518 988 1 SM
518 988 1 SM
Pada Kulit
Abstract: Skin damage will impair human health. One of the causes of skin
damage are free radicals form ultra violet rays. Antioxidants are needed to
stabilize free radicals. Alternative sources of antioxidants which can be used
to block the effects of free radicals on the skin are skin lotion of fruit black
mangrove (Rhizophora mucronata Lamk.) and sunscreen of waste corn cob
(Zea mays L). Mangrove fruit methanol extract shown to function as a source
of natural antioxidants, which have very strong antioxidant activity, so the
lotion containing fruit extracts exact mangrove can be used as inhibitors of free
radicals on the skin. In addition, it has been proven that the active compound
contained in a corn cob has the ability as a sunscreen active ingredient, with the
highest SPF value.
Keywords: UV, free radical, antoxidant, Rhizophora mucronata, Zea mays
A. Pendahuluan
Tubuh manusia mempunyai berbagai cara untuk melakukan
proteksi. Pertahanan pertama yang dimiliki oleh tubuh adalah
barier mekanik, dengan adanya kulit. Kulit merupakan organ yang
melapisi seluruh permukaan tubuh makhluk hidup dan mempunyai
fungsi untuk melindungi dari pengaruh luar [1,2]. Kerusakan pada
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol. 1, No.1, Juni 2015 |63
(www.jurnal.ar-raniry.com/index.php/elkawnie)
Ayu Nirmala Sari: Antioksidan Alternatif Untuk Menangkal Bahaya Radikal Bebas
Pada Kulit
B. Biologi Kulit
Kulit merupakan organ yang membungkus seluruh permukaan
luar tubuh sekaligus merupakan organ terberat dan terbesar dari
tubuh manusia yang meliputi 16% berat tubuh. Pada orang dewasa,
sekitar 2,7 hingga 3,6 kg berat tubuhnya merupakan kulit dengan
luas sekitar 1,5-1,9 meter persegi [1,2]. Kulit terdiri dari jutaan sel
kulit yang dapat mengalami kematian dan selanjuntnya digantikan
dengan sel kulit hidup yang baru tumbuh [5]. Kulit terdiri dari tiga
lapisan utama yaitu epidermis (lapisan bagian luar tipis), dermis
(lapisan tengah) dan subkutan (lapisan paling dalam) [6].
1. Epidermis
Lapisan epidermis terdiri dari lima lapisan (dari lapisan yang
paling atas sampai yang terdalam) [7]. Lapisan epidermis tebalnya
75-150 µm, kecuali pada telapak tangan dan kaki yang berukuran
lebih tebal [6]. Telapak tangan dan telapak kaki mempunyai kulit
yang lebih tebal daripada bagian tubuh yang lain disebabkan oleh
adanya lapisan corneum di tempat itu. Hal ini penting karena kulit
di bagian tubuh ini lebih sering mengalami gesekan dibanding
tubuh bagian lain [8].
2. Dermis
Ketebalan dermis bervariasi di berbagai tempat tubuh, biasanya
1-4 mm. Dermis merupakan jaringan metabolik aktif, mengandung
kolagen, elastin, sel saraf, pembuluh darah dan jaringan limfatik.
Juga terdapat kelenjar ekrin, apokrin dan sebaseus di samping
folikel rambut [9].
3. Subkutan
Terletak di bawah dermis, terdiri dari jaringan ikat dan lemak [9].
64| Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol. 1, No.1, Juni 2015
(www.jurnal.ar-raniry.com/index.php/elkawnie)
Ayu Nirmala Sari: Antioksidan Alternatif Untuk Menangkal Bahaya Radikal Bebas
Pada Kulit
C. Radikal Bebas
Radikal bebas adalah atom atau gugus apa saja yang memiliki
satu atau lebih elektron tidak berpasangan. Karena jumlah elektron
ganjil, maka tidak semua elektron dapat berpasangan. Suatu radikal
bebas dapat bermuatan positif atau negatif, maka spesies semacam
ini sangat reaktif karena adanya elektron tidak berpasangan.
Sumber radikal bebas dapat berasal dari dalam tubuh kita sendiri
(endogen) yang terbentuk sebagai sisa proses metabolisme (proses
pembakaran), protein, karbohidrat, dan lemak yang kita konsumsi.
Radikal bebas dapat pula diperoleh luar tubuh (eksogen) yang
berasal dari polusi udara, asap kendaraan, berbagai bahan kimia,
makanan, yang telah hangus (carbonated) dan sinar ultra violet
[10,11]
.
