tanggal : Senin ,13 April 2020


Waktu pengkajian : 11.00 WIB
Tempat pengkajian : BPM Bidan E
Pengkaji : Bidan E

1. Pengkajian
Identitas
Nama Ibu : Ny. E Nama Suami : Tn. B
Umur : 25 tahun Umur : 27 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Talang benih Alamat : Talang benih

Data Subjektif
1. Ibu mengatakan ingin memakai alat kontrasepsi untuk menunda
kehamilannya
2. Ibu ingin menggunakan KB suntik 3 bulan.
3. Ibu telah membicarakan kepada suami dan keluarga untuk keinginannya
menggunakan KB suntik.
Data Objektif

Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD : 110/80 mmhg
T : 36,6oC
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
BB : 60 kg
TB : 155 cm
Pemeriksaan Fisik
Kepala dan Rambut : Warna Hitam, Kebersihan Bersih, Distribusi Lebat
Benjolan tidak ada.
Wajah : Odema tidak ada, Bentuk simetris,Warna tidak
pucat.
Mata : Konjungtiva An-anemis, Sclera An-ikterik
Telinga : Kebersihan bersih, Serumen tidak ada, Bentuk
simetris
Hidung : Kebersihan bersih, Polip Tidak ada, Bentuk
Simetris , Secret tidak ada.
Mulut : Kebersihan bersih, Kelembaban lembab, Warna
tidak pucat , Bentuk siemtris.
Gigi : Caries tidak ada, Gusi tidak bengkak.
Leher : Kelenjar thyroid tidak ada pembengkakan,
Kelenjar lymfe tidak ada pembengkakan, Vena
jugularis tidak ada pembengkakan
Dada : Auskultasi jantung normal, Auskultasi paru normal
Bentuk simetris
Payudara :Bentuk dan ukuran simetris, Keadaan putting
menonjol, Pengeluaran tidak ada, Benjolan tidak
ada, Hyeprpigmentasi tidak ada.
Abdomen :Bentuk simetris,Pembesaran uterus tidak ada
Pembesaran hati tidak ada pembesaran, Kelainan
tidak ada kelainan, Bekas luka operasi tidak ada.
Ekstremitas atas dan bawah : Odema tidak ada, Kuku jari tidak pucat, Varises
tidak ada, Reflek patella +/+.
Analisa

Ny. E umur 25 tahun P1A0 dengan calon akseptor KB suntik 3 bulan

Penatalaksanaan

hari/ tanggal : Senin , 13 april 2020

1. jam : 11.00 WIB


Melakukan pemeriksaan TTV pada ibu kemudian memberitahukan hasil
pemeriksaan.
Evaluasi : pemeriksaan TTV telah dilakukan dan hasil dalam batas
normal.
TTV
TD : 110/80 mmhg
T : 36,6 oC
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
2. Jam : 11.10 WIB
menjelaskan apa itu kontrasepsi suntik.

Kontrasepsi suntikan adalah suatu metode yang bekerja secara efektif,


praktis dan harganya lebih murah dan aman. Kontrasepsi suntikan suatu
cairan berisi zat hormon buatan yang terdiri dari kombinasi esterogen dan
progesteron atau yang terdiri dari progesteron saja. Suntikan ini dapat
mencegah kehamilan, yang diberikan selama jangka waktu tertentu, ada
yang satu bulan sekali ada juga yang tiga bulan sekali.

Evaluasi : Ibu telah mengetahui apa itu KB suntik.

3. Jam : 11.20 WIB


Menjelaskan cara kerja, kerugian/ efek samping, keuntungan KB suntik.
CARA KERJA KB SUNTIK :
a. Menghalangi ovulasi (masa subur)
b. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
c. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
d. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
e. Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
KEUNTUNGAN/ MANFAAT KB SUNTIK :
a. Mempunyai tingkat efektifitas yang tinggi sekitar 99,7 % dengan tingkat
kehamilan 0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama
b. Keefektifan cepat dalam waktu kurang dari 24 jam jika dimulai pada hari
ke 7 dari siklus haid
c. Mempunyai manfaat pencegahan kehamilan jangka menengah dalam
waktu 1 sampai 3 bulan
KERUGIAN/ EFEK SAMPING KB SUNTIK :
a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang
banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
Evaluasi : Ibu sudah mengerti penjelasan bidan mengenai carakerja,
keuntungan dan kerugiandari KB suntik.

4. Melakukan teknik suntikan yang baik dan benar sesuai standar yang
berlaku.
a. Persiapan alat
- Obat / suntikan KB Progestin
- Handscoon (sebagai proteksi diri)
- Korentang
- Spuit 3cc
- Kapas alkohol dan kapas DTT
- Bengkok
- Tensi meter, Stetoskop
- Timbangan berat badan
- Buku catatan dan register KB
- Informed consent
- Larutan klorin 0,5%
b. Persiapan lingkungan
- Tutup sampiran, atur pencahayaan
- Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
c. Tindakan
1. Melakukan konseling awal
2. Melakukan informed consent
3. Menganjurkan pasien menimbang berat badan
4. Mengukur tekanan darah pasien
5. Menganjurkan pasien tidur di tempat tidur
6. Melakukan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan
7. Mendekatkan alat-alat
8. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
9. Memakai handscoon
10. Memeriksa tanggal kadarluasa obat suntik dalam botol dosis tunggal
11. Mengatur posisi klien sesuai kebutuhan
12. Mengocok botol/ vial dengan baik sehingga menjadi homogen,ingat
hindari terjadinya gelembung-gelembung udara
13. Buka dan buang tutup logam atau plastik vial yang menutupi karet (jangan
sampai tersentuh, namun apabila tersentuh hapus karet bagian atas di
bagian atas vial dengan kapas alkohol dan biarkan kering)
14. Buka kemasan spuit sekali pakai, kencangkan jarum dengan memegang
pangkal jarum dalam keadaan tutup jarum masih terpasang
15. Tusukan jarum suntik kedalam vial melalui penutup karet, putar vial
hingga terbalik dengan mulut vial kebawah, masukan cairan suntik dalam
spuit, jaga agar ujung jarum tetap dalam cairan, jangan memasukan udara
ke dalam alat suntik
16. Untuk mengeluarkan gelembung udara, biarkan jarum dalam vial dan
pegang alat suntik, dalam posisi tegak, ketuk tabung alat suntik kemudian
secara perlahan-lahan tekan pendorong ketanda batas dosis, cabut jarum
dari vial
17. Gunakan jarum yang sama untuk menghisap dan menyuntikan pada klien
(dengan tehnik pengambilan yang benar, tidak akan mengurangi ketajaman
jarum)
18. Membebaskan daerah yang akan di suntik (musculus gluteus kuadran luar)
dari pakaian dan menentukan lokasi penyuntikan (temukan SIAS dan os
coccygeus tarik garis lurus dan tentukan 1/3 bagian atas SIAS sebagai
tempat penyuntikan
19. Bersihkan kulit daerah suntikan dengan kapas yang dicelupkan dengan air
DTT dengan melingkar kearah luar, biarkan kering
20. Menusukan jarum hingga pangkal jarum suntik secara IM
21. Melakukan aspirasi dengan menarik penghisap spuit
22. Jika tidak terlihat darah terhisap, suntikan obat secara perlahan-lahan
hingga habis dan cabut jarum
23. Tekan sebentar daerah bekas suntikan dengan kapas DTT yang baru agar
obat suntikan tidak keluar dari bekas suntikan (bukan memasase)
24. Jangan memasase / memijat daerah suntikan , jelaskan pada pasien bahwa
dengan tindakan tersebut dapat mempercepat pelepasan obat dari tempat
suntikan dengan akibat masa efektif kontrasepsinya menjadi lebih pendek
25. Sedot larutan klorin kedalam spuit untuk membilas spuit dan jarum
26. kemudian buang spuit tanpa ditutup kedalam tempat sampah khusus(jarum
tidak mudah tembus)
27. Merapikan pasien
28. Membereskan alat
29. Melepas sarung tangan dalam keadaan terbalik kemudian rendam dalam
larutan klorin
30. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
31. Mendokumentasikan hasil tindakan

5. Menginformasikan kunjungan ulang sesuai jadwal.

Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukan kunjungan ulang sesuai


jadwal yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sehatq.com/forum/penggunaan-kb-suntik

http://ardilla-org.over-blog.com/2014/11/kontrasepsi-suntik.html

http://repository.ump.ac.id/4310/3/YAYU%20AFRIANI%20BAB%20II.pdf

https://www.honestdocs.id/kb-suntik-jenis-jadwal-efek-samping

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3177/1/full.pdf

http://d4keb.fikes.uui.ac.id/upload/e-pnl-daftar_tilik_pkk_tk_2_sm_3.pdf

Anda mungkin juga menyukai