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol. 1, No.1, Juni 2015 |65
(www.jurnal.ar-raniry.com/index.php/elkawnie)
Ayu Nirmala Sari: Antioksidan Alternatif Untuk Menangkal Bahaya Radikal Bebas
Pada Kulit
66| Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol. 1, No.1, Juni 2015
(www.jurnal.ar-raniry.com/index.php/elkawnie)
Ayu Nirmala Sari: Antioksidan Alternatif Untuk Menangkal Bahaya Radikal Bebas
Pada Kulit
H. Kesimpulan
Kulit merupakan organ yang membungkus seluruh
permukaan luar tubuh yang berfungsi melindungi tubuh dari
pengaruh luar. Paparan sinar UV dalam keadaan lebih merupakan
sumber radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan
kulit hingga menyebabkan kanker. Perlindungan terhadap kulit
perlu dilakukan untuk mencegah dampak radikal bebas. Untuk
perlindungan kulit dari radikal bebas diperlukan antioksidan yang
bekerja menghambat terbentuknya radikal bebas. Penggunaan
skin lotion dari bahan buah bakau hitam (Rhizophora mucronata
Lamk.) dapat menjadi solusi alternatif sumber antioksidan untuk
menangkal radikal bebas pada kulit karena memiliki kandungan
antioksidan yang tinggi. Selain itu, fraksi fenolik dari bahan
limbah tongkol jagung (Zea mays L) juga dapat digunakan karena
terbukti memiliki aktivitas penangkal radikal bebas paling tinggi
dan memiliki kemampuan sebagai bahan aktif tabir surya dengan
nilai SPF yang paling tinggi.
Bibliography
[1.] Tortora, G. J dan B. Derrickson. 2009. Principles of Anatomy and
Physiology. United States of America: John Wiley and Sons Inc.
123.
[2.] Perdanakusuma, D. 2007. Anatomi Fisiologi Kulit dan
Penyembuhan Luka. Dipublikasikan dalam Seminar “From Caring
to Curing Before You Use Gauze:, JW Marriot Hotel Surabaya, 5
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol. 1, No.1, Juni 2015 |67
(www.jurnal.ar-raniry.com/index.php/elkawnie)
Ayu Nirmala Sari: Antioksidan Alternatif Untuk Menangkal Bahaya Radikal Bebas
Pada Kulit
September 2007. 1.
[3.] Maysuhara, S. 2009. Rahasia Cantik, Sehat dan Awet Muda.
Yogyakarta: Pustaka Panasea. 45-47.
[4.] Wungkana, I., Suryanto, E., dan Momuat, L. “Aktivitas Antioksidan
dan Tabir Surya Fraksi Fenolik dari Limbah Tongkol Jagung (Zea
mays L.)”, Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT. (Volume 2 No 04,
2013) 149-155.
[5.] Akbar, A. 2007. Anatomi & Fisiologi Kulit Wajah. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo. 16-17.
[6.] Dahl, M. V. 1996. Clinical Immunodermatology. London: Mosby.
1-13.
[7.] Djuanda, S., dan Sri A. S., 2003. Dermatitis. Dalam: Djuanda,
A. et al., ed. 3 Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI. 126-131.
[8.] Wibowo, D. 2005. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grameia
Widiasarana Indonesia. 13.
[9.] Garna, H. “Patofisiologi Infeksi Bakteri pada Kulit” Sari Pediatri,
(Volume 2 No.4, 2001) 205-209.
[10.] Droge, W. Free Radicals in The Physiological Control of Cell
Function. Physiol Rev. 2002, 82, 47-95.
[11.] Richa, Y. 2009. Uji Aktivitas Penangkap Radikal dari Ekstrak
Petroleumeter, Etil Asetat dan Etanol Rhizoma Binahong (Anredera
cordifolia (Tenore) Steen) dengan Metode DPPH (2,2-difenil-1-
pikrihidrazil). Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
[12.] Jannah, R., dan Widodo. “Ekspresi Protein P53 pada Sel TIG -3
Setelah Perlakuan Sinar UV dan Ekstrak Biji Juwet (Syzygium
cumini)”, Jurnal Biotropika. (Volume 2 No 5, 2014) 273-275.
[13.] Agarwal, A., S. Gupta., & R. K. Sharma. “Role of oxidative stress
in female reproduction”. Journal of Reproductive Biology &
Endocrinology, (Volume 3, 2005) 28-35.
[14.] Purwaningsih, S., Salamah, E., dan Budiarti, T., A. “Formulasi
Skin Lotion dengan Penambahan Karagenan dan Antioksidan
Alami dari Rhizophora mucronata Lamk”. Jurnal Akuatika.
(Volume V No 1, 2014) 55-62.
[15.] Lomempuow, L.I., E. Suryanto., J. Paendong. 2012. Aktivitas Anti
UVB Ekstrak Fenolik dari Tongkol Jagung (Zea mays L.). Jurnal
Mipa Online. 1:1-4.
68| Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol. 1, No.1, Juni 2015
(www.jurnal.ar-raniry.com/index.php/elkawnie